Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nurul Muttaqin

NIM : 048739388

Diskusi 3
Pendidikan Agama Islam MKDU4221

1. Manusia pada dasarnya dilahirkan seorang diri, namun didalam proses kehidupan
selanjutnya, manusia membutuhkan manusia lain di sekelilingnya. Ini menunjukan
bahwa manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang hidup bersama. Karena itu
jati diri manusia terbentuk setelah ia bersama dengan orang lain. Soejono Soekanto
menyatakan, “di dalam diri manusia pada dasarnya telah terdapat keinginan, yaitu
keinginan untuk menjadi satu dengan manusia yang lainnya dan keinginan untuk
menjadi satu dengan alam sekitarnya.” Hal yang sama juga dikemukakan oleh
Thabatahaba’I, bahwa, “Manusia adalah makhluk bermasyarakat menurut wataknya,
sehingga kehendak bermasyarakat menurut wataknya, sehingga kehendak
bermasyarakat telah merupakan fitrahnya.”

2. 1. Keadilan merupakan sunnatullah di mana Allah menciptakan alam semesta ini


dengan prinsip keadilan dan kesimbangan. Keadilan juga merupkan sikap yang paling
dekat dengan takwa.
2. Supremasi Hukum yaitu menegakan hukum yang adil dan merupakan amanah yang
diperintahkan untuk dilaksanakan kepada yang berhak. Dalam mewujudkan
supremasi makakita harus menetapkan hukum kepada siapa pun tanpa pandang bulu,
bahkan kepada orang yang membenci kita sekalipun, kita harus tetap berlaku adil.
3. Egalitarianisme artinya adalah pesamaan, bahwa masyarakat madani tidak melihat
keutamaan atas dasar keturunan, ras, etnis, dll. Melainkan atas prestasi. Karena pada
dasarnya manusia dan warga masyarakat dihargai bukan atas geneologis melainkan
atas dasar prestasi yang dikatakan dalam bahasa Al-Quran adalah takwa.
4. Pluralisme adalah sikap di mana kemajemukan merupakan sesuatu yang harus di
terima sebagai bagian dari realitas obyektif. Plural yang dimaksud tidak sebatas
mengakui bahwa masyarakat itu plural, melainkan juga harus disertai dengan sikap
yang tulus bahwa keberagaman merupakan bagian dari karunia Allah dan rahmat-
Nya. Karena akan memperkaya budaya melalui interaksi dinamis dengan pertukaran
budaya yang beraneka ragam itu.
5. Pengawasan Sosial merupakan suatu usaha pembentukan masyarakat beradab dan
sejahtera untuk mencegah penyimpangan sosial yang cenderung melakukan
kejahatan. Namun pengawasan tersebut harus didasarkan atas prinsip fitrah manusia
sehingga senantiasa bersikap husnu aldzan.

3. 1. Mendorong keterlibatan aktif dalam kegiatan sosial dalam membantu masyarakat


dalam hal-hal seperti membantu orang miskin dan memberikan bantuan kemanusiaan.
2. Meningkatkan kesadaran tentang umat beragama yang berperan untuk membantu
masyarakat dalam menghormati hak orang lain serta memperjuangkan hak mereka
sendiri.
3. Membantu memperkuat nilai-nilai moral umat beragama dalam masyarakat, seperti
kejujuran, integritas, toleransi, dan keadilan.
4. Mendorong kepatuhan dengan mengajarkan dan mendorong untuk patuh pada
hukum serta aturan yang berlaku di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai