net/publication/339446605
CITATION READS
1 1,166
1 author:
Mujahid Yunus
Universitas Fajar
13 PUBLICATIONS 1 CITATION
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Mujahid Yunus on 24 February 2020.
Dr. Mujahid
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
--Yogyakarta: LeutikaPrio, 2016
viii + 122 hlm.; 14,5x21 cm
Cetakan Pertama, April 2016
ISBN 978-602-371-...
iii
Dr. Mujahid
ha yang tuus ikhlas penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
dan penghargaan yang se nggi- ngginya kepada Prof. Dr. H. Basri Modding,
SE, MS.i selaku promotor, Prof. Dr. Hj. Jeni Kamase. SE, MS.i, dan Dr. Sabri
Hasan. SE, MM selaku ko-promotor atas bimbingan dan masukan yang
diberikan dalam peneli an dan penyusunan disertasi, kecerdasan dan
keluasan wawasan yang kri s, kearifan beliau selalu memberikan waktu
untuk berdiskusi, mengarahkan dan mendorong penulis agar senan asa
belajar dan ber ndak dengan teli dan ha -ha serta dak mudah patah
semangat.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ....................................................................................... v
DAFTAR TABEL .................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................... 1
B. Kajian Sebelumnya ............................................................. 12
C. Manfaat Buku ..................................................................... 27
v
Dr. Mujahid
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan sektor perumahan (real estate) di Indonesia
akhir-akhir ini kian pesat, sejalan dengan kemajuan teknologi dan kondisi
ekonomi makro yang terus tumbuh, dimana sektor perumahan mendapat
manfaatnya. Dalam pembangunan nasional, pembangunan perumahan
merupakan upaya untuk memenuhi salah satu dari kebutuhan dasar manusia,
sejalan dengan pemenuhan kebutuhan itu sebagai bagian dari upaya
peningkatan kualitas kehidupan masyarakat. Pembangunan perumahan
ditujukan pula untuk mewujudkan pemukiman yang secara fungsional dapat
mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah. Dengan
demikian kualitas kehidupan masyarakat mengandung makna perwujudan
kesejahteraan ekonomi dan sosial budaya serta kebersamaan manusia dalam
suatu kesatuan masyarakat dan kesatuan wilayah.
Yudohusodo (1999:1) memandang bahwa pembangunan
perumahan mempunyai keterkaitan yang sangat luas dengan sektor-sektor
pembangunan yang lain, baik yang menjadi faktor pendukung maupun yang
mendapat manfaat atau menerima dampak dari pembangunan perumahan
dan pemukiman yaitu (1) manfaat dan dampak dibidang peningkatan
kesejahteraan rakyat sangat dirasakan oleh anggota masyarakat dengan
terpenuhinya salah satu kebutuhan dasarnya, (2) dibidang ekonomi, proses
pembangunan perumahan melibatkan dan mendorong pengembangan
1
Dr. Mujahid
2
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
dan iden fikasi yang jelas, dan kedua rumah mewah yang dibiarkan tanpa
regulasi. prospek di bidang pembangunan perumahan akan tetap cerah,
sepanjang aturan pemerintah jelas, dan komitmen yang menyalurkan KPR
bisa dilaksanakan, soalnya rumah merupakan kebutuhan primer terutama
bagi masyarakat menengah ke bawah, hanya saja aturannya meski baku,
jelas dan berdimensi jangka panjang serta konsekuen dijalankan.
Konsumen perumahan selain membeli untuk nggal, juga
mengharapkan adanya pencapaian kepuasan bagi pemiliknya. Untuk mampu
menciptakan kepuasan konsumen tersebut, para pengembang perlu memiliki
suatu strategi pemasaran yang baik dalam memasarkan produknya, karena
strategi pemasaran juga merupakan alat fundamental yang direncanakan
untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan
bersaing yang digunakan untuk melayani pasar sasaran (Tjiptono, 2004:23).
Sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan ekonomi Indonesia,
kota-kota besar seper Jakarta, Surabaya, Semarang, Medan dan Makassar
sebagai sentra-sentra bisnis dan pemerintahan mengalami pertumbuhan
yang sangat pesat. Pertumbuhan tersebut ditandai oleh peningkatan sarana
fisik berupa gedung perkantoran,perumahan, apartemen, pertokoan,
pusat-pusat bisnis, tempat rekreasi, sarana olah raga yang termasuk dalam
kelompok industri property dan perumahan (real estate)
Industri perumahan di Indonesia mengalami perkembangan yang
pesat yang ditandai oleh jumlah kebutuhan rumah pada akhir tahun 2009
berdasarkan data dari Bappenas adalah sebanyak 7,4 juta unit. Jumlah
pertambahan kebutuhan rumah se ap tahunnya mencapai 710.000 unit,
terjadi peningkatan permintaan terhadap sektor perumahan dan konstruksi,
hal ini didukung oleh banyaknya kemudahan-kemudahan dalam proses
kepemilikan rumah seper fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan
(FLPP) dengan ngkat suku bunga 7,25 % yang berlaku tetap selama 15
tahun, Jumlah itu belum ditambah kekurangan (backlog) nasional bidang
perumahan sebanyak 8 juta unit, seandainya backlog tersebut diproyeksikan
terpenuhi dalam jangka waktu 20 tahun, maka se ap tahun kebutuhan rumah
baru adalah sebanyak 400.000 unit. Perlu ada upaya serius dari pemerintah,
3
Dr. Mujahid
4
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
Tabel 1.
Realisasi penyaluran kredit/ penjualan rumah di Sulawesi Selatan
5
Dr. Mujahid
iklan mengenai perumahan yang lebih banyak menonjolkan gaya dan bentuk
rumah banyak mengisi halaman dan acara media, kerumitan mengatur
proses terwujudnya perumahan dan dampak serta kaitannya dengan kondisi
sosial ekonomi lingkungan telah disisihkan dari pembicaraan (Kuswatojo,
2005: 11).
Menurut Tjiptoherijanto (2006:23) ngginya ngkat permintaan
akan perumahan pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Karena pendapatan masyarakat akan meningkat, diperkirakan income
elas city of demand for housing yang nggi, ini berar permintaan
untuk rumah akan naik.
2. Kenaikan harga diimbangi oleh kemudahan dalam sumber pembiayaan.
Seper dalam hukum ekonomi, permintaan yang diimbangi oleh
penawaran akan dian sipasi melalui kenaikan harga, namun kenaikan
harga yang diharapkan akan meredam permintaan dan ditambah lagi
kenaikan pada persentase uang muka dan suku bunga KPR, diimbangi
dengan kemudahan pemberian kredit-kredit perumahan oleh perbankan
sehingga permintaan cenderung cukup nggi.
3. Masalah kependudukan, baik yang menyangkut pertambahannya
maupun permintaannya, dewasa ini pembangunan perumahan belum
dapat mengimbangi kebutuhan yang terus meningkat, khususnya di
kota-kota, bahkan terdapat kecenderungan pembangunan perumahan
penduduk dan ngkat kualitas hidup kota.
4. Tingkat suku bunga yang akan menentukan, pilihan perilaku investasi
dalam bentuk fixed asset seper rumah, tanah, kendaraan dan liquid
assets demand terhadap rumah akan tetap nggi. Kondisi ini terutama
apabila kepemilikan rumah merupakan investasi jangka panjang.
Tingginya ngkat kebutuhan dan permintaan terhadap perumahan,
menyebabkan tumbuh dan berkembangnya perusahaan-perusahaan
yang bergerak dalam bidang penyediaan perumahan baik dari penyediaan
perumahan untuk kalangan atas maupun penyediaan perumahan untuk
kalangan bawah. Hal ini memicu pula persaingan yang semakin ketat di
bidang penyediaan perumahan .Se ap perusahaan berlomba menampilkan
6
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
7
Dr. Mujahid
8
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
strategi pemasaran proper yang baik saat ini, dimana pembeli perumahan,
perusahaan dan perantara mendapatkan perumahan yang lebih baik serta
mempunyai arah dari pengaruh kekuatan strategi pemasaran khususnya
dalam penerapan penjualan perumahan.
Miller (1978) sebelum transaksi untuk perumahan, perusahaan
harus memutuskan apakah akan memaksimalkan harga jual atau
meminimalkan waktu di pasar yang bisa mempercepat transaksi penjualan
rumah, sedang Merlo dan Ostalo (2004), mengatakan berdasarkan interaksi
antara perusahaan dan konsumen mengalami perkembangan yang logis
yaitu bagaimana mencapai da ar harga yang op mal dalam penjualan
perumahan, begitupula dengan Haurin (1998) mengasumsikan bahwa
penjualan perumahan akan meningkat jika harga perumahan mengalami
penurunan yang biasa dilakukan oleh perusahaan dengan memberikan
potongan harga, serta keterjangkauan harga oleh konsumen.
Real Estate Indonesia (REI) Sulawesi Selatan memasang target
untuk tahun 2013 dapat memenuhi kebutuhan rumah masyarakat dengan
target pembangunan rumah sebanyak 13.000 unit. Target ini mengalami
peningkatan dari tahun 2012, target ini melihat dari kebutuhan masyarakat
yang sangat besar hal ini didasari oleh pertumbuhan ekonomi Sulawesi
Selatan yang di prediksi mengalami peningkatan. Memasuki tahun 2013
sejumlah developer nasional sudah siap ekspansi ke Sulawesi Selatan
sehingga menjadi sinyal bagi developer lokal untuk berbenah baik secara
konsep maupun strategi dalam pemasaran. Pembangunan perumahan di
Sulawesi Selatan mempunyai beberapa pe seper 36, 45, 50, 54, 65, 70,
100, 120, dan pe mewah dibangun oleh pengembang swasta (REI) dan
Perumnas Regional VII. Untuk mencapai tujuan tersebut penekanan pada
daya tarik model, lokasi, garansi bangunan, kualitas rumah serta fasilitas
perumahan lebih diutamakan sehingga perumahan yang dibangun mampu
menghasilkan bentuk yang menarik konsumen untuk membelinya. Tantangan
bagi developer selain harga tanah dan bahan bangunan yang semakin mahal,
juga semakin banyaknya developer yang membangun perumahan, sehingga
dibutuhkan suatu strategi didalam pemasarannya.
9
Dr. Mujahid
10
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
11
Dr. Mujahid
B. Kajian Sebelumnya
1. Tinjauan PeneliƟan Terdahulu
Beberapa hasil peneli an yang dilakukan sebelumnya yang relevan
dengan buku hasil peneli an ini, terkait dengan strategi pemasaran,
dan bauran pemasaran terhadap keunggulan bersaing serta dampaknya
terhadap penjualan rumah di Sulawesi Selatan seper kajian Swastu (1994)
Strategi Bersaing Dalam Pemasaran Sektor Industri Bisnis Proper . Dalam
peneli annya mengatakan bahwa perkembangan sektor industri perumahan
12
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
13
Dr. Mujahid
14
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
15
Dr. Mujahid
16
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
17
Dr. Mujahid
Tabel 2.
Matriks peneli an terdahulu
18
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
19
Dr. Mujahid
20
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
21
Dr. Mujahid
22
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
23
Dr. Mujahid
24
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
25
Dr. Mujahid
26
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
C. Manfaat Buku
Adapun manfaat temuan empirik yang diperoleh dari buku hasil
peneli an ini adalah sebagai berikut: dari aspek pengembangan Ilmu,
memberi sumbangan bagi ilmu pengetahuan pada penguatan teori strategi
pemasaran, tak k pemasaran serta keunggulan bersaing terutama dalam
penjualan rumah.
Manfaat untuk kegunaan prak s, menjadi bahan acuan bagi
pengembang (developer) dalam membuat rencana pemasaran, strategi
pemasaran, tak k pemasaran serta daya saing yang handal di masa yang
akan da ng dalam melakukan penjualan rumah.
Bagi Penulis sebagai peneli , diharapkan buku hasil peneli an ini
dapat berguna bagi peneli selanjutnya untuk dijadikan referensi khususnya
untuk bidang peneli an yang berhubungan dengan perumahan. Sedangkan
untuk almamater, dapat memberikan khasanah bacaan di lingkungan
almamater pada Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia. ()
27
BAB II
PEMASARAN DAN STRATEGI PEMASARAN
A. Perusahaan Pengembang
Is lah real estate menurut kamus adalah sama dengan property,
yang berar barang milik tetap, atau barang tak bergerak. Dalam kamus
bisnis, estate berar perusahaan atau tempat nggal. Jadi, perusahaan real
estate atau perusahaan pengembang dapat diar kan sebagai perusahaan
yang membangun perumahan atau tempat nggal. Dalam perkembangannya
menurut Komaruddin (2006:225) perusahaan pengembang (real estate)
sekarang didefinisikan sebagai suatu perusahaan yang bergerak dalam
bidang pembangunan suatu kawasan perumahan dan pemukiman suatu
lokasi tertentu.
Di Indonesia, pembangunan perumahan dan pemukiman diarahkan
untuk mewujudkan kawasan dan lingkungan hunian yang berimbang,
melipu rumah sederhana, rumah sangat sederhana, dan rumah mewah.
Dengan suatu perbandingan dengan kriteria tertentu sehingga dapat
menampung secara serasi antara kelompok masyarakat dari berbagai profesi
ngkat ekonomi dan status sosial (Komaruddin, 2006 : 230).
Perbandingan yang dimaksud, yaitu bahwa se ap perusahaan
pengembang (real estate) yang membangun perumahan pada lokasi tertentu
diharuskan membangun rumah sederhana, rumah menengah, dan rumah
mewah dengan perbandingan enam atau lebih berbanding ga atau lebih
berbanding satu.
28
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
29
Dr. Mujahid
30
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
a. Tahap Konseptualisasi
Merupakan tahap paling awal dalam proses pengembangan,
dimulai dengan rumusan pokok tentang gagasan produk termasuk cara
merealisasikannya hingga menentukan realisasi penjualannya.
b. Tahap Studi Kelayakan.
Merupakan tahap lanjutan dari tahap konseptualisasi. Dengan
melakukan studi kelayakan keuangan yang bertujuan untuk mengetahui
apakah investasi yang diadakan sifatnya marketable dan dapat
mengembalikan investasi yang telah dikeluarkan.
c. Tahap Komitmen.
Untuk meningkatkan kepas an akan proyek yang akan dilaksanakan
diperlukan adanya suatu komitmen dari para pihak yang menjadi faktor
kunci dalam proyek tersebut. Adanya komitmen ini sangat pen ng
karena para investor akan menginvestasikan dana dengan nilai yang
cukup besar serta terikat dalam jangka waktu yang cukup lama.
d. Tahap Pembebasan Tanah.
Tahap ini biasanya dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan agar
dak memakan waktu yang lama, tahap pembebasan tanah ini melipu
penentuan lokasi, pembebasan, dan harga. Urusan perizinan melipu
izin lokasi, pembebasan tanah, site plan, IMB, ser fikat, jaringan listrik
dan air bersih. Sedangkan perencanaan arsitektural merupakan bagian
yang paling berpengaruh terhadap penjualan, hal ini disebabkan
perencanaan arsitektural sangat dominan di dalam membentuk fungsi
dan image dari proper yang akan dibangun.
e. Tahap Pembangunan, Pemasaran dan Promosi.
Kedua tahap ini seyogyanya juga dilakukan bersamaan, jika
pemasaran dan promosi dilakukan menunggu pelaksanaan pembangunan
selesai, maka kemungkinan besar potensi pasar telah direbut oleh
pesaing lain. Tahap pembangunan adalah proses pengerahan segala
sumber daya yang dimiliki untuk mewujudkan fisik bangunan yang telah
direncanakan, seper pengelolaan tanah, pembuatan jalan dan saluran,
pekerjaan fisik bangunan, pekerjaan tanah, dan lain-lain. Sedangkan
31
Dr. Mujahid
32
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
33
Dr. Mujahid
34
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
35
Dr. Mujahid
36
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
37
Dr. Mujahid
38
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
39
Dr. Mujahid
40
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
41
Dr. Mujahid
42
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
43
Dr. Mujahid
44
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
Tabel 3.
Matriks variabel, Indikator, dan skala pengukuran
45
BAB III
STRATEGI PEMASARAN
DAN TAKTIK PEMASARAN
A. Konsep Strategi
Is lah strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu strategos,
is lah ini sering digunakan dalam kalangan militer yang dimaksudkan sebagai
suatu cara untuk memenangkan suatu pertempuran. Strategi manajemen
merupakan suatu proses atau suatu pendekatan berkenaan dengan
tantangan persaingan dan peluang yang dihadapi oleh perusahaan dengan
perkataan lain sejumlah keputusan dan ndakan mengarah pada penyusunan
suatu strategi atau sejumlah strategi yang efek f untuk mencapai sasaran
perusahaan. Strategi bisnis atau perencanaan strategi menunjuk pada
keseluruhan arah suatu usaha dibawah kondisi perubahan, suatu strategi
melipu program dan kegiatan yang berlipat yang secara khusus melipu
fungsi yang ganda dan berkembang selama beberapa tahun. Ada dua aspek
utama dalam strategi yaitu: (1) strategi perusahaan secara konsisten dalam
memosisikan dirinya secara rela f terhadap para pesaing, (2) strategi untuk
mencapai tujuan perusahaan dalam lingkungan yang sedang dihadapi saat
ini (Rivai, 2009 : 84).
Griffin (2000) mendefinisikan strategi sebagai rencana komoprehensif
untuk mencapai tujuan organisasi (strategy is a comprehensive plan for
accomplishing an organiza on’s goals) dak hanya sekedar mencapai, akan
tetapi strategi juga dimaksudkan untuk mempertahankan kelangsungan
46
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
47
Dr. Mujahid
48
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
49
Dr. Mujahid
arah jangka panjang dan cakupan organisasi, strategi juga secara kri s
memperha kan dengan sungguh-sungguh posisi organisasi itu sendiri dengan
memperha kan lingkungan dan secara khusus memperha kan pesaingnya.
Strategi memperha kan secara sungguh-sungguh pengadaan keunggulan
kompe f yang secara ideal berkelanjutan sepanjang waktu, dak dengan
manuver teknis tetapi dengan menggunakan perspek f jangka panjang secara
keseluruhan (Faulkner dan Johnson, 1992), selanjutnya menurut Johnson
dan Scholes (1993) strategi adalah arah dan cakupan organisasi yang secara
ideal untuk jangka yang lebih panjang, yang menyesuaikan sumber dayanya
dengan lingkungan yang berubah dan secara khusus dengan pasarnya,
dengan pelanggan dan kliennya untuk memenuhi harapan stakeholder. Kay
(1999) menyatakan bahwa strategi bisnis memperha kan dengan sungguh-
sungguh kesesuaian kapasitas internal perusahaan dan lingkungan eksternal,
hal yang sama di kemukakan oleh Richardson dan Thompson, 1999) bahwa
strategi harus memiliki dua elemen utama yaitu harus ada sasaran strategis
(yakni sesuatu yang diharapkan dapat dicapai oleh strategi), dan harus ada
rencana ndakan yakni cara yang diusulkan untuk memenuhi sasaran.
Amstrong dalam Santoso (2011:14) mengatakan bahwa se daknya
terdapat ga penger an strategi yaitu:
1. Strategi merupakan deklarasi maksud yang mendefinisikan cara untuk
mencapai tujuan dan memperha kan dengan sungguh-sungguh alokasi
sumber daya perusahaan yang pen ng untuk jangka panjang dan
mencocokkan sumber daya dan kapabilitas dengan lingkungan eksternal.
2. Strategi merupakan perspek f dimana isu kri s atau faktor keberhasilan
dapat dibicarakan serta keputusan strategis bertujuan untuk membuat
dampak yang besar serta jangka panjang kepada perilaku dan
keberhasilan organisasi.
3. Strategi pada dasarnya adalah mengenai penetapan tujuan (tujuan
strategis) dan mengalokasikan atau menyesuaikan sumber daya dengan
peluang (strategi berbasis sumber daya) sehingga dapat mencapai
kesesuaian strategis antara tujuan strategis dan basis sumber daya.
50
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
51
Dr. Mujahid
sebagai berikut:
1. Sumber daya yang dimiliki terbatas.
2. Ada ke dakpas an mengenai kekuatan bersaing organisasi.
3. Komitmen terhadap sumber daya dak dapat diubah lagi.
4. Keputusan-keputusan harus dkoordinasikan antar bagian sepanjang
waktu.
5. Ada ke dakpas an mengenai pengendalian inisia f.
Menurut Fahey dan Randall (1996 : 33) bahwa dalam penerapan
strategi, proses operasi memiliki makna pen ng bagi organisasi secara
manajemen strategi yang disebabkan oleh:
1. Jika organisasi dak melakukan hal yang tepat, baik pemikiran maupun
ndakan dak mungkin menghasilkan sukses bersaing, ap organisasi
harus mengiden fikasi proses-proses operasinya yang pen ng atau
yang in untuk menang di pasar.
2. Banyak operasi in , seper pengembangan produk, pemenuhan pesanan
konsumen, dan pembelajaran tentang perubahan pasar melampuai garis
batas organisasi dan karenanya berfungsi mengintegrasikan kelompok-
kelompok fungsional seper produksi dan pemasaran berdasarkan
tujuan eksternal yang sama (seper melayani pelanggan secara baik).
3. Jika proses operasi dak dimanajemi dengan baik, efesiensi organisasi
secara keseluruhan akan sangat terhalang, sebagai contoh, di tahun
1990-an, manajer operasi di perusahaan-perusahaan terkemuka telah
mengurangi siklus waktu secara besar-besaran (seper kecepatan
masuk pasar atau waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan).
Irawan dan Wijaya (1996:107) mengemukakan ga gagasan untuk
mendefinisikan basis yang dikehendaki bagi keunggulan bersaing suatu unit
bisnis adalah:
1. Keunggulan bersaing rela f. Keunggulan bersaing hanya dapat
didefinisikan dalam bentuk rela f, dak absolut.
2. Banyak basis untuk keunggulan bersaing. Keunggulan bersaing harus
dibayangkan terdiri dari beberapa lapis, ar nya produk yang ditawarkan
52
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
B. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah strategi untuk mengembangkan proses
menggerakkan pasar dalam upaya mengan sipasi perubahan lingkungan
bisnis dan untuk keperluan memberikan nilai yang terbaik kepada pelanggan
(Cravens dan Piercy, 2003).
Menurut Soegono (2008:70) bahwa strategi pemasaran merupakan
serangkaian rencana yang komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi
yang mencakup segmenta on, targe ng, dan posi oning melalui perumusan
bauran pemasaran.
Strategi pemasaran mencoba untuk memberikan nilai yang terbaik
kepada pelanggan dengan mengkombinasikan strategi bisnis yang dipengaruhi
oleh pelanggan kedalam sekumpulan koordinasi ak vitas menggerakkan
pasar. Strategi pemasaran memerlukan keahlian memantau lingkungan
untuk menentukan kelompok pelanggan mana yang akan dilayani, untuk
menentukan spesifikasi produk dan untuk memilih dengan pesaing mana
posisi perusahaan berada, keberhasilan untuk mengintegrasikan berbagai
53
Dr. Mujahid
54
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
55
Dr. Mujahid
56
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
57
Dr. Mujahid
58
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
59
Dr. Mujahid
Tabel 4.
Unsur-unsur dalam strategi pemasaran
Unsur Alterna f
Pemilihan pasar sasaran - Semua pembeli di pasar relevan
- Pembeli di beberapa segmen
- Pembeli di satu segemen ceruk pasar
60
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
kompe f perusahaan.
2. Mendapatkan input mengenai peta kompe si dan posisi kita di pasar.
3. Merupakan basis bagi kita untuk mempersiapkan strategi pemasaran
selanjutnya.
4. Faktor kunci untuk mengalahkan pesaing dengan memandang pasar
dari sudut unik dan cara yang berbeda.
Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan suatu
produk atau jasa yang bersifat heterogen ke dalam beberapa segmen, dimana
masing-masing segmen cenderung bersifat homogen kesegala dalam aspek,
dimana pasar memandang suatu pasar tertentu terdiri dari banyak bagian
yang lebih kecil yang masing-masing bagian memiliki karakteris k tertentu
yang sama (dalam bagian tersebut), berdasarkan segmentasi tersebut
kemudian perusahaan berusaha mengembangkan program-program
pemasaran yang terpisah (umumnya dengan produk yang berbeda) untuk
memenuhi kebutuhan khas masing-masing segmen (Tjiptono, 1997:69).
Davis dan Devinney (1997) ada banyak cara yang dapat digunakan
untuk melakukan segmentasi, namun dewasa ini ada semacam konsensus
diantara para manajer pemasaran yaitu mendasarkan segmentasi pada
kebutuhan pelanggan dan situasi pemakaian produk. Berdasarkan perspek f
ini ada dua cara untuk melakukan segmentasi pasar yaitu (1) adalah memulai
dengan karakteris k pelanggan yang mudah diiden fikasi dan mengama
apakah kelompok pelanggan yang ada memang benar-benar memiliki pola
kebutuhan yang berbeda, (2) mengelompokkan pelanggan berdasarkan pola
kebutuhannya kemudian mencari karakteris k pembeda (discrimina ng
characteris cs) yang memungkinkan iden fikasi secara mudah.
Suatu segmen pasar merupakan bagian kecil dari pasar yang lebih
besar yang kebutuhannya agak berbeda dengan pasar yang lebih besar
tersebut, oleh karena segmen pasar mempunyai kebutuhan yang unik,
perusahaan yang mengembangkan suatu produk total hanya berfokus
pada kebutuhan pada segmen tersebut akan dapat memenuhi kebutuhan
dan keinginan segmen jauh lebih baik daripada suatu perusahaan yang
produknya dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan banyak segmen
61
Dr. Mujahid
(Supranto, 2007:8).
Lilien, et al. (2002) berpendapat bahwa ada empat segmen umum
yang biasa dijumpai dalam beberapa industri:
a. Company loyal, yaitu pelanggan saat ini yang hampir dak pernah
beralih ke pesaing.
b. Compe ve, yaitu pelanggan saat ini yang berpotensi untuk pindah ke
pesaing.
c. Switchable, yaitu pelanggan pesaing saat ini yang berpotensi untuk
pindah ke perusahaan lain.
d. Compe tor loyal, yaitu pelanggan pesaing saat ini yang hampir dak
pernah beralih ke pesaing.
Menurut Irawan (1996:52) segmentasi dibagi menjadi empat
variabel yaitu:
1. Segmentasi geografis, segmentasi geografis dilakukan dengan cara
membagi pasar menjadi unit-unit geografis, misalnya Negara, propinsi,
kabupaten, kota dan sebagainya, perusahaan dapat beroperasi di semua
segmen tapi perlu memperha kan perbedaan kebutuhan dan selera
yang ada di masing-masing wilayah.
2. Segmentasi demografis, segmentasi ini memisahkan pasar dalam
kelompok-kelompok yang didasarkan pada variabel demografis
seper umur, jenis kelamin, besarnya keluarga, siklus hidup keluarga,
penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, dan kebangsaan. Variabel
demografis merupakan dasar yang paling sering digunakan pada waktu
mengelompokkan konsumen seper keinginan, preferensi, dan ngkat
penggunaan konsumen.
3. Segmentasi psikografis, segmentasi ini membagi konsumen kedalam
beberapa kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup,
atau berbagai ciri kepribadian.
4. Segmentasi perilaku, segmentasi membagi kelompok menurut ngkat
pengetahuan, sikap, penggunaan atau tanggapannya terhadap produk,
banyak marketer yakin bahwa variabel perilaku merupakan k- k
yang paling tepat sebagai dasar segmentasi.
62
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
63
Dr. Mujahid
64
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
65
Dr. Mujahid
66
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
berdasarkan atribut, (2) harga dan kualitas, (3) berdasarkan kelas produk
tertentu, (4) berdasarkan kompe tor, dan (5) berdasarkan manfaat.
Penempatan produk adalah upaya untuk menempatkan produk
dibenak konsumen, pembeli akan membeli produk yang menawarkan nilai
hantaran ter nggi, ada dua faktor yang mempengaruhi nilai hantaran yaitu
(1) jumlah nilai pelanggan yang mengandung unsur-unsur nilai produk, nilai
pelayanan, personil dan citra, (2) jumlah harga pelanggan yang mengandung
unsur-unsur yaitu harga, biaya waktu, biaya energi, dan biaya fisik (Irawan,
1996:65).
Penempatan pasar mengatur agar suatu produk menduduki tempat
yang jelas, berbeda, dan dikehendaki rela f terhadap produk pesaing
dibenak konsumen sasaran. Untuk mencapai pemosisian pasar perlu
langkah-langkah yang dilalui pemasar seper menganalisis posisi pesaing,
menawarkan produk yang memiliki keunggulan kompe f, menyesuaikan
elemen bauran pemasaran dengan segmen yang dituju dan mengevaluasi
respon pasar sasaran (Suharno, 2010:130).
Berikut gambar dari elemen strategi pemasaran.
Segmenta on targe ng posisi oning
67
Dr. Mujahid
C. TakƟk Pemasaran
Kotler (2010:63) setelah perusahaan menerapkan strategi
pemasaran (segmenta on, targe ng, posi oning) selanjutnya perusahaan
harus melangkah ke pamasaran tak s dengan menyusun piran bauran
pemasaran yang akan mendukung dan mewujudkan posisi produk, dan
piran ini dikenal dengan 4P.
Bauran pemasaran adalah seperangkat alat tak k pemasaran yang
terkendali dan diramu untuk mendapat tanggapan dari pasar sasaran
yang terdiri dari atas apa saja yang dapat mempengaruhi permintaan dari
produknya, suatu program pemasaran yang baik meramu semua tak k
pemasaran untuk mewujudkan tujuan perusahaan dengan menyerahkan
nilai kepada konsumen (Nembah, 2011:290)
Kartajaya (2002:161) membagi komponen tak k pemasaran menjadi
ga bagian yaitu differen aton, marke ng mix, dan selling. Elemen kedua
tak k pemasaran adalah bauran pemasaran yang dibahas dalam tulisan ini,
banyak prak si yang menganggapnya sebagai konsep pemasaran secara
keseluruhan yang terdiri dari 4P, diperkenalkan oleh Jerome McCarthy sering
dipahami sebagai prinsip pemasaran yang komplet.
Tak k pemasaran dalam hal ini bauran pemasaran merupakan
salah satu komponen pen ng untuk mencapai target penjualan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan yang merupakan kolaborasi empat unsur yang
terdiri dari produk, harga, promosi dan tempat/ distribusi. Se ap unsurnya
mempunyai peran dan fungsi yang berbeda tetapi merupakan satu kesatuan
yang dak terpisahkan satu sama lain. Oleh karena itu bauran pemasaran
yang merupakan salah satu komponen dari tak k pemasaran harus dibuat
secara menyeluruh dan terarah dengan baik sesuai dengan strategi pemsaran
yang telah ditetapkan yaitu segmentasi pasar, target pasar, dan penempatan
produk. (Wijayan , 2012:50)
Menurut McCarthy (1995:53) ada banyak cara yang mungkin untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan sasaran, suatu produk dapat memiliki
banyak ciri dan ngkat kualitas yang berbeda, ngkat layanan dapat
disesuaikan, kemasan dapat diragamkan, ukuran, warna, atau bahannya,
68
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
69
Dr. Mujahid
70
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
71
Dr. Mujahid
72
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
73
Dr. Mujahid
74
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
75
Dr. Mujahid
76
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
c. Tempat (place)
Tempat berkaitan dengan semua keputusan yang diambil dalam
rangka menyampaikan produk yang tepat ke tempat pasar sasaran, suatu
produk dak dak banyak berguna bagi seorang pelanggan jika dak bersedia
pada saat dan pada tempat produk itu dibutuhkan (McCarthy, 1995: 55).
Mewakili lokasi dimana suatu produk dapat dibeli, hal ini sering
disebut sebagai saluran distribusi, juga merupakan serangkaian organisasi
yang terkait dalam semua kegiatan yang digunakan untuk menyalurkan
produk dan status pemiliknya dari produsen ke konsumen, untuk produk
industri manufaktur, tempat diar kan sebagai saluran distribusi, sedangkan
untuk produksi industri jasa tempat diar kan sebagai tempat pelayanan jasa
(Soebagyo, 2010: 21).
Untuk produk industri manufaktur, tempat diar kan sebagai saluran
distribusi, sedangkan produk industri jasa tempat diar kan sebagai tempat
pelayanan jasa. Lokasi berhubungan dengan keputusan yang dibuat oleh
perusahaan mengenai dimana operasi dan stafnya akan ditempatkan,
yang paling pen ng dari lokasi/ tempat adalah pe dan ngkat interaksi
yang terlibat. Terdapat ga macam pe interaksi antara penyedia jasa dan
pelanggan yang berhubungan dengan pemilihan lokasi yaitu (1) pelanggan
mendatangi penyedia jasa, (2) penyedia jasa mendatangi pelanggan,
(3) penyedia jasa dan pelanggan melakukan interaksi melalui perantara
(Hurriya , 2010 : 55).
Produk yang telah dibuat seharusnya segera disalurkan ke berbagai
arah dan target yang telah ditetapkan, perusahaan sebaiknya membuat
suatu jaringan atau networking untuk mendukung kelangsungan hidup
produk. Jejaring adalah suatu sistem kemitraan dan situasi yang dibentuk
oleh perusahaan untuk mendapatkan bahan baku dan pendukung produksi
produk, memperkuat produk, dan menyalurkan produk tersebut kepada
konsumen (Wijayan , 2012:99).
Banyak produsen bekerja sama dengan perantara pemasaran untuk
mengirimkan produk-produk ke pasar. Perantara pemasaran merupakan
suatu saluran pemasaran atau saluran distribusi untuk produk retail.
77
Dr. Mujahid
78
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
D. Keunggulan Bersaing
Keunggulan bersaing adalah tentang bagaimana sebuah perusahaan
benar-benar menerapkan strategi generik kedalam praktek, bagaima sebuah
perusahaan memperoleh keunggulan biaya yang dapat dipertahankan,
bagaimana perusahaan dapat membedakan dirinya dengan pesaing, dan
bagaiman perusahaan memilih sebuah segmen sehingga keunggulan
bersaing berkembang berdasarkan strategi fokus. Persaingan adalah in
dari keberhasilan atau kegagalan perusahaan, persaingan menentukan
ketepatan ak vitas perusahaan yang dapat menyokong kinerjanya, seper
inovasi budaya kohesif, atau pelaksanaan yang baik. Strategi bersaing adalah
79
Dr. Mujahid
80
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
81
Dr. Mujahid
diferensiasi, dan (3) fokus. Kemudian strategi fokus mempunyai dua varian
fokus biaya dan fokus diferensiasi.
82
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
83
Dr. Mujahid
84
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
85
Dr. Mujahid
86
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
87
Dr. Mujahid
E. Penjualan
Secara sederhana, penjualan adalah proses perpindahan hak milik
akan suatu barang atau jasa dari tangan pemiliknya kepada calon pemilik
baru (pembeli) dengan suatu harga tertentu, dan harga tersebut diukur
dengan satuan uang. Tujuan kegiatan penjualan yang dilakukan oleh
perusahaan adalah untukmeningkatkan volume penjualan sehingga dapat
diperoleh laba yang maksimal. Dengan adanya penjualan ini perusahaan
akan menghasilkan pendapatan yangdapat digunakan untuk menjalankan
operasional perusahaan sehingga perusahaan bisa tumbuh dan berkembang
sesuai dengan yang telah diharapkan.
Islam menganjurkan kepada manusia untuk dak berbuat curang
dan dak pula memberi mudharat pada orang lain, seper yang terdapat
dalam A Our’an Surah Al-Muthaffifiin ayat 1-3 Allah berfirman:
88
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
89
Dr. Mujahid
90
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
91
Dr. Mujahid
92
BAB IV
STRATEGI PEMASARAN
INDUSTRI PERUMAHAN
93
Dr. Mujahid
94
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
95
Dr. Mujahid
96
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
97
Dr. Mujahid
harus mengetahui kebutuhan atau keinginan pasar dalam hal ini produk
yang dimina dicari, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan
kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.
Berdasarkan indikator Harga dapat dijelaskan bahwa pengembang
umumnya mengatakan bahwa harga mempengaruhi serta memberi
konstribusi dalam pemasaran perumahan. Hal ini menunjukkan bahwa
pengembang menetapkan harga dianggap sangat pen ng, karena penetapan
harga merupakan suatu masalah ke ka perusahaan harus menentukan
harga untuk pertama kali, hal ini terjadi ke ka perusahaan mengembangkan
atau memperoleh suatu produk baru. Teori ini di dukung oleh McCarthy
dalam Laksana (2008) yang menyatakan bahwa harga adalah apa yang di
berikan untuk sesuatu, penentuan harga merupakan k kri s dalam bauran
pemasaran karena harga menentukan pendapatan suatu usaha/bisnis,
keputusan penentuan harga juga sangat signifikan dalam penentuan nilai
manfaat yang dapat diberikan kepada pelanggan dan memainkan peranan
pen ng dalam gambaran kuaitas barang.
Perusahaan haruslah memper mbangkan banyak faktor dalam
menyusun penetapan harga, enam langkah prosedur untuk menetapkan
harga: (1) memilih sasaran harga, (2) menentukan permintaan, (3)
memperkirakan biaya, (4) menganalisis penawaran dan harga para pesaing,
(5) memilih suatu metode harga, dan (6) memilih harga akhir.
Memperha kan hasil tanggapan terhadap indikator Lokasi dapat
dijelaskan bahwa pengembang perumahan memandang lokasi merupakan
hal yang sangat pen ng dalam memilih dan membangun perumahan. Karena
dengan lokasi yang strategis sangat memudahkan dalam memasarkan
perumahan sekaigus menjadi dambaan se ap konsumen untuk memiliki
rumah di tempat yang strategis. Hal ini sesuai dengan teori yang di kemukakan
McCarthy (1995) yang mengatakan bahwa lokasi berkaitan dengan semua
keputusan yang di ambil dalam rangka menyampaikan produk yang tepat
ke tempat pasar sasaran, suatu produk dak banyak berguna bagi seorang
pelanggan jika dak tersedia pada saat dan pada tempat itu di butuhkan. Hal
ini menunjukkan bahwa pengembang dalam melakukan kegiatan usahanya
98
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
perlu memperha kan dimana lokasi yang akan dipilih untuk melakukan
pembangunan perumahan..
Berdasarkan indikator Promosi dapat dijelaskan bahwa pengembang
mengatakan promosi mendukung dan menunjang kegiatan dalam
memasarkan perumahan. Hal ini menunjukkan bahwa pengembang dalam
memasarkan produknya menggunakan media promosi yang merupakan
suatu komunikasi dari penjual ke pembeli yang berasal dari informasi yang
tepat dan bertujuan untuk merubah sikap dan ngkah laku pembeli, yang
tadinya dak mengenal menjadi mengenal suatu produk.
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu
program pemasaran karena betapapun berkualitasnya suatu produk bila
konsumen belum pernah mendengarnya dan dak yakin bahwa produk
tersebut akan berguna bagi mereka, maka dak akan membelinya.
Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang
merupakan ak vitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran
atas`perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan
loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan, biasanya
perusahaan melakukan kerjasama dengan Koran lokal dalam menyampaikan
informasi kepada konsumen, dan menyelenggarakan atau mengiku
kegiatan pameran yang diakukan atas kerjasama perbankan dengan pihak
pengembang.
99
Dr. Mujahid
dan nilai p-value sebesar 0,011. Dengan demikian, hipotesis peneli an yang
menyatakan bahwa Keunggulan Bersaing berpengaruh posi f dan signifikan
terhadap Penjualan diterima.
Hasil pembuk an hipotesis di atas didukung oleh teori yang
berkaitan dengan Keunggulan Bersaing, yang dikemukakan oleh Porter
(1994) Keunggulan bersaing adalah tentang bagaimana sebuah perusahaan
benar-benar menerapkan strategi generik kedalam praktek, bagaima sebuah
perusahaan memperoleh keunggulan biaya yang dapat dipertahankan,
bagaimana perusahaan dapat membedakan dirinya dengan pesaing,
dan bagaiman perusahaan memilih sebua segmen sehingga keunggulan
bersaing berkembang berdasarkan strategi fokus. Persaingan adalah in
dari keberhasilan atau kegagalan perusahaan, persaingan menentukan
ketepatan ak vitas perusahaan yang dapat menyokong kinerjanya, seper
inovasi budaya kohesif, atau pelaksanaan yang baik. Strategi bersaing adalah
pencarian akan posisi bersaing yang menguntungkan didalam suatu industri,
arena fundamental tempat persaingan terjadi, strategi bersaing bertujuan
menegakkan posisi yang menguntungkan dan dapat dipertahankan terhadap
kekuatan-kekuatan yang menentukan persaingan industri. Selanjutnya
Haurin (1988) mengasumsikan bahwa penjualan rumah akan meningkat
jika harga rumah menurun yang biasa dilakukan oleh perusahaan, dengan
biaya yang rendah di banding pesaing serta terjangkau oleh konsumen
memberikan keunggulan terhadap perusahaan.
Hasil pembuk an hipotesis diatas juga didukung oleh hasil peneli an
sebelumnya yang dikemukakan oleh Naibaho (1995), yang mengkaji Strategi
Bersaing dalam Strategi Perumahan. Peneli melakukan suatu peneli an
deskrip f yang menyajikan pendekatan strategi bersaing dalam pemasaran
perumahan yang dapat digunakan dalam memasarkan produk perumahan.
Hasil peneli an menunjukkan bahwa analisis SWOT yang dipakai untuk
mengiden fikasi kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman perusahaan
real estate, melalui penentuan posisi perusahaan dalam “mul factor
por folio matrix” penentuan posisi perusahaan pada akhirnya dapat
mengetahui peluang bisnis yang ada sehingga dapat dirumuskan strategi
100
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
101
Dr. Mujahid
102
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
103
Dr. Mujahid
104
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
105
Dr. Mujahid
menyeluruh dan terarah dengan baik sesuai dengan strategi pemasaran yang
telah di tetapkan. selanjutnya Laksana (2008) bauran pemasaran (marke ng
mix) merupakan alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai tujuan
pemasaran di pasar sasaran yang melipu item alat pemasaran seper
produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promo on).
Bauran pemasaran merupakan unsur-unsur pemasaran yang
saling terkait, dibaurkan, diorganisir, dan digunakan dengan tepat sehingga
perusahaan dapat mencapai tujuan pemasaran dengan efek f sekaligus
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen (Hurriya , 2010).
Hasil pembuk an hipotesis diatas juga didukung oleh hasil
peneli an sebelumnya yang dikemukakan oleh Halim (1995) Variabel-variabel
yang Mempengaruhi Penjualan Produk Real Estate. Halim melakukan suatu
peneli an deskrik f dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana
untuk meneli variabel-variabel yang mempengaruhi penjualan produk
real estate yang melipu penjualan, promosi, dan harga produk real estate
dengan mengakategorikan dua pe rumah. Hasil peneli an menunjukkan
bahwa analisis regresi linear sederhana untuk mengetahui fator-faktor yang
mempengaruhi penjualan produk real estate untuk masing-masing kategori
produk perumahan, begitupula harga dan promosi berpengaruh signifikan
terhadap penjualan produk real estate.
106
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
107
Dr. Mujahid
108
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
109
BAB VI
PENUTUP
110
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
111
Dr. Mujahid
112
DAFTAR PUSTAKA
113
Dr. Mujahid
Bangs, David H. Jr. 1994. The Market Planning Guide. Penerbit. Erlangga.
Benson Chen, Joseph Z Shyu, Gwo-Hshiung Tzeng,. 2006. An Evalua on
Model of New Product Launch Strategy. Graduate Ins tute of
Business Administra on, Na onal Chung Hsing University, 250
Kuo Kuang Road, Taichung 402. Taiwan.
Buchari, Alma. 2007,. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Penerbit.
Alfabeta Bandung. Chandler, A.D. 1962. Strategy and Structure.
Boston, MA: MIT Press.
Chandler, A.D. 1962. Strategy and Structure. Boston, MA: MIT Press.
Converse, William, 2009,. Marke ng..Burd Ridge, Illionis.
Cravens, David.W. 1996,. Pemasaran Strategis. Penerbit Erlangga.
Cravens WD and Piercy, FN. 2003. Strategic Marke ng. McGrow Hill
Companies, Inc. New York.
Child, J. 1972. Organiza onal Structure, Environment, and Performance: The
Role of Strategic Choice Socilogy, 6 (3), pp 1-22.
Daniar, Arifin,. 2000,. Analisis Posisi Bersaing untuk Menentukan Strategi
Pemasaran Produk Perumahan Ekslusif Puri Ayodya Semarang.
PPs. Universitas Diponegoro.
Damayan, W. B. 2008. Analisis Faktor-faktor Bauran Pemasaran yang
Mempengaruhi Keputusan Konsumen Pembeli Rumah Yipe
Menengah ke Atas di Kabupaten Sleman. Disertasi. PPs.
Universitas Brawijaya. Malang.
Davis, Jhon,. 2006. Magic Number For Consumer Marke ng. Penerbit. Elex
Media Kompe ndo. Jakarta.
Davis, J. and T. Devinney. 1997. The Essence of Corporate Strategy. St.
Leonards: Allen&Unwin.
David. F.R. 2005. Strategic Management: Concept and Cases – Pearson
Educa on-Pren ce Hall Upper Saddie Rives. New jessery.
114
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
115
Dr. Mujahid
Hirmansya, Taib. S. 2011,. Manajalah Real Estat Indonesia, Vol. 5. Edisi 10.
2011. Jakarta.
Hi , M.K Ireland, R. D. Hoskisson, R.E. 2001. Manajemen Strategis, Daya
Saing dan Globalisasi; terjemahan. Rimendi, R. Penerbit.
Salemba Empat. Jakarta.
Hurriya h, Ra h,. 2010. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen.
Penerbit. Alfabeta Bandung.
Husnan, Suad dan Enny Pudjiastu , 2008. Dasar-dasar manajemen
Keuangan, Edisi Kedua, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Irawan, Farid Wijaya, Sudjoni,. 2001. Pemasaran Prinsip dan Kasus. Penerbit.
BPFE- Yogyakarta.
Jaafar, M., Azis, A.R.A., and Wai, A.L.S. (2008). Marke ng Prac ce of
Profesional Engineering Consul ng Firms: Implement or not to
Implement. Journal of Civil Engineering and Management, Vol.
14, No. 3. Pp 199-206.
Johnson, G. and Scoles, K. 1993. Exploring Corporate Strategy, Hemel
Hempstead: Pren ce Hall.
Komaruddin, 2006. Menelusuri Pembangunan Perumahan dan Pemukiman.
Yayasan Real Estate Indonesia.
Kartajaya, Hermawan,. 2002. MarkPlus on Strategy. Penerbit. Gramedia.
Jakarta.
Kasmir. 2004,. Pemasaran Bank. Penerbit. Prenada Media,. Jakarta.
Kasali, R,. 1999. Membidik Pasar Indonesia; Segmentasi, Targe ng,
Posi oning. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Kay, J. 1999. Strategy and the Illusions of Grand designs, Mastering Strategy,
Financial Times, 15 october, pp 2-4.
Kementerian Negara Perumahan Rakyat, 1977. Perumahan Rakyat Untuk
Kesejahteraan dan Pemerataan. Proper . Jakarta.
116
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
117
Dr. Mujahid
McCarthy, E.J. and W.D. Perreault. 1990. Basic Marke ng: A Managerial
Approach, Homewood, II: Richard d. Irwin, Inc.
McKenna, R. 1991. Rela onship Marke ng: Successful Strategies For The
Age of The Customer. Reading, Massachuse s: Addison-Wesley
Publishing Company.
McMurry. Robert N. 1961. The Mys que of Super Salesmanship. HBR.
March-April 1961.
Merlo, A,. and Ortalo (2004). Bargaining Over Residen al Real Estate:
Evidence from England. Journal of Urban Economics. 56 (2). 192-
216.
Miller, N.G. 1978. Time on Marke ng and Selling Price. AREURA Journal .6.
(2). 164-174
Muckian, Michael, 2002. One Day MBA Bidang Pemasaran. Penerbit.
Interaksa. Batam.
Nabiho, A. 1995. Strategi Bersaing Dalam Pemasaran Perumahan. Jurnal
STIE IPWI, Jakarta.
Nembah F.H.G. 2011. Manajemen Pemasaran. Penerbit Yrama Widya.
Bandung.
Nirfitria. Jessica Witri. 2011. Pengaruh Segmentasi dan Posi oning
Aglaonema Cyber Residence. Pasca Sarjana IPB.
Nirwana SK. Sitepu. 1994. Analisis Regresi dan Korelasi. Unit Pelayanan
Sta s ka. Unpad. Bandung.
Ojo, Grace K. 2011. Effec ve marke ng strategies and the Nigerian
construc on professionals. African Journal of Marke ng
Management Vol. 3(12), pp. 303-311, December 2011.
Olewande, O.A. 2012. Chalenges facing Sustainable Real Estate Marke ng
and Prac ce in Emerging Economy; Case Study of Nigeria.
Interna onal Journal of marke ng Studies. Vo. 4. No. ; 1 Februari.
118
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
119
Dr. Mujahid
120
Strategi Pemasaran Industri Perumahan
Swatu , 1994. Strategi Bersaing dalam Pemasaran Real Estate. Jurnal STIE
IPWI. Jakarta.
Syahrul dan Muhammad Afdi Nisar. 2000. Kamus Akuntansi; Cetakan
Pertama. Penerbit. Citra Harta Prima. Jakarta.
Tjiptono, Fandy, 1997. Strategi Pemasaran. Penerbit. Andi. Yogyakarta.
----------------------,. 2004.Manajemen Pemasaran Jasa. Penerbit. Andi.
Yogyakarta.
Tjiptono, F., Chandra, G., Adriana,D. 2008. Pemasaran Strategik. Penerbit.
PT. Andi. Yogyakarta.
Tjiptoherjianto, Prijono. 2006. Perumahan dan pembangunan. Warta
Ekonomi No. 182/Th XVI/25.
Venkatesh, A. and L. Penaloza. 2006. From Marke ng To The Market: A
Call For Paradigm Shi , in Sheth J.N. and Sisodia, R.S. (eds),
Does Marke ng Need Reform? Fresh Perspec ve on The Future.
Armonk, New York: M.E. Sharpe, Inc., pp 134-150.
Widagda, I.G.N.JA,. 2006. Company Orienta on Analysis and The Strategy of
Marke ng MIX of Exporter in Bali, Journal Ecomic Study, Vol. 11,
No. 34. Hal. 1.
Wiratmo, Maskur, 2001. Pengantar Kewirausahaan. Penerbit BPFE.
Yogyakarta.
Widiyono dan Pakkanna, M. 2011. Pengantar Bisnis. Penerbit Mitra Wacana
Media. Jakarta.
Wijayan , Ti k. 2012. Marke ng Plan. Penerbit. PT. Elex Media Kompu ndo.
Jakarta.
Yazid, 1999. Pemasaran Jasa, Konsep dan Implementasi. Ekonesia FE UII.
Yogyakarta.
Yudohusodo, dkk,. 1991. Rumah untuk seluruh Rakyat. Penerbit. Inkoppol.
Jakarta.
121
Dr. Mujahid
View publication stats
122