Anda di halaman 1dari 3

TINDAKAN KONTRIBUTIF BAGI LINGKUNGAN

Doa Sebelum Melaksanakan Tindakan Kontributif Bagi Lingkungan


Allah Bapa yang Mahabaik, kondisi bumi saat ini sedang tidak baik-baik saja. Saya sebagai
salah satu dari manusia yang tidak luput dari dosa juga ikut merusak tempat tinggal yang
engkau berikan secara cuma-cuma kepada kami. Oleh karena itu Ya Bapa, sertailah upaya
yang saya lakukan bersama dengan teman-teman saya dalam memperbaiki dan memenuhi
perintah-Mu untuk merawat bumi ini. Doa yang jauh dari kata sempurna ini, saya sampaikan
kepada-Mu Tuhan kami. Amin.

1. Refleksi dari Tindakan RECYCLE: Mendaur ulang kardus snack menjadi buku
mini
Recycle adalah kegiatan mendaur ulang sampah menjadi suatu barang yang memiliki
nilai pakai. Awalnya saya ingin mendaur ulang sampah kaleng menjadi tempat pensil
namun karena banyaknya jumlah sampah karton di rumah saya (terutama kardus
snack) saya memutuskan untuk mendaur ulang jenis sampah ini. Kegiatan ini saya
lakukan dengan penuh semangat, walaupun dalam proses pengerjaan saya sempat
melakukan beberapa kecerobohan dalam hal menggunting dan juga memberi lem.
Kedepannya saya akan berusaha untuk lebih teliti ketika mengerjakan sesuatu.
Saya mendaur ulang beberapa kardus snack menjadi buku-buku berukuran mini.
Walaupun berukuran kecil, buku-buku ini saya anggap serbaguna entah itu sebagai
jurnal menggambar, to do list, diary, dan lain sebagainya.

2. Refleksi dari Tindakan REUSE: Menggunakan kembali gallon sekali pakai


menjadi pot
Kemasan-kemasan dari suatu produk yang memiliki sifat sekali pakai telah merugikan
lingkungan di sekitar kita terutama kemasan plastik, terlebih lagi banyaknya jumlah
orang yang mengkonsumsi produk dengan kemasan tersebut mengakibatkan jumlah
penumpukan sampah kemasan
Oleh karena itu saya mengambil langkah kecil untuk memanfaatkan kembali sampah
galon air berbahan plastik yang terdapat di sekitar saya sebagai pot tanaman.
Namun sebenarnya saya berencana menjadikan pot tersebut sebagai wadah
pembuatan pupuk kompos pada tindakan RECOVER.

3. Refleksi dari Tindakan REDUCE: Menghindari pemakaian produk yang


menghasilkan sampah plastik atau sampah lainnya yang sulit terurai
Berbelanja di supermarket atau di tempat perbelanjaan yang lain menjadi salah satu
dari kebutuhan pokok manusia, entah itu berbelanja makanan, minuman, pakaian, dan
lain sebagainya. Namun pernahkah engkau berpikir soal berapa banyak jumlah
sampah plastik yang dihasilkan dari tindakan tersebut? Contoh sederhananya adalah
ketika kita membeli beberapa minuman ataupun makanan berwadah plastik, belum
dihitung dengan bantuan kantong plastik untuk membawa hasil belanjaan tersebut.
Sekarang bayangkan banyaknya sampah plastik yang dihasilkan oleh orang-orang
yang masih berbelanja dengan menggunakan kantong plastik.
Salah satu penanganan dari masalah tersebut adalah membawa tas belanja pribadi dari
rumah, memang ini merupakan sebuah langkah kecil namun dengan menerapkan
tindakan tersebut kita dapat mengurangi terjadinya penumpukan sampah plastik di
sekitar.

4. Refleksi dari Tindakan REPAIR: Memperbaiki printer yang sedang bermasalah


daripada harus membeli yang baru
Kebanyakan orang cenderung akan membuang suatu barang jika barang tersebut
mengalami kerusakan dan menggantikannya dengan membeli barang baru. Apa yang
akan terjadi jika barang baru tersebut pada akhirnya rusak? Ya, menggantikannya
dengan membeli barang baru lagi begitu seterusnya. Perbuatan tersebut tanpa disadari
merugikan lingkungan dengan mendatangkan sampah-sampah baru dan juga
menghabiskan banyak biaya (boros).
Tindakan yang seharusnya diambil jika suatu barang mengalami kerusakan adalah
memperbaikinya (REPAIR). Di sini saya menerapkan tindakan tersebut pada printer
saya yang bermasalah pada bagian tintanya. Saya membawa printer pada tukang
servis dengan tujuan memperbaikinya, lewat tindakan tersebut kita tidak hanya
mengurangi sampah-sampah yang timbul akibat kerusakan suatu barang tetapi juga
menghemat biaya pengeluaran kita

5. Refleksi dari Tindakan REFUSE: Tidak membeli air mineral kemasan


Air memang menjadi kebutuhan pokok setiap makhluk hidup untuk bertahan hidup,
salah satunya adalah kita, umat manusia. Melalui perkembangan teknologi manusia
selalu menemukan cara yang efektif dalam berbagai hal bahkan kita juga menemukan
cara praktis untuk meminum air bersih melalui air mineral kemasan.
Namun sayangnya air mineral kemasan memberi dampak negatif bagi lingkungan
sekitar kita. Oleh karena kemasannya yang berbahan plastik dan bersifat sekali pakai
banyaknya pembelian air mineral kemasan menimbulkan penumpukan sampah plastik
di lingkungan sekitar kita. Maka dari itu saya bertekad untuk tidak lagi membeli air
mineral kemasan dan menggantikannya dengan menggunakan botol minum isi ulang.

6. Refleksi dari Tindakan RECOVER: Membuat kompos dari dedaunan kering


yang berserakan di halaman rumah
Halaman rumah saya penuh dengan pepohonan yang ditanam ibu dan kakek saya.
Saya sendiri kurang tahu dengan jenis pepohonan yang ada di halaman rumah saya,
tetapi ada satu hal yang saya ketahui betul berhubungan dengan pepohonan tersebut.
Ya, daun-daun kering yang berserak-serakkan di sekitar pepohonan tersebut. Daripada
mengganggu pemandangan sekitar, dedaunan tersebut saya olah menjadi kompos.
Selain mengurangi limbah organik saya dapat membuat “makanan begizi” bagi
tumbuh-tumbuhan di halaman rumah saya. Seperti yang sudah saya sanpaikan pada
tindakan ke-tiga, wadah yang digunakan untuk pembuatan kompos ini adalah pot
plastik dari hasil tindakan REUSE.
7. Refleksi dari Tindakan RETHINK: Mengurangi pemesanan makanan secara
online
Keluarga saya memiliki kecenderungan untuk membeli makanan secara online karena
tidak sempat memasak sendiri di rumah. Selama melakukan pembelian makanan
online di tempat makan yang berbeda-beda saya menyadari adanya satu kesamaan
diantara mereka, yakni digunakannya sterofoam sebagai kemasan dari makanan
tersebut. Masalahnya kami melakukan pembelian makanan online dalam hitungan
yang tidak sedikit.
Dari sini saya memikirkan kembali tindakan yang dilakukan oleh saya dan keluarga.
Tanpa kami sadari, kami menjadi penyumbang sampah yang tetap merusak
lingkungan walaupun telah diuraikan dengan teknologi sekalipun. Oleh karena itu
saya berdiskusi dengan keluarga untuk mengurangi kebiasaan kami melakukan
pembelian makanan online. Kami semua sepakat untuk memasak sendiri dari rumah
sebagai langkah mengurangi jumlah sampah styrofoam di lingkungan kita

8. Refleksi dari Tindakan REFILL: Mengisi kembali botol minum

Anda mungkin juga menyukai