Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL RENCANA RISET KECIL

“MEDIA DAN POLITIK”

DISUSUN OLEH:
NUR MADINA_A31122054

PENGANTAR
Tulisan ini secara umum akan menggambarkan bagaimana signifikannya aspek pertemuan
antara politik dan media. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai riset tentang pengaruh media
terhadap sikap, opini, dan keyakinan individu terhadap proses politik yang berlangsung. Politik
dipahami sebagai kompetisi atau pertarungan kepentingan antara kelompok-kelompok di
dalam masyarakat untuk memperoleh sumberdaya yang terbatas (limited resourced). Media
dapat dipahami sebagai sebuah titik pertemuan dari banyak kekuatan dan kepentingan (Koike:
2002). Media massa dalam hal ini menjadi sangat efektif untuk melakukan propaganda
(mempengaruhi) masyarakat misalnya digunakan untuk self marketing ketika kampanye politik
yaitu untuk mencari suara atau untuk membangun kekuatan politik yang diorientasikan pada
kekuasaan.
Media memainkan peranan penting dalam gerakan yang terjadi di negara -negara Asia
Tenggara seperti yang terjadi di Filipina pada tahun 1986 ketika berlangsung gerakan People
Power yaitu sebuah gerakan untuk menjatuhkan Marcos dari kursi presiden. Begitu pula yang
terjadi di Thailand pada tahun 1992 yang terkenal dengan Peristiwa Mei. Rakyat Thailand
berhasil menggulingkan pemerintahan Suchinda Kraprayoon. Sedangkan di Indonesia pada
tahun 1998, gelombang demonstran dari kalangan mahasiswa juga berhasil menjatuhkan
Presiden Soeharto (McCargo: 1999). Dalam kajian demokratisasi, press independent membuka
peluang bagi terbukanya kebebasan, perubahan politik, dan mendukung transisi demokrasi
serta meruntuhkan rezim yang otoritarian. Media juga dapat bertindak sebagai agen perubahan.
Neumann menjelaskan bahwa kebebasan memegang peranan penting di Asia Tenggara,
khususnya dalam proses liberalisasi politik yang berhubungan dengan munculnya pers yang
lebih terbuka dan kritis (Neumann: 1998).
Dalam Riset ini saya membahas tentang media masa berpengaruh terhadap kampanye politik
(media cetak maupun elektronik) karena dalam menentukan keputusan politik, masyarakat
akan selalu membutuhkan referensi. Melalui berita-berita yang disiarkan, media secara tidak
langsung telah memberikan referensi kepada masyarakat untuk mempengaruhi keputusan
politiknya. Semakin sering berita tersebut diberikan, maka akan semakin besar pengaruh yang
akan didapatkan oleh masyarakat. Media massa menentukan agenda publik dan peran media
adalah mendorong dukungan publik terhadap kepentingan-kepentingan tertentu yang
mendominasi pemerintah dan masyarakat. Peningkatan akses terhadap media tersebut pada
akhirnya akan berimplikasi terhadap peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap
pesanpesan yang disampaikan media. Dengan demikian, media akan menjadi semakin kuat
dalam mempengaruhi dan semakin efektif jika orang-orang yang memiliki kepentingan
menggunakannya untuk melakukan propaganda-propaganda tertentu.
PERTANYAAN PENELITIAN
Dalam riset ini saya mewawancarai salah satu tokoh pengamat media bapak ramlan surbakti
Adapun pertanyaan-pertanyaan yang saya tanyakan yaitu:

1. Siapa yang memiliki kontrol atau kepemilikan atas media massa dalam konteks politik
tertentu? Siapa yang menjadi narasumber atau sumber informasi utama dalam
pemberitaan politik?
2. Apa jenis isu politik yang paling sering diliput oleh media massa? Apa jenis media yang
paling berpengaruh dalam membentuk opini publik tentang politik?
3. Kapan waktu terjadinya perubahan dalam pemberitaan politik yang signifikan? Kapan
puncak peningkatan atau penurunan partisipasi politik melalui media sosial terjadi?
4. Di mana lokasi geografis terbesar di mana pemberitaan politik memiliki dampak yang
signifikan? Di mana media sosial memiliki pengaruh politik yang paling kuat?
5. Mengapa media massa tertentu memiliki kecenderungan untuk memberitakan isu-isu
politik tertentu? Mengapa pendekatan atau framing tertentu digunakan dalam
melaporkan suatu isu politik?
6. Bagaimana media massa menggambarkan tokoh politik tertentu? Bagaimana
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi memengaruhi dinamika politik dalam
masyarakat?

Beberapa pertanyaan di atas adalah hasil wawancara saya dengan bapak ramlan surbakti
pertanyaan tersebut akan menjadi penyusunan rencana riset kecil ini.pertanyaan-pertanyaan
tersebut di ajukan sebagai tugas perkuliahan,bukan untuk hal-hal lain.
LANDASAN TEORI

Teori ini menyatakan bahwa media massa tidak hanya memberitakan isu-isu politik, tetapi juga
memengaruhi agenda politik dengan menentukan isu-isu mana yang menjadi perhatian utama
masyarakat. Media massa dapat mengontrol apa yang masyarakat pikirkan dengan cara
memilih isu-isu yang diberitakan secara intensif. Teori Agenda Setting merupakan teori yang
menyatakan bahwa media massa memiliki kekuatan untuk menentukan agenda atau prioritas
isu-isu yang menjadi perhatian masyarakat dengan cara menentukan isu-isu yang diberitakan
secara intensif. Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Maxwell McCombs dan Donald Shaw
pada tahun 1968 dalam penelitian mereka tentang pemilihan umum di Amerika Serikat.
Agenda Setting memiliki implikasi yang signifikan dalam politik dan masyarakat. Dengan
menentukan isu-isu yang menjadi perhatian utama masyarakat, media massa memiliki
kekuatan untuk membentuk agenda politik, mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap
kandidat atau partai politik, dan memengaruhi proses pembuatan keputusan politik. Selain itu,
Agenda Setting juga dapat memengaruhi perhatian masyarakat terhadap isu-isu sosial, budaya,
dan ekonomi yang penting.

Media massa tidak hanya memberikan informasi tentang isu-isu politik, tetapi juga
memberikan perhatian yang berlebihan pada isu tertentu, sehingga menempatkannya pada
perhatian utama masyarakat.
METODE PENELITIAN
Analisis Konten: Metode ini melibatkan analisis isi dari konten media, seperti artikel berita,
siaran televisi, atau posting media sosial, untuk mengidentifikasi pola-pola dalam liputan
politik. Analisis ini dapat mencakup topik yang diberitakan, framing berita, sumber informasi,
dan nada keseluruhan dari liputan politik.

Anda mungkin juga menyukai