Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM PATOLOGI MULUT DAN MAKSILOFASIAL II

KELAS …

Kista Odontogenik dan Non-odontogenik

Nama : Rafael Kent Anggung

NIM : 022111133179

Kelompok : C.2.3
Definisi:

Dalam kata lain, kista adalah suatu ruang patologis yang berisi bahan cair atau setengah cair yang dibatasi oleh

dinding kista. Dinding kista ini dilapisi oleh epitel yang menghadap ke dalam rongga kista, sementara bagian luar dinding

kista dilapisi oleh jaringan ikat dan pembuluh darah.

Kista Radikuler / Kista periapikal


Kista periapikal atau radikuler adalah kista yang terbentuk di ujung akar gigi karena adanya infeksi pada jaringan

pulpa gigi.

Etiologi -> Kista periapikal terbentuk karena adanya infeksi pada jaringan pulpa gigi. Infeksi ini dapat disebabkan

oleh gigi yang rusak atau retak, gigi yang mengalami trauma, atau gigi yang mengalami perawatan saluran akar yang tidak

memadai. Infeksi tersebut kemudian dapat menyebar ke ujung akar gigi dan membentuk kista periapikal.
Klinis-> Kista periapikal biasanya tidak menimbulkan gejala dan ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan

radiografi rutin. Namun, pada kasus yang lebih parah, kista ini dapat menimbulkan nyeri, pembengkakan, dan bahkan dapat

membentuk fistula di gusi.

Histopatologi ->

1. Adanya Lumen

2. Ada epitel bertatah tebal dan akantonik

3. Dinding kista : adanya jaringan granulasi


Kista Dentigerous / Kista Folikuler

Patogenesis kista dentigerous-> berkaitan dengan kelainan dalam pembentukan folikel gigi. Kista ini terbentuk

dari epitel folikel gigi yang terjepit dan terdesak oleh akrabat gigi yang terbentuk di sekitarnya. Hal ini menyebabkan

pembesaran folikel dan pembentukan rongga kista.

Secara klinis -> kista dentigerous sering kali tidak menunjukkan gejala apapun, terutama jika berukuran kecil.

Namun, pada kasus yang lebih besar, kista ini dapat menyebabkan pembesaran rahang, dislokasi gigi, dan bahkan fraktur

rahang. Pada pemeriksaan radiologi, kista dentigerous biasanya terlihat sebagai lesi unilocular yang berbatas jelas, dengan
adanya translusensi pada radiografi. Pada beberapa kasus, kista dentigerous dapat bersifat multilokular dan memperlihatkan

tanda-tanda resorpsi akar gigi yang berdekatan.

Terapi -> Menurut buku "Oral and Maxillofacial Pathology" edisi ke-4 oleh Neville, Damm, Allen, dan Chi, terapi

kista dentigerous meliputi pembedahan dengan atau tanpa pengangkatan gigi yang terlibat. Pengobatan kista dentigerous

harus mempertimbangkan ukuran lesi, hubungan dengan struktur anatomi di sekitarnya, dan kemungkinan komplikasi.

Selain itu, terdapat beberapa diagnosis banding yang perlu dipertimbangkan, seperti ameloblastoma, kista odontogenik

keratosis, dan fibroma ameloblastik.

HPA ->

- Epitel Pelapis terjadi Pipih sebanyak 1-2 lapis dan tidak keratinisasi.

- Epitel Squamous

- Dinding kista jaringan ikat Fibrous terjadi Fibroblas

- Secara morfologi epitel permukaan mirip epitel pelapis ammeloblastoma.


Differential Diagnosis ->

- Unilokuler ameloblastoma

- Adenomatoid odontogenik tumor

- Ameloblastik Fibroma

- Odontogenic keratocyst

Kista Dermoid
Patogenesis -> Pada saat perkembangan embrio, beberapa tulang atau prosesus bergabung dan diikuti oleh penyatuan

epitel permukaan atau kulit. Terkadang, ada kemungkinan bahwa sel-sel epitel tertinggal dan mengalami degenerasi kistik,

yang kemudian membentuk suatu kista dermoid.

Klinis -> Klinis dari kista dermoid dapat bervariasi tergantung pada lokasi kista dan ukurannya. Kista dermoid dapat

menimbulkan massa atau benjolan di daerah midline kepala dan leher dan dapat disertai dengan rasa sakit atau

pembengkakan. Kista dermoid juga dapat menyebabkan infeksi dan peradangan pada kulit yang menutupinya.

HPA ->

- Lumen mengandung lemak

- Epitel bertatah dan keratin

- Dinding mempunyai jaringan ikat kendor dan adneksa kulit

- Epidermoid kista menyebabkan adneksa kulit


Terapi -> Terapi untuk kista dermoid adalah eksisi bedah untuk mengangkat seluruh kista dan jaringan sekitarnya.

Diferensial diagnosis kista dermoid dapat mencakup kista epidermoid, kista gartner, dan kista radikular. Diagnosis akurat

dapat ditegakkan melalui pemeriksaan histopatologi dan konsultasi dengan spesialis patologi.

Anda mungkin juga menyukai