Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS JURNAL NASIONAL

“ Keterlambatan Deteksi Plasenta Akreta Pada Trimester Pertama ”

KELOMPOK 2 :

EVELIN NABILA RAMADANI 2001021006


GITA FEBRI MAJELA 2001021007
GRESA PUTRI FAJAR GLOVINSKY 2001021008
HARTINI 2001021009
INTAN TRIANA 2001021010

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH :

EMBUN NADYA, S.ST, M.Keb


NIDN. 1021069301

PRODI D - III KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS DHARMAS INDONESIA
DHARMASRAYA
2021
Analisis Jurnal Nasional

1. Judul
Keterlambatan deteksi plasenta akreta pada trimester pertama

2. Kata Kunci
Plasenta akreta. Akreta, trimester pertama

3. Penulis Jurnal
Tengku Puspa Dewi, Dewi Karlina Rusly, Marlia Adelina Fakultas kedokteran
Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh Email:
teungkupuspadewi@unsyiah.ac.id

4. Latar Belakang Masalah


Plasenta akreta adalah invasi dari trofoblas yang abnormal baik itu
sebagian maupun keseluruhan dari plasenta yang masuk ke dalam lapisan
miometrium di dinding rahim. Proses implantasi yang abnormal plasenta pada
dinding rahim merupakan suatu komplikasi kehamilan sebesar 0,9%.

5. Tujuan Penelitian
Pengembangan deteksi Plasenta pada trimester pertama

6. Pembahasan
Plasenta akreta yang menunjukkan bahwa kegagalan desidualisasi di area
bekas luka rahim dapat berdampak pada implantasi dan plasentasi pada bekas
seksio sesarea. Temuan ini menunjukkan bahwa cacat desidua setelah
terjadinya bekas luka yang memiliki efek yang merugikan pada proses
implantasi awal.
Adanya kondisi untuk perlekatan khusus blastokista ke jaringan parut dan
memfasilitasi invasi extravillus throfoblast yang dalam secara abnormal juga
mempengaruhi proses implantasi tersebut. Apa yang terjadi selama fase awal
plasentasi pada plasenta akreta masih sulit dijelaskan.
Diagnosis plasenta akreta ditegakkan berdasarkan adanya spesimen
patologis yang diperoleh dari proses histerektomi. Diagnosis ini tergantung
pada visualisasi vili khorionik yang menginvasi kedalam miometrium tanpa
didapatinya lapisan desidua. Diagnosis plasenta akreta juga dapat ditegakkan
berdasarkan hasil USG (ultrasonography) dan MRI (magnetic resonance
imaging).
Gambaran plasenta akreta dapat terlihat dengan ultrasonografi pada
trimester pertama namun kebanyakan wanita didiagnosis pada trimester kedua
dan ketiga. Temuan pada pemeriksaan ultrasonografi yang paling penting
adalah ada atau tidaknya plasenta previa, yang mana diketahui lebih dari 80%
plasenta akreta ditemukan adanya plasenta previa. Pemilihan kasus plasenta
akreta yang akan ditangani dengan metode ini menjadi sangat penting, dengan
mempertimbangkan variasi anatomi dan vaskularisasinya.
Oleh sebab itu Palacios membuat klasifikasi vaskularisasi uterus
berdasarkan pemahaman ini, yaitu membaginya menjadi 2 area: S1 dan S2.
Pada potongan sagital pangul dibuat garis imajiner yang ditarik mulai 58 dari
area tengah dinding posterior bladder, yang membagi area atas yang terdiri
dari corpus uteri (S1) yang dominan divaskularisasi oleh arteri uterina dan
arteri ovarica, dan area topografi

7. Kesimpulan
Plasenta akreta adalah proses implantasi yang abnormal dari plasenta pada
dinding uterus, yang merupakan komplikasi pada sekitar 0,9% kehamilan,
dapat terjadi di trimester pertama, kedua dan ketiga. Faktor resiko yang paling
umum adalah operasi sesar sebelumnya, dengan insiden plasenta akreta
spektrum meningkat dengan 59 jumlah persalinan sesar sebelumnya.

8. Rekomendasi
Diharapkan penelitian ini dapat membantu titik ukur peneliti selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai