Anda di halaman 1dari 20

RETENSIO PLASENTA

Oleh: KELOMPOK II
S1 KEBIDANAN IIK STRADA INDONESIA
1.Fadilatus Siriah (2281A0031)
2.Natasha Cardea lintang (2281A0003)
3.Era pebriana (2281A0013)
4.Yulita ermina (2281A0023)
5.Arwadi O Nabuasa (2281A0060)
6.Sulce Sarah Afi (2281A0042
7.Isnaeni (2281A0048)
8.Maria Goreti (2281A0005)
9.Siti Kholifah (2281A0053)
10.Denada Tungga (2281A0046)
11.Estiani ana ote (2281A0059)
12.Emmy Herawati (2281A0030)
13.Angelia rambu N (2281A0027)
14.Susanti Remi kati (2281A0062)
Anggota kelompok II 15.Devi widayanti (2281A0029)
16.Ilmiatun nadlifah (2281A0034)
17.Indriyani (2281A0036)
18.Jesika Maria rambu D (2281A0038)
19.Clemensia Pinto Palaka (2281A0006)
RETENSIO PLASENTA

Retensio Plasenta adalah tertahannya atau belum


lahirnya plasenta selama 30 menit setelah bayi lahir.
• 1000 kematian dari 100.000 kelahiran hidup
• 25 % : perdarahan postpartum
• Diperkirakan 100.000 kematian maternal /tahun
Dari angka tersebut, diperoleh etiologi
antara lain: 
 atonia uteri (50-60%)
 sisa plasenta (23-24%)
 retensio plasenta (16-17%)
 laserasi jalan lahir (4-5%) kelainan
darah (0,5-0,8%)

Retensio plasenta terjadi pada :


1. 3% kelahiran pervaginam 
2. 15% ibu dengan riwayat retensio plasenta sebelumnya

EPIDEMIOLOGI
FAKTOR PENYEBAB

01 Faktor
Fungsional 1. His yang tidak adekuat
2. Tempat melekatnya yang kurang menguntungkan (contoh : di
sudut tuba)
3. Ukuran plasenta terlalu kecil
4. Lingkaran kontriksi pada bagian bawah perut 

02 1. Usia
Faktor 2. Jarak persalinan
predisposisi 3. Penolong persalinan
4. Riwayat manual plasenta
5. Riwayat pembedahan uterus
6. Destruksi endometrium dari infeksi sebelumnya atau bekas
endometritis dan implantasi corneal
SEBAB PATOLOGI ANATOMIK
Plasenta belum terlepas dari dinding rahim karena melekat dan tumbuh
lebih dalam. Menurut tingkat perlekatannya :
1. Plasenta adhesiva : plasenta yang melekat pada desidua
endometrium lebih dalam.
2. Plasenta inkreta : vili khorialis tumbuh lebih dalam dan menembus
desidua endometrium sampai ke miometrium.
3. Plasenta akreta : vili khorialis tumbuh menembus miometrium
sampai ke serosa.
4. Plasenta perkreta : vili khorialis tumbuh menembus serosa atau
peritoneum dinding rahim.
TANDA & GEJALA
TANDA GEJALA YANG KADANG ADA
TANDA GEJALA YANG SELALU
Your
ADA
Text Here

1. Tali pusat putus akibat traksi


1. Plasenta belum lahir berlebihan,
setelah 30 menit. 2. Inversi uteri akibat tarikan,
2. Perdarahan segar perdarahan lanjutan,

3. Demam dan menggigil 3. Uterus berkontraksi baik tetapi

4. Jaringan yang keluar tinggi fundus tidak berkurang.

tidak utuh

Add Text Here


MENEGAKKAN DIAGNOSA
1. Anamnesis
• Periode prenatal,
• Episode perdarahan postpartum sebelumnya,
• Paritas,
• Riwayat multipel fetus
• Polihidramion,
• Plasenta tidak lepas secara spontan,
• Timbul pendarahan secara aktif setelah bayi dilahirkan.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Pada palpasi  kavitas uteri yang kasar setelah plasenta manual
(mengindikasikan miometrium yang terkikis dan kemungkinan ada
plasenta yang masih tertinggal).
b. adanya inversi uteri.
c. Hematuria.
d. Hemorargik yang pasif setelah plasenta manual.
e. Pada pemeriksaan pervaginam : plasenta tidak ditemukan di
dalam kanalis servikalis tetapi secara parsial atau lengkap
menempel di dalam uterus.
f. Plasenta yang tidak keluar dalam jangka waktu 30 menit setelah
bayi dilahirkan.
g. Pemeriksaan Penunjang : Complete blood count (CBC), Pemeriksaan
koagulasi, Pemeriksaan elektrolit, BUN/kreatinin, USG, Magnetic
Resonance Imaging (MRI).
h. Beberapa pemeriksaan radiologis dapat dilakukan seperti USG,
Doppler Imaging dan MRI.
PENATALAKSANAAN
KOMPLIKASI JIKA TIDAK DI TANGANI

1. Perdarahan post partum 4. Keganasan (koriokarsinoma)

2. Syok  Kematian
5. Rekurensi pada kehamilan selanjutnya

6. Terjadi polip plasenta sebagai


3. Puerpueral sepsis masa proliferative yang mengalami
infeksi sekunder dan nekrosis
KESIMPULAN
1. Retensio plasenta adalah kondisi yang ditandai
dengan tertahannya kelahiran plasenta 30 menit
setelah janin lahir.
2. Penanganan retensio plasenta harus dilakukan
berdasarkan indikasi yang ditetapkan dan oleh
tenaga medis yang terlatih, karena banyak
resiko yang dapat mengancam keselamatan
pasien.
Tekhnik Manual Plasenta

Gambar 1: Meregang Tali Pusat Dengan Jari-Jari


Membentuk Kerucut
Gambar 2 : Ujung Jari MenelusuriTali Pusat,Tangan Kiri
Diletakkan Di Atas Fundus
Gambar 3 : Mengeluakan Plasenta
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai