TEKNIK KIMIA 2
Dr. Ifa Puspasari
REFRIGERASI DAN
PENCAIRAN
Kandungan
1. Refrigerator Carnot
2. Siklus Kompresi – Uap
3. Pemilihan Refrigeran
4. Refrigerasi Absorpsi
5. Heat Pump
6. Proses Pencairan
Pendahuluan
• Refrigerasi banyak digunakan dalam pendinginan udara gedung dan
dalam perawatan, transportasi dan preservasi makanan.
• Juga digunakan dalam aplikasi industri skala besar misalnya dalam
pembuatan es dan dehidrasi gas.
• Aplikasi dalam industri petroleum seperti purifikasi minyak pelumas,
reaksi pada suhu rendah, dan pemisahan hidrokarbon volatil.
• Proses yang berhubungan adalah pencairan gas.
Pendahuluan
• Kata refrigerasi menunjukkan mempertahankan suhu di bawah suhu
lingkungan.
• Refrigerasi memerlukan absorpsi panas pada suhu rendah secara
terus-menerus, biasanya dicapai dengan evaporasi cairan dalam
proses alir tunak.
• Bentuk uapnya dapat dikembalikan menjadi keadaan cairan asalnya
untuk evaporasi kembali dengan dua cara yaitu kompresi dan
kondensasi.
• Cara lain, dapat diabsorb oleh cairan dengan keatsirian rendah,
kemudian dievaporasi pada tekanan lebih tinggi.
1. Refrigerator Carnot
• Dalam proses refrigerasi kontinyu, panas yang diserap pada suhu
rendah dilepaskan ke lingkungan secara kontinyu pada suhu lebih
tinggi.
• Pada dasarnya, siklus refrigerasi adalah siklus mesin-panas terbalik.
• Panas dipindahkan dari tingkat suhu rendah ke tingkat suhu tinggi;
berdasarkan hukum kedua, hal ini memerlukan sumber energi
eksternal.
• Refrigerator ideal beroperasi berdasarkan siklus Carnot, yaitu terdiri
dari dua tahapan isotermal dimana panas |QC| diabsorb pada suhu
lebih rendah TC dan panas |QH| dilepaskan pada suhu lebih tinggi TH,
dan dua tahapan adiabatik.
• Siklus ini memerlukan penambahan kerja net W ke dalam sistem.
1. Refrigerator Carnot
• Ukuran efektivitas suatu refrigerator adalah koefisien performa ω.
• Definisi ω adalah:
panas yang diserap pada suhu lebih rendah 𝑄𝐶
𝜔≡ =
kerja net 𝑊
• atau
𝑇𝐶
𝜔=
𝑇𝐻 − 𝑇𝐶
3
3’
4 3
4
Throttle
valve
1 2
2
1
2. Siklus Kompresi – Uap
• Cairan berevaporasi pada tekanan tetap (garis 1 → 2) sebagai sarana
untuk penyerapan panas pada suhu rendah yang tetap.
• Uap yang dihasilkan dikompresi ke tekanan lebih tinggi, dan kemudian
didinginkan dan dikondensasikan dengan melepaskan panas pada suhu
yang lebih tinggi.
• Cairan dari kondenser kembali ke tekanan awalnya melalui proses
ekspansi.
• Pada prinsipnya, hal ini dapat dilakukan dalam suatu ekspander dimana
diperoleh kerja, tetapi untuk alasan praktis digunakan proses throttling
melalui valve yang terbuka sebagian.
• Penurunan tekanan pada proses ireversibel ini dihasilkan dari gesekan
fluida di dalam valve.
• Dalam gambar di atas, proses throttling yang terjadi pada entalpi tetap
dilambangkan dengan garis 4 → 1.
• Garis 2 → 3’ adalah kompresi isentropik.
• Garis 2 → 3 merupakan proses kompresi aktual.
2. Siklus Kompresi – Uap
• Koefisien performanya adalah:
𝐻2 − 𝐻1
𝜔=
𝐻3 − 𝐻2