Anda di halaman 1dari 6

TATA TERTIB PEMILIHAN ANGGOTA

PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH LAMANDAU


PERIODE 2022-2027

BAB  I
KETENTUAN UMUM

Pasal  1

Yang dimaksud dalam keputusan ini :


1) Anggota Muhammadiyah ialah warga Negara Indonesia
beragama Islam, menyetujui dan bersedia melaksanakan
maksud dan tujuan Muhammadiyah serta telah menjadi dan
mempunyai Kartu Anggota Muhammadiyah yang dikeluarkan
oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
2) Calon ialah Anggota Muhammadiyah yang diusulkan oleh
Anggota Musyawarah yang berhak hadir dalam Musda, untuk
dipilih sebagai Anggota Pimpinan Daerah  periode 2022 –
2027.
3) Calon Sementara ialah calon yang menyatakan kesediaan
pencalonan dirinya dan menurut penelitian Panitia Pemilihan
memenuhi persyaratan sebagai Calon Pimpinan Daerah.
4) Calon Tetap ialah calon yang dipilih dan ditetapkan oleh
Musyawarah Daerah dari antara calon sementara yang
diajukan oleh Panitia Pemilihan.
5) Panitia Pemilihan ialah Panitia yang telah disahkan oleh
Pimpinan Daerah dengan tugas pokok mempersiapkan dan
menyelenggarakan Pemilihan anggota PDM Lamandau dalam
Musda II Muhammadiyah Daerah Lamandau.
6) Anggota Musyawarah ialah perorangan atau utusan yang
telah ditetapkan dalam AD/ART Muhammadiyah yang berhak
menghadiri Musda serta  mempunyai hak bicara dan hak
suara.
7) Musyawarah Daerah (Musda) ialah Musyawarah Daerah ke II
Muhammadiyah Daerah Lamandau.
8) Pimpinan Daerah ialah Pimpinan Daerah Muhammadiyah
(PDM) Kabupaten Lamandau.
9) Anggota Pimpinan Daerah ialah calon yang berhasil dipilih
dalam Musda II yang akan memimpin Muhammadiyah satu
periode.

BAB  II

26
CALON

Pasal  2

Setiap anggota Muhammadiyah yang memenuhi syarat, dapat


dicalonkan menjadi Anggota Pimpinan Daerah.

Pasal  3

Syarat untuk dapat dicalonkan sebagai Anggota Pimpinan


Daerah adalah :
1) Taat beribadah dan mengamalkan ajaran Islam.
2) Setia pada prinsip-prinsip dasar perjuangan Muhammadiyah.
3) Dapat menjadi teladan dalam Muhammadiyah.
4) Taat pada garis kebijakan Pimpinan Muhammadiyah.
5) Memiliki kecakapan dan kemampuan menjalankan tugasnya
6) Telah menjadi anggota Muhammadiyah sekurang-kurangnya
1 (satu) tahun, dan berpengalaman dalam kepemimpinan
dilingkungan Muhammadiyah.
7) Tidak merangkap jabatan dengan pimpinan organisasi politik
dan pimpinan organisasi yang amal usahanya sama dengan
Muhammadiyah di semua tingkat.
8) Tidak merangkap jabatan dengan Pimpinan Muhammadiyah
dan amal usahanya, baik IIertikal maupun horinsontal.

Pasal  4

1) Setiap anggota yang dicalonkan, dan telah mendapat


pemberitahuan dari Panitia Pemilihan tentang pencalonan
dirinya, berhak menerima atau menolak pencalonan tersebut,
dan berkewajiban menyampaikan keputusannya kepada
Panitia Pemilihan selambat-lambatnya 2 (dua) minggu
sebelum dilangsungkannya Musda.
2) Bila pengembalian Pernyataan kesediaan menjadi calon
melewati batas waktu tersebut, maka dinyatakan tidak
berlaku. (pencalonannya tidak diterima).
3) Bila calon tidak mengembalikan pernyataannya, maka
dianggap menerima pencalonan.

BAB  III
PENCALONAN

Pasal  5

27
Setiap Anggota Musyawarah berhak mengajukan calon sebanyak
9 (sembilan) orang dengan mengisi blangko pencalonan yang
disediakan oleh Panitia Pemilihan.

Pasal  6

Setiap Anggota Musyawarah yang menggunakan haknya,


berkewajiban menyerahkan blangko pencalonan kepada Panitia
Pemilihan setelah diisi seperlunya dalam waktu yang sesingkat-
singkatnya,  sesuai jadwal waktu yang telah ditetapkan oleh
Panitia Pemilihan.

BAB  III
PROSES DAN CARA PEMILIHAN

Pasal  7

1) Panitia Pemilihan menerima dan menghimpun nama-nama


calon yang diusulkan oleh Anggota Musyawarah, kemudian
meneliti persyaratan Calon dan meminta kesediaan yang
bersangkutan untuk dicalonkan
2) Panitia Pemilihan menyusun Daftar Calon Sementara yang
memenuhi syarat dan telah menyatakan kesediaannya
berdasarkan urutan tanggal diterimanya pernyataan, dan
mengajukannya kepada Musyawarah Daerah untuk dilakukan
pemilihan.

Pasal  8

Sebelum melakukan pemilihan, Musyawarah Daerah


mengesahkan calon Sementara yang diajukan oleh Panitia
Pemilihan.

Pasal  9

1) Musyawarah Daerah memilih dan menetapkan Calon Tetap


sebanyak 27 orang (3 x 9) dari antara Calon Sementara.
2) Apabila jumlah Calon Sementara yang diajukan kurang dari
yang diperlukan, Musyawarah Daerah dapat menambah
secukupnya, minimal 2 kali 9 orang.
3) Panitia Pemilihan menyampaikan/mengumumkan biodata
Calon Pimpinan.

28
Pasal  10

Musyawarah Daerah memilih dan menetapkan Anggota Pimpinan


Daerah sebanyak 9 (sembilan) orang dari antara Calon Tetap
yang diajukan oleh Panitia Pemilihan, tidak boleh lebih dan tidak
boleh kurang.

Pasal  11

Musyawarah Daerah mengesahkan Anggota Pimpinan Daerah


dan Calon Ketua terpilih, kemudian dimintakan penetapannya
kepada Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Tengah.

Pasal  12

Pemungutan, pengumpulan dan penghitungan suara dalam


proses pemilihan pada Musyawarah Daerah dilakukan oleh
Panitia Pemilihan, disaksikan oleh Anggota Musyawarah yang
ditunjuk oleh Musyawarah Daerah.

Pasal 13

1) Pemilihan Anggota Pimpinan Daerah dilakukan secara


langsung, bebas dan rahasia.
2) Pemilihan Anggota Pimpinan Daerah juga dapat dilakukan
secara formatur.
3) Apabila dilakukan secara formatur, Musyawarah Daerah
menetapkan jumlah anggota formatur sebanyak 5 (lima) orang
dari antara Calon Tetap.
4) Formatur memilih dan menyusun Anggota Pimpinan Daerah
dari Calon Tetap dan selanjutnya meminta pengesahan
kepada Musyawarah Daerah didampingi oleh Panitia
Pemilihan.
5) Musyawarah Daerah menetapkan Ketua Pimpinan Daerah
dari dan atas usul Anggota Pimpinan Daerah terpilih atau
atas usul Formatur.

Pasal  14

Hasil pemilihan Anggota dan Ketua Pimpinan Daerah disahkan


dan diumumkan dalam Musyawarah Daerah.

29
BAB  II
PANITIA PEMILIHAN

Pasal 15

Pemilihan Anggota Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten


Lamandau periode 2022 – 2027 dilaksanakan oleh Panitia
Pemilihan.

Pasal 16

Panitia Pemilihan bertugas :


1) Menyelenggarakan pemilihan Anggota Pimpinan Daerah mulai
sejak pengumpulan nama calon sampai terpilih dan
ditetapkan Anggota serta Ketua Pimpinan Daerah oleh
Musyawarah Daerah.
a. Memimpin sidang Musyawarah Pimpinan Daerah pada
acara pemilihan Calon Tetap.
b. Memimpin sidang Musyawarah Daerah pada acara
pemilihan Anggota dan penetapan Ketua Pimpinan Daerah.
c. Memimpin sidang Musyawarah Daerah pada acara
pemilihan anggota musyawarah pimpinan wilayah wakil
daerah sebanyak 3 (tiga) orang.
d. Memimpin rapat Anggota Pimpinan Daerah terpilih untuk
Pemilihan Calon Ketua.
e. Mendampingi formatur dalam rapat Pemilihan dan
Penyusunan Anggota dan Penetapan Ketua Pimpinan
Daerah, (apabila pemilihan dilakukan secara formatur).
f. Menyelenggarakan dan memimpin serah terima jabatan
dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten
Lamandau periode 2015 – 2022 kepada Pimpinan Daerah
Muhammadiyah Kabupaten Lamandau periode  2022 –
2027.
2) Panitia Pemilihan bertanggung jawab kepada
Musyawarah  Daerah serta melakukan koordinasi dengan
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamandau atas ketertiban
dan kelancaran jalannya pemilihan.
3) Panitia Pemilihan menyelenggarakan pemilihan anggota
Musyawarah Pimpinan Wilayah (Muspimwil).

30
BAB  III
MASA PEMILIHAN

Pasal  17

Tanggal dimulainya Pemilihan Anggota Pimpinan Daerah


Muhammadiyah Lamandau periode  2022 – 2027 ditetapkan oleh
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamandau

BAB  IIII
PENUTUP

Pasal  18

1) Segala sesuatu yang tidak atau belum diatur dalam Tata


Tertib ini diputuskan dalam Musyawarah   Daerah (Musda) II
Muhammadiyah Lamandau tahun 1444 H/2023 M.
2) Apabila terdapat kekeliruan atau kekurangan dan atau
bertentangan dengan ketentuan yang lebih tinggi, akan
diperbaiki dan disempurnakan sebagaimana mestinya oleh
Musyawarah Daerah (Musda) Muhammadiyah Lamandau.

Ditetapkan : Nanga Bulik


Pada tanggal : 1 Mei 2023

Pimpinan Daerah Muhammadiyah


Lamandau

Ketua, Sekretaris,

TAUFIK HIDAYAT SYAHRUNI, ST, MT


NBM. ............... NBM. ................

31

Anda mungkin juga menyukai