Disusun oleh :
Umi Khasanah
Heru Badrussalam
Juni Irmasari Situmeang
May Muslim
Anggi Saputra
Ruth Rosmianna Seran
Mardiana Mochamad Ramdhan
Mohamad Cahyadi
Indah Kurniawati
Nur Hafni Hasim
Ivony F.N P
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Bagaimana peran dan fungsi/tupoksi MKEK dalam pelayanan keperawatan melalui
organisasi PPNI
C. Tujuan
Untuk mengetahui peran Fungsi MKEK melalui organisasi PPNI di Indonesia melalui
penelusuran atau wawancara terhadap organisasi PPNI (Pusat, Wilayah, daerah
setempat)
BAB II
TINJAUAN TEORI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B. Landasan Hukum
Berdasarkan Undang-Undang nomor 18-202 tentang IPTEK sebagai berikut:
organisasi profesi adalah wadah masyarakat ilmiah dalam suatu cabang atau lintas disiplin
ilmu pengetahuan dan teknologi atau suatu bidang kegiatan profesi yang dijamin oleh negara
untuk mengembangkan profesionalisme dan etika profesi dalam masyarakat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan ( pasal 1 butir 14 undang-undang nomor 18/2002 tentang
Iptek). Dewan kehormatan kode etik dibentuk oleh organisasi profesi untuk menegakkan
etika pelaksanaan kegiatan profesi serta menilai pelanggaran profesi yang dapat merugikan
masyarakat atau kehidupan profesionalisme di lingkungannya.
Pasal 30 pembentukan dan kedudukan (1) majelis kehormatan etik dibentuk oleh
pengurus Pusat. (2) majelis kehormatan etik berkedudukan di pengurus pusat dan membentuk
perwakilan di tingkat pengurus provinsi. (3) majelis kehormatan etik bertanggung jawab
kepada pengurus Pusat.
Pasal 31 kewenangan majelis kehormatan etik berwenang menyelidiki dan
merekomendasikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan pelanggaran kode etik
profesi keperawatan kepada pengurus pusat PPNI.
Pasal 32 tugas pokok (1) Membina membina anggota dalam Penghayatan dan
pengamalan kode etik keperawatan (2) membuat pedoman penerapan etika dalam pemberian
pelayanan keperawatan dan pedoman penyelesaian pertentangan dalam pelayanan
keperawatan.
Pasal 33 komposisi kepengurusan pengurus majelis kehormatan etik terdiri dari : 1
(satu) orang sekretaris merangkap anggota , 1 (satu) orang Sekretaris merangkap anggota, 3
(tiga) atau (5) orang anggota.
A. Kasus
Dari beberapa kasus yang ada di RS, melalui time tik disiplin keperawatan yang sering terjadi
antara lain :
1. Kesalahan pemberian obat oral/parenteral
2. Kesalahan pemberian informasi pasien
3. Kesalahan identifikasi pasien dengan nama yang sama
4. Kurangnya informasi ke pasien
5. Kesalahan pemberian obat yang menimbulkan cacat pada pasien, misalnya pemberian
obat bicnat yang menimbulkan luka bakar
6. Perawat bertengkar dengan sesame perawat atau profesi lain
7. Meninggalkan tugas tanpa seizin atasan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peran dan fungsi majelis pembinaan etik di Rumah Sakit, sangatlah diperlukan untuk
menjaga etika dan moral profesi, terutama profesi keperawatan. Peran ini dapat terlaksana
dengan adanya Majelis Kehormatan Etik Keperawatan (MKEK) dalam pelayanan
keperawatan.
MKEK sangat berperan penting dalam proses memutuskan serta perlindungan hukum
bagi perawat. Melalui komita keperawatan dalam sub komite etik profesi, melakukan
pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga keperawatan, melakukan penegakan disiplin
profesi keperawatan, merekomendasikan penyelesaian masalah pelanggaran disiplin dan
masalah-masalah etik dalam kehidupan profesi dan asuhan keperawatan
DAFTAR PUSTAKA