Anda di halaman 1dari 5

NAMA : DYAH FERRI SRI AYUDI, SST Keb

NIM : p1337424821062
ASAL : GROBOGAN

SOAL UTS PATIEN SAFETY


HARI : SENEN 21 JUNI 2021
KELAS : MAHASISWA PROFESI TAHUN 2021/2022
WAKTU : 100 MENIT
PENGAMPU : TEAM
ESSAY
1. Apa yang saudara ketahui tentang Patien Safety?
2. Sebutkan dan jelaskan salah satu diantara tiga sbb :
7 standar Patien Safety atau 7 Langkah Patien Safety atau 6 sasaran Patien Safety
3. Buatlah Tehnik Komunikasi effektif dengan metoda SBAR
Pilih salah satu dibawah ini
a. Merujuk pasien dari Faskes Layanan Primer ke Layanan Sekunder
b. Sejawat pergantian jaga
d. Inter collaboration dokter dengan dokter
e. Inter collaboration Bidan dengan dokter
f. Dan Lain lain bebas setting yankes
4. Sebutkan Sahnya dan Fungsi Informed Consent ?

Catatan: Lembar kerja dikirim ke parmiadi@ymail.com dikoordinir oleh Sipen MK ,


Paling Lambat pukul 19.00 WIB. TK

Jawaban :
1. Jawaban No 1
Patient Safety (Keselamatan pasien) adalah tidak adanya bahaya yang dapat dicegah untuk
pasien selama proses perawatan kesehatan dan pengurangan risiko kerusakan yang tidak perlu
terkait dengan perawatan kesehatan ke minimum yang dapat diterima. Suatu sistem yang
diterapkan untuk mencegah terjadinya cedera akibat perawatan medis dan kesalahan pengobatan
melalui suatu sistem assesment resiko, identifikasi dan pengelolaan faktor risiko, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dan tindak lanjut dari insident serta implementasi solusi
untuk meminimalkan timbulnya risiko.
2.  Jawaban No 2
7 Standart Patient safety
1.  Hak pasien
Standarnya adalah Pasien & keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang
rencana & hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya KTD (Kejadian Tidak
Diharapkan).
Kriterianya adalah :
a. Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan
b. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana pelayanan
c. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasan yang jelas dan
benar   kepada pasien dan keluarga tentang rencana dan hasil pelayanan, pengobatan
atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya KTD

2.  Mendidik pasien dan keluarga


Standarnya adalah RS harus mendidik pasien & keluarganya tentang kewajiban & tanggung
jawab pasien dalam asuhan pasien.
Kriterianya adalah:
Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dgn keterlibatan pasien adalah
partner dalam proses pelayanan. Karena itu, di RS harus ada system dan mekanisme mendidik
pasien & keluarganya tentang kewajiban & tanggung jawab pasien dalam asuhan
pasien.Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien & keluarga dapat:
a. Memberikan info yg benar, jelas, lengkap dan jujur
b. Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab
c. Mengajukan pertanyaan untuk hal yg tdk dimengerti
d. Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan
e. Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan RS
f. Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa
g. Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati

3.  Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan


Standarnya adalah RS menjamin kesinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar
tenaga dan antar unit pelayanan.
Kriterianya adalah:
a. koordinasi pelayanan secara menyeluruh
b. koordinasi pelayanan disesuaikan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya
c. koordinasi pelayanan mencakup peningkatan komunikasi
d. komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan

4.  Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan


program peningkatan keselamatan pasien
Standarnya adalah RS harus mendesign proses baru atau memperbaiki proses yg ada,
memonitor & mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data, menganalisis secara intensif
KTD, & melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta KP.
Kriterianya adalah
a. Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan (design) yang baik, sesuai
dengan  ”Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakit”.
b. Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja
c. Setiap rumah sakit harus melakukan evaluasi intensif
d. Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisis

5.  Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien


Standarnya adalah
a. Pimpinan dorong & jamin implementasi program KP
b. Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif identifikasi risiko KP & program
mengurangi KTD.
c. Pimpinan dorong & tumbuhkan komunikasi & koordinasi antar unit & individu berkaitan
dengan pengambilan keputusan tentang KP
d. Pimpinan mengalokasikan sumber daya yg adekuat utk mengukur, mengkaji, &
meningkatkan kinerja RS serta tingkatkan KP.
e. Pimpinan mengukur & mengkaji efektifitas kontribusinyadalam meningkatkan kinerja RS
& KP.
         Kriterianya adalah
a. Terdapat tim antar disiplin untuk mengelola program keselamatan pasien.
b. Tersedia program proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden,
c. Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit
terintegrasi dan berpartisipasi
d. Tersedia prosedur “cepat-tanggap” terhadap insiden, termasuk asuhan kepada pasien
yang terkena musibah, membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi
yang benar dan jelas untuk keperluan analisis.
e. Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden,
f. Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis insiden
g. Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit dan antar
pengelola pelayanan
h. Tersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkan
i. Tersedia sasaran terukur, dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif
untuk mengevaluasi efektivitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien

6.      Mendidik staf tentang keselamatan pasien


Standarnya adalah
a. RS memiliki proses pendidikan, pelatihan & orientasi untuk setiap jabatan mencakup
keterkaitan jabatan dengan KP secara jelas.
b. RS menyelenggarakan pendidikan & pelatihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan &
memelihara kompetensi staf serta mendukung pendekatan interdisiplin dalam pelayanan
pasien.
Kriterianya adalah
a. memiliki program diklat dan orientasi bagi staf baru yang memuat topik keselamatan
pasien
b. mengintegrasikan topik keselamatan pasien dalam setiap kegiatan inservice training dan
memberi pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden.
c. menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok (teamwork) guna mendukung
pendekatan interdisiplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien.
7.      Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan
pasien.
 Standarnya adalah
a. RS merencanakan & mendesain proses manajemen informasi KP untuk
memenuhi kebutuhan informasi internal & eksternal.
b. Transmisi data & informasi harus tepat waktu & akurat.
Kriterianya adalah
a. Disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses
manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal-hal terkait
dengan keselamatan pasien.
b. Tersedia mekanisme identifikasi masalah

3. Jawaban No 3
Sejawat Pergantian Jaga :
Pergantian jaga adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima suatu laporan
yang berkaitan dengan kondisi pasien .

Tujuan dilakukan operan saat pergantian jaga adalah


a. untuk menyampaikan kondisi pasien
b. menyampaikan asuhan kebidanan yang belum dilaksanakan
c. menyampaikan hal yang harus ditindaklanjuti
d. menyusun rencana kerja.
Langkah melakukan SBAR (Situation, Background, Assesment, Recommendation)
dan konfirmasi ulang.

1. Situation
Assalamu”allaikum wr wb.
Selamat siang Bidan Yanu Saya bidan Ferri dari Ruang Poned yang Jaga pagi
( Pergantian jaga dengan Bidan Jaga Siang Bidan Yanu ) hendak melaporkan pasien
Bu Siti G2 P1 A0 Hamil 38 mgg, pemeriksaan terakir jam 13.00 WIB KU baik, TD
110/70, Nadi 82, RR 18 x/mnt, Suhu 36,5 C, His 4x.10 mnt.45”, DJJ 148 x/mnt, VT
pembukaan 6 cm, KK +, UUK jam 11, eff 60%

2. Background.
Pasien sekarang ada pada inpartu kala 1 fase aktif. Sudah di edukasi cara pernafasan
yang benar, sudah dianjurkan untuk makan minum, sudah dianjurkan untuk tetap
jalan-jalan jika masih kuat

3. Asessment.
Menurut saya kondisi pasien saat ini bagus dan perkembangannya juga baik, pasien
sangat kooperatif.
4. Recommendation.
jam 17.00 WIb dilakukan pemeriksaan ulang karena sdh 4 jam dr pemeriksaan
terakir atau jika ada indikasi

Konfirmasi ulang.
– Catat hasil pembicaraan pada secarik kertas,
– sebutkan ulang kepada pihak yang dilapori,
– bila benar, pihak yang dilapori menyatakan setuju dengan hasil tersebut.
– Pembicaraan selesai.

4. Jawaban No 4
Sahnya informed consent adalah sebagai berikut :
a. Voluntary (suka rela atau tanpa paksaan);
b. Unequivocal (jelas dan tegas);
c. Conscious (dengan kesadaran);
d. Naturally (sesuai kewajaran).
Fungsi dari informed consent adalah penyampaian informasi dari dokter atau perawat
kepada pasien sebelum suatu tindakan medis dilakukan. Hal ini penting dilakukan karena
setiap pasien berhak mengetahui risiko dan manfaat dari tindakan medis yang akan
dijalaninya.

Anda mungkin juga menyukai