Anda di halaman 1dari 11

|Vol 23|No.

1 | Juni 2022| e-ISSN : 2722-6204


TEODOLITA : Media Komunikasi Ilmiah Dibidang Teknik p-ISSN : 1411-1586
Hal : 31- 41

PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR FUTURISTIK


PADA PERANCANGAN GEDUNG CONCERT HALL
DI PURWOKERTO

Wahyu Ashari1, Yohana Nursruwening2, Wita Widyandini3


123
Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto
Email : wahyuashari116@gmail.com

Abstrak
Musik di Indonesia berkembang cukup pesat di Kota Purwokerto. Ada 34 pertunjukan kesenian dan
musik pada tahun 2020 dengan jumlah kenaikan pertunjukan kesenian dari tahun 2016-2020 sebesar
230%. Hal ini menunjukkan bahwa animo masyarakat yang besar akan pertunjukan kesenian dan musik.
Pertunjukkan kesenian dan musik selama ini biasanya diadakan di ballroom, mall, resto, GOR, bahkan
juga di alun-alun yang tidak dirancang secara spesifik sebagai concert hall. Adapun gedung kesenian
yang tersedia di Kota Purwokerto adalah Gedung Kesenian Soetedja yang masih sangat jauh dari segi
kapasitas dan fungsinya sebagai concert hall. Untuk itu dibutuhkan suatu fasilitas yang mampu
menghadapi tantangan tersebut, yaitu concert hall. Konsep desain yang diterapkan adalah arsitektur
futuristik yang memvisualkan masa depan, selaras dengan perkembangan Kota Purwokerto yang menuju
kota modern.
Pengumpulan data dilakukan dengan 2 metode, yaitu kualitastif dan kuantitatif. Data yang diperoleh
lalu dianalisa dan kemudian menjadi konsep dalam perencanaan dan perancangan concert hall
di Purwokerto. Perancangan Gedung Concert Hall di Kota Purwokerto didesain dengan menggunakan
pendekatan arsitektur futuristik, dimana konsep tersebut diterapkan pada bentuk massa bangunan,
penampilan fisik bangunan, jenis material bangunan, serta struktur dan teknologi yang digunakan.

Kata Kunci : Concert Hall, Futuristik, Seni Musik

Abstract
Music in Indonesia is grown quite rapidly in the city of Purwokerto. There are 34 art and music
performances in 2020 with an increase in the number of art performances from 2016-2020 by 230%. This
shows that there is great public interest in performing arts and music. Art and music performances are
usually held in ballrooms, malls, restaurants, sports halls, and even in public squares that are not
specifically designed as a concert hall. The art building available in Purwokerto City is the Soetedja Art
Building which is still very far from its capacity and function as a concert hall. For that we need a facility
that is able to face these challenges, namely a concert hall. The design concept applied is futuristic
architecture that visualizes the future, in line with the development of the City of Purwokerto towards a
modern city.
Data was collected by 2 methods, namely qualitative and quantitative. The data obtained then
analyzed and then becomes a concept in planning and designing a concert hall in Purwokerto. The design
of the Concert Hall Building in Purwokerto City is designed using a futuristic architectural approach, the
concept is applied to the shape of the building mass, the physical appearance of the building, the type of
building material, as well as the structure and technology used.

Keywords: Concert Hall, Futuristic, Music

Penerapan Konsep Arsitektur Futuristik Pada Perancangan Gedung Concert Hall di Purwokerto 31
|Vol 23|No. 1 | Juni 2022| e-ISSN : 2722-6204
TEODOLITA : Media Komunikasi Ilmiah Dibidang Teknik p-ISSN : 1411-1586
Hal : 31- 41

1. PENDAHULUAN
Saat ini perkembangan musik di Indonesia dirasa cukup pesat, terbukti dengan maraknya
penggunaan media social seperti youtube sebagai ajang untuk unjuk diri, sehingga akhirnya memicu
bermunculannya para musisi muda. Meningkatnya minat masyarakat Indonesia untuk mendengarkan
musik secara langsung juga disebabkan oleh berkembangnya musisi khususnya di kalangaan anak muda
dalam berkarya. Pergelaran festival dan pertunjukan musik baik tradisional maupun modern di Kota
Purwokerto, Jawa Tengah diselenggarakan oleh badan pemerintahan maupun swasta. Pergelaran festival
dan pertunjukan musik di Kota Purwokerto yang merupakan ibukota Kabupaten Banyumas ini tidak hanya
menghadirkan acara musik saja, tetapi ada juga acara pelengkap lainnya seperti acara untuk kuliner, market
place, hingga komunitas.
Menurut data dari kalender kegiatan Kabupaten Banyumas pada tahun 2016 tercatat ada 10
pertunjukan kesenian dan mengalami kenaikan disetiap tahun. Tercatat setidaknya ada 34 pertunjukan
kesenian dan musik pada tahun 2020. Jika diakumulasi jumlah kenaikan pertunjukan kesenian dari tahun
2016-2020 sebesar 230%. Secara tidak langsung hal ini menunjukkan bahwa animo masyarakat yang besar
akan pertunjukan kesenian dan musik. Secara umum perkembangan seni musik di Kabupaten Banyumas
yang semakin meningkat, memberikan kontribusi yang sangat baik bagi masyarakat Banyumas.
Pertunjukkan kesenian dan musik atau konser di Kota Purwokerto selama ini biasanya diadakan di
convention hall seperti ballroom Hotel Java Heritage, mall seperti di Rita Mall Purwokerto, D’Garden Hall
dan Resto, gelanggang olahraga (GOR), bahkan juga di alun-alun Purwokerto. Bangunan-bangunan
tersebut merupakan bangunan serbaguna yang tidak dirancang secara spesifik sebagai bangunan concert
hall yang diperuntukkan untuk sebuah pertunjukkan kesenian dan musik atau konser.
Adapun gedung kesenian yang tersedia di Kota Purwokerto adalah Gedung Kesenian Soetedja (GKS)
yang masih sangat jauh dari segi kapasitas dan fungsinya sebagai gedung concert hall. Setelah dibuka pada
Desember tahun 2017 lalu, gedung Gedung Kesenian Soetedja seolah tertidur lelap. Salah satu seniman
perupa Banyumas, Setyo Nurdiono menjelaskan bahwa Gedung Kesenian Soetedja seperti tidur terlelap,
dimungkinkan karena fasilitas gedungnya yang masih kurang lengkap, akustiknya yang kurang bagus,
ruangan yang kurang nyaman karena tidak memiliki pendingin, serta belum adanya fasilitas untuk
memajang karya seni rupa dua maupun tiga dimensi menjadikan seniman enggan untuk pentas di Gedung
Kesenian Soetedja. Sehingga para seniman Banyumas lebih memilih untuk menggelar acara kesenian di
kota lain. Oleh karena itu untuk mengatasi hal tersebut maka dibutuhkan sebuah wadah yang layak secara
teknis, fungsi, dan memenuhi persyaratan perancangan.

Gambar 1. Gedung Kesenian Soetedja


Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2021

Berlatar belakang kondisi diatas, maka dibutuhkan suatu fasilitas yang mampu menghadapi
tantangan tersebut. Concert hall adalah salah satu jawaban yang dapat menjawab tantangan-tantangan di
atas. Tidak hanya itu, desain concert hall ini juga sekaligus sebagai salah satu tempat hiburan sekaligus

Penerapan Konsep Arsitektur Futuristik Pada Perancangan Gedung Concert Hall di Purwokerto 32
|Vol 23|No. 1 | Juni 2022| e-ISSN : 2722-6204
TEODOLITA : Media Komunikasi Ilmiah Dibidang Teknik p-ISSN : 1411-1586
Hal : 31- 41

sebagai wadah pengembangan kreatifitas masyarakat. Keberadaan concert hall ini akan memberikan
dampak positif yang besar pada Kota Purwokerto karena pertama musik membawa pengaruh besar bagi
pertumbuhan Kota Purwokerto khususnya dalam hal seni, kedua dengan adanya concert hall ini akan
meningkatkan fungsi kota, dan yang ketiga dapat mewujudkan Kota Purwokerto yang lebih maju dan
modern ke depannya.
Adanya fasilitas concert hall tersebut secara tidak langsung ikut mendukung dalam perkembangan
kegiatan apresiasi seni musik di Kota Purwokerto. Concert hall ini diharapkan bisa mewadahi para pecinta
musik lokal yang ada di kota Purwokerto, dan memberi tempat yang layak untuk melaksanakan sebuah
konser dengan fasilitas akustik yang tepat namun tetap menghadirkan kenyamanan, serta menjadi salah satu
ikon Kota Purwokerto yang dibanggakan oleh masyarakat Kabupaten Banyumas khususnya.
Kota Purwokerto merupakan kota yang saat ini tengah gencar membangun berbagai fasilitas kotanya.
Hadirnya jalan baru yaitu Jalan Soekarno di pusat kota, menjadikan lahirnya semacam kota baru di Kota
Purwokerto. Pada koridor Jalan Soekarno ini banyak dibangun bangunan elemen kota dengan arsitektur
yang sangat luar biasa, yang mencitrakan kota masa depan, seperti Gedung DRPD, Menara Pandang
Teratai, pusat kuliner Madhang Maning Park, serta dalam waktu dekat akan dibangun Masjid Agung
Purwokerto yang bernama Masjid Seribu Bulan Sabit yang merupakan hasil desain dari seorang arsitek
ternama yang juga Gubernur Jawa Barat, yaitu Bapak Ridwan Kamil.

Gambar 2. Bangunan Baru di Koridor Jalan Soekarno


Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2021 dan https://jabarprov.go.id,2021

Dari gambar 2 bahwa bangunan yang berada di koridor Jalan Soekarno menampilkan citra arsitektur
masa kini yang mengarah menuju masa depan. Penampilan bangunan mencoba untuk memvisualkan masa
depan. Material dan teknologi yang ditampilkan pun mencitrakan teknologi terkini. Terlihat bahwa Kota
Purwokerto sedang berjalan menuju kota baru yang modern. Untuk itu, pendekatan konsep desain yang
nanti akan diterapkan pada perancangan gedung concert hall adalah arsitektur futuristik yang perencanaan
dan pembangunannya tidak berdasarkan oleh sesuatu yang terkait dengan masa lalu, akan tetapi lebih
mengarah kepada desain yang berorientasi ke masa depan atau future dengan tampilan atau bentuk
bangunan terdapat kekontrasan dari lingkungan sekitarnya.

Penerapan Konsep Arsitektur Futuristik Pada Perancangan Gedung Concert Hall di Purwokerto 33
|Vol 23|No. 1 | Juni 2022| e-ISSN : 2722-6204
TEODOLITA : Media Komunikasi Ilmiah Dibidang Teknik p-ISSN : 1411-1586
Hal : 31- 41

2. STUDI PUSTAKA
2.1 Concert Hall
Concert hall adalah sebuah tempat yang diperuntukkan sebagai tempat konser musik klasik. Istilah
concert hall dapat merupakan ruang dimana diadakannya konser musik atau dapat merupakan keseluruhan
daripada bangunan. Ruang berlangsungnya sebuah konser memiliki panggung tempat para pemain berada
dan memiliki auditorium dimana para penonton menyaksikan konser (Deskinta, 2016). Pada dasarnya
concert hall merupakan bangunan dengan ruang pertunjukkan yang cukup besar untuk sebuah orchestra.
Sedangkan concert hall dengan ukuran yang kecil, didesain untuk skala pemain musik dan penonton yang
lebih kecil disebut sebagai recital hall. Neufert (2012) dalam buku Neufert Data Arsitek Jilid 4 tertulis
bahwa pada umumnya terdapat empat tipe concert hall yaitu block, fan, arena, dan horseshoe. Bentuk-
bentuk tersebut dapat ditentukan berdasarkan urban planning, luasan yang diinginkan, serta berdasarkan
kebutuhan akustik. Seiring perkembangan jaman, teknologi, material bangunan, dan struktur bangunan,
maka berkembang pula bentukan sebuah bangunan.
Gedung pertunjukan musik ini mempunyai fungsi sebagai wadah yang menyediakan fasilitas
pertunjukan musik dengan berbagai macam aliran, menampung kegiatan penjualan, studio dan aktivitas
musik lainnya serta kegiatan-kegiatan penunjang yang ada didalamnya. Menurut Soedigdo (2010), gedung
pertunjukan sebagai wadah di dalam kegiatan masyarakat mempunyai fungsi sebagai wadah untuk
meningkatkan apresiasi seni, wadah pendidikan yang bersifat hiburan, wadah untuk mempertemukan buah
pikiran seniman dengan masyarakat sehingga terjadi suatu penilaian dan komunikasi, dan sebagai wadah
untuk menampung seni pertunjukan yang merupakan hasil budaya dari suatu budaya atau masyarakat.
Concert hall sebagai gedung untuk mempertunjukkan karya seni berupa seni tari, drama, dan konser
musik dapat digolongkan berdasarkan kapasitas pengguna ruang (Mc-Gowan dalam Hadiyani, 2010),
menjadi : sangat besar (1500 kursi atau lebih), besar (900-1500 kursi), sedang (500-900 kursi), kecil
(dibawah 500 kursi). Gedung pertunjukan musik harus memiliki beberapa fasilitas ruangan agar memenuhi
syarat, seperti fasilitas utama, pendukung, dan fasilitas pengelola. Fasilitas utama, seperti : panggung utama,
sayap/serambi, daerah belakang panggung/backstage, ruang latihan/persiapan, ruang ganti pakaian, ruang
tunggu. Fasilitas pendukung, meliputi : ruang mesin, galeri gambar, kantin/café, resepsionis, dan ticketing
room. Adapun fasilitas pengelola, meliputi : ruang kepala manajemen, ruang staff, ruang bagian pemasaran,
dan ruang penanggung jawab.

2.2 Konsep Arsitektur Futuristik


Ungkapan fisik bangunan yang diterapkan pada tampilan fisik luar gedung concert hall di Kota
Purwokerto adalah arsitektur futuristik. Sahar & Aqli (2020) menjelaskan bahwa arsitektur futuristik
merupakan suatu paham kebebasan dalam berekspresi dan mengungkapkan ide gagasan ke dalam suatu
bentuk tampilan bangunan yang tidak biasa, kreatif dan inovatif. Bangunan yang berarsitektur futuristik
harus memiliki konsep masa depan dan memiliki citra kekinian atau mengikuti perkembangan jaman.
Bentuk atau tampilan bangunan merupakan sesuatu yang tidak biasa atau asimetris, bukan bentuk yang
geometris. Fauzi & Aqli (2020) juga menjelaskan bahwa pada tampilan bangunan berupa gubahan massa
yang dinamis dan ekspresif, dengan bentuk desain yang praktis dan fleksibel. Citra kekiniannya itu juga
terletak pada penggunaan struktur, konstruksi, dan teknologi bangunan yang modern dan terkini.
Futuristik sendiri mempunyai arti mengarah atau menuju ke masa depan. tampilan futuristik pada
bangunan menggambarkan bahwa perencanaan dan pembangunannya tidak berdasarkan oleh sesuatu yang
terkait dengan masa lalu, akan tetapi penampilan futuristik mencoba untuk memvisualkan masa depan.
Walaupun bangunan harus dapat mengikuti dan menampung tuntutan kegiatan yang pasti selalu
berkembang namun untuk ornament tetaplah menggunakan konsep Less is More, yaitu semakin sederhana
ornamen yang digunakan maka akan memberikan nilai tambah terhadap gaya arsitektur futuristik.
Ornamen bangunan ditampilkan lebih sederhana tetapi berani menggunakan corak warna maupun
permainan garis miring.

Penerapan Konsep Arsitektur Futuristik Pada Perancangan Gedung Concert Hall di Purwokerto 34
|Vol 23|No. 1 | Juni 2022| e-ISSN : 2722-6204
TEODOLITA : Media Komunikasi Ilmiah Dibidang Teknik p-ISSN : 1411-1586
Hal : 31- 41

3. METODE
3.1 Pemilihan Lokasi Concert Hall
Berdasarkan Perda Kabupaten Banyumas nomor 25 Tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten
Banyumas tahun 2011-2031 menyebutkan bahwa kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai
kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan,
pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.

Gambar 3. Peta Kawasan Strategis Kabupaten Banyumas


Sumber : RTRW Kabupaten Banyumas, 2011

Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi sebagaimana yang dimaksud dalam
pasal 56 huruf a salah satunya adalah kawasan perkotaan Purwokerto. Untuk menentukan lokasi yang
paling tepat untuk dibangun concert hall diperlukan 4 kriteria utama, yaitu: ketersediaan lahan, tata guna
lahan, ketersediaan infrastruktur, dan sarana transportasi. Berdasarkan analisa di atas maka terpilih 3
alternatif site yakni alternatif site 1 berada di Jl. Gatot Subroto, alternatif site 2 berada di Jl. Mayjen Sutoyo
dan alternatif site 3 berada di Jalan Soekarno.

Tabel 1. Penilaian Pemilihan Site

Alternatif Site 1

Alternatif site 2

Alternatif Site 3 Sumber : Analisa Pribadi, 2021

Gambar 4. Alternatif Site


Sumber : Analisa Pribadi, 2021

Penerapan Konsep Arsitektur Futuristik Pada Perancangan Gedung Concert Hall di Purwokerto 35
|Vol 23|No. 1 | Juni 2022| e-ISSN : 2722-6204
TEODOLITA : Media Komunikasi Ilmiah Dibidang Teknik p-ISSN : 1411-1586
Hal : 31- 41

Berdasarkan penilaian Tabel 1, maka site yang paling tepat untuk di bangun gedung Concert hall
adalah alternatif site 3 yang berada di Jalan Soekarno yang merupakan jalan baru yang menghubungkan
Jalan Jenderal Sudirman dengan Jalan Gerilya dengan alasan tata guna lahan yang masuk dalam kawasan
strategis pusat pelayanan baru, ketersediaan infrastruktur yang memadai, ketersediaaan lahan yang luas dan
sarana transportasi yang tersedia.

Gambar 5. Site Terpilih, Jalan Soekarno


Sumber: https://www.googleearth.co.id, 2021

Site berada di Jalan Soekarno yang merupakan jalan baru sekaligus pusat kota baru di Kota
Purwokerto. Lokasi perancangan berada persis disisi Barat jalan ini, yang mana terdapat lahan kosong yang
sangat luas. Proyek pekerjaan pembangunan jalan ini sepanjang 2,1 km dengan lebar jalan 16 meter. Total
luas site sebesar 19.388 m² dengan kontur tanah yang rata serta 40 cm lebih rendah dari badan jalan utama.

3.2 Jenis Data


Dalam merancang bangunan concert hall ini maka metode yang digunakan yaitu dengan mencari
serta mengamati permasalahan bangunan gedung pertunjukan yang telah ada di kota Purwokerto. Setelah
mendapatkan permasalahan yang terdapat di bangunan tersebut, kemudian mencari solusi yang efektif
untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Solusi didapat dari studi literatur dan studi survey. Setelah
mendapatkan solusi yang optimal maka dilanjutkan dengan menyelesaikan permasalahan yang terjadi
dalam bentuk desain bangunan. Di dalam desain bangunan terdapat konsep bangunan yang ditekankan
pada akustik ruang dalam sehingga tetap berada dalam satu konsep besar sehingga tidak keluar dari konsep
yang telah ada. Setelah proses desain selesai maka desain dapat dicocokkan dengan kriteria dan syarat yang
telah ditentukan.
Berikut penjelasan mengenai jenis data sebagai berikut:
a. Data Primer
Data Primer didapat dari survey di lapangan. Tujuan survey lapangan untuk mengetahui secara
langsung kondisi site yang akan dirancang.
Berikut metode survey yang dilakukan seperti pengamatan visual kondisi site, potensi, dan batas-batas pada
tapak, fasilitas, utilitas serta bangunan yang ada di dalam site maupun di sekitar site.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang didapat dari dinas terkait, studi kasus, dan tinjauan pustaka.
Dinas terkait seperti Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata serta Dinas Tata Ruang Kota. Studi
kasus yang digunakan meliputi bangunan concert hall baik yang ada di Indonesia maupun di luar negeri.
Sedangkan tinjauan pustaka yang digunakan adalah pustaka tentang concert hall dan pustaka tentang
arsitektur futuristik.

Penerapan Konsep Arsitektur Futuristik Pada Perancangan Gedung Concert Hall di Purwokerto 36
|Vol 23|No. 1 | Juni 2022| e-ISSN : 2722-6204
TEODOLITA : Media Komunikasi Ilmiah Dibidang Teknik p-ISSN : 1411-1586
Hal : 31- 41

3.3 Metode Pengumpulan Dara


Cara pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan secara :
a. Kualitatif
Data kualitatif merupakan data yang memperlihatkan karakteristik-karakteristik dari suatu objek
penelitian. Oleh karena itu, data kualitatif tidak menampilkan kategori dalam bentuk angka. Data kualitatif
disajikan dalam bentuk deskriptif untuk menjabarkan fenomena-fenomena yang terjadi selama proses
perancangan, seperti :
▪ Kebiasaan masyarakat Kabupaten Banyumas yang gemar menonton pertunjukan kesenian.
▪ Daerah yang kaya akan jenis keseniannya.
▪ Jenis kesenian yang dimiliki
b. Kuantitatif
Pengumpulan data kuantitatif merupakan pengumpulan data yang berbentuk angka-angka.
Pengumpulan data kuantitif dilakukan dalam bentuk tabel seperti data jenis dan jumlah kesenian yang ada
di Kabupaten Banyumas.

3.4 Metode Analisis Data


Analisa dilakukan pada saat pengolahan data lokasi, konsep perencanaan, analisa site (sirkulasi,
pencapaian, kebisingan, view, orientasi matahari dan angin, jenis dan karakteristik tanah, tata guna lahan,
zoning, peraturan daerah setempat, ketersediaan sarana dan prasarana, dan tata ruang luar), serta analisa
ruang. Hasil analisa ini kemudian menjadi konsep dalam perencanaan dan perancangan concert hall
di Purwokerto.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Analisis Site
Main entrance dan exit berada di sisi Timur site mengahadap Jalan Soekarno sedangkan Side
Entrance (SE) berada disisi Utara yang diperuntukan untuk jalur service. Hal ini dilakukan agar sirkulasi
kendaraan yang masuk dan keluar lebih lancar dan mudah diidentifikasi. Sumber bising utama berasal dari
sisi Timur site yang berupa Jalan Soekarno. Untuk mereduksi kebisingan dilakukan tindakan dengan
menanam vegetasi, meletakan area public pada daerah yang memiliki sumber bising tinggi dan juga
memberikan bidang-bidang masif sehingga meminimalisir bising yang masuk kedalam tapak. View from
site terbaik adalah sisi Utara yaitu view Gunung Slamet, sedangkan view to site terbaik adalah sisi Timur
yang dapat dijadikan arah hadap bangunan.

Gambar 6. Konsep Site


Sumber : Analisis Peneliti, 2021

Penerapan Konsep Arsitektur Futuristik Pada Perancangan Gedung Concert Hall di Purwokerto 37
|Vol 23|No. 1 | Juni 2022| e-ISSN : 2722-6204
TEODOLITA : Media Komunikasi Ilmiah Dibidang Teknik p-ISSN : 1411-1586
Hal : 31- 41

4.2 Penampilan Fisik


Ungkapan fisik bangunan yang diterapkan pada tampilan fisik luar Concert Hall adalah arsitektur
futuristik. Arsitektur futuristik merupakan suatu paham kebebasan dalam berekspresi dan mengungkapkan
ide gagasan ke dalam suatu bentuk tampilan bangunan yang tidak biasa, kreatif dan inovatif. Gubahan
massa yang dinamis dan ekspresif diwujudkan dengan bentuk tampilan fasade yang berupa lengkungan
yang memberikan kesan dinamis dan fleksibel. Bentuk ini dipilh karena bentuk lengkung sangat mewakili
konsep futuristik itu sendiri, selain itu bentuk lengkung pada bangunan akan menambah dan memberi
karakter ringan, dinamis, kuat dan melambangkan kemegahan, kekuatan, dan kedinamisan. Berikut adalah
proses skematik untuk meghasilkan fasade bangunan yang melengkung.

Gambar 7. Skematik desain Fasade


Sumber: Analisis Peneliti, 2021

Tampilan futuristik pada bangunan menggambarkan bahwa perencanaan dan pembangunannya tidak
berdasarkan oleh sesuatu yang terkait dengan masa lalu, akan tetapi penampilan futuristik mencoba untuk
memvisualkan masa depan. Bangunan harus dapat mengikuti dan menampung tuntutan kegiatan yang pasti
selalu berkembang.

Gambar 8. Tampak Bangunan


Sumber : Analisis Peneliti, 2021

Penerapan Konsep Arsitektur Futuristik Pada Perancangan Gedung Concert Hall di Purwokerto 38
|Vol 23|No. 1 | Juni 2022| e-ISSN : 2722-6204
TEODOLITA : Media Komunikasi Ilmiah Dibidang Teknik p-ISSN : 1411-1586
Hal : 31- 41

4.3 Konsep Material


Arsitektur futuristik memanfaatkan kemajuan di era teknologi dengan menggunakan bahan-bahan
baru seperti baja, kaca, dan alumunium. Perancangan ditekankan kepada space atau ruang, maka desain
menjadi polos, simple, dengan pemakaian kaca lebar atau curtain wall. Konsep sederhana atau yang biasa
dikenal dengan sebutan Less is More merupakan nilai tambah terhadap arsitektur futuristik, diterapkan pada
concert hall dengan penggunaan bahan material yang diekspos secara polos dan ditampilkan apa adanya.
Konsep Material pada bangunan Concert Hall dibagi menjadi 2 yakni Konsep material pada ruang
luar dan konsep material pada ruang dalam. Berikut penjelasannya :
a. Konsep Ruang Luar
Material Pengaplikasian Analisa
Topmi Permeable Diaplikasikan pada Topmix permeable
jalur kendaraan lebih cocok karena
yang berada di memiliki teksture
lingkungan sebagai dengan beton
area parkir dan berongga yang dapat
jalur kendaraan menyerap air.
bermotor.
Conblock Diaplikasikan pada Conblock memiliki
pedestrian (pejalan kekesatan yang baik,
kaki) serta menambah
keindahan di jalur
pejalan kaki
Gambar 9. Konsep Material Ruang Luar
Sumber : Analisis Peneliti, 2021
Grass Block Diaplikasikan Grass block memiliki
disekitar area karakter pembentuk
rumput hijau untuk yang lebih kokoh dari
menutupi sebagian paving block biasa,
dari tanah. serta lebih banyak
membantu
penyerapan air.

Rumput Diaplikasikan pada Rumput pada area


area taman terbuka hijau dapat
difungsikan sebagai
penyerapan air dan
menurunkan suhu
disekitar bangunan.

b. Konsep Ruang Dalam


Berikut adalah jenis material dan pengaplikasian panel akustik pada ruang dalam gedung concert
hall.

Gambar 10. Curtain Wall


Sumber : Analisis Peneliti, 2021

Penerapan Konsep Arsitektur Futuristik Pada Perancangan Gedung Concert Hall di Purwokerto 39
|Vol 23|No. 1 | Juni 2022| e-ISSN : 2722-6204
TEODOLITA : Media Komunikasi Ilmiah Dibidang Teknik p-ISSN : 1411-1586
Hal : 31- 41

Jenis Material Keterangan


Instalasi Panel Celling Pada Langit-Langit
Menggunakan material acrylic, permukaan acrilic digantung diatas plafon
yang berbentuk cembung agar berfungsi untuk memantulkan suara
langsung ke pentas sehingga para pemain tidak menunggu suara gema
yang dipantulkan oleh plafon.
Penutup Lantai
Penyelesaian bidang permukaan lantai berupa penutup yang absorben
contohnya karpet dan sejenisnya, fungsinya untuk mengurangi bunyi yang
ditimbulkan oleh langkah-langkah kaki dan bunyi-bunyi lainnya yang
mengganggu.
Instalasi Panel Akustik Pada Ruang
Material diffsorber berfungsikan untuk menyerap bunyi di frekuensi
tertentu, sedangkan yang tidak terserap akan disebar.

Gambar 11. Pengaplikasian Panel Akustik Pada Ruang Dalam


Sumber : Analisis Peneliti, 2021

4.4 Struktur Bangunan


Struktur yang digunakan pada gedung concert hall ini juga mencitrakan kesan futuristik, dimana
struktur yang digunakan merupakan struktur terkini.

Gambar 12. Struktur Space Frame Pada Atap Concert Hall


Sumber : Analisis Peneliti, 2021

Penerapan Konsep Arsitektur Futuristik Pada Perancangan Gedung Concert Hall di Purwokerto 40
|Vol 23|No. 1 | Juni 2022| e-ISSN : 2722-6204
TEODOLITA : Media Komunikasi Ilmiah Dibidang Teknik p-ISSN : 1411-1586
Hal : 31- 41

Sub Struktur menggunakan pondasi tiang pancang, sedangkan struktur rangka bangunan
menggunakan sistem grid dimana sistem balok silang sederhana yang di dukung pada empat sisi. Dengan
struktur plat lantai menggunakan beton bertulang dengan ketebalan 12 cm. Material pelapis lantai
bervariatif dari granit, karpet, parquet, dan plester aci. Sedangkan pada struktur atap menggunakan rangka
space frame dengan penutup GFRP.

5. KESIMPULAN
Perancangan Gedung Concert Hall di Kota Purwokerto didesain dengan menggunakan pendekatan
arsitektur futuristik, dimana konsep tersebut diterapkan pada bentuk massa bangunan, penampilan fisik
bangunan, jenis material bangunan, serta struktur dan teknologi yang digunakan. Bentuk massa bangunan
menggunakan konsep lengkung memberi karakter ringan, dinamis, kuat dan melambangkan kemegahan,
kekuatan, dan kedinamisan. Penampilan fisik bangunan dengan konsep futuristik diperlihatkan dengan
bentuk yang spektakuler, tidak biasa, asimetris, kreatif dan memiliki citra kekinian. Eksterior bangunan
concert hall juga memperlihatkan konsep Less is More dengan minim ornamen namun memberikan
karakter yang megah dan mewah.
Jenis material yang digunakan adalah material kekinian, misalnya pada instalasi panel celling pada
langit-langit menggunakan material acrylic, Material pelapis lantai bervariatif dari granit, karpet, parquet
dengan penutup yang absorben contohnya karpet dan sejenisnya untuk mengurangi bunyi yang
mengganggu, dan material pada instalasi panel akustik pada ruang menggunakan material diffsorber yang
berfungsi untuk menyerap bunyi. Sedangkan untuk sistem strukturnya menggunakan sub struktur
menggunakan pondasi tiang pancang, struktur rangka bangunan menggunakan sistem grid, dan struktur
atap menggunakan rangka space frame dengan penutup GFRP.
Desain concert hall yang menggunakan penekanan pada konsep arsitektur futuristik ini diharapkan
dapat menjadi wadah pengembangan kreatifitas seni masyarakat Kota Purwokerto, meningkatkan fungsi
kota, menjadi salah satu ikon kota, serta dapat mewujudkan Kota Purwokerto yang lebih maju dan modern
ke depannya.

6. DAFTAR PUSTAKA

Deskinta, Christoforus Andrea. 2016. Struktur Shell. Diakses melalui


https://issuu.com/christoforusandreadeskinta/docs/fix_desain_report, pada hari Minggu, 28 Februari
2021
Fauzi, Farhan & Aqli, Wairul. 2020. Kajian Konsep Arsitektur Futuristik pada Bangunan Perkantoran.
Seminar Nasional Penelitian LPPM Universitas Muhammadiyah Jakarta, E-ISSN 2745-6080, 1-5.
Diakses melalui https://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit/article/view/7803, pada hari Senin,
9 Mei 2022
Hadiyani, N. N. 2010. Bandung Concert Hall Dengan Tema Song In Architecture. Diakses melalui
http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=93539, pada hari Rabu, 10 Maret 2021
Neufert, Ernest and Peter. 2012. Neufert Architects’Data Fourth Edition. UK: Blackwell Publishing
Sahar, Kartika & Aqli, Wafirul. 2020. Kajian Arsitektur Futuristik Pada Bangunan Pendidikan. Nature :
National Academic Journal of Architecture, 7(2), 263-277. Diakses melalui
https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JTA/article/view/808, pada hari Senin, 9 Mei 2022
Soedigdo, D. 2010. Arsitektur Regionalisme (Tradisional Modern). Jurnal Perspektif Arsitektur,5 (1),
26-32. Diakses melalui https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JTA/article/view/808, pada hari Senin,
9 Mei 2022

Penerapan Konsep Arsitektur Futuristik Pada Perancangan Gedung Concert Hall di Purwokerto 41

Anda mungkin juga menyukai