FISIOLOGI OLAHRAGA
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK
NAMA :
2022/2023
PKO D 2022
13
KATA PENGANTAR
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Balet merupakan tarian dengan berbagai macam teknik dan
variasi yang melatih motorik penari, sehingga mempengaruhi
aktivasi otak kecil dan basal ganglia yang terlibat dalam motorik.
Peran otak kecil dan basal ganglia tidak terbatas pada motorik
tetapi juga non-motorik, yaitu kognitif, termasuk atensi. Penelitian
terhadap atensi telah menunjukkan adanya keterlibatan jaringan
otak yang fungsinya adalah alerting, orienting, dan fungsi
eksekutif.
B. Rumusan masalah
1. Untuk mengetahui respon Kardiorespirasi terhadap latihan
balet.
C. Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran latihan
balet dalam respon Kardiorespirasi yang dilihat melalui lamanya
berlatih dan tingginya tingkat kebugaran .
15
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fisiologi Kardiorespirasi
melalui saluran hidung dan faring, tempat udara pernapasan dihangatkan dan
dilembabkan oleh uap air, udara inspirasi berjalan menuruni trakea melalui
dinding dada merupakan struktur yang elastis. Pada keadaan normal, hanya
ditemukan selapis tipis cairan di antara paru dan dinding dada (ruang intrapleura).
Paru dengan mudah dapat bergeser sepanjang dinding dada, namun sukar untuk
dipisahkan dari dinding dada seperti halnya lempeng kaca basah yang dapat
digeser namun tidak dapat dipisahkan. Tekanan di dalam “ruang” antara paru dan
dinding dada (tekanan intrapleura) bersifat subatmosferik. Pada saat lahir, jaringan
kecenderungan daya recoil jaringan paru untuk menjauhi dinding dada diimbangi
oleh daya recoil dinding dada ke arah yang berlawanan. Jika dinding dada dibuka,
paru akan kolaps dan bila paru kehilangan elastisitasnya, dada akan mengembang
turun dari nilai normal sekitar -2,5 mmHg (relatif terhadap tekanan atmosfer) pada
awal inspirasi, menjadi -6 mmHg. Jaringan paru akan semakin teregang. Tekanan
di dalam saluran udara menjadi sedikit lebih negatif, dan udara mengalir ke dalam
paru. Pada akhir inspirasi, daya recoil paru mulai menarik dinding dada. Tekanan
di saluran udara menjadi sedikit lebih positif, dan udara mengalir meninggalkan
paru. Selama pernapasan tenang, ekspirasi merupakan proses pasif yang tidak
awal ekspirasi, sedikit kontraksi otot inspirasi masih terjadi. Kontraksi ini
Pada inspirasi kuat, tekanan intrapleura turun menjadi -30 mmHg sehingga
derajat pengempisan jaringan paru juga ditingkatkan oleh kontraksi aktif otot
dalam aliran darah, dan CO2 terus menerus berdifusi dari darah ke dalam alveolus.
menggantikan O2 yang telah masuk ke dalam darah dan mengencerkan CO2 yang
melintas dari alveoli ke kapiler dalam waktu 0,75 detik dan waktu yang
diperlukan darah untuk melewati kapiler di paru pada saat istirahat bergantung
Gambar 1. Alveolus
Sumber : Watson R
Kapasitas difusi paru untuk suatu gas berbanding lurus dengan luas
ambilannya dibatasi oleh kemapuan difusi. Dan kapasitas ambilan O 2 juga dibatasi
oleh perfusi, karena O2 diambil oleh hemoglobin. Akan tetapi jauh lebih lambat
PO2 udara alveolus normal adalah 100 mmHg dan PO2 darah yang
memasuki kapiler paru adalah 40 mmHg. Sedangkan PCO2 darah vena adalah 46
mmHg dan di alveolus 40 mmHg. Perbedaan tekanan antara alveolus dan kapiler
inilah yang membuat udara berdifusi sesuai dengan selisih tekanan tersebut.
18
darah untuk mengangkut O2. Sistem pengangkut O2 di tubuh terdiri atas respirasi
jumlah O2 yang masuk ke dalam paru, adanya pertukaran gas di paru yang
adekuat, aliran darah menuju jaringan, dan kapasitas darah untuk mengangkut O 2.
Aliran darah bergantung pada derajat konstriksi jalinan vaskuler di jaringan serta
curah jantung. Jumlah O2 di dalam darah ditentukan oleh jumlah O2 yang larut,
membawa CO2 dan berbagai zat hasil metabolisme untuk dikembalikan ke paru
Sumber : Primepantrystuff
a. Volume Paru
1. Volume Tidal (Tidal Volume = TV), adalah volume udara paru yang
masuk dan keluar paru pada pernapasan biasa. Biasanya TV pada orang
inspirasi biasa, besarnya IRV pada orang dewasa adalah sekitar 3100
ml.
20
adalah volume udara yang masih dapat dikeluarkan dari paru sesudah
ml.
b. Kapasitas Paru
yang masuk paru setelah inspirasi maksimal atau sama dengan volume
RV).
+ RV).
Sel darah merah adalah salah satu komponen darah yang berbentuk
lempeng bikonkaf dan dibentuk di sumsum tulang. Sel ini berada dalam sirkulasi
21
selama kurang lebih 120 hari. Sel darah merah merupakan suatu membran yang
pembawa oksigen dalam sel darah merah tubuh. Tiap-tiap subunit mengandung
satu gugus heme yang terkonjugasi oleh suatu polipeptida yang secara kolektif
Bila oksigen telah berdifusi dari alveoli ke dalam darah paru, oksigen
B. Ketahanan Kardiorespirasi
otot besar. Ketahanan kardiorespirasi ini termasuk unsur kesegaran jasmani yang
aktivitas jangka panjang (dalam hitungan menit sampai jam) yang bergantung
pada ikatan O2-ATP untuk memasok persediaan energi yang dibutuhkan selama
aktivitas. Aktivitas yang dilakukan dalam jangka waktu yang lebih singkat
membutuhkan sistem yang dapat menyediakan ATP lebih cepat dari sistem
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian ini adalah mengamati sumber buku atau artikel “ Quasi
latihan balet secara terprogram dan terukur selama 12 minggu. Populasi dalam
penelitian ini adalah dari Atlet penari balet. Sampel penelitian diambil dari
populasi terjangkau yang berusia antara 12-20 tahun, memiliki nilai Indeks Massa
Tubuh antara 18,5-24,9 kg/m², bukan atlet yang biasa melakukan latihan olahraga
tekanan darah sebelum dan sesudah melakukan latihan olahraga dengan beban
tertentu dalam waktu tertentu. Pengumpulan data nilai tekanan darah dilakukan
oleh tim peneliti. Data yang dikumpulkan adalah data primer dari penari balet ,
yang didapat dari pengukuran tekanan darah istirahat dan berupa kuesioner yang
berisi pertanyaan meliputi nama, umur, tinggi badan, berat badan, kebiasaan
Data pada penelitian ini dambil dengan instrumen test kebugaran dan
pengukuran tekanan darah. Deskripsi data, secara ringkas disajikan pada uraian
berikut ini.
Kebugaran
23
Tekanan darah
tekanan darah sistole awal 126,60; median 127,00; mode 127; dan
diastole awal 83,90; median 82,50; mode 82; dan standart deviasi
tekanan darah sistole akhir 119,90; median 121,00; mode 120; dan
diastole akhir 79,50; median 79,50; mode 75; dan standart deviasi
3,866.
1. Pengujian Hipotesis
di atas, dinyatakan bahwa semua data pada penelitian ini, yaitu: (1)
kebugaran awal; (2) tekanan darah sistole awal; (3) tekanan darah
Test.
PEMBAHASAN
sewaktu istirahat, tetapi dilakukan lebih dalam. Sedang volume semenit untuk
pekerjaan tertentu bisa hanya 25% daripada sebelumnya. Volume paru-paru tidak
dipengaruhi oleh latihan. Ini berarti bahwa penggunaan kapasitas vital untuk
yang didapat pada atlet yang terlatih, lebih berhubungan dengan proses
Signed Ranks Test pada data kebugaran (awal >< akhir) diperoleh nilai Z= 2,812
dengan p-value (sig)= 0,005 dengan catatan: based on negative ranks. Ternyata
p<0,05 hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara tingkat
kebugaran sebelum dengan sesudah mengikuti latihan menari balet secara teratur
pembuluh darah adalah: pembuluh darah akan melebar (vasodilatasi), panas tubuh
akan melebarkan pembuluh darah, dan elasitisitas dinding pembuluh darah yang
25
baik (khususnya pada olahraga yang bersifat aerob) terjadi pada tubuh. Kecepatan
denyut jantung adalah salah satu faktor yang paling mudah dipantau yang
badan (berolahraga) sel-sel otot yang aktif menggunakan lebih banyak oksigen
berolahraga. Hal ini juga dibuktikan dengan peningkatan pada skor daya tahan
(p<0,05) daya tahan Kardiorespirasi pada atlet penari balet di gedung latihan
waktu istirahat. Hal ini menunjukkan bahwa denyut jantung yang lebih rendah
pada seorang penari karena meningkatnya pengaruh saraf vagus dan berkurangnya
pengaruh simpatis. Jadi dengan latihan, jantung menjadi lebih efisien dan dapat
mengedarkan lebih banyak darah dengan jumlah denyut yang lebih rendah. Hasil
uji beda dengan Wilcoxon Signed Ranks Test pada data tekanan darah sistole
(awal >< akhir) diperoleh nilai Z= -2,601 dengan pvalue (sig)= 0,009 dengan
catatan: based on positive ranks. Ternyata p<0,05; hal ini menunjukkan bahwa
ada perbedaan yang signifikan antara tekanan darah sistole sebelum dengan
26
sesudah mengikuti latihan tenis secara teratur selama 12 minggu. Perbedaan itu
rank. Denyut jantung waktu istirahat pada penari yang terlatih menjadi lebih
mengakibatkan aliran darah yang mencapai otot menjadi lebih banyak, dengan
jantung. Hasil uji beda dengan Wilcoxon Signed Ranks Test pada data tekanan
darah diastole (awal >< akhir) diperoleh nilai Z= - 2,2961 dengan p-value (sig)=
0,022 dengan catatan: based on positive ranks. Ternyata p<0,05; hal ini
menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara tekanan darah diastole
sebelum dengan sesudah mengikuti latihan tenis secara teratur selama 12 minggu.
Perbedaan itu berupa penurunan, yang ditunjukkan dengan catatan bahwa based
on positive rank.
Hal ini juga dibuktikan dengan penurunan tekanan darah sistole, yakni rerata
tekanan darah sistole sebelum latihan sebesar 126,60; sedangkan rata-rata tekanan
darah sistole setelah mengikuti latihan secara teratur selama 12 minggu meningkat
menjadi 119,90. Penurunan tekanan darah diastole, sebelum latihan sebesar 83,90;
sedangkan rata-rata tekanan darah diastole setelah mengikuti latihan secara teratur
pembuluh darah kapiler otot akan memperbaiki asupan darah ke otot. Dengan
demikian hipotesis pada penelitian ini terbukti kebenarannya, yaitu ada penurunan
yang signifikan (p<0,05) tekanan darah pada pada penari balet meningkat setelah
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada saat orang berolahraga jantung dan sistem peredaran darah harus bekerja
lebih banyak dengan Kardiorespirasi yang semakin cepat dan tekanan darah akan
meningkat. Perubahan ini terjadi ada yang bersifat sementara dan ada yang
bersifat tetap, dimulai dengan perubahan fisiologis dan dalam waktu yang relatif
lama akan terjadi perubahan morfologis yang lebih konsisten. Olahraga Diantara
banyak manfaat olahraga tenis yang lain, salah satunya adalah bahwa olahraga
tenis dapat meningkatkan daya tahan Kardiorespirasi dan tekanan darah. Respon
membutuhkan, sedangkan
penelitian dan pembahasan adalah sebagai berikut: (1) Ada peningkatan daya
tahan Kardiorespirasi yang signifikan (p<0,05) pada atlet penari basket setelah
mengikuti latihan tenis secara teratur selama 12 minggu. (2) Ada penurunan
tekanan darah yang signifikan (p<0,05) pada atlet Penari balet setelah mengikuti
B. Saran
Kardiorespirasi sangatlah penting bagi setiap orang, tidak hanya penari atau Atlet
menyarankan untuk setiap kita mulai lah pola hidup sehat. Misalnya seperti
berhenti merokok, konsumsi makanan sehat, menjaga berat badan tetap ideal,
hingga rutin memeriksakan tekanan darah. Demikian lah makalah ini kami
perbuat, semoga bermanfaat bagi setiap kalangan yang membaca, dan kami
dengan lapang hati menerima kritikan dan saran pembaca yang dapat membangun
DAFTAR PUSTAKA
Athletic