Anda di halaman 1dari 2

LINUS SANDI SATYA

PRODI KOMUNIKASI/043310298

PERTANYAAN:

1. Dalam situasi pandemi covid-19, berita-berita mengenai situasi dan kebijakan pemerintah selalu
ditunggu, ditonton, dibaca, dan didengar oleh segenap lapisan masyarakat yang pada akhirnya
melahirkan opini. Media massa mampu memikat perhatian khalayak secara serempak dan simultan.
Maka keberadaannya perlu diperhatikan oleh pemerintah dan pengaruhnya juga perlu mendapat
perhatian saksama dari pemerintah. Karena sewaktu-waktu dapat menjadi ancaman terhadap
pemerintah karena opini publik yang tajam dan menusuk kadang-kadang mengkhawatirkan situasi
yang ada. Berikan pendapat anda mengenai pengaruh media massa terhadap opini publik yang
mendorong kekuatan opini publik dari sisi politis disertai dengan contoh yang didukung oleh sumber
referensi yang kredibel!
2. Menjelang pemilu, pilpres, atau pilkada, berbagai lembaga melakukan polling yang digunakan
untuk memprediksi peta dukungan bagi para kandidat. Namun kadang terjadi hasil polling tidak
menggambarkan hasil yang akhirnya terjadi. Oleh karena itu, paparkanlah pendapat anda tentang
mengapa hasil polling tidak selalu menggambarkan fakta hasil Pemilu

JAWAB:
1. Media massa secara pasti mempengaruhi pemikiran dan tindakan khalayak. Budaya, sosial, politik
dipengaruhi oleh media. Media massa membentuk opini publik untuk membawanya pada
perubahan yang signifikan. Pesan media tidak jadi begitu saja, tetapi dibuat dan diciptakan oleh
media massa dengan tujuan tertentu. Menurut Ardianto (2007:58) media massa yaitu saluran
sebagai alat atau sarana yang di pergunakan dalam proses komunkasi masa. Media massa tidak
hanya sekedar memberikan informasi dan hiburan semata, tetapi juga mengajak khalayak untuk
melakukan perubahan perilaku. Melalui beragam konten media yang khas dan unik sehingga pesan-
pesan media itu terlihat sangat menarik, menimbulkan rasa penasaran khalayak. Pembingkaian
pesan melalui teks, gambar dan suara merupakan aktivitas media untuk mempengaruhi pikiran
perasaan khalayak. Adanya suatu hal yang dapat menimbulkan perpecahan, maka disitulah media
massa terlihat secara langsung dapat mempengaruhi pandangan opini publik. Media massa bisa saja
mengarah kepada kepentingan yang benar atau justru malah sebaliknya. Kecenderungan ini
biasanya didasari dari pengaruh yang berkerja pada media massa tersebut. Media massa kadang ada
yang berdiri secara independent. Ada juga yang ditunggangi kepentingan politik oleh beberapa
golongan. Bahkan ada juga media massa yang bisa ditunggangi atau disetir pemerintah.Contoh
pengaruh media massa yang membentuk opini public dari sisi politis adalah pemberitaan melalui
channel berita televisi. Dengan dimilikinya stasiun televisi swasta yang dimiliki para elite politik
menyebabkan pemberitaan dunia politik menjadi tidak seimbang, antara stasiun televisi swasta yang
satu dengan yang lainnya. Televisi yang dimiliki suatu elite politik cenderung menyudutkan lawan
politiknya, ketika lawan politik atau partainya mengalami suatu permasalahan seperti korupsi. Maka
media pertelevisian yang dia punya akan secara konsisten dan rutin menayangkan kasus yang
melibatkan lawan politiknya yang bertujuan menggiring opini masyarakat atau pemilih untuk
antipati terhadap lawan politiknya tersebut. Dengan pemberitaan media massa yang menyoroti
kinerja para elite politik yang tidak bekerja sesuai porsinya dan banyak melakukan penyalahgunaan
kekuasaan. Media massa memiliki pengaruh kuat dalam pembentukan opini publik di sisi politis,
karena mudah bagi para elite politik untuk menggunakan jabatan mereka dalam mempengaruhi
media massa sehingga pemberitaan dalam media massa tidak lagi berimbang. Masyarakat harus
lebih berhati-hati dalam mencerna informasi, masyarakat harus menempatkan diri sebagai individu
yang independent sehingga tidak mudah termakan isu ataupun hoax yang beredar hanya demi
kepentingan politik para elite penguasa.
LINUS SANDI SATYA
PRODI KOMUNIKASI/043310298

2. Hasil polling tidak menggambarkan hasil yang akhirnya terjadi karena faktor objektivitas menjadi
syarat mutlak bagi suatu usaha Public Opinio Polling. Kontrol terhadap objektivitas manusia itu
sangat sulit dilakukan, karena itu maka kepercayaan akan objektivitas suatu badan Public Opinion
Polling itu barulah diperoleh, apabila badan itu telah memberikan fact finding di lapangan opini
public dalam waktu yang cukup lama, dengan reputasi yang cukup baik, artinya hasil-hasil yang
diperoleh kemudian dipergunakan untuk membuat "perkiraan keadaan"akan cocok atau mendekati
kecocokan dengan kenyataan yang sebenarnya.

Sumber:
BMP SKOM4321/Modul 8/Opini Pulik
Materi Inisiasi 7 Pengukuran dan Kompetensi Opini Publik
PPT Opini Publik Sesi 7

Anda mungkin juga menyukai