Anda di halaman 1dari 2

PROPAGANDA DAN MEDIA MASSA

Media massa merupakan media penting dalam propaganda. Karakteristik media massa seperti
keberadaan khalayak yang luas dan penyebaran pesan yang cepat serta serentak menjadi
alasan kuat banyak pihak akhirnya melirik media massa sebagai alat penyebaran pesan
tertentu.
Kekuatan media massa dalam membentuk isu tak bisa diragukan lagi. Dalam hal ini tentu
saja pesan media tak bisa dipisahkan begitu saja dari keberadaan institusi media itu sendiri.
Dalam perkembangannya kemudian diakui bahwa media massa dalam prakteknya berada
diantara kepentingan negara dan pasar, elite tertentu atau pemilik media itu sendiri.
Media massa membawa kepentingan dari pihak tertentu. Melalui kontennya, media massa
menyusupkan kepentingan dari kelompok tertentu untuk merebut perhatian publik. Dengan
serangan informasi yang sama secara bertubi, media massa berusaha mempengaruhi sikap
publik.

PROPAGANDA POLITIK

Propaganda dalam politik memainkan peran yang sangat penting karena merupakan satu
diantara pendekatan persuasi politik selain periklanan dan retorika. Dalam
praktiknya,propaganda mengkolaborasikan pesan politik guna mendapatkan pengaruh secara
persuasif. Biasanya digunakan oleh seseorang atau sekelompok orang terorganisir yang ingin
menciptakan partisipasi aktif atau pasif dalam tindakan individu-individu masyarakat yang
dipersatukan melalui manipulasi psikologis.Sementara itu, tak dapat dipungkiri bahwa
hampir seluruh pendekatan persuasi kepada khalayak di era informasi ini menempatkan
media massa sebagai instrumen saluran yang mesti digunakan. Media massa mempengaruhi
persepsi khalayak tentang apa yang anggap penting. Dalam perspektif teori agenda setting,
propaganda akan berjalan efektif, jika ada upaya pengemasan pesan dalam prioritas isi media.
Isi pesan inilah yang menjadi tawaran dalam mempengaruhi cara berpikir kalayak.

Contoh nyata propaganda politi adalah rivalitas Ketua Umum Golkar, Aburizal
Bakrie dan Ketua Umum PAN, Hatta Rajasa yang masing-masing mencalonkan diri
dalam pemilihan presiden 2014. Kubu Golkar sendiri melakukan manuver dengan
mendekati partai politik berbasis Islam seperti PPP dan PKB agar mau mendukung
dirinya dalam Pemilihan presiden tahun 2014. Pria yang akrab dipanggil Ical ini
mempunyai keuntungan sendiri jika propaganda politiknya terus dilakukan. Mengapa
demikian? Ical adalah pemilik dari stasiun televisi tvOne dan ANTV. Oleh karena itu
akses untuk melakukan propaganda politiknya di dua stasiun televisi terbuka lebar.
Pemberitaan yang baik tentang dirinyabisa ditonjolkan sedangkan pemberitaan yang
miring bisa disembunyikan. Begitu pula dengan pemberitaan lawan politiknya. Ical
melalui dua stasiun televisi miliknya bisa menyembunyikan keunggulan dari lawan
berpolitiknya tersebut.
Media massa memang tidak dapat mempengaruhi orang untuk mengubah sikap,
tetapi media massa cukup berpengaruh terhadap apa yang dipikirkan orang. Ini
berarti media massa mempengaruhi persepsi khalayak tentang apa yang anggap
penting. Bisa jadi kalau Ical terus menerus membuat pemberitaan yang baik
terhadap dirinya, masyarakat akhirnya mempersepsikan bahwa hal tersebut
memang nyata. Kemungkinan besar hal ini berpengaruh pada cara berpikir
masyarakat. Saat media selalu menampilkan tokoh tertentu, maka orang tersebut
cenderung dianggap tokoh penting. Singkatnya, apa yang dianggap penting oleh
media, akan dianggap penting pula masyarakat dan apa yang dilupakan media akan
dilupakan juga oleh masyarakat. Dengan demikian propaganda melalui media
massa akan efektif, kalau ada upaya mengemas pesan propaganda dalam prioritas
isi pesan media. Isi pesan inilah yang menjadi tawaran dalam mempengaruhi cara
berpikir khalayak.
Contoh lainnya adalah, Surya Paloh yang mendirikan organisasi masyarakat
“Nasional Demokrat” terus menerus memanfaatkan media massa miliknya yaitu
Metro TV untuk mempromosikan ormas yang dia bangun dan kemungkinan akan
menjadi partai politik disaat menjelang pemilu Presiden 2014 nanti.

Anda mungkin juga menyukai