Anda di halaman 1dari 1

Keluarga Yang Diberkati

Cerita Tentang Keluarga Penjual Tauwa


Cerita tentang keluarga penjual tauwa ini berawal dari Pak Timan, seorang pedagang tauwa
yang berdagang dengan sepeda dan menjajakan makanan olahan dari susu kedelai ini di pusat
keramaian Kota Surabaya. Pak Timan adalah single parent karena istrinya telah lama
meninggal. Pak Timan menghidupi dua anaknya, yakni Tiara yang sudah kelas 3 SMA dan
Arman yang masih duduk di bangku kelas 2 SMP. Saat subuh, Tiara selalu membantu
ayahnya memasak tauwa. Bahkan, sebelum salat subuh, Tiara harus bangun untuk membantu
ayahnya di dapur. Pernah suatu saat Tiara mengeluh kepada ayahnya, “Sudah belasan tahun
ayah berjualan, tapi mengapa ekonomi kita tetap begini-begini terus ya, Yah? Nampaknya,
Tuhan tak adil dengan kita.” Pak Timan langsung berhenti mengaduk susu kedelai dan
menatap anak sulungnya dengan penuh kasih, “Kamu salah, Nak. Justru Tuhan sangat adil.
Kita diberi makan sampai sekarang itu suatu mujizat. Bahkan, dengan penghasilan Ayah yang
pas-pasan seperti ini, Ayah bisa menyekolahkanmu dan Arman. Oleh karena itu, belajarlah
yang giat dan raihlah prestasi agar kamu mendapat pekerjaan yang lebih baik dari Ayah.”
Tiara merenungi perkataan ayahnya. Sedari kecil ia melihat perjuangan ayahnya yang sangat
besar untuk menghidupi keluarganya. Sejak saat itu, Tiara pun merasa bahwa Tuhan itu
sangat adil, karena Tuhan telah memberinya ayah sehebat ayahnya.

Anda mungkin juga menyukai