Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kecemasan adalah gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan
ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam atau berkelanjutan. Kecemasan
dalam menghadapi persalinan tidak lepas dari pengetahuan dan kesiapan ibu
saat menjelang persalinan. Ibu yang mempunya pengetahuan dan kesiapan yang
baik tentang persalinan akan menjaga kehamilannya dan menyiapkan apa saja
yang dibutuhkan untuk menghadapi persalinan, sehingga dapat meminimalkan
kecemasan ibu jelang persalinan.
Menurut World Health Organization (WHO) dalam publikasi 2022, setelah
pengamatan dari tahun 2000 – 2017 terjadi naik turunya Angka kematian ibu
dengan akhir penurunan angka hingga 38% dari 342 kematian menjadi 211
kematian per 100.000 kelahiran hidup. Meskipun terjadi penurunan, tetapi
belum dapat mencapat target SDGs. Sedangkan angka kematian neonatal 27 per
1000 kelahiran hidup. (WHO, 2022)
Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2020, Jumlah kematian ibu
yang dihimpun dari pencatatan program kesehatan keluarga di Kementerian
Kesehatan pada tahun 2020 menunjukkan 4.627 kematian di Indonesia. Jumlah
ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2019 sebesar 4.221
kematian. Sedangkan AKB pada tahun 2020, dari 28.158 kematian balita,
72,0% (20.266 kematian) diantaranya terjadi pada masa neonatus
Berdasarkan publikasi BPS, Provinsi Sumatra barat dalam angka (2022),
angka kematian ibu saat melahirkan tahun 2021 yaitu 196 meningkat
dibandingkan 2020 yaitu 125. Sedangkan angka kematian neonatus pada 2021
mencapat angka 727.
Menurut profil dinas kesehatan kabupaten dharmasraya tahun 2021, tahun
2021 merupakan jumlah kematian ibu tertinggi dari 5 tahun terakhir. Kematian
ibu berjumlah 14 dengan angka kematian ibu sebesar 383 per 100.000 kelahiran
hidup. Sedangkan angka kematian neonatus berjuamlah 34, yaitu 9,2 per 1000
kelahiran hidup.
Angka kematian ibu dan neonatus yang tinggi menyebabkan makin tinggi
kecemasan ibu. Kecemasan yang timbul akibat kurangnya pengetahuan seperti
informasi seputar kehamilan dan persalinan, akan berdampak ketidaksiapan ibu,
dan akan memicu tingginya angka kehamilan patologis serta menambah jumlah
kematian ibu dan anak.
Angka kejadian kecemasan pada ibu hamil di Indonesia mencapai
373.000.000. Sebanyak 107.000.000 atau 28,7% diantaranya kecemasan terjadi
pada ibu hamil menjelang proses persalinan (Depkes RI, 2008).
Dampak buruk dari kecemasan ibu hamil memicu terjadinya rangsangan
kontraksi rahim. Akibat dari kondisi tersebut dapat meningkatkan tekanan darah
sehingga mampu memicu terjadinya preeklamsi dan keguguran (Maharani,
2008 dalam Novriani, 2017). Kelahiran Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan
bayi prematur juga merupakan dampak negatif dari kecemasan ibu hamil (Spitz,
2013).
Kematian ibu adalah beban yang cukup besar di banyak negara berkembang.
Secara global, lebih dari 40% dari wanita hamil mungkin mengalami masalah
obstetri akut. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa 300
juta wanita di negara berkembang mengalami angka kesakitan dan kematian
akibat kehamilan dan melahirkan. Sebagian besar kematian ibu terjadi di negara
berkembang. Angka kematian ibu bersalin di Indonesia termasuk yang tertinggi
bila dibandingkan dengan negara–negara anggota ASEAN seperti Malaysia,
Singapura, Thailand dan Philipina. Risiko ibu melahirkan di Indonesia adalah 1
dari 65 dibandingkan dengan 1 dari 1.100 di Thailand (UNFPA, 2006).
Pengetahuan dan persiapan persalinan adalah segala sesuatu yang difahami
dan disiapkan dalam hal menyambut kelahiran anak oleh ibu hamil.
Pengetahuan dan persiapan tentang persalinan pada ibu hamil trimester III
meliputi faktor resiko ibu dan janin, perubahan psikologi dan fisiologi, tanda -
tanda bahaya dan bagaimana meresponnya, perasaan mengenai melahirkan dan
perkembangan bayi, tanda-tanda saat hendak melahirkan, respon terhadap
kelahiran, dan perawatan yang terpusat pada keluarga (Matterson, 2001).

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas didapatkan rumusan masalah “ apakah
ada hubungan antara kecemasan dan pengetahuan ibu hamil trimester III dengan
persiapan menghadapi persalinan?”

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan kecemasan dan pengetahuan ibu hamil
trimester III dengan persiapan menghadapi persalinan
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi kecemasan yang dirasakan ibu hamil trimester III
b. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil trimester III
c. Mengidentifikasi persiapan ibu hamil menghadapi persalinan
d. Mengetahui hubungan kecemasan yang dirasakan ibu dengan persiapan
menghadapi persalinan
e. Mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil dengan persiapan
menghadapi persalinan
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Ilmu Penegetahuan
Menambah pengenbangan ilmu pengetahuan mengenai hubungan
kecemasan dan pengetahuan ibu hamil trimester III dengan persiapan
menghadapi persalinan
2. Institusi Pendidikan
Sebagai bahan reverensi bacaan mengenai hubungan kecemasan dan
pengetahuan ibu hamil trimester III dengan persiapan menghadapi
persalinan dan sebagai acua untuk peneliti selanjutnya
3. Puskesmas
Meningkatkan penyuluhan kepada ibu hamil mengenai pendidikan
prapersalinan dan kecemasan.
4. Responden
Menambah pengetahuan ibu hamil tentang kecemasan, persalinan,
dan persiapan persalinan
5. Penulis
Menambah pengetahuan dan pengalaman tentang pendataan
mengenai hal yang di teliti

E. HIPOTESIS PENELITIAN
H0 : tidak ada hubungan antara kecemasan dan pengetahuan ibu hamil trimester
III dengan persiapan menghadapi persalinan
H1 : ada hubungan antara kecemasan dan pengetahuan ibu hamil trimester III
dengan persiapan menghadapi persalinan

Anda mungkin juga menyukai