SAP
Nim : 20061067
Semester :2
Fakultas : Keperawatan
A. Judul SAP : Pencegahan penyaki helminthiasis pada balita
E. Waktu : 30 menit
H. Analisa situasi yang mendukung masalah keperawatan yang dibuat untuk sasaran :
Tujuan instruksional
a.umum
b.khusus
2.sasaran mengetahui gejala yang muncul jika anak mereka mengalami cacingan dan mengetahui
cara pencegahannya.
2. Klasifikasi cacing parasit yang hidup pada tubuh manusia yang dapat membuat anak cacingan
3. gejalah yang muncul pada anak yang cacingan dan cara pencegahannya.
Mahasiwa menjelaskan mengenai pencegahan cacingan pada balita,setelah itu sasaran bisa
mengajukan pertanyaan penyuluhan yang baru di sampaikan.
Media
1. Leaftlet
Rencana kegiatan saat penyuluhan
Rencana evaluasi
1.evaluasi struktur
a. Meminta izin kepada kepala ruangan atau petugas kesehatan yang ada di ruangan dan kepada
peserta mengani penyuluhan sebelum di lakukan
2.evaluasi proses
g. selama kegiatan berlangsung tidak ada penyimpangan dari tujuan yang telah di tetapkan
3. evaluasi hasil
lampiran-lampiran
1. materi
2.leaftlet
DASAR TEORIPENCEGAHAN CACINGAN PADA BALITA
Gangguan yang ditimbulkan lebih kepada penurunan kesehatan tubuh. Anak yang menderita
cacingan kondisi gizinya akan menurun, sehingga kondisi kesehatannya tidak sebaik anak normal.
Bila masih dalam taraf ringan, biasanya gejala kecacingan tidak tampak. Yang terlihat hanya
keterhambatan pertumbuhan fisik karena gizi yang masuk selalu diisap lebih dulu oleh parasitnya.
Bila kondisi ini didiamkan, sangat mungkin cacing akan berkembang biak dengan cepat. Cacing
biasanya berkembang lebih cepat pada daerah-daerah dimana kebersihan masih diabaikan.
Terutama bila seseorang buang air besar sembarangan tidak pada jamban. Sehingga telur cacing
pada kotoran manusia masuk ke dalam mulut orang lain.
Cacing memasuki tubuh melalui dua jalan yakni, pertama lewat mulut, yaitu ketika anak makan
makanan yang tidak higienis, seperti tidak dicuci bersih atau dimasak dan banyak dihinggapi lalat
yang membawa larva cacing. Larva tersebut selanjutnya akan masuk ke saluran pencernaan. Di
sana, larva pecah dan berkembang biak. Biasanya, sasaran cacing adalah tempat yang banyak
menyimpan sari-sari makanan, seperti usus. Kedua, cacing masuk lewat pori-pori. Bila anak tidak
memakai alas kaki saat berjalan di tanah dan bersentuhan dengan larva cacing, sangat mungkin
larva itu masuk ke dalam tubuhnya lewat pori-pori. Selanjutnya, larva akan masuk ke pembuluh
darah dan sampai di tempat yang memungkinkannya berkembang biak: bisa di usus, paru-paru,
hati, atau di bagian tubuh lain.
Setiap jenis cacing memiliki ciri khas. Ada yang senang di dalam usus besar, di usus halus,
maupun di usus buntu. Bentuknya pun ada yang besar dan kecil.Klasifikasi cacing yang biasa
menggerogoti tubuh manusia ini menjadi 4 jenis:
a) Cacing Gelang (Ascarislumbricoides)
Cara Penularannya:
- Bila larva ini sampai ke tenggorokan dan tertelan, mereka masuk ke dalam usus kecil dan
menjadi dewasa di sana. Cacing gelang dapat mengisap 0,14 gr karbohidrat setiap hari.
Besarnya : 3 - 5 cm
Cara Penularannya:
- Telur cacing keluar melalui kotoran dan jika telur ini tertelan, terulanglah siklus ini.
c) Cacing Tambang (Ancylostomiasis)
Warna : Merah
Besarnya : 8 - 13 mm
Cara Penularannya:
- Larva yang ditelan menjadi dewasa pada usus kecil dimana mereka
menancapkan dirinya untuk mengisap darah.
Cacing tambang merupakan infeksi cacing yang paling merugikan kesehatan anak-anak. Infeksi
cacing tambang dapat menyebabkan anemia (kurang darah). Cacing tambang dapat mengisap
darah 10 - 12 mililiter setiap hari.
d) Cacing Kremi (EnterobiusVermicularis)
Warna : Putih
Besarnya : 1 cm
Cara Penularannya:
- Anus menjadi gatal, garukan pada anus membawa telur cacing ini menyebar. Melalui kontak dengan
tempat tidur, bantal, sprei, pakaian, telur cacing keremi dibawa ke tempat lain.
Cacing keremi mudah sekali menular dan jika seorang terkena, seluruh keluarga perlu diobati. Pada
saat pengobatan, sprei, sarung bantal dan pakaian yang
3. Gejala Cacingan
Parasit adalah tumbuhan atau binatang yang hidup pada tubuh, dimana mereka merampas
makanan yang kita perlukan. Ayng tentunya dapat menghambat pertumbuhan bagi anak-anak.
Parasit yang sering dijumpai ialah: cacing gelang, cacing cambuk, cacing tambang dan cacing
keremi. Penelitian DepartemenKesehatan RI menunjukkan lebih dari 80% penduduk Indonesia
cacingan.
1. Perut buncit
2. Badan kurus
6. Sakit perut
4. Langkah Pencegahan
Tak sulit mencegah kecacingan pada anak. Inilah langkah - langkah yang dapat
diterapkan Pada balita :
a. Mandikan anak setiap hari. Gunakan air bersih yang bebas dari larva cacing. Kalau perlu, gunakan
sabun yang bisa membasmi larva cacing.
b. Jangan biarkan kuku anak memanjang. Guntinglah kuku anak secara teratur. Kuku bisa menjadi
tempat mengendap kotoran yang mengandung telur atau larva cacing.
c. Biasakan anak untuk cuci tangan dengan sabun. Lakukan setiap kali setelah anak memegang
benda-benda kotor atau sebelum makan.
d. Biasakan anak untuk selalu menggunakan sandal atau sepatu bila keluar rumah, terutama bila
berjalan di tanah. Tanah, terutama yang lembab, merupakan tempat favorit cacing untuk
berkembang biak.
e. Bila ingin makan sayuran mentah (lalapan) atau buah-buahan, cucilah dengan air bersih yang
mengalir. Bila perlu gunakan sabun yang bisa digunakan untuk mencuci sayuran dan buah-buahan
agar bersih dari hama.
f. Gunakan air yang sudah dimasak untuk minum dan menyikat gigi.
g. Beri anak pengertian agar tidak memasukkan jarinya ke dalam mulut. Terangkan kepadanya
akibat yang bisa terjadi.
h. Lakukan toilet training pada waktunya dan ajarkan cara menjaga kebersihan saat BAB dan BAK.
j. Pengobatan 6 bulan sekali sangat dianjurkan apalagi bagi anak-anak atau paling sedikit setahun
sekali. Dokter Anda akan memberikan obat yang cocok untuk kebutuhan balitaAnda. Selain
itu teratur menjalani test feses di lab. Hasil lab. membantu dokter memberi obat cacing yang tepat
sesuai jenis cacingnya, jadi anak tidak hanya 'bebas' cacing 'temporary', tapi bisa kebal dengan
cacing (plus jaga kebersihan diri dan lingkungan).