Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

MINGGU KE : 4

Coach : Amrin Sofian, M.Ag


Nama Peserta : Rossy Pratiwi,S.Gz
NIP : 19950926 202012 2 020
Unit Kerja : Puskesmas Tanah Putih Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan
Jabatan : Nutrisionis
: Belum optimalnya Pelayanan Konseling Gizi melalui Penerapan Proses Asuhan Gizi Pada Pasien Penyakit Tidak Menular
Rumusan Isu
(PTM) di UPT Puskesmas Tanah Putih Kec. Tanah Putih Tanjung Melawan
Kegiatan Kelima Pelaksanaan pelayanan Konseling Gizi pada pasien PTM
Tanggal Pelaksanaan : 24-29 September 2022
Bukti-Bukti Kegiatan 1) Dokumentasi Kegiatan
:
2) Catatan Hasil Konsultasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaiatan Substansi Mata Konstribusi Penguatan Nilai
Pelatihan Visi/MisiOrganisasi Organisasi
5. Pelaksanaan pelayanan 5.1 Menanyakan kelengkapan Terlaksananya 1. Saya Menanyakan kelengkapan Kegiatan ini Kegiatan ini dapat
Konseling Gizi pada data pasien, dan pelayanan data pasien seperti KTP dan berkontribusi mewujudkan
pasien PTM memberikan persetujuan Konseling surat rujukan dari Poli PTM terhadap Misi penguatan nilai
pasien untuk mengisi Gizi pada dengan ramah dan sopan kepada Puskesmas no. 3 Puskesmas
kuesioner pre- test pasien PTM pasien sebagai wujud nilai yaitu “Mendorong KOMPAK,
mengenai materi yang Berorientasi Pelayanan Kemandirian Kreatif:
berhubungan dengan 2. Saya meminta persetujuan Masyarakat menyediakan layanan
konseling kepada pasien untuk mengisi Untuk kotak saran sebagai
kuesioner pre- test mengenai Berperilaku penunjang
materi yang berhubungan Sehat”, karena peningkatan
dengan konseling sebagai proses konseling pelayanan.
wujud transparansi agar tujuan selalu membuat Optimis: dengan
dapat tercapai sehingga nilai komitmen dengan adanya komunikasi
Akuntabel terwujud setiap individu dan dengan lintas
3. saya melayani pasien secara keluarga untuk program, akan
adil tanpa memerhatikan suku, bekerja sama mempercepat proses
ras atau pun agamanya dan mewujudkan pelayanan pasien ke
tidak deskriminasi pada pasien tercapainya poli gizi
untuk mewujudkan nilai rencana intervensi Menyenangkan:
harmonis. untuk status gizi Pasien disambut dan
yang lebih baik dilayani dengan
sehingga ramah.
membangun Profesional: Petugas
kemandirian untuk menyalurkan ilmu
berperilaku sehat. konseling sesuai
dengan PAGT
sehingga pekerjaan
lebih efektif dan
efesien.
5.2 Melakukan pengukuran 1. Saya melakukan pengukuran . Amanah : seluruh alat
antropometri mulai dari antropometri dan assesment dan media yang
Berat badan dan Tinggi dengan ramah dan sopan digunakan selama
badan serta assesmen pada kepada pasien sebagai wujud konseling telah melalui
pasien mulai dari riwayat nilai Berorientasi Pelayanan proses pengecekan agar
informasi yang
makan, diet hingga sosial 2. Saya memastikan kelayakan
diberikan dapat
budaya keluarga untuk alat saat digunakan dan dipercaya.
menegakkan diagnosis menyampaikan hasil Keikhlasan: Seluruh
sesuaidengan PAGT. pengukuran antropomertri saran dan kritik dalam
secara akurat agar tujuan dapat kegiatan konseling
tercapai sehingga nilai diterima dengan ikhlas
Akuntabel terwujud dan dilakukan
3. Saya melakukan assesment perbaikan.
pada pasien agar dapat
menegakan diagnosis gizi yang
tepat sebagai bentuk penerapan
nilai kompeten.
4. Saya melayani pasien secara
adil tanpa memerhatikan suku,
ras atau pun agamanya dan
tidak deskriminasi pada pasien
untuk mewujudkan nilai
harmonis
5. Saya berkomitmen memberikan
pelayanan konseling gizi yang
optimal dengan memberikan
kesempatan untuk pasien
bertanya terkait materi konseling
yang diberikan untuk mewujudkan
nilai loyal
6. Saya melakukan konseling gizi
sesuai dengan kebutuhan pasien
dengan menggunakan media
leaflet yang telah dibuat sesuai
dengan penyakit pasien untuk
mewujudkan nilai adaptif
5.3 Memberikan konseling dan 1. Saya melakukan konseling gizi
membantu pasien untuk dengan ramah dan sopan
membuat komitmen kepada pasien sebagai wujud
perubahan mengenai status nilai Berorientasi Pelayanan
gizi. 2. Saya menyampaikan informasi
yang benar dan
bertanggungjawab agar tujuan
edukasi gizi dapat tercapai
sehingga nilai Akuntabel
terwujud
3. Saya melakukan konseling pada
pasien dengan ilmu
pengetahuan yang saya miliki
berdasarkan sumber panduan
buku gizi sebagai bentuk
penerapan nilai kompeten.
4. Saya melayani pasien secara
adil tanpa memerhatikan suku,
ras atau pun agamanya dan
tidak deskriminasi pada pasien
untuk mewujudkan nilai
harmonis
5. Saya berkomitmen memberikan
pelayanan konseling gizi yang
optimal dengan membuat
komitmen bersama pasien
untuk perubahan mengenai
status gizi untuk mewujudkan
nilai loyal
6. Saya menggunakan bahasa dan
alat peraga agar penyampaian
konseling mudah dipahami
pasien untuk mewujudkan nilai
adaptif.
7. Saya bekerjasama dengan pasien
agar dapat merubah pola hidup
sehat melalui konseling gizi untuk
mewujudkan nilai kolaboratif
8. Saya memberikan informasi yang
benar dan tidak menyesatkan
selama proses konsultasi, dan
menggunakan media informasi
berupa leaflet sebagai wujud
manajement ASN
9. Saya menerapkan nilai Digital
Safety yaitu mengutamakan
Integritas dengan memberikan
informasi yang benar dalam
kegiatan konseling gizi sebagai
wujud nilai SMART ASN
5.4 Mengingatkan pasien untuk 1. Saya mengingatkan pasien
mengisi kuesioner post test untuk mengizi kuesioner post
mengenai materi Konseling test dan mengisi kotak saran
dan mengisi kotak saran dengan ramah dan sopan kepada
setiap selesai kegiatan pasien sebagai wujud nilai
konseling Berorientasi Pelayanan
2. Saya menerima kritik dan saran
yang diberikan pasien untuk
menjadikan perbaikan sebagai
proses belajar sehingga nilai
Kompeten terwujud.
3. Saya melayani pasien secara
adil tanpa memerhatikan suku,
ras atau pun agamanya dan
tidak deskriminasi pada pasien
untuk menerapkan nilai
harmonis.
4. Saya berkomitmen menerima
kritik dan saran dari pasien
sebagai bahan evaluasi untuk
perubahan yang lebih baik
untuk menerapkan nilai loyal
Penjelasan Pelaksanaan Tahapan Kegiatan

Setelah pelaksanaan kegiatan keempat maka selanjutnya saya melaksanakan kegiatan


aktualisasi kelima yang telah direncanakan yaitu pada tanggal 24 September 2022 sampai 29
September 2022. Saya melaksanakan kegiatan Pelaksanaan pelayanan Konseling Gizi pada
pasien PTM. Terdapat beberapa tahapan kegiatan pada kegiatan ini yaitu:
1. Menanyakan kelengkapan data pasien, dan memberikan persetujuan pasien untuk
mengisi kuesioner pre-test mengenai materi yang berhubungan dengan konseling
Pada tanggal 24 September 2022 sampai dengan 29 september 2022 saya membuka
jadwal konsultasi gizi mulai dari Pukul 08.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB, langkah
pertama yang saya lakukan adalah, Dalam menerapkan nilai Berorientasi Pelayanan,
Saya Menanyakan kelengkapan data pasien seperti KTP dan surat rujukan dari Poli PTM
dengan ramah dan sopan kepada pasien sebagai wujud nilai. Selanjutnya untuk
menerapkan nilai akuntabel, Saya meminta persetujuan kepada pasien untuk mengisi
kuesioner pre- test mengenai materi yang berhubungan dengan konseling sebagai wujud
transparansi. Kemudian dalam menerapkan nilai harmonis, saya melayani pasien
secara adil tanpa memerhatikan suku, ras atau pun agamanya dan tidak deskriminasi
pada pasien.

2. Melakukan pengukuran antropometri mulai dari Berat badan dan Tinggi badan
serta assesmen pada pasien mulai dari riwayat makan, diet hingga sosial budaya
keluarga untuk menegakkan diagnosis sesuai dengan PAGT.
pada tahapan kegiatan ini saya menerapkan nilai Berorientasi Pelayanan yaitu Saya
melakukan pengukuran antropometri dan assesment dengan ramah dan sopan.
Selanjutnya untuk menerapkan nilai akuntabel, Saya memastikan kelayakan alat saat
digunakan dan menyampaikan hasil pengukuran antropomertri secara akurat
Selanjutnya untuk menerapkan nilai Kompeten, Saya melakukan assesment pada
pasien agar dapat menegakan diagnosis gizi yang tepat. Kemudian dalam menerapkan
nilai harmonis, Saya melayani pasien secara adil tanpa memerhatikan suku, ras atau
pun agamanya dan tidak deskriminasi pada pasien. Dalam menerapkan nilai loyal, Saya
berkomitmen memberikan pelayanan konseling gizi yang optimal dengan menggali
kebiasaan riwayat makan pasien agar dapat menentukan diet yang akan diberikan. Dan
dalam menerapkan nilai adaptif, Saya menyesuaikan bahasa dan sikap saat melakukan
assesment riwayat makan agar pasien dapat mengerti dengan pertanyaan yang saya berikan dan
merasanyaman saat bercerita.

3. Memberikan konseling dan membantu pasien untuk membuat komitmen


perubahan mengenai status gizi.
Dalam menerapkan nilai Berorientasi Pelayanan, Saya melakukan konseling gizi
dengan ramah dan sopan kepada pasien. Selanjutnya untuk menerapkan nilai
Akuntabel, Saya menyampaikan informasi yang benar dan bertanggungjawab agar
tujuan edukasi gizi dapat tercapai. Selanjutnya untuk menerapkan nilai Kompeten,
Saya melakukan konseling pada pasien dengan ilmu pengetahuan yang saya miliki
berdasarkan sumber panduan buku gizi. Kemudian dalam menerapkan nilai harmonis,
Saya melayani pasien secara adil tanpa memerhatikan suku, ras atau pun agamanya dan
tidak deskriminasi pada pasien Dalam menerapkan nilai loyal, Saya berkomitmen
memberikan pelayanan konseling gizi yang optimal dengan membuat komitmen
bersama pasien untuk perubahan mengenai status gizi. Dan dalam menerapkan nilai
adaptif, Saya menggunakan bahasa dan alat peraga saat menjelaskan materi konseling
agar penyampaian konseling mudah dipahami pasien. Dalam menerapkan nilai
Kolaboratif, Saya bekerjasama dengan pasien agar dapat merubah pola hidup sehat melalui
konseling gizi. Dalam menerapkan nilai manajement ASN, Saya memberikan informasi
yang benar dan menggunakan panduan yang tepat selama proses konsultasi secara profesional
Dalam menerapkan nilai SMART ASN, Saya menerapkan nilai Digital Safety yaitu
mengutamakan Integritas dengan memberikan informasi yang benar dalam kegiatan konseling
gizi dan menggunakan media leaflet.

4. Mengingatkan pasien untuk mengisi kuesioner post test mengenai materi


Konseling dan mengisi kotak saran setiap selesai kegiatan konseling
Pada tahapan kegiatan ini saya menerapkan nilai Berorientasi Pelayanan, Saya
mengingatkan pasien untuk mengisi kuesioner post test dan mengisi kotak saran dengan
ramah dan sopan kepada pasien. Selanjutnya dalam menerapkan nilai kompeten, Saya
menerima kritik dan saran yang diberikan pasien untuk menjadikan perbaikan sebagai
proses belajar. Kemudian dalam menerapkan nilai harmonis, Saya melayani pasien
secara adil tanpa memerhatikan suku, ras atau pun agamanya dan tidak deskriminasi
pada pasien. Dalam menerapkan nilai loyal, Saya berkomitmen menerima kritik dan
saran dari pasien sebagai bahan evaluasi untuk perubahan yang lebih baik.
.
Lampiran 1. Bukti – Bukti Pelaksanaan Kegiatan
A. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 3.1. kegiatan menanyakan kelengkapan data pasien, dan memberikan


persetujuan pasien untuk mengisi kuesioner pre- test mengenai materi yang
berhubungan dengan konseling pada tanggal 26 September 2022 Pukul 08.00 yaitu
menerapkan nilai (Berorientasi Pelayanan, Saya Menanyakan kelengkapan data
pasien seperti KTP dan surat rujukan dari Poli PTM dengan ramah dan sopan kepada
pasien, Akuntabel yaitu Saya meminta persetujuan kepada pasien untuk dapat
mengisi kuesioner pre- test mengenai materi yang berhubungan dengan konseling
sebagai wujud transparansi, Harmonis yaitu saya melayani pasien secara adil tanpa
memerhatikan suku, ras atau pun agamanya dan tidak deskriminasi pada pasien).
Gambar 3.2. Langkah kedua saya melakukan pengukuran antropometri mulai dari
Berat badan dan Tinggi badan serta assesmen pada pasien mulai dari riwayat makan,
diet hingga sosial budaya keluarga untuk menegakkan diagnosis sesuai dengan PAGT.
(Berorientasi Pelayanan yaitu melakukan pengukuran antropometri dan assesment
dengan ramah dan sopan, Akuntabel yaitu memastikan kelayakan alat saat
digunakan dan menyampaikan hasil pengukuran antropomertri secara akurat,
Kompeten dapat menegakan diagnosis gizi yang tepat, Harmonis yaitu melayani
pasien secara adil tanpa memerhatikan suku, ras atau pun agamanya dan tidak
deskriminasi, Loyal yaitu berkomitmen memberikan pelayanan konseling gizi yang
optimal, Adaptif yaitu melakukan konseling gizi sesuai dengan kebutuhan pasien
dengan menggunakan media leaflet yang telah dibuat sesuai dengan penyakit pasien
Gambar 3.3. Langkah ketiga adalah Memberikan konseling dan membantu pasien
untuk membuat komitmen perubahan mengenai status gizi. (Berorientasi Pelayanan
yaitu melakukan konseling gizi dengan ramah dan sopan , Akuntabel yaitu
menyampaikan informasi yang benar dan bertanggungjawab,Kompeten yaitu
melakukan konseling pada pasien dengan ilmu pengetahuan yang di miliki,
Harmonis yaitu melayani pasien secara adil tanpa memerhatikan suku, ras atau pun
agamanya dan tidak deskriminasi Loyal yaitu membuat komitmen bersama pasien
untuk perubahan mengenai status gizi , Adaptif yaitu menggunakan bahasa dan alat
peraga agar penyampaian konseling mudah dipahami Kolaboratif yaitu Saya
bekerjasama dengan pasien agar dapat merubah pola hidup sehat, Manajemen ASN yaitu
memberikan informasi yang benar dan tidak menyesatkan selama proses konsultasi, dan
menggunakanmedia informasi berupa leaflet, SMART ASN yaitu menerapkan nilai Digital
Safety yaitu mengutamakan Integritas dengan memberikan informasi yang benar dalam
kegiatan konseling gizi).
Gambar 3.4. Langkah keempat Mengingatkan pasien untuk mengisi kuesioner post
test mengenai materi Konseling dan mengisi kotak saran setiap selesai kegiatan
konseling (Berorientasi Pelayanan mengingatkan pasien untuk mengizi kuesioner
post test dan mengisi kotak saran dengan ramah dan sopan, Kompeten menerima
kritik dan saran yang diberikan pasien untuk menjadikan perbaikan, Harmonis
melayani pasien secara adil tanpa memerhatikan suku, ras atau pun agamanya dan
tidak deskriminasi pada pasien)
B. Output Kegiatan
1. Surat Rujukan ke poli gizi 2. Form PAGT

3. Form Pre Test 4. Form Post Test


5. Leaflet dan atauran makan 24 jam
Lampiran 2. Bukti Pengendalian Pembelajaran Aktualisasi oleh Mentor
Nama Peserta : Rossy Pratiwi,S.Gz
NIP : 19950926 202012 2 020
Unit Kerja : Puskesmas Tanah Putih Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan
Jabatan : Nutrisionis
Belum Optimalnya Pelayanan Konseling dengan Penerapanan
Rumusan Isu : Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) pada pasien Penyakit Tidak
Menular (PTM)
Kegiatan Ke-3 : Pembuatan kotak saran untuk penilaian Pelayanan Konseling dari
pasien.

Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf Mentor


Tahapan Kegiatan Mendukung kegiatan Pelayanan
Konseling gizi
Output Kegiatan Terhadap Masukan dari mentor yaitu :
Pemecahan Isu 1. Melaksanakan kegiatan
Keterkaitan Substansi Mata selanjutnya dengan baik
Pelatihan 2. Memastikan semua formulir
Kontribusi terhadap Tusi sudah lengkap
organisasi 3. Memastikan alat dan leaflet
sudah disiapkan dengan baik
Penguatan Nilai Organisasi 4. Memanfaatkan waktu sebaik
mungkin
Lampiran 3. Bukti Pengendalian Pembelajaran Aktualisasi oleh Coach
Nama Peserta : Rossy Pratiwi,S.Gz
NIP : 19950926 202012 2 020
Unit Kerja : Puskesmas Tanah Putih Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan
Jabatan : Nutrisionis
Belum Optimalnya Pelayanan Konseling dengan Penerapanan
Rumusan Isu : Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) pada pasien Penyakit Tidak
Menular (PTM)
Pembuatan kotak saran untuk penilaian Pelayanan Konseling dari
Kegiatan Ke-3 :
pasien.

Waktu dan Media


Penyelesaian Kegiatan Catatan Coaching
Coaching
Tahapan Kegiatan

Output Kegiatan Terhadap


Pemecahan Isu
Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi terhadap Tusi organisasi

Penguatan Nilai Organisasi


LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
MINGGU KE : 4

Coach : Amrin Sofian, M.Ag


Nama Peserta : Rossy Pratiwi,S.Gz
NIP : 19950926 202012 2 020
Unit Kerja : Puskesmas Tanah Putih Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan
Jabatan : Nutrisionis
: Belum optimalnya Pelayanan Konseling Gizi melalui Penerapan Proses Asuhan Gizi Pada Pasien Penyakit Tidak Menular
Rumusan Isu
(PTM) di UPT Puskesmas Tanah Putih Kec. Tanah Putih Tanjung Melawan
Kegiatan Keenam Pelaksanaan Evaluasi Kegiatan pada kepuasan pasien terhadap pelayanan Konseling Gizi
Tanggal Pelaksanaan : 01-06 Oktober 2022
Bukti-Bukti Kegiatan 1) Dokumentasi Kegiatan
:
2) Catatan Hasil Konsultasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaiatan Substansi Mata Konstribusi Penguatan Nilai
Pelatihan Visi/MisiOrganisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
6. Pelaksanaan Evaluasi 6.1 Melakukan survei untuk Terlaksananya 1. Saya melakukan survei kondisi Kegiatan ini turut Kegiatan ini
Kegiatan pada memetakan kondisi Evaluasi sebelum dan setelah berkontribusi membantu
kepuasan pasien sebelum dan setelah Kegiatan pada Aktualisasi di Poli Gizi guna dalam mewujudkan penguatan nilai
terhadap pelayanan Aktualisasi di Poli Gizi. kepuasan sebagai meningkatkan Misi Puskesmas Puskesmas yakni
Konseling Gizi pasien kepuasan pasien sebagai wujud nomor 2 yakni Kreatif, Amanah dan
terhadap nilai berorientasi pelayanan “Meningkatkan Keikhlasan
pelayanan 2. saya melakukan melakukan kualitas sumber karena melalui hasil
survei kondisi sebelum dan daya manusia kegiatan evaluasi
dapat mendorong
sesudah kegiatan aktualisasi yang profesional”. tingkat kreatif petugas
guna menerapkan nilai dengan adanya
Keseimbangan agar mengetahui kegiatan ini untuk memberikan
sudah sejauh mana keahlian mendorong penulis pelayanan terbaik
demi hasil yang
yang dimiliki terhadap kinerja untuk lebih sesuai dan
pelayanan yang diberikan mengeksplor berorientasi mutu,
sebagai wujud nilai akuntabel keterampilan dan Amanah karena turut
3. saya dapat menerapkan nilai keahlian petugas mengedepankan
dengan mengedepankan demi memberikan pelayanan yang dapat
dipercaya, dan
pencapaian hasil untuk pelayanan Keikhlasan karena
mendorong kinerja saya agar kesehatan yang turut menerima
lebih maksimal melalui bermutu respon dari
kegiatan evaluasi sebagai wujud . masyarakat untuk
kegiatan evaluasi
nilai kompeten pelayanan.
4. Saya berkomitmen
memberikan pelayanan
konseling gizi yang optimal
dengan melaporkan hasil
evaluasi ini pada mentor
sebagai wujud nilai Loyal.
6.2 Memeriksa kuesioner 1. saya memeriksa kuesioner
pasien sebelum dan setelah pasien sebelum dan setelah
diberikan Konseling diberikan Konseling secara
transparan guna mengetahui
sudah sejauh mana keahlian
saya dalam memberikan
pengetahuan pada pasien
sebagai wujud nilai akuntabel
2. saya menjadikan hasil
kuesioner ini sebagai perbaikan
kinerja saya agar lebih
maksimal dalam melakukan
konseling gizi sebagai wujud
nilai kompeten
3. Saya berkomitmen
memberikan pelayanan
konseling gizi yang optimal
dengan melaporkan hasil
kuesioner ini pada mentor
sebagai wujud nilai Loyal
6.3 Menelaah kekurangan 1. Saya menerapkan prinsip
pelayanan yang berdampak Kepuasan Pasien dalam
pada kepuasan pasien, kegiatan ini, karena turut
dengan mengecek hasil mengajak pasien untuk
kotak kritik dan saran. berpartisipasi dalam
memberikan pengalamannya
selama pelayanan sebagai
wujud nilai berorientasi
Pelayanan
2. Saya memeriksa hasil kotak
kritik dan saran secara
transparan guna mengetahui
sudah sejauh mana kepuasan
pada pasien sebagai wujud nilai
akuntabel
3. Saya menelaah hasil kotak
kritik dan saran untuk melihat
kekurangan pelayanan dan
memperbaiki kinerja sebagai
wujud nilai kompeten
4. Saya menerima semua kritik
dan saran dari pasien tanpa
melihat suku, ras atau pun
agamanya untuk mewujudkan
nilai harmonis
5. Saya berkomitmen
memaksimalkan kekurangan
pelayanan konseling gizi
dengan mengecek kritik dan
saran yang diberikan untuk
mewujudkan nilai loyal

6.4 Melaporkan hasil evaluasi, 1. Saya datang kepada atasan dengan


Laporan Aktualisasi pada terlebih dahulu mengucapkan
atasan. salam dan meminta izin dengan
sopan sebagai wujud nilai
Berorientasi Pelayanan
2. Saya menyampaikan hasil
evaluasi dan laporan aktualisasi
yang akan saya kerjakan kepada
atasan secara transparan agar
tujuan dapat tercapai sehingga
nilai Akuntabel terwujud
3. Saya menerima saran dan
masukan yang diberikan atasan
dan menelaah hasil evaluasi
untuk melakukan perbaikan tiada
henti sebagai proses belajar
sehingga nilai Kompeten
terwujud.
4. Saya berkata jujur dalam
melaporkan hasil evaluasi pada
atasan sesuai dengan kejadian
yang terjadi di lapangan
sehingga terwujud nilai
harmonis terwujud
6. Saya memperbaiki kekurangan
dari hasil evaluasi kotak kritik
dan saran dengan berkomitmen
untuk melaksanakannya sebagai
bentuk nilai loyal
7. Saya melakukan kegiatan ini
sebagai bentuk Orientasi Mutu
karena bahan evaluasi yang
dapat dinilai dan direkap,
sehingga bermanfaat
kedepannya untuk memperbaiki
pelayanan menjadi lebih baik,
dan jadi pelayanan unggulan
Poli Gizi sebagai bentuk
adaptif.
8. Saya melakukan Komunikasi
dengan atasan terhadap hasil
kegiatan yang dilakukan dalam
bentuk laporan kegiatan dan
evaluasi sebagai nilai
kolaboratif
9. Saya menerapkan Profesional
dalam kegiatan ini, dengan
melaporkan secara transparan
setiap hasil kegiatan yang
dilakukan kepada atasan
sebagai wujud nilai
manajemen ASN
10. Saya menerapkan teknologi
digital skill dalam membuat
grafik laporan hasil evaluasi
kegiatan pelayanan sebagai
nilai SMART ASN.
Penjelasan Pelaksanaan Tahapan Kegiatan

Setelah pelaksanaan kegiatan kelima maka selanjutnya saya melaksanakan kegiatan


aktualisasi keenam yang telah direncanakan yaitu pada tanggal 01 Oktober 2022 sampai 06
Oktober 2022. Saya melaksanakan Evaluasi Kegiatan pada kepuasan pasien terhadap
pelayanan Konseling Gizi. Terdapat beberapa tahapan kegiatan pada kegiatan ini yaitu:
1. Melakukan survei untuk memetakan kondisi sebelum dan setelah Aktualisasi di
Poli Gizi
Pada tanggal 01 Oktober 2022 saya melakukan survei untuk memetakan kondisi
sebelum dan setelah Aktualisasi di Poli Gizi, langkah pertama yang saya lakukan
adalah, Dalam menerapkan nilai Berorientasi Pelayanan, Saya melakukan survei
kondisi sebelum dan setelah Aktualisasi di Poli Gizi guna sebagai meningkatkan
kepuasan pasien. Selanjutnya untuk menerapkan nilai akuntabel, saya melakukan
melakukan survei kondisi sebelum dan sesudah kegiatan aktualisasi guna menerapkan
nilai Keseimbangan agar mengetahui sudah sejauh mana keahlian yang dimiliki
terhadap kinerja pelayanan. Kemudian dalam menerapkan nilai Kompeten, saya dapat
menerapkan nilai dengan mengedepankan pencapaian hasil untuk mendorong kinerja
saya agar lebih maksimal.

2. Memeriksa kuesioner pasien sebelum dan setelah diberikan Konseling


pada tahapan kegiatan ini saya menerapkan nilai akuntabel, saya memeriksa kuesioner
pasien sebelum dan setelah diberikan Konseling secara transparan guna mengetahui
sudah sejauh mana keahlian saya dalam memberikan pengetahuan. Selanjutnya untuk
menerapkan nilai Kompeten, saya menjadikan hasil kuesioner ini sebagai perbaikan
kinerja saya agar lebih maksimal dalam melakukan konseling gizi. Kemudian dalam
menerapkan nilai loyal, Saya berkomitmen memberikan pelayanan konseling gizi yang
optimal dengan melaporkan hasil kuesioner ini pada mentor.

3. Menelaah kekurangan pelayanan yang berdampak pada kepuasan pasien, dengan


mengecek hasil kotak kritik dan saran.
Dalam menerapkan nilai Berorientasi Pelayanan, Saya menerapkan prinsip Kepuasan
Pasien dalam kegiatan ini, karena turut mengajak pasien untuk berpartisipasi dalam
memberikan pengalamannya selama pelayanan. Selanjutnya untuk menerapkan nilai
Akuntabel, Saya memeriksa hasil kotak kritik dan saran secara transparan guna
mengetahui sudah sejauh mana kepuasan pada pasien . Selanjutnya untuk menerapkan
nilai Kompeten, Saya menelaah hasil kotak kritik dan saran untuk melihat kekurangan
pelayanan dan memperbaiki kinerja. Kemudian dalam menerapkan nilai harmonis,
Saya menerima semua kritik dan saran dari pasien tanpa melihat suku, ras atau pun
agamanya. Dalam menerapkan nilai loyal Saya berkomitmen memaksimalkan
kekurangan pelayanan konseling gizi dengan mengecek kritik dan saran yang diberikan.

4. Melaporkan hasil evaluasi, Laporan Aktualisasi pada atasan


Pada tahapan kegiatan ini saya menerapkan nilai Berorientasi Pelayanan, Saya datang
kepada atasan dengan terlebih dahulu mengucapkan salam dan meminta izin dengan
sopan. Selanjutnya untuk menerapkan nilai Akuntabel, Saya menyampaikan hasil
evaluasi dan laporan aktualisasi yang akan saya kerjakan kepada atasan secara
transparan agar tujuan dapat tercapai. Selanjutnya dalam menerapkan nilai kompeten,
Saya menerima saran dan masukan yang diberikan atasan dan menelaah hasil evaluasi
untuk melakukan perbaikan tiada henti sebagai proses belajar. Kemudian dalam
menerapkan nilai harmonis, Saya berkata jujur dalam melaporkan hasil evaluasi pada
atasan sesuai dengan kejadian yang terjadi di lapangan. Dalam menerapkan nilai loyal,
Saya memperbaiki kekurangan dari hasil evaluasi kotak kritik dan saran dengan
berkomitmen untuk melaksanakannya. Selanjutna dalam menerapkan nilai Adaptif,
Saya melakukan kegiatan ini sebagai bentuk Orientasi Mutu karena bahan evaluasi yang
dapat dinilai dan direkap, sehingga bermanfaat kedepannya untuk memperbaiki
pelayanan menjadi lebih baik, dan jadi pelayanan unggulan Poli Gizi. Dan dalam
menerapkan nilai Kolaboratif, Saya melakukan Komunikasi dengan atasan terhadap
hasil kegiatan yang dilakukan dalam bentuk laporan kegiatan dan evaluasi. Dalam
menerapkan nilai manajement ASN, Saya menerapkan Profesional dalam kegiatan ini,
dengan melaporkan secara transparan setiap hasil kegiatan yang dilakukan kepada
atasan. Dalam menerapkan nilai SMART ASN, Saya menerapkan teknologi digital skill
dalam membuat grafik laporan hasil evaluasi kegiatan pelayanan.
Lampiran 1. Bukti – Bukti Pelaksanaan Kegiatan
3) Dokumentasi Kegiatan

Gambar 3.1. Melakukan survei untuk memetakan kondisi sebelum dan setelah
Aktualisasi di Poli, pada hari sabtu tanggal 01 Oktober dengan menerapkan nilai
(Berorientasi Pelayanan yauitu melakukan survei kondisi sebelum dan setelah
Aktualisasi di Poli Gizi guna sebagai meningkatkan kepuasan, Akuntabel
melakukan melakukan survei kondisi sebelum dan sesudah kegiatan aktualisasi guna
menerapkan nilai Keseimbangan agar mengetahui sudah sejauh mana keahlian yang
dimiliki terhadap kinerja pelayanan, Harmonis yaitu mengedepankan pencapaian
hasil untuk mendorong kinerja saya agar lebih maksimal melalui kegiatan evaluasi,
Loyal yaitu berkomitmen memberikan pelayanan konseling gizi yang optimal
dengan melaporkan hasil evaluasi).
Gambar 3.2. Memeriksa kuesioner pasien sebelum dan setelah diberikan Konseling
pada hari senin tanggal 03 Oktober dengan menerapkan nilai (Akuntabel, yaitu
memeriksa kuesioner pasien sebelum dan setelah diberikan Konseling secara
transparan guna mengetahui sudah sejauh mana keahlian saya dalam memberikan
pengetahuan pada pasien, Kompeten yaitu menjadikan hasil kuesioner ini sebagai
perbaikan kinerja saya agar lebih maksimal dalam melakukan konseling gizi, Loyal
yaitu berkomitmen memberikan pelayanan konseling gizi yang optimal dengan
melaporkan hasil kuesioner ini pada mentor)
Gambar 3.3. Menelaah kekurangan pelayanan yang berdampak pada kepuasan
pasien, dengan mengecek hasil kotak kritik dan saran, pada hari selasa tanggal 04
Oktober dengan menerapkan nilai (Berorientasi Pelayanan yaitu menerapkan
prinsip Kepuasan Pasien dalam kegiatan ini, karena turut mengajak pasien untuk
berpartisipasi dalam memberikan pengalamannya selama pelayanan, Akuntabel
yaitu memeriksa hasil kotak kritik dan saran secara transparan guna mengetahui
sudah sejauh mana kepuasan pada pasien, Kompeten menelaah hasil kotak kritik
dan saran untuk melihat kekurangan pelayanan dan memperbaiki kinerja,
Harmonis yaitu menerima semua kritik dan saran dari pasien tanpa melihat suku,
ras atau pun agamanya, Loyal berkomitmen memaksimalkan kekurangan
pelayanan konselinggizi dengan mengecek kritik dan saran).

Gambar 3.4. Melaporkan hasil evaluasi, Laporan Aktualisasi pada atasan, pada hari
Rabu tanggal 05 Oktober dengan menerapkan nilai (Berorientasi Pelayanan yaitu
Saya datang kepada atasan dengan terlebih dahulu mengucapkan salam dan meminta
izin dengan sopan, Akuntabel yaitu Saya menyampaikan hasil evaluasi dan laporan
aktualisasi yang akan saya kerjakan kepada atasan secara transparan, Kompeten
menelaah hasil evaluasi untuk melakukan perbaikan tiada henti sebagai proses
belajar, Harmonis yaitu jujur dalam melaporkan hasil evaluasi pada atasan sesuai
dengan kejadian yang terjadi di lapangan, Loyal yaitu memperbaiki kekurangan dari
hasil evaluasi kotak kritik dan saran dengan berkomitmen untuk melaksanakannya,
Adaptif yaitu melakukan kegiatan ini sebagai bentuk Orientasi Mutu karena bahan
evaluasi yang dapat dinilai dan direkap, sehingga bermanfaat kedepannya untuk
memperbaiki pelayanan menjadi lebih baik, dan jadi pelayanan unggulan Poli Gizi
Kolaboratif yaitu Komunikasi dengan atasan terhadap hasil kegiatan yang dilakukan
dalam bentuk laporan kegiatan dan evaluasi Manajemen ASN yaitu Profesional dalam
kegiatan ini, dengan melaporkan secara transparan setiap hasil kegiatan yang
dilakukan kepada atasan, SMART ASN yaitu teknologi digital skill dalam membuat
grafik laporan hasil evaluasi kegiatan pelayanan).

B. Lembar Konsultasi Mentor

C. Output Kegiatan
1. Rekapan Hasil Kepuasan Kotak Saran
NO Koin Puas Koin Tidak Puas Kritik dan Saran
1 10 0 7

2. Rekapan Hasil Kritik dan Saran Pasien


NO KRITIK SARAN
1 Saya sudah puas dengan Pertahankan yang sudah baik
pelayanan nya
2 Sangat Jelas Semoga selalu ramah
3 Tidak ada, sudah Cukup Sudah bagus dan pertahan kan
4 Memuaskan Semoga lebih baik lagi
5 Pelayanannya sangat baik Semoga bisa dipertahankan
6 Sudah bagus Semoga petugas tetap ramah
7 Pernyataannya agar bisa Semoga lebih baik lagi kedepannya
dipercepat

3. Hasil Pre-test dan Post Tes


pre-test post-test
No Pasien jenis Penyakit
pengetahuan sikap pengetahuan sikap
1 Tn. S DM 80 80 100 100
2 Ny. Sg DM+Kolesterol 40 40 100 80
3 Ny. LH Hipertensi 60 80 100 100
4 Ny. DA Hipertensi 40 60 80 80
5 Ny. E Hipertensi 80 80 80 100
6 Ny. W Hipertensi 80 60 100 80
7 Ny. S Hipertensi 80 60 80 100
8 Ny. W Hipertensi 60 40 100 80
9 Ny. UR Asam Urat 80 60 100 80
10 Ny. L Kolesterol 80 60 80 80

4. Grafik Distribusi Nilai Pre-test dan Post Tes

Grafik Pengetahuan Sebelum dan


Sesudah Konseling Gizi
120
100
80
60
40
20
0
Tn. S Ny. Sg Ny. LH Ny. DA Ny. E Ny. W Ny. S Ny. W Ny. UR Ny. L
sebelum 80 40 60 40 80 80 80 60 80 80
sesudah 100 100 100 80 80 100 80 100 100 80
Grafik Sikap Sebelum dan Sesudah
Konseling Gizi
120
100
80
60
40
20
0
Ny. Ny. Ny.
Tn. S Ny. Sg Ny. E Ny. W Ny. S Ny. W Ny. L
LH DA UR
sebelum 80 40 80 60 80 60 60 40 60 60
sesudah 100 80 100 80 100 80 100 80 80 80
4) Output Kegiatan

Lampiran 2. Bukti Pengendalian Pembelajaran Aktualisasi oleh Mentor


Nama Peserta : Rossy Pratiwi,S.Gz
NIP : 19950926 202012 2 020
Unit Kerja : Puskesmas Tanah Putih Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan
Jabatan : Nutrisionis
Belum Optimalnya Pelayanan Konseling dengan Penerapanan
Rumusan Isu : Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) pada pasien Penyakit Tidak
Menular (PTM)
Kegiatan Ke-3 : Pembuatan kotak saran untuk penilaian Pelayanan Konseling dari
pasien.

Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf Mentor


Tahapan Kegiatan Hasil Evaluasi pelayanan konseling gizi
sudah dijalankan dan hasilnya terlihat
Output Kegiatan Terhadap bahwa pengetahun dan sikap pasien
Pemecahan Isu sudah meningkat
Keterkaitan Substansi Mata Masukan dari mentor yaitu :
Pelatihan 1. Atribut, sara dan prasarana untuk
Kontribusi terhadap Tusi kegiatan konseling gizi harus
organisasi dijaga
2. Pertahankan pelayanan yang
Penguatan Nilai Organisasi ramah dan memberikan
pelayanan yang baik pada pasien
yang melakukan konseling gizi
3. Laporan sudah lengkap silahkan
buat PPT
Lampiran 3. Bukti Pengendalian Pembelajaran Aktualisasi oleh Coach
Nama Peserta : Rossy Pratiwi,S.Gz
NIP : 19950926 202012 2 020
Unit Kerja : Puskesmas Tanah Putih Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan
Jabatan : Nutrisionis
Belum Optimalnya Pelayanan Konseling dengan Penerapanan
Rumusan Isu : Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) pada pasien Penyakit Tidak
Menular (PTM)
Pembuatan kotak saran untuk penilaian Pelayanan Konseling dari
Kegiatan Ke-3 :
pasien.

Waktu dan Media


Penyelesaian Kegiatan Catatan Coaching
Coaching
Tahapan Kegiatan

Output Kegiatan Terhadap


Pemecahan Isu
Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi terhadap Tusi organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

Anda mungkin juga menyukai