Anda di halaman 1dari 1

Konsep Merdeka Belajar adalah program kebijakan baru Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) yang dicanangkan oleh Mendikbud


Nadiem Anwar Makarim yang mengumumkan kebijakan dalam pembelajaran, yaitu Merdeka
Belajar-Kampus Merdeka. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi lulusan,
baik kemampuan nonteknis (soft skills) maupun kemampuan berpengetahuan dan
berkeahlian spesifik (hard skills). Serta disebutkan bahwa konsep Merdeka Belajar-Kampus
Merdeka dimaksudkan pula lulusan perguruan tinggi yang lebih siap berkontribusi sesuai
dengan kebutuhan zaman. Selain itu, kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka bertujuan
untuk menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan
berkepribadian. Dengan demikian, nuansa pendidikan semestinya diupayakan agar
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk selalu berpikir mandiri dan kritis dalam
menemukan jati dirinya. Dalam konteks ini, yang terpenting bukanlah memberikan
pengetahuan positif yang bersifat taken for granted kepada peserta didik, melainkan
bagaimana mengajarkan kepada peserta didik agar memiliki kekuatan bernalar.
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan, Wurianto (2020) menyebutkan bahwa setiap
cabang ilmu akan saling menyapa, sehingga muncul istilah (1) interdisiplin, yaitu
pengetahuan yang didapat dari paduan beberapa cabang ilmu pengetahuan, (2)
multidisiplin, yaitu suatu penelitian atau pendidikan dengan melibatkan beberapa cabang
ilmu pengetahuan dengan disiplin ilmu masing-masing, (3) transdisiplin, yaitu suatu teori
yang dari beberapa cabang ilmu pengetahuan, dan (4) lintasdisiplin, yaitu pengetahuan yang
melampaui batas dari cabang ilmu pengetahuan tertentu tanpa bermaksud menciptakan
cabang ilmu pengetahuan baru. Merdeka Belajar dikembangkan secara otonom dan
fleksibel, sehingga tercipta kultur belajar yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan
mahasiswa.

Kesimpulannya adalah, selain itu perlu juga diperhatikan bahwa merdeka belajar bukan
berarti bebas tanpa aturan. Mahasiswa masih harus mematuhi peraturan dan tata tertib
yang berlaku di lembaga pendidikan mereka. Dosen juga harus tetap memberikan panduan
dan pengawasan yang cukup kepada mahasiswa, terutama dalam hal pengembangan
kompetensi dan etika profesional.

Secara keseluruhan, konsep belajar merdeka memiliki potensi besar untuk memperbaiki
sistem pendidikan di Indonesia. Namun, keberhasilannya tergantung pada komitmen dan
kolaborasi semua pihak untuk menerapkannya dengan baik dan bertanggung jawab.

Sumber referensi:
https://journal.laaroiba.ac.id/index.php/jdi/article/view/299
http://repository.usm.ac.id/files/proceding/A021/A021-20201225065132.pdf

Anda mungkin juga menyukai