Pemasaran politik atau political marketing merupakan serangkaian aktivitas
terencana, strategis dan praktis dalam menyebarkan makna politik kepada pemilih untuk mensukseskan kandidat atau partai politik dengan segala aktivitas politiknya yang dilakukan dengan metode atau pendekatan marketing dalam menghadapi persaingan dan memperebutkan pasar (market) melalui saluran-saluran komunikasi tertentu dengan tujuan mengubah wawasan, pengetahuan, sikap dan perilaku calon pemilih secara efektif dan efisien. media Dewasa ini, mungkin sudah semua orang menggunakan media dalam melakukan aktivitas terutama aktivitas yang berhubungan komunikasi antara individu yang satu dengan individu lainnya. Dengan adanya media, maka setiap orang akan lebih mudah dalam menjalankan aktivitas sehari- hari. Media merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa Latin sekaligus memiliki bentuk jamak atau sering disebut dengan medium. Sementara itu, kata media secara harfiah memiliki arti perantara. Dalam hal ini, perantara yang dimaksud adalah adanya perantara antara sumber informasi atau pesan (a source) dan adanya penerima pesan atau informasi media sosial baik berbasis teks atau visual telah digunakan secara massif untuk merespon adanya segmentasi saat ini. Pada lapangan politik, media sosial sukses meningkatkan partisipasi politik generasi muda mengingat mayoritas pengguna media sosial adalah kaum muda. Namun dibalik kesuksesannya, media sosial juga memiliki dampak negatif yaitu menyebarnya informasi palsu atau hoax sehingga mengganggu stabilitas isu politik.
Media sosial, strategi marketing politik
Efektifitas media sosial bukan hanya terletak pada penggunanya yang masif. Karakteristik media sosial sendiri menjadi kekuatan. Media sosial bisa menjadi sarana untuk komunikasi dimana antar pengguna media sosial dapat saling mempengaruhi seperti adanya influencer dan buzzer.
Membangun branding politik di media sosial sudah lazim digunakan para
politisi saat ini. Bahkan banyak partai politik menggunakan media sosial sebagai ruang komunikasi publik untuk menyampaikan ide atau gagasan yang sedang diusung partai politik dan mengenalkan kader kadernya kepada netizen. Berbeda dengan media Di sisi lain kampanye politik di media sosial perlu regulasi yang jelas dan komprehensif. Karena bebasnya akses di media sosial sangat mungkin menyebabkan kecurangan atau potensi pelanggaran lainnya. Media sosial juga dapat menjadi solusi mengatasi ketidakadilan kampanye yang dilakukan di media sebelumnya seperti televisi yang sekarang ini sudah tidak bisa mempertahankan independensinya.