Anda di halaman 1dari 5

Sindroma Ansietas pada Kehamilan

Trimester Ketiga
di Puskesmas Sutojayan Blitar

DI SUSUN OLEH :
ANDRI KURNIASARI

NIM : 2281A0748

INSTITUT ILMU KESEHATAN STRDA INDONESIA

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN

TAHUN 2022/2023
BAB 1

LATAR BELAKANG

1.1 Latar belakang masalah

Menurut World Health Organization (WHO), angka kematian ibu secara

global pada tahun 2017 adalah sekitar 810 per 100.000 kelahiran hidup setiap

harinya akibat komplikasi saat persalinan, diperkirakan jumlah total kematian ibu

adalah 295.000. Angka kematian ibu tertinggi terjadi di negara berkembang, yaitu

sebanyak 415 per 100.000 kelahiran hidup dibandingkan negara maju, yaitu 12

per 100.000 kelahiran hidup di Eropa dan Amerika Utara, sedangkan 7 per

100.000 kelahiran hidup di Australia dan Selandia Baru (WHO,2019).

Pada masa kehamilan, terjadi perubahan baik secara fisiologis, psikis,

hormonal dan sosial, yang meningkatkan risiko penderitaan emosional dan

morbiditas psikiatrik pada tahap kehidupan wanita. Beberapa wanita mungkin

mengalami kehamilan sebagai sumber kebahagiaan, kepuasan, dan pemenuhan

diri. Namun, orang lain mungkin mengalami perubahan kesehatan mental selama

periode ini, seperti perkembangan gejala ansietas.

Penelitian komprehensif mengenai kelainan ansietas prenatal masih relatif

terbatas jika dibandingkan dengan depresi prenatal. Meskipun indeks ansietas

ibu selama kehamilan berbeda antara satu sama lain, gejala dan gangguan

ansietas sering terjadi pada periode perinatal, dan gejalanya dapat berkisar dari

ringan hingga berat (Biaggi et al., 2016). Studi nasional dan internasional

menunjukkan prevalensi kecemasan variabel sekitar 23% dalam studi yang


dilakukan di Alberta, Kanada dan ditemukan 15,6% dalam studi yang dilakukan di

Jerman serta 49% di Pakistan (Martini et al., 2015; Waqas et al., 2017).

Bayrampour et al (2017), menyatakan bahwa ditemukan adanya presentase

ansietas selama kehamilan meningkat pada kasus dengan komorbid psikiatrik,

adanya stressor, kondisi sosial yang buruk, riwayat aborsi, kematian janin,

kelahiran prematur atau kematian neonatal dini, riwayat perawatan psikiatri

selama kehamilan sebelumnya (Bayrampour et al., 2017; Norhayati et al., 2017)

Pada trimester ketiga, ibu hamil mempersiapkan diri untuk menjalani

persalinan, persiapan merawat bayi yang baru lahir, dan menyesuaikan pola

keseharian yang berbeda. Menurut Anxiety and Depression Association of

America (ADAA) didapati sekitar 52 persen wanita hamil melaporkan

peningkatan kecemasan atau depresi selama kehamilan pada trimester ketiga

kehamilan (AADA, 2015). Sindrom kecemasan yang muncul pada trimester

ketiga memberikan dampak yang berbeda dibandingkan sindrom kecemasan

pada trimester kedua. Pada trimester kedua kehamilan, kecemasan yang muncul

pada saat kehamilan tidak memiliki korelasi dengan kelahiran prematur,

sedangkan munculnya kecemasan pada trimester ketiga dihubungkan dengan

risiko kelahian prematur (Bostani dan Bokaie, 2018).

Adanya gejala ansietas atau kecemasan pada kehamilan dapat

menyebabkan disfungsi kehamilan bahkan kelahiran prematur dan dapat

berpotensi memberikan dampak pada hubungan neurologis antara ibu dan bayi

(Misri et al., 2015). Maka oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui prevalensi kecemasan atau ansietas pada wanita hamil terutama


pada trimester tiga dan sekaligus mengetahui faktor-faktor yang

menyebabkannya.

1.2 Rumusan masalah

a. Bagaimana hubungan antara sindroma kecemasan atau ansietas pada

ibu hamil trimester ketiga di Puskesmas Sutojayan, Blitar?

b. Bagaimana faktor yang menyebabkan sindroma kecemasan atau

ansietas pada ibu hamil trimester ketiga di Puskesmas Sutojayan, Blitar?

1.3 Tujuan penelitian

a. Mengetahui hubungan antara sindroma kecemasan atau ansietas pada

ibu hamil trimester ketiga di Puskesmas Sutojayan, Blitar.

b. Mengetahui faktor yang menyebabkan sindroma kecemasan atau

ansietas pada ibu hamil trimester ketiga di Puskesmas Sutojayan, Blitar.

1.4 Manfaat penelitian

1.4.1 Manfaat Akademik

a. Penelitian ini dapat dijadikan dasar dari penelitian selanjutnya untuk

menentukan adanya sindroma kecemasan atau ansietas ibu pada

trimester ketiga kehamilan.

b. Menambah wawasan keilmuan yang dapat dikembangkan terkait

sindroma kecemasan atau ansietas yang muncul pada ibu hamil di

trimester ketiga kehamilan.

1.4.2 Manfaat Klinis

a. Menjadi sarana untuk mendiagnosis adanya sindroma kecemasan atau

ansietas ibu pada trimester ketiga kehamilan.

b. Mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan sindroma kecemasan

atau ansietas ibu pada trimester ketiga kehamilan.


DAFTAR PUSTAKA

Anxiety and Depression Association of America. 2015. Pregnancy and

medication https://adaa.org/living-with-anxiety/women/pregnancy-and-

medication diakses 31 Januari 2023.

Bayrampour H, McDonald S, Tough S. Risk factors of transient and persistent

anxiety during pregnancy. Midwifery. 2015;31(6):582-9.

Biaggi A, Conroy S, Pawlby S, Pariante CM. Identifying the women at risk of

antenatal anxiety and depression: a systematic review. J Affect Disord.

2016;191:62-77. Available from: Available from:

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26650969

Martini J, Petzoldt J, Einsle F, Beesdo-Baum K, Hofler M, Wittchen HU. Risk

factors and course patterns of anxiety and depressive disorders during

pregnancy and after delivery: a prospective-longitudinal study. J Affect

Disord. 2015; 175:385-95. Available from: Available from:

http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0165032715000166

Norhayati MN, Hazlina NH, Asrenee AR, Emilin WM. Magnitude and risk factors

for postpartum symptoms: a literature review. J Affect Disord.

2015;175:34-52. Available from: Available from:

http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0165032714008271

Anda mungkin juga menyukai