Anda di halaman 1dari 2

Memulihkan Hati yang Patah Akibat Piala Dunia U20

Siapa yang tidak patah hati akibat gagalnya perhelatan akbar Piala Dunia U20? Siapa yang tidak marah
akibat keputusan para pemimpin yang nota bene adalah sosok kepala daerah dan beberapa pihak
lainnya yang memilih untuk menolak keras kehadiran satu peserta dalam perhelatan tersebut berujung
kepada kandasnya Piala Dunia U 20 gagal diadakan di Indonesia?

Siapa yang tidak marah melihat curahan hati para pemain timnas kita di media sosial yang sudah sekian
lama berlatih dan ketika akan tiba saat nya di tahun ini, semuanya kandas tak berbekas? Ketika Jalur
prestasi pasti akan sulit berkontestasi pasalnya kita selalu sulit untuk bisa jadi juara di lintas Asia, tapi
ketika pintu tuan rumah terbuka dan kita bisa siap bermain di dalamnya, pintu itupun seakan sengaja
kita tutup.

Sangat setuju dengan pernyataan dari Hokky Caraka saat menulis ungkapan hatinya @hokkycaraka_,
Selasa (28/3/2023) "Berjuang untuk kemerdekaan negara lain, namun Anda semua menghancurkan
mimpi anak-anak di negeri ini. Mimpi indah teman-teman, sampai jumpa lagi,". Kutipan tersebut
ditambah dengan video “Negara lucu” dari Enau. Sehingga diriku langsung mengecek lagu ini dan lagu ini
begitu pas menggambarkan kondisi di Negara kita yang terjadi saat ini.

Berikut penggalan liriknya “Banyak gaya, kosong isinya, Sedikit gerak, banyak maunya, Bangun, usaha
untuk orang rumah, Biar kompormu tetap menyala, Yang susah, gayanya nomer satu, Sana-sini jadi
benalu, Ini pandangan dari kacamataku, Tentang negara yang lucu,…”

Mendengar lagu ini tentu bagian dari diriku untuk bisa menyembuhkan diri ini akibat dari kabar pagi
hari yang kudengar menyatakan Indonesia gagal jadi tuan rumah. Sebab kalau tidak disembuhkan akan
ada banyak kegalauan yang pasti akan menimpa.

Belum lagi ramai di Wa grup yang terus menerus menyalahkan sosok calon capres tertentu dan
menguntungkan capres yang lain karena memilih diam dan tidak bersuara. Itu juga bagian dari upaya
menunjukkan kekesalan mereka kenapa memilih bersuara untuk menolak? Di dalam percakapan itu
dapat disimpulkan, mereka memilih untuk memutarbalikan haluan untuk tidak memilih atau
mendukung sang capres tersebut.

Tapi apapun itu yang penting kita tetap sehat dalam bermedia. Ada banyak pemulihan yang mungkin
boleh kita ambil. Sebab luka ini jika tidak disembuhkan secara baik-baik akan menimbulkan penyakit
yang lain, sakit hati bahkan mungkin akan melakukan perundungan kepada pihak-pihak yang santer
menolak.

Sebab sudah banyak korbannya. Yang memilih untuk mengakhiri hidupnya karena tidak tahan dengan
perundungan kepada orang-orang tertentu. Seperti yang dialami oleh seorang gadis Tiongkok, bernama
Zheng seperti yang dilansir oleh Jawapos (29/3/2023). Dia seharusnya bisa memulai perkuliahannya tapi
karena fotonya dipelintir dan dinarasikan sebagai perempuan yang tidak benar, akhirnya dia tidak tahan
dan memilih mengakhiri hidupnya.
Artinya dalam peristiwa itu, perundungan-perundangan yang sebegitu banyak tentu kita harus bisa
menahan mental kita supaya tetap kuat. Minimal tidak melakukan perundungan secara berlebihan.
Kesal boleh tapi ketika kita menyalahkan terus-menerus pasti mengakibatkan kita sendiri tidak sehat.

Memulihkan diri berikutnya tentu dengan menulis. Selain mendengarkan lagu, tulisan ini juga menjadi
media bagiku untuk memperbaiki mood yang sedang kacau. Dan mencoba menilai dan melihat hal-hal
positif apa yang bakal bisa kita dapatkan di kemudian hari.

Butuh pembenahan yang massif dan kuat pasti harus dilakukan. Membangun sepak bola kita dari awal
lagi tentu bukan sebuah keniscayaan. Kemudian belajar untuk tidak mencampuradukan antara olah raga
dengan politik. Sebab jika kita mencampurkannya, bukan tidak mungkin persoalan ini bisa berulang dan
berulang kembali. Energi kita habis, kita tidak dapat keuntungan apa-apa.

Semoga kita belajar dari peristiwa ini. Dan satu paling utama kita belajar untuk mengalihkan rasa
kekesalan kita lewat hal-hal yang positif dan membangun. Mengisi konten media-media sosial dengan
berita-berita yang baik tentu akan menyehatkan kita bersama dan membuat lingkungan semakin positif.

Semoga..

Kaliurang-Masri Singarimbun, 30 Maret 2023

Anda mungkin juga menyukai