Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN KOPERASI SERTA

KONSEP MANAJEMEN KOPERSAI


Pertemuan 9
PENGERTIAN MANAJEMEN KOPERASI

Manajemen koperasi pada hakekatnya adalah penerapan ilmu


manajemen di koperasi dimana orang-orang yang diberi wewenang
dan tanggungjawab melaksanakan proses perencanaan,
pengorganisasian, dan pengendalian sumber daya yang dimiliki oleh
koperasi untuk mencapai tujuan koperasi yaitu meningkatkan
kesejahteraan berdasarkan nilai dan prinsip-prinsip koperasi.
Pengertian Manajemen Koperasi Menurut Peter
Davis

Peter Davis, 1999, memformulasikan bahwa manajemen koperasi diselenggarakan


oleh orang-orang yang bertanggung jawab untuk mengelola koperasi, nilai-nilai dan
kekayaannya. Mereka ini mengerahkan segala kemampuan kepemimpinannya dan
memilih kebijakan untuk mengembangkan koperasi berdasarkan hasil latihan
professional perkoperasian. Manajemen koperasi adalah kegiatan professional
yang dilakukan koperasi untuk membantu seluruh keanggotaan koperasi di dalam
mencapai tujuannya.
Dengan menyatukan manajemen Koperasi sebagai bagian dari koperasi dan
sebagai representasi prinsip-prinsip penting koperasi itu sendiri, kita dapat
mengembangkan manajemen dan demokrasi di dalam koperasi sebagaimana
dinyatakan Peter Davis, sebagai berikut: “pengembangan prinsip-prinsip manajemen
koperasi, akan membuat perusahaan koperasi harus dikelola secara professional
dan kooperatif sedemikian rupa sehingga keterlibatan anggota dan demokrasi, akan
tetap menjadi kunci keberhasilan dalam praktek koperasi.
A. Proses Manajemen di Koperasi
1. Perencanaan (Planning)

Proses yang paling penting adalah fungsi perencanaan, yang merupakan fungsi paling
utama yang harus dijalankan oleh pihak manajemen koperasi. Pengurus dan manajer di
koperasi harus menyusun perencanaan penggunaan sumber daya manusia, modal,
sarana fisik, dan informasi yang dimiliki koperasi untuk mencapai tujuan koperasi yang
telah disepakati oleh para anggotanya. Perencanaan menyangkut masa depan.
Bagaimana dengan kemampuan, masalah, dan potensi yang dimiliki koperasi saat ini
diarahkan untuk mencapai target-target koperasi kearah yang lebih baik.
Adapun langkah-langkah proses perencanaan yang dapat
dilakukan oleh pengurus dan manajer koperasi,
diantaranya:

1. Secara bersama menetapkan kebijakan personalia, karyawan usaha


keuangan dan anggota guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Pengurus bersama manajer menyusun rencana strategis dan taktis baik
untuk jangka panjang maupun jangka pendek.
3. Pengurus meminta manajer menyusun garis besar program operasional,
selanjutnya dibahas bersama dengan pengurus dan pengawas.
4. Manajer juga membuat anggaran untuk mencapai hasil yang dikehendaki,
tanpa mengabaikan struktur keuangan yang ada.
5. Berdasarkan rencana yang ada, dibuatlah kebijakan sebagai pedoman
seluruh pelaksanaan.
6. Pengurus membuat rencana penerimaan dan belanja koperasi (RAPBK).
Rencana yang telah disusun dan RAPBK disampaikan dalam rapat anggota
untuk dibahas dan mendapatkan pengesahan
2. Pengorganisasian (Organizing)

Faktor Penting dalam Proses Pengorganisasian di Koperasi


1. Pembagian tugas (division of work)
2. Departementasi
3. Rentan manajemen/kendali (span of control), yang terdiri dari:
a). kompetensi dari pengurus, pengawas dan pengelola,
b). kompetensi dari bawahan (staff),
c). derajat variasi pekerjaan,
d). teknologi yang digunakan dalam organisasi
4. Pendelegasian wewengan (delegation of authority)
3. Actuating dan Leadership

Fungsi Penting:
1. Mengarahkan (Directing):
– Perintah (Tertulis : SOM, SOP, Juklak, Juknas, Lembar Tugas/disposisi tugas;
Lisan)
– Disiplin
– Partisipasi
2. Komunikasi (formal, informal, vertikal, horizontal
4. Pengawasan (Controlling)

Jenis – Jenis Pengawasan:


1. Pengawasan preventif : pengawasan yang bersifat pencegahan yang
dilaksanakan melalui suatu sistem pembinaan SDM pada semua eselon dalam
organisasi dan menentukan prosedur, pembagian tugas dan wewenang,
termasuk di dalamnya perencanaan dan pelaporan
2. Pengawasan korektif : pengawasan untuk memperbaiki bias, penyimpangan
atau kebocoran dari rencana, standar dan prosedur yang sudah ada ditentukan
dalam suatu organisasi
Struktur Organisasi Koperasi

(Struktur Internal Koperasi)


Struktur Organisasi Koperasi

(Struktur Eksternal Koperasi)


B. Perangkat Hukum Koperasi

1. Perangkat Hukum Eksternal


1. UU No. 25/1992
2. Peraturan Pemerintah, Inpres.
3. Keputusan menteri,
4. Perda yang dihubungkan dengan koperasi
5. Pihak manajemen koperasi tidak dapat menghindar dari ketentuan
perundangan yang berlaku, melainkan harus dijadikan faktor pendorong
bagi pengembangan koperasi.
2. Perangkat Hukum Internal
1. Anggaran dasar
2. Anggaran rumah tangga
C. Perangkat Organisasi Koperasi

1. Rapat Anggota, menetapkan:


• Anggaran dasar koperasi
• Kebijakan umum bidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi
• Pemilihan, pengangkatan, serta pemberhentian pengurus dan
pengawas
• Rencana kerja anggaran pendapatan dan belanja
• Pengesahan/penolakan laporan keuangan
• Pengesahan/penolakan laporan pertanggungjawaban pengurus
dalam pelaksanaan tugasnya
• Pembagian SHU
• Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi
2. Pengurus, bertugas:
• Mengelola koperasi dan usahanya.
• Mengajukan rancangan kerja dan RAPBK.
• Menyelenggarakan rapat anggota.
• Mengajukan laporan keuangan dan pertanggung-jawaban pelaksanaan tugas.
• Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib. Memelihara
daftar buku anggota dan pengurus

3. Pengawas, bertugas:
• Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi.
• Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.
• Pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ke-3.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai