Anda di halaman 1dari 9

STUDI KASUS MANAJEMEN FARMASI

IMPLEMENTASI KONSEP WAL-MART DAN LOW COST AIRLINES


NARAYANA HOSPITAL DI INDONESIA

Kelompok 7
Kelas A

Ilma Nurfuadah 260112220061


Fauzia Rahma Cahyani 260112220063
Meira Dini Sukanda 260112220065
Irna Roniawati 260112220067
Shintani Ayunda K 260112220069

PROGRAM STUDI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2022
I. Kasus

https://natarajank.com/2013/04/22/no-frills-hospitals-in-india-a-mix-of-wal-
mart-and-low-cost-airline/

Rumah sakit Narayana Hrudayalayadi India Selatan menjalankan


prinsip campuran dari Wal-Mart dan Low Cost Airlines. Sekelompok dokter
India percaya bahwa mereka dapat memotong biaya operasi jantung menjadi
800 USD dengan menggunakan bangunan pra-fabrikasi, menghilangkan AC
dan bahkan melatih pengunjung untuk membantu perawatan pasca operasi.
Dimana rumah sakit ini tercatat melakukan jumlah operasi jantung tertinggi di
dunia dan mereka juga membangun fasilitas berbiaya sangat rendah yang
disebut proyek Narayana Hrudayalaya (“Kuil Hati”). Rumah sakit satu lantai
di Mysore, dibangun dengan biaya sekitar 400 juta rupee (7,4 juta dolar) dalam
10 bulan, dimana RS memiliki biaya yang rendah dalam pengobatan dan
memilih untuk membatasi penyejuk udara pada ruang operasi dan unit
perawatan intensif. Ventilasi berasal dari jendela besar di bangsal. Selain itu,
pada berbagai RS di India kerabat atau teman yang mengunjungi pasien rawat
inap menjalani kursus keperawatan selama empat jam dan diharapkan untuk
mengganti perban dan melakukan tugas sederhana lainnya. Dimana RS yang
berada di Bangalore yang dibuka pada tahun 2001 mampu melakukan sekitar
30 operasi jantung dilakukan di sana setiap hari, yang tertinggi di dunia, dengan
biaya impas 1.800 dolar. Kebanyakan pasien dikenakan biaya lebih dari ini,
tetapi beberapa dari yang termiskin dirawat secara gratis. Sistem belanja RS
tersebut yaitu dengan membeli barang-barang mahal seperti katup jantung
dalam jumlah besar seolah mereka akan membuka supermarket besar, serta
bekerja pada pagi sampai malam 6 hari seminggu yang terinspirasi oleh
maskapai berbiaya rendah yang menjaga pesawat mereka di udara sebanyak
mungkin.

Pertanyaan: Apakah konsep Rumah Sakit Narayana Hospital dapat diterapkan


di Indonesia? Berikan penjelasannya.

II. Pendahuluan

Wal-mart merupakan perusahaan ritel multinasional yang


mengoperasikan rantai hypermarket, department store, dan toko kelontong.
Dimana Wal-mart sendiri merupakan perusahaan dengan pendapatan terbesar
di dunia. Sejarah Wal-mart bermula ketika seorang pengusaha dan mantan JC
Penney (Karyawan Sam Walton) membeli sebuah cabang dari toko Ben
Franklin pada Butler Brothers, dimana Sam berprinsip pada penjualan produk
dengan harga yang rendah untuk mendapatkan penjualan produk yang tinggi
dengan margin laba yang lebih rendah. Selain itu, Wal-mart tetap
memprioritaskan membantu banyak orang dengan menghemat uang mereka
dan memberikan kehidupan yang baik bagi konsumennya, perusahaan juga
bertanggung jawab atas masalah pelestarian lingkungan, usaha dalam
memerangi kelaparan, pemberdayaan manusia serta menyediakan akses
makanan yang sehat dan terjangkau. Adapun strategi-strategi yang dimiliki
Wal-mart dalam mengembangkan perusahaannya yaitu diantaranya dengan
menerapkan Merchandise Plan, Wal-mart menerapkan Micro Merchandising
(menempatkan produk berdasarkan kategori produk untuk mempermudah
pencarian) dan Cross Merchandising (menempatkan produk yang berbeda pada
tempat yang sama), Pricing Strategy dimana Wal-mart menentukan harga
jualnya berdasarkan pada buying behavior konsumennya. Dimana Pricing
Strategy yang diterapkan oleh Wal-mart memiliki konsep Cost Leadership
yaitu dengan menjual produk dengan harga yang murah dan biaya yang
tergolong rendah, dimana konsep Cost Leadership diimplementasikan dalam
sistem yang dinamakan EDLP (Every Day Low Price).
Low-cost airline atau dikenal juga dengan Low Cost Carrier (LCC)
merupakan maskapai penerbangan yang memberikan harga ekonomis dalam
penjualan tiket pesawatnya, oleh karena itu fasilitas yang diberikan biasanya
amat terbatas dengan menghapus beberapa layanan penumpang. Konsep ini
pertama kali diperkenalkan di Amerika Serikat sebelum menyebar ke Eropa
pada awal 1990-an dan menyebar keseluruh dunia. Adapun model bisnis
maskapai bertarif rendah diantaranya yaitu; kelas penumpang tunggal, tipe
pesawat terbang dengan sayap tetap, lebih mengurangi biaya perawatan,
perlengkapan modern seperti ACARS (Aircraft Communications Addressing
and Reporting System) biasanya tidak ada pada pesawat, harga tiket searah
cenderung lebih murah daripada harga tiket pulang-pergi, kursi penumpang
yang tidak ditentukan, memilih pajak pendaratan lebih rendah dan untuk
menghindari penundaan lalu lintas udara maka pesawat terbang pada awal pagi
atau sore hari, memiliki rentan waktu pulang-pergi yang cepat, rute yang
dipermudah dengan menekankan perpindahan titik ke titik daripada pindah
pesawat pada pangkalan maskapai, penjualan tiket dilakukan secara langsung
melalui internet, memperbolehkan penumpang menggunakan dan mengambil
tiket melalui elektronik atau perjalanan tanpa tiket, karyawan yang memiliki
berbagai pekerjaan sebagai contoh pramugari memiliki tugas tambahan yaitu
membersihkan pesawat atau bekerja sebagai petugas gerbang, makanan dan
layanan gratis di hapus. Tetapi tidak semua maskapai bertarif rendah
melaksanakan model tersebut.

III. Konsep Narayana Hospital

Narayana Hospital merupakan rumah sakit yang didirikan oleh dr. Devi
Shetty dengan premis biaya operasi jantung yang rendah, dengan harga 800
USD. Narayana Hospital di Bangalore terutama telah melakukan operasi
jantung tertinggi di dunia, sehingga dikenal sebagai “pabrik jantung”. Biaya
operasi yang rendah ini didapatkan dari penghematan dari beberapa sektor,
seperti sektor infrastruktur bangunan, yakni pemilihan bangunan secara
prefabrikasi dan tidak dibangun secara bertingkat. Hal ini karena bangunan
bertingkat akan memakan biaya yang tinggi karena membutuhkan pondasi,
tulang baja yang kuat, lift, dan perlengkapan pemadam kebakaran yang mahal
serta kompleks. Selanjutnya penghematan dari sektor fasilitas, Narayana
Hospital hanya menggunakan AC pada ruang operasi dan unit perawatan
intensif, sedangkan untuk ruang lain menggunakan jendela besar sebagai
ventilasi. Selain itu, Narayana Hospital juga melakukan pelatihan kepada
keluarga pasien rawat inap mengenai perawatan pasca operasi, sehingga
diharapkan keluarga dari pasien rawat inap dapat mengganti perban dan
melakukan tugas sederhana lainnya secara mandiri. Dari sektor pembelian,
Narayana Hospital mengusung konsep grosir seperti Walmart, yakni
melakukan pembelian alat kesehatan seperti katup jantung dalam jumlah yang
besar, sehingga memungkinkan harga katup jantung yang lebih murah. Selain
itu, Narayana Hospital memiliki konsep jam terbang tinggi seperti Low-cost
Airline, yakni melakukan operasi dengan jadwal yang panjang, dari pagi hingga
larut malam selama 6 hari seminggu.

IV. Kemungkinan Penerapan Konsep Narayana Hospital di Indonesia

Narayana Hospital memiliki konsep seperti Walmart dan Low-cost


Airline. Perlu adanya beberapa pertimbangan jika konsep tersebut diterapkan di
Rumah Sakit di Indonesia. Beberapa pertimbangannya yaitu:

a. Peraturan mengenai rumah sakit dan kesehatan di Indonesia


Dalam pembangunan dan pelaksanaan pelayanan di pelayanan
kesehatan di Indonesia termasuk Rumah sakit diatur oleh perundang-
undangan. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya perlu mengacu pada
peraturan tersebut. Beberapa pertimbangan berdasarkan peraturan
tersebut diantaranya:
- Berdasarkan PP Nomor 47 Tahun 2021 mengenai
Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan, disebutkan bahwa
SDM yang dapat melakukan pelayanan kesehatan merupakan
tenaga medis, psikologi kesehatan, keperawatan, kebidanan,
kefarmasian, kesehatan masyarakat, gizi, dan tenaga kesehatan
lain dimana telah terbukti keahliannya. Sedangkan di Narayana
Hospital disebutkan bahwa pengunjung diberi pengajaran
selama 4 jam dan disuruh untuk membantu pelayanan kesehatan
seperti mengganti perban dan lainnya. Hal ini tidak sejalan
dengan peraturan jika diterapkan di Indonesia dan ditakutkan
ada kesalahan juga dalam pelaksanaannya oleh orang awam.
Jika memang ingin diterapkan maka sebaiknya pengunjung
yang berpengalaman bukan hanya diberi pengarahan hanya 4
jam.
- Berdasarkan Permenkes Nomor 24 Tahun 2016 mengenai
Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit serta
Permenkes Nomor 14 Tahun 2021 mengenai Standar Kegiatan
Usaha dan Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko Sektor Kesehatan, menyebutkan bahwa struktur
bangunan harus direncanakan dan dibuat sehingga kokoh, stabil,
dan kuat dalam memikul beban berat serta memenuhi
persyaratan keamanan dan kelayakan. Dalam Narayana Hospital
dibuat bangunan dibuat menggunakan konsep prefabrikasi
dimana bagian bangunan dibuat di pabrik dan di tempat hanya
tinggal disusun. Hal ini ditakutkan tidak se-kokoh dan seaman
bangunan yang dibuat dengan sistem konvensional sehingga
ditakutkan tidak sesuai dengan peraturan dimana menyebutkan
harus adanya aspek keamanan.
- Berdasarkan Permenkes Nomor 24 Tahun 2016 mengenai
Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit serta
Permenkes Nomor 14 Tahun 2021 mengenai Standar Kegiatan
Usaha dan Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko Sektor Kesehatan, menyebutkan bahwa
instalasi udara harus dirancang tidak menyebabkan terjadinya
penularan penyakit. Narayana Hospital menggunakan ventilasi
alami dengan jendela besar dan tidak menggunakan AC. Dalam
hal ini ventilasi alami dapat digunakan tetapi tidak semua
ruangan boleh menggunakan sistem tersebut. Ruangan yang
diharuskan steril ataupun diperlukannya AC maka sebaiknya
digunakan AC.

b. Demografi penduduk Indonesia


Berdasarkan Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa
berdasarkan hasil sensus penduduk Indonesia pada tahun 2020
menunjukkan jumlah penduduk Indonesia sebesar 270 juta jiwa dengan
wilayah paling pada di DKI Jakarta dengan nilai 15,907% serta wilayah
dengan jumlah penduduk terbesar di Jawa Barat dengan nilai 17,87%.
Penduduk Indonesia sendiri kebanyakan berpenghasilan menengah ke
bawah (BPS, 2022). Narayana Hospital sendiri memerlukan wilayah
yang luas dikarenakan sistemnya yang tidak merupakan bangunan
bertingkat sehingga jika memang ingin diterapkan di Indonesia
sebaiknya dibuat di luar wilayah padat penduduk dikarenakan harus
memiliki luas tanah dan bangunan yang luas dan daerah yang sejuk
dikarenakan tidak digunakannya AC. Oleh karena itu jika memang
ingin diterapkan diperlukan penyesuaian lebih lanjut dan pemilihan
wilayah yang terperinci. Akan tetapi, jika dilihat dari penghasilan
masyarakat yang lebih banyak menengah ke bawah maka jika memang
ada rumah sakit yang biaya nya murah maka akan membantu
masyarakat tetapi mengingat Indonesia sendiri sudah ada JKN sehingga
sepertinya dengan JKN sudah membantu kesehatan Indonesia walaupun
tidak ada rumah sakit yang biaya murah seperti Narayana Hospital.
Untuk penyakit yang tidak ter-cover JKN mungkin masih bisa
dipertimbangkan konsep rumah sakit tersebut tetapi hanya untuk
penyakit atau tindakan tertentu.

c. Geografis wilayah Indonesia


Hampir seluruh wilayah Indonesia dilewati oleh garis
khatulistiwa, sehingga Indonesia beriklim tropis. Di Indonesia sering
terjadi musim kemarau atau hujan berkepanjangan serta adanya
gelombang panas. Hal ini tidak memungkinkan untuk
mengimplementasikan konsep Narayana Hospital yang menghapuskan
penggunaan AC di semua ruangan kecuali ruang operasi dan ruang
perawatan intensif. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24
Tahun 2016 tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana
Rumah Sakit, pengaturan suhu diatur berdasarkan jenis ruangan. Ruang
operasi harus diatur pada suhu 19-24oC dan total pertukaran udara
minimal 4 kali/jam pada saat ruangan tidak digunakan, dan 20 kali/jam
pada saat ada operasi. Ruang simulator CT diatur pada suhu 24-27oC.
Ruang penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis
habis pakai diatur pada suhu 15-25oC. Selain penggunaan AC, sistem
ventilasi harus diatur. Ventilasi mekanik minimal harus memenuhi
persyaratan total pertukaran udara 6 kali per jam, untuk ruangan
tindakan minimal 15 kali per jam, dan untuk ventilasi alami harus lebih
dari nilai tersebut. Konsep Narayana Hospital yang menggunakan
jendela besar sebagai ventilasi akan menyulitkan dalam pengendalian
suhu ruang. Bahan kaca dari jendela sangat mudah menghantarkan
panas atau dingin sehingga sebaiknya diberi tirai jika ingin menerapkan
konsep ini.
d. Prosedur pengadaan barang
Pengadaan barang pada Narayana Hospital menggunakan
konsep pembelian dalam jumlah banyak agar mendapatkan harga
murah. Jika diterapkan di Indonesia maka akan tidak sesuai untuk
rumah sakit umum karena terdapat variasi penyakit. Oleh karena itu,
perlu untuk disesuaikan dengan pola penyakit yang terjadi pada
masyarakat sekitar rumah sakit, konsumsi periode sebelumnya, atau
keduanya. Pembelian dalam jumlah banyak cocok untuk rumah sakit
khusus yang menyelenggarakan satu macam pelayanan kedokteran saja,
misalnya rumah sakit jantung.

e. Beban kerja tenaga kesehatan


Narayana Hospital memiliki konsep jam terbang tinggi seperti
Low-cost Airline, yakni melakukan operasi dengan jadwal yang
panjang, dari pagi hingga larut malam selama 6 hari seminggu. Hal ini
tentu harus dipertimbangkan dengan beban kerja dan ketersediaan
tenaga kesehatan di rumah sakit. Jika pengaturan SDM di rumah sakit
dilaksanakan dengan baik, artinya beban kerja sesuai dengan jumlah
tenaga kesehatan, maka penerapan konsep Narayana Hospital dapat
dipertimbangkan.

V. Kesimpulan

Berdasarkan pertimbangan dan penjelasan di atas dapat kami simpulkan


bahwa Rumah Sakit dengan konsep Wal-mart dan Low-cost Airline seperti
Narayana Hospital tidak cocok diterapkan di Indonesia. Pertimbangan utama
yaitu mengenai peraturan penyelenggaraan Rumah Sakit dimana harus
dilakukan oleh SDM terlatih, bangunan harus kokoh dan aman, serta ventilasi
harus memadai tidak hanya ventilasi udara tapi di ruangan tertentu perlu adanya
AC. Hal ini tidak sesuai dengan Narayana Hospital yang menggunakan
pengunjung untuk membantu beberapa pelayanan kesehatan serta bangunan
yang prefabrikasi dan ventilasi yang hanya berasal dari jendela. Penataan
ventilasi harus dapat mengendalikan suhu ruang. Akan tetapi, jika memang
ingin diterapkan maka harus dilakukan penyesuaian kembali sehingga dapat
memenuhi peraturan yang ada untuk segala aspek dan dilakukan pemilihan
wilayah yang sesuai.
DAFTAR PUSTAKA

BPS. 2022. Analisis Profil Penduduk Indonesia. Jakarta : Badan Pusat Statistik
Permenkes. 2021. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2021 Mengenai
Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan. Jakarta: Presiden Indonesia
Permenkes. 2021. Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 24 Tahun
2016 Mengenai Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit.
Jakarta: Menteri Kesehatan.
Permenkes. 2021. Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 14 Tahun
2021 Mengenai Standar Kegiatan Usaha dan Produk Pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan.
Jakarta: Menteri Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai