Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Zulfikar Rapsanjani

NIM : P27838122076
Kelas : Alih jenjang

UAS MANAJEMEN PERALATAN ELEKTROMEDIK


1. Manfaat apa yang didapat Rumah Sakit:
a. Traning User
b. Traning Teknisi
Rumah sakit dapat memperoleh beberapa manfaat dari melatih pengguna dan
teknisi di dalam organisasi mereka. Berikut adalah beberapa manfaat yang
mungkin didapatkan:
1. Peningkatan efisiensi:
Melatih pengguna dan teknisi dalam penggunaan peralatan medis dan sistem
manajemen rumah sakit dapat meningkatkan efisiensi operasional. Pengguna
yang terlatih dengan baik akan lebih terampil dalam menggunakan peralatan
dengan benar, mengurangi risiko kesalahan, dan mengoptimalkan waktu yang
dihabiskan untuk mengoperasikan sistem. Hal ini dapat menghasilkan
produktivitas yang lebih tinggi dan mengurangi waktu penyelesaian tugas.
2. Penurunan kesalahan:
Melalui pelatihan yang tepat, rumah sakit dapat mengurangi risiko kesalahan
dalam penggunaan peralatan medis dan sistem. Teknisi yang terlatih dengan
baik akan memiliki pengetahuan yang mendalam tentang perawatan, perbaikan,
dan pemeliharaan peralatan. Hal ini dapat mengurangi kerusakan peralatan,
penundaan perbaikan, dan meminimalkan kemungkinan kesalahan yang dapat
membahayakan pasien.
3. Peningkatan keamanan pasien:
Dengan melatih pengguna dan teknisi, rumah sakit dapat meningkatkan
keamanan pasien. Pengguna yang terlatih dengan baik akan memahami
prosedur dan protokol yang diperlukan untuk menghindari infeksi silang,
penggunaan obat yang salah, atau kejadian lain yang dapat membahayakan
pasien. Selain itu, teknisi yang terlatih dengan baik dapat secara rutin
memeriksa peralatan medis dan memastikan bahwa peralatan tersebut
berfungsi dengan baik dan aman digunakan.
4. Peningkatan kualitas layanan:
Dengan melatih pengguna dan teknisi, rumah sakit dapat meningkatkan
kualitas layanan yang diberikan kepada pasien. Pengguna yang terlatih dengan
baik akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang prosedur, protokol,
dan panduan terkait perawatan pasien. Teknisi yang terlatih dengan baik akan
dapat memberikan perbaikan peralatan dengan cepat dan efektif, sehingga
mengurangi waktu henti peralatan dan meminimalkan dampak negatif terhadap
pelayanan pasien.
5. Penghematan biaya:
Dengan mengurangi kesalahan, peningkatan efisiensi, dan perbaikan yang tepat
waktu, rumah sakit dapat menghemat biaya jangka panjang. Kecelakaan atau
kerusakan peralatan yang disebabkan oleh ketidaktahuan atau kurangnya
pelatihan dapat mengakibatkan biaya perbaikan yang tinggi. Selain itu,
kesalahan dalam pelayanan pasien juga dapat menyebabkan biaya hukum atau
kompensasi yang signifikan. Dengan melatih pengguna dan teknisi dengan
baik, rumah sakit dapat mengurangi risiko ini dan menghemat biaya jangka
panjang.

2. Apa yang disiapkan untuk ahli teknologi pada Rumah Sakit


Ahli teknologi dalam rumah sakit memiliki peran penting dalam menyediakan dan
mengelola infrastruktur teknologi yang diperlukan untuk operasional rumah sakit.
Berikut ini beberapa hal yang biasanya disiapkan oleh ahli teknologi pada rumah sakit:
1. Infrastruktur TI:
Ahli teknologi akan merancang, mengimplementasikan, dan mengelola infrastruktur
teknologi informasi (TI) di rumah sakit. Ini termasuk jaringan komputer, server,
sistem penyimpanan data, dan perangkat keras lainnya.
2. Sistem Informasi Kesehatan (HIS):
Ahli teknologi akan bertanggung jawab untuk membangun, mengonfigurasi, dan
memelihara sistem informasi kesehatan di rumah sakit. HIS mencakup aplikasi untuk
manajemen data pasien, rekam medis elektronik, penjadwalan, billing, dan sistem
informasi lain yang mendukung operasional klinis dan administratif.
3. Keamanan Data:
Ahli teknologi akan melindungi data pasien dan informasi sensitif lainnya dengan
menerapkan langkah-langkah keamanan yang tepat. Mereka akan mengelola firewall,
enkripsi data, dan sistem keamanan lainnya untuk melindungi data medis dan privasi
pasien.
4. Integrasi Sistem:
Ahli teknologi akan menghubungkan berbagai sistem dan aplikasi di rumah sakit agar
dapat berinteraksi dan berbagi data dengan mulus. Ini termasuk integrasi antara HIS
dengan sistem laboratorium, sistem radiologi, sistem farmasi, dan sistem lainnya
yang digunakan dalam praktik medis.
5. Dukungan Pengguna:
Ahli teknologi akan memberikan dukungan teknis kepada staf rumah sakit dalam
penggunaan sistem dan perangkat teknologi. Mereka akan melatih pengguna,
menangani masalah teknis, dan memastikan sistem berjalan dengan lancar.
6. Pengembangan Aplikasi Khusus:
Ahli teknologi dapat mengembangkan aplikasi khusus yang dibutuhkan rumah sakit
untuk memenuhi kebutuhan klinis atau administratif yang unik. Ini dapat mencakup
aplikasi mobile untuk pasien, alat analisis data kesehatan, atau sistem manajemen
inventaris khusus.
7. Riset dan Inovasi:
Ahli teknologi dapat terlibat dalam proyek riset dan inovasi yang melibatkan
teknologi medis baru, seperti kecerdasan buatan, pembelajaran mesin, atau
penggunaan robotika di rumah sakit. Mereka dapat bekerja sama dengan tim medis
dan peneliti untuk menerapkan teknologi terbaru dalam praktik klinis.

3. Coba jelaskan proses pengadaan barang dari sisi Teknik.


Proses pengadaan barang dari sisi teknis melibatkan beberapa langkah penting untuk
memastikan bahwa barang yang diperoleh sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi yang
ditentukan. Berikut adalah gambaran umum tentang proses pengadaan barang dari sisi
teknis:
1. Identifikasi Kebutuhan:
Langkah pertama adalah mengidentifikasi kebutuhan barang yang akan diada. Ini
melibatkan analisis mendalam tentang apa yang diperlukan, berapa jumlahnya, dan
spesifikasi teknis yang harus dipenuhi.
2. Penyusunan Spesifikasi:
Setelah kebutuhan barang teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah menyusun
spesifikasi teknis yang jelas dan terperinci. Spesifikasi ini harus mencakup fitur,
kinerja, ukuran, kapasitas, standar kualitas, dan persyaratan teknis lainnya yang harus
dipenuhi oleh barang yang akan dibeli.

3. Penentuan Sumber Daya:


Selanjutnya, Anda perlu menentukan sumber daya yang tersedia untuk melaksanakan
pengadaan barang. Ini termasuk anggaran yang dialokasikan untuk pengadaan, waktu
yang tersedia, dan sumber daya manusia yang terlibat
4. Penyusunan Rencana Pengadaan:
Rencana pengadaan harus disusun untuk menggambarkan langkah-langkah yang
akan diambil untuk memperoleh barang. Rencana ini harus mencakup jadwal
kegiatan, tanggung jawab, pemilihan vendor, metode evaluasi, dan pengendalian
kualitas.
5. Pemilihan Vendor:
Langkah selanjutnya adalah memilih vendor atau pemasok yang akan menyediakan
barang yang dibutuhkan. Proses ini melibatkan penilaian dan perbandingan antara
beberapa vendor berdasarkan kriteria seperti reputasi, harga, kualitas produk,
pengiriman, dan dukungan purna jual.
6. Pemesanan dan Penerimaan Barang:
Setelah vendor dipilih, langkah selanjutnya adalah melakukan pemesanan barang
yang diinginkan. Setelah barang tiba, mereka harus diperiksa secara menyeluruh
untuk memastikan kesesuaian dengan spesifikasi dan kondisi yang diharapkan.
7. Pemeriksaan Kualitas:
Barang yang diterima harus diperiksa secara kualitas untuk memastikan mereka
memenuhi standar yang ditetapkan. Jika ada ketidaksesuaian atau kerusakan,
langkah-langkah perbaikan atau penggantian harus dilakukan sesuai dengan
ketentuan kontrak.
8. Pembayaran dan Pemeliharaan:
Setelah barang diterima dan pemeriksaan kualitas selesai, langkah terakhir adalah
melakukan pembayaran kepada vendor sesuai dengan persyaratan kontrak. Selain itu,
pemeliharaan dan perawatan barang juga harus diperhatikan untuk memastikan
kinerja yang optimal.

Anda mungkin juga menyukai