2 Juli 2016|1
Jurnal Asosiasi Dosen Muhammadiyah Magister Administrasi Rumah Sakit Vol.2 No. 2 Juli 2016
Riwayat artikel: Diterima 12 Nop 2015; Direvisi; 22 Des 2016; Dipublikasikan 2 Januari 2016
ABSTRACT
Background: Rapid development of information technology with coincide increasing global competition makes all
kinds of companies, including hospital, to manage the company effectively. Fare calculation using traditional
method are considered unable to overcome the difficulties in determining fares in the hospital. One method that
considered can provide more accurate information about the fares is an activity based costing (ABC) method.
Appendectomy is one of the most frequently surgery in 2014 so researcher think analysis of appendectomy
procedur unit cost using ABC method is needed.
Method : This descriptive quantitative study analyze appendectomy prosedure unit cost using ABC method in RS
PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Results and Discussion: Based on the calculation using ABC method, unit cost of laparotomy appendectomy is Rp
5,459,803.16 and unit cost of laparoscopic appendectomy is Rp 6,626,222.00.
Conclusion: Based on the calculation using ABC method, unit cost of appendectomy prosedure (laparotomy and
laparoscopy) is worth less than real cost of RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
1. Berapakah unit cost appendiktomi secara 3. Peritoneum disayat sehingga cukup lebar untuk
laparotomi dan appendiktomi secara laparoskopi eksplorasi.
menggunakan metode ABC di RS PKU 4. Sekum beserta apendiks diluksasi keluar.
Muhammadiyah Yogyakarta? 5. Mesoapendiks dibebaskan dan dipotong dari
2. Apakah perbedaan antara unit cost appendiktomi apendiks secara biasa, dari puncak ke arah basis.
secara laparotomi dan appendiktomi secara 6. Semua perdarahan dirawat.
laparoskopi yang dihitung menggunakan metode 7. Disiapkan tabac sac mengelilingi basis apendiks
ABC dengan biaya yang diterapkan RS PKU dengan sutra, basis apendiks kemudian dijahit
Muhammadiyah Yogyakarta saat ini? dengan catgut.
LANDASAN TEORI 8. Dilakukan pemotongan apendiks apikal dari
Rumah sakit adalah institusi dengan tempat jahitan tersebut.
tidur, yang memberikan pelayanan kepada pasien 9. Puntung apendiks diolesi dengan betadine.
dalam bentuk observasi, penegakan diagnosis, 10. Jahitan tabac sac disimpulkan dan puntung
pemberian terapi, dan rehabilitasi baik jangka pendek dikuburkan dalam simpul tersebut. Mesoapendiks
maupun panjang. Terdapat tiga faktor yang
5 diikat dengan sutra.
membedakan rumah sakit dengan perusahaan dagang 11. Dilakukan pemeriksaan terhadap rongga
dan manufaktur sehingga menyebabkan proses peritoneum dan alat-alat didalamnya, semua
penentuan tarif rumah sakit menjadi lebih rumit. 1 perdarahan dirawat.
Pertama, terdapat perbedaan pada sistem akuntansi 12. Sekum dikembalikan ke dalam abdomen.
rumah sakit. Rumah sakit menjual barang dagang, 13. Sebelum ditutup, peritoneum dijepit dengan
seperti obat kepada pasien karena barang tersebut minimal 4 klem dan didekatkan untuk
merupakan bagian dari produk layanan yang diberikan memudahkan penutupannya. Peritoneum ini
kepada pasien. Kedua, sangat sulit untuk dijahit jelujur dengan chromic catgut dan otot-otot
menggambarkan hasil dari perusahaan layanan jasa dikembalikan.
dibandingkan perusahaan industri. Produk yang 14. Dinding perut ditutup/dijahit lapis demi lapis,
ditawarkan oleh rumah sakit adalah sebuah paket fascia dengan sutera, subkutis dengan catgut dan
layanan yang terdiri dari observasi, penegakkan akhirnya kulit dengan sutera.
diagnosis, pemberian terapi, dan rehabilitasi, dimana 15. Luka operasi dibersihkan dan ditutup dengan kasa
tiap pasien memiliki kebutuhan yang berbeda. Keadaan steril.
inilah yang menyebabkan perbedaan bentuk layanan Appendiktomi dengan laparoskopi adalah
dari satu pasien ke pasien lain. Ketiga, proses produksi pengangkatan usus buntu yang dilakukan dengan
layanan rumah sakit sangat rumit. Rumah sakit menggunakan laparoskopi (teleskop mini). Prosedur ini
memiliki pilihan tingkat layanan yang luas, mulai dari memberikan hasil yang sama dengan bedah terbuka
kelas tiga hingga kelas Very Important Person (VIP), namun dengan kemungkinan kerusakan struktur tubuh
sehingga menyebabkan perbedaan biaya dan harga lebih sedikit. Appendiktomi secara laparoskopi tidak
meski dalam satu rumah sakit. Proses penentuan tarif di dapat dilakukan apabila terdapat penyulit pada kasus
rumah sakit menjadi semakin rumit karena kurangnya appendisitis tersebut. Pada kasus appendisitis dengan
data yang dibutuhkan. Sistem rekam medis yang penyulit akan dilakukan appendiktomi secara
terdapat di rumah sakit tidak cukup untuk mendukung laparotomi.
proses penentuan tarif.6 Adapun langkah-langkah tindakan
Appendiktomi merupakan tindakan bedah appendiktomi secara laparoskopi adalah sebagai
yang dilakukan pada kasus appendisitis. Appendisitis berikut:
adalah peradangan pada appendiks versiformis, atau 1. Sebelum tindakan operasi, dilakukan pembiusan
yang sering dikenal dengan usus buntu. Appendisitis umum.
umumnya terjadi karena proses peradangan bakteri. 2. Dalam posisi terlentang, dokter memulai operasi
Penatalaksanaan yang paling tepat pada dengan terlebih dahulu membuat ruang rongga
appendisitis adalah appendiktomi. Appendiktomi perut lebih besar dengan memasukkan gas CO2
adalah tindakan pembedahan yang bertujuan untuk melalui jarum yang dimasukkan ke dalam rongga
memotong appendiks versiformis. Appendiktomi dapat perut.
dilakukan dengan dua cara, yaitu secara terbuka dan 3. Selanjutnya dokter akan membuat sayatan kecil
secara laparoskopi. berukuran 5-10 mm di daerah pusar dan dua hingga
Adapun langkah-langkah tindakan tiga buah sayatan berukuran 5 mm lainnya di daerah
appendiktomi secara terbuka adalah sebagai berikut: perut bagian bawah.
1. Pasien berbaring terlentang dalam anatesi umum 4. Kamera teleskop biasanya dimasukkan melalui
atau regional. Kemudian dilakukan asepsis dan sayatan di pusar, sehingga dokter dapat melihat
antisepsis pada daerah perut bawah. seluruh organ di dalam perut melalui layar monitor.
2. Dibuat sayatan menurut Mc Burney sepanjang 5. Selanjutnya instrumen operasi dimasukkan melalui
kurang lebih 10 cm dan otot-otot dinding perut sayatan yang dibuat di perut bagian bawah dan
dibelah secara tumpul menurut arah serabutnya, tindakan dilakukan sesuai dengan keadaan pasien.
berturut-turut m. oblikus abdominis eksternus, m.
abdominis internus, m. transversus abdominis,
sampai akhirnya tampak peritonium.
3
(5,72%), dan instalasi bedah sentral sebesar Rp dibandingkan dengan jumlah tempat tidur
287.429,91 (5,26%). rumah sakit yang berjumlah 205 maka didapat
Dari data di atas diketahui bahwa perbandingan lebih dari 1:1 dimana itu sudah
konsumsi terbanyak biaya overhead berasal dari sesuai dengan peraturan pemerintah yang
labour related baik untuk indirect resource berlaku. Penting bagi pihak rumah sakit untuk
overhead maupun direct resource overhead. mengetahui apakah jumlah pegawai yang
Jumlah pegawai di RS PKU Muhammadiyah dimiliki sudah cukup sesuai dengan kebutuhan
Yogyakarta adalah 570 orang dimana 134 orang rumah sakit atau tidak.
diantaranya berada di unit cost center dengan Perincian perbandingan biaya unit cost
436 orang lainnya berada di unit profit center. menggunakan metode ABC dengan real cost yang
Jumlah perawat di RS PKU Muhammadiyah digunakan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Yogyakarta adalah 241 orang yang apabila adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Perbandingan Unit Cost Appendiktomi Secara Laparotomi Menggunakan Metode ABC dengan Real Cost RS
PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Tabel 1. Perbandingan Unit Cost Appendiktomi Secara Laparotomi Menggunakan Metode ABC dengan Real Cost
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta (sambungan)
Tabel 2. Perbandingan Unit Cost Appendiktomi Secara Laparoskopi Menggunakan Metode ABC dengan Real Cost RS
PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Tabel 2. Perbandingan Unit Cost Appendiktomi Secara Laparoskopi Menggunakan Metode ABC dengan Real Cost
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta (sambungan)
7
Terdapat selisih sebesar Rp 756.278,00 Sedangkan untuk tindakan appendik sedang sebesar Rp
antara tarif RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta 6.253.000,00, dan untuk tindakan appendik berat Rp
saat ini dengan unit cost yang didapat menggunakan 6.956.500,00. Istilah ringan, sedang, dan berat dalam
8
metode ABC dimana unit cost tersebut bernilai deskripsi kode INA-CBG’s bukan menggambarkan
lebih rendah dibandingkan tarif RS PKU kondisi klinis pasien maupun diagnosis dan prosedur,
Muhammadiyah Yogyakarta saat ini. melainkan menggambarkan tingkat keparahan (severity
Penentuan tarif yang akurat menjadi sesuatu level) yang dipengaruhi oleh diagnosis sekunder
yang sangat penting di era Jaminan Kesehatan Nasional. (komplikasi dan komorbiditi). 9
Tarif rumah sakit banyak yang ditentukan Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa
menggunakan metode tradisional sehingga berpotensi tarif INA-CBG’s dari tindakan appendik sedang dan
menghasilkan tarif yang tidak akurat. Penggunaan tindakan appendik berat masih lebih besar
metode ABC dalam proses penentuan tarif diharapkan dibandingkan unit cost appendiktomi secara
dapat memberikan hasil yang lebih tepat dan sesuai.
7
laparotomi. Sedang untuk unit cost appendiktomi
Peraturan Menteri Kesehatan Republik secara laparoskopi, hanya tindakan appendik berat saja
Indonesia nomor 59 tahun 2014 tentang Standar Tarif yang bernilai lebih besar. Perincian perbedaan unit cost
Tindakan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan tindakan appendiktomi menggunakan metode ABC
Kesehatan menyebutkan, tarif INA-CBG’s rumah sakit dibandingkan dengan tarif INA-CBG’s untuk tindakan
tipe B di regional 1 untuk tindakan kelas 3 tindakan appendik adalah sebagai berikut:
appendik ringan adalah sebesar Rp 3.729.000,00.
Tabel 3. Perbedaan Unit Cost Tindakan Appendiktomi Menggunakan Metode ABC dengan Tarif INA-CBG’s
viii
Manfaat penggunaan metode ABC di rumah PKU Muhammadiyah Yogyakarta yang berjumlah Rp
sakit adalah dapat menghitung biaya yang digunakan 6.902.000,00 dengan selisih Rp 1.442.196,84.
dalam suatu tindakan secara akurat sehingga pihak Biaya satuan (unit cost) tindakan
rumah sakit dapat menentukan tarif dengan lebih tepat. appendiktomi secara laparoskopi di RS PKU
Metode ABC juga memberikan gambaran aktivitas serta Muhammadiyah Yogyakarta menggunakan metode
konsumsi biaya yang ditimbulkan sehingga pihak rumah activity based costing adalah sebesar Rp 6.626.222,00.
sakit dapat meningkatkan mutu dalam membuat Biaya ini bernilai lebih kecil dibandingkan real cost RS
keputusan, menyempurnakan perencanaan yang PKU Muhammadiyah Yogyakarta yang berjumlah Rp
strategis, serta dapat meningkatkan kemampuan yang 7.382.500,00 dengan selisih Rp 756.278,00.
lebih baik untuk mengelola aktivitas yang dilakukan. Adapun saran bagi RS PKU
Meskipun secara teori metode ABC Muhammadiyah Yogyakarta dalam penelitian ini adalah
sangatlah baik namun pada penerapannya banyak sekali pihak rumah sakit diharapkan dapat memperbaiki
ditemukan hambatan dan kegagalan terutama pada sistem perhitungan tarif saat ini dengan
perusahaan berskala besar. Ditambah lagi dengan mempertimbangkan metode activity based costing
sulitnya melakukan pembaharuan data apabila terdapat sebagai alternatif perhitungan tarif operasi.Pihak rumah
perubahan pada tindakan atau komponen yang sakit diharapkan juga dapat memperbaiki sistem
mendukung tindakan tersebut. 3
pencatatan keuangan serta inventarisasi peralatan medis
Penggunaan metode ABC di rumah sakit maupun non medis sehingga dapat memenuhi
seringkali terkendala oleh sulitnya menyediakan data kebutuhan informasi manajemen.Dan pihak rumah
yang diperlukan dalam penentuan tarif. Kebanyakan sakit diharapkan juga dapat menerapkan clinical
sistem informasi rumah sakit tidak dirancang untuk pathway pada kasus appendisitis sehingga variasi
menyediakan data yang dibutuhkan dalam suatu analisis pelayanan pada kasus ini dapat berkurang.
biaya. Hal ini membuat rumah sakit perlu melakukan
10
Adapun saran bagi pemerintah dalam
perbaikan dan penyesuaian sistem informasi rumah penelitian ini adalah pemerintah diharapkan dapat
sakit apabila hendak menerapkan metode ABC dalam menentukan tarif INA-CBG’s dengan lebih akurat serta
penentuan tarif.
11
melakukan evaluasi tarif secara berkala.
Penyebab lain dari sulitnya penerapan DAFTAR PUSTAKA
metode ABC adalah banyaknya variasi bahkan dalam 1. Yereli AN, 2009, ‘Activity-based costing and its
tindakan yang sejenis. Hal ini disebabkan tindakan yang application in a Turkish University Hospital,’
diberikan sangat bergantung pada kondisi pasien AORN Journal, vol.3, no.89, hh. 573-591.
sehingga tindakan pada tiap pasien dengan kasus sejenis 2. Popesko B & Novak P, 2011, ‘Application of
tidak selalu sama. Rumah sakit perlu membuat clinical ABC method in hospital management,’
pathway untuk setiap kasus yang ditangani agar variasi Economics and Management Transformation, hh.
yang terjadi dapat diminimalisir. Clinical pathway 73-78.
adalah alur proses tindakan pasien yang spesifik untuk 3. Chan YCL, 1993, ‘Improving hospital cost
suatu penyakit atau tindakan tertentu, mulai dari pasien accounting with activity-based costing,’ Health
masuk sampai pasien pulang, yang merupakan integrasi Care Management Review, Winter, hh. 71-78.
dari tindakan medis, tindakan keperawatan, tindakan 4. Aldogan M, Austill D, Kocakulah MC, 2014, ‘The
farmasi, dan tindakan kesehatan lainnya.1
excellence of activity-based costing in cost
Meskipun demikian, metode ABC tetap calculation: case study of a private hospital in
merupakan sebuah metode yang baik. Berbagai Turkey,’ Journal of Health Care Finance, June, hh
hambatan dan kesulitan yang ada sebaiknya ditanggapi 1-27.
dengan terus berbenah agar rumah sakit menjadi lebih 5. World Health Organization, Hospitals, Diakses
siap dalam menerapkan metode ini. tanggal 9 September 2015, dari
SIMPULAN http://www.who.int/topics/hospitals/en/
Biaya satuan (unit cost) tindakan 6. Kaplan RS & Anderson SR, 2004, ‘Time-driven
appendiktomi secara laparotomi di RS PKU activity-based costing,’ Working Paper, Harvard
Muhammadiyah Yogyakarta menggunakan metode Business School, Boston.
activity based costing adalah sebesar Rp 5.459.803,16. 7. Javid H, Hadian M, Ghaderi H, Ghaffari S, Salehi
Biaya ini bernilai lebih kecil dibandingkan real cost RS M, 2015, ‘Application of the activity-based costing
9