Anda di halaman 1dari 2

A.

Definisi mengani Media, Publisitas dan propaganda politik


1. Media
Media ialah cara atau saluran untuk menyampaikan isi, pesan, atau informasi kepada khalayak. Ungkapan
"media" berasal dari kata Latin "medius" dan itu berarti pusat atau delegasi. Media dapat mengacu pada
sejumlah bentuk komunikasi yang berbeda—cetak, elektronik, digital, atau sosial—yang digunakan untuk
menjangkau audiens yang lebih besar dengan informasi atau pesan. Publik memiliki akses informasi yang cepat
dan mudah berkat media, yang memainkan peran penting dalam komunikasi.
Media memainkan peran penting dalam membentuk opini publik, menyebarkan informasi, menyebarkan pesan
iklan, dan mempengaruhi budaya dan masyarakat. Media telah mengalami transformasi yang signifikan sebagai
akibat kemajuan teknologi, sehingga semakin mudah dan cepat untuk mengakses informasi dari berbagai
sumber.1
Dalam komunikasi politik, media memegang peranan penting Politik sangat dipengaruhi oleh media. Yang
mana Publik terpapar ideologi politik, agenda, dan kebijakan melalui media. Media digunakan oleh partai politik
dan politisi untuk membangun citra mereka, mendapatkan popularitas, dan mempengaruhi opini publik. Dengan
melaporkan kinerja pemerintah, skandal politik, atau isu politik lain yang relevan, media, di sisi lain, juga
berfungsi sebagai pengawas kekuasaan politik.

2. Publisitas
Dalam dunia penyiaran, “publisitas” mengacu pada berita tentang seseorang, produk, atau layanan yang muncul
dalam ruang atau waktu yang disediakan oleh media dalam bentuk berita, fitur, atau konteks editorial atau
program (Newsom, et al.) . 2004). Swastha (1999) mendefinisikan publisitas sebagai kumpulan informasi
tentang tujuan, produk, atau organisasi yang didistribusikan kepada masyarakat umum melalui media tanpa
biaya atau di bawah pengawasan sponsor. Publisitas, seperti yang didefinisikan oleh Kriyantono (2008), adalah
setiap kegiatan yang menggunakan media untuk memperkenalkan suatu perusahaan atau produk kepada
masyarakat umum. Menurut Liliweri (2011), publisitas adalah informasi yang dimaksudkan untuk
menunjukkan, memperkenalkan, dan membela nama dan kehormatan seseorang, kelompok, atau organisasi
kepada publik dalam konteks tertentu melalui media guna menarik perhatian publik. Mengingat anggapan yang
dirujuk di atas, sangat mungkin beralasan bahwa paparan adalah gerakan dari setiap jenis yang dimaksudkan
untuk menunjukkan dan menampilkan organisasi dan/atau barang melalui komunikasi yang luas untuk membuat
daya tarik publik. Karena sangat bergantung pada layak atau tidaknya sebuah berita, publisitas dikategorikan
sebagai metode komunikasi massa yang tidak terkendali. Meskipun publisitas kurang pasti dibandingkan iklan,
kredibilitas pesan publisitas biasanya dianggap lebih tinggi. Kemudian Tujuan publisitas dalam politik ialah
untuk menarik perhatian positif dari masyarakat dan media. Politisi dan partai politik berusaha untuk
memproyeksikan citra positif dan menerima liputan media yang menguntungkan. Kegiatan seperti konferensi
pers, wawancara dengan media, acara kampanye, dan acara publik lainnya adalah contoh publisitas politik.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan dukungan publik dan meningkatkan visibilitas.

3. Propaganda
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), propaganda adalah informasi (pengertian, pendapat, dan lain-
lain) yang benar atau salah yang dibuat dengan maksud membujuk individu untuk menganut suatu aliran, sikap,
atau tindakan tertentu. Oleh karena itu, propaganda adalah metode atau strategi terencana yang digunakan oleh
individu atau kelompok dengan kepentingan tertentu untuk mempengaruhi opini publik dan mencapai hasil yang
diinginkan. Selain memberikan informasi yang objektif, propaganda juga memberikan informasi yang
dimaksudkan untuk mempengaruhi orang yang mendengar atau melihatnya. Propaganda adalah penyebaran
pesan yang telah direncanakan secara matang untuk mengubah cara pandang, keyakinan, dan tindakan
penerimanya sesuai dengan pola yang ditetapkan oleh komunikator. Harold D. Laswell, salah satu propagandis
paling berpengaruh, berargumen dalam karya klasiknya tahun 1927 Teknik Propaganda dalam Perang Dunia
bahwa salah satu upaya untuk mendefinisikan propaganda adalah merujuk pada peran propaganda dalam
mengendalikan opini publik melalui pesan simbolis yang signifikan atau berbicara lebih banyak. secara konkrit
melalui cerita, rumor, laporan, dan gambar yang tidak selalu akurat. Publisitas dalam masalah legislasi menjadi
1
bagian penting karena merupakan salah satu pendekatan pengaruh politik selain promosi dan cara bicara. Dalam
praktiknya, propaganda bekerja sama untuk memengaruhi pesan politik global dengan cara yang meyakinkan.
Pada masa Reformasi, hampir semua cara untuk membujuk khalayak termasuk menggunakan media sebagai alat
penyalur. Komunikasi adalah karakteristik utama dari kegiatan propaganda. Seringkali, propaganda di media
digunakan untuk mendapatkan kekuasaan atau meningkatkan legitimasi.

Referensi

Cangara, H. (2010). Pengantar Ilmu Komunikasi. PT. Raja Grafindo Persada.


Heryanto, G. (2018a). Media Komunikasi Politik -Relasi Kuasa Media di Panggung Politik.
Yogyakarta: IRCISOD.
Nimmo, D. (2002). Komunikasi Politik. Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan dan Media.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya

jimmyapriandi77@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai