Anda di halaman 1dari 8

Contoh soal UPM 2017

1. Jelaskan maksud User Interface pada interaksi manusia dengan komputer dan apa saja
faktor pendewasa dari hubungan interaksi manusia dan computer tersebut jelaskan
minimal 4!
2. Apa yang dimaksud dengan paradigma dan prinsip interaksi, jelaskan sifat dari sistem
interaksi agar memiliki dayaguna yang tinggi!
3. Jelaskan mekanisme input,proses dan output pada manusia dan computer, factor apakah
yang mempengaruhi hubungan interaksi manusia dan computer agar berjalan dengan
baik!
4. Apa yang dimaksud dengan ragam dialog, jelaskan jenis-jenis ragam dialog kelebihan dan
kekurangannya!
5. Sebutkan dan jelaskan sifat penting dan karakteristik dari ragam dialog!
6. Sebelum memulai perancangan antarmuka ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan
antaralain kenali perbedaan, gunakan delapan aturan emas aturan perancangan pemakai
yaitu konsistensi, usability dan mencegah kesalahan. Jelaskan bagaimana pencegahan
kesalahan dalam pembuatan aksi di program aplikasi!
7. Jelaskan hubungan analisis tugas dengan interaksi manusia dan computer dan manfaat
dari analisis tugas tersebut!
8. Apa yang dimaksud dengan evaluasi dan jelaskan evaluasi berdasarkan kondisi lapangan!
9. Jelaskan 8 faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan teknik evaluasi agar diperoleh
hasil yang maksimal!
10. Apa yang dimaksud dengan (Computer-Supported Cooperative Work (CSCW)
dan jelaskan manfaat CSCW!
Jawaban
1. User Interface (UI) adalah cara bagaimana manusia berinteraksi dengan komputer. UI
dapat mencakup berbagai elemen seperti tampilan grafis, tombol, ikon, teks, suara, dan
gerakan yang memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi dengan perangkat lunak
atau perangkat keras. Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi manusia dan komputer
antara lain:
- Desain UI yang baik: UI yang baik harus mudah dipahami dan digunakan oleh
pengguna. Desain UI yang buruk dapat menyebabkan kesulitan dalam penggunaan,
kesalahan input, dan frustrasi pengguna.
- Responsivitas: Respon yang cepat dan akurat dari perangkat lunak atau perangkat
keras dapat meningkatkan efisiensi dan kepuasan pengguna. Sebaliknya,
keterlambatan atau kegagalan merespons dapat menyebabkan kelelahan dan
ketidaknyamanan. =
- Ketersediaan dokumentasi: Dokumentasi yang jelas dan lengkap tentang penggunaan
perangkat lunak atau perangkat keras dapat membantu pengguna memahami
fungsionalitas dan cara penggunaannya. Kesesuaian dengan kebutuhan pengguna:
Perangkat lunak atau perangkat keras harus dirancang untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan pengguna, sehingga dapat meningkatkan pengalaman pengguna dan
kepuasan.

2. Paradigma interaksi mengacu pada kerangka pemikiran dan pendekatan yang digunakan
untuk memahami bagaimana manusia berinteraksi dengan sistem atau teknologi.
Sementara prinsip interaksi mengacu pada pedoman atau aturan yang digunakan untuk
merancang antarmuka pengguna yang efektif dan intuitif.

Agar sebuah sistem interaksi memiliki daya guna yang tinggi, maka harus memenuhi
beberapa sifat, di antaranya:
- Efektivitas: Sistem interaksi harus dapat memungkinkan pengguna untuk mencapai
tujuan mereka dengan cara yang efektif.
- Efisiensi: Sistem interaksi harus dapat memungkinkan pengguna untuk mencapai
tujuan mereka dengan cara yang efisien dan efektif, dengan menggunakan waktu,
upaya, dan sumber daya yang minimal.
- Keterkaitan: Sistem interaksi harus dapat menyediakan informasi yang relevan dan
berkaitan dengan konteks pengguna.
- Kepuasan Pengguna: Sistem interaksi harus dapat memenuhi kebutuhan dan harapan
pengguna, sehingga pengguna merasa puas dengan pengalaman interaksi mereka.
- Keterjangkauan: Sistem interaksi harus mudah diakses dan digunakan oleh semua
jenis pengguna, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik atau kecacatan.
- Kesesuaian: Sistem interaksi harus dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan
preferensi pengguna, sehingga pengguna dapat mengontrol cara mereka berinteraksi
dengan sistem. Dalam merancang sistem interaksi, penting untuk
mempertimbangkan prinsip-prinsip interaksi yang telah terbukti, seperti konsistensi,
umpan balik, dan kesederhanaan. Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini dan
memenuhi sifat-sifat yang dijelaskan di atas, maka sistem interaksi dapat mencapai
daya guna yang tinggi bagi pengguna.

3. Mekanisme input, proses, dan output pada manusia dan komputer adalah sebagai
berikut:

Pada manusia:

 Input: Informasi diterima melalui lima indera manusia, yaitu penglihatan,


pendengaran, penciuman, perabaan, dan pengecapan.
 Proses: Informasi yang diterima diproses oleh otak manusia untuk menghasilkan
pemahaman dan tanggapan.
 Output: Tanggapan dapat berupa tindakan, ucapan, atau ekspresi wajah.
Pada komputer:
 Input: Data dimasukkan ke dalam komputer melalui perangkat input seperti
keyboard, mouse, atau scanner.
 Proses: Data diolah oleh komputer menggunakan perangkat keras dan perangkat
lunak untuk menghasilkan informasi yang berguna.
 Output: Informasi yang dihasilkan oleh komputer ditampilkan melalui perangkat
output seperti monitor atau printer.
Beberapa faktor yang mempengaruhi hubungan interaksi manusia dan komputer agar
berjalan dengan baik antara lain:

 Ketersediaan teknologi yang memadai: Teknologi yang digunakan harus memadai


dan sesuai dengan kebutuhan pengguna agar dapat berinteraksi dengan baik.
 User interface yang baik: Interface harus mudah dipahami dan digunakan agar
pengguna dapat berinteraksi dengan komputer dengan lancar.
 Ketersediaan panduan atau tutorial: Panduan atau tutorial harus disediakan agar
pengguna dapat memahami cara menggunakan komputer dengan baik.
 Responsif: Komputer harus responsif terhadap input yang diberikan pengguna
untuk mempercepat interaksi antara pengguna dan komputer.
 Keamanan: Keamanan data dan privasi pengguna harus dijaga dengan baik agar
interaksi antara manusia dan komputer dapat berjalan dengan aman.

4. Ragam dialog adalah bentuk interaksi antara dua atau lebih individu untuk saling bertukar
informasi, gagasan, atau ide. Ragam dialog sangat penting dalam kehidupan sosial
manusia, karena memungkinkan orang untuk memahami satu sama lain, menyelesaikan
konflik, dan membangun hubungan interpersonal yang baik. Jenis-jenis ragam dialog
antara lain:

 Dialog formal: dialog yang terstruktur dengan aturan tertentu, seperti dialog
antara guru dan siswa atau dialog dalam rapat formal. Kelebihannya adalah dapat
memfasilitasi diskusi yang terorganisir dengan baik dan memungkinkan peserta
untuk memahami tujuan pembicaraan dengan jelas. Namun, kekurangannya
adalah kurang fleksibel dan dapat terasa kaku.
 Dialog informal: dialog yang lebih santai dan bebas, seperti percakapan antara
teman atau keluarga. Kelebihannya adalah lebih mudah untuk mencapai
pemahaman dan menciptakan hubungan yang baik antara peserta, tetapi
kekurangannya adalah seringkali kurang terstruktur dan dapat membuahkan hasil
yang tidak jelas.
 Dialog persuasif: dialog yang bertujuan untuk meyakinkan peserta lain tentang
suatu gagasan atau ide. Kelebihannya adalah dapat membantu peserta untuk
memahami sudut pandang lain dan membuka pikiran untuk perspektif yang baru,
tetapi kekurangannya adalah dapat memunculkan ketegangan dan konflik jika
tidak dijalankan dengan baik.
 Dialog sederhana: dialog yang tidak terstruktur dan tidak memiliki aturan atau
tujuan tertentu, seperti obrolan di antara orang yang belum saling mengenal.
Kelebihannya adalah dapat memperkenalkan orang baru dan membangun
hubungan interpersonal, tetapi kekurangannya adalah kurang efektif dalam
memfasilitasi diskusi yang terorganisir.
 Dialog online: dialog yang terjadi melalui media digital seperti pesan instan atau
konferensi video. Kelebihannya adalah memungkinkan peserta untuk berinteraksi
dari jarak jauh dan fleksibel, tetapi kekurangannya adalah kurangnya interaksi
tatap muka dan seringkali kehilangan nuansa dan ekspresi non-verbal.

5. Sifat penting dan karakteristik dari ragam dialog antara lain:

 Saling bertukar informasi: Ragam dialog memungkinkan peserta untuk saling


bertukar informasi, gagasan, atau ide-ide yang dapat membantu dalam
pemecahan masalah atau mencapai kesepakatan.
 Interaktif: Ragam dialog melibatkan interaksi yang timbal balik antara peserta,
memungkinkan mereka untuk memahami sudut pandang satu sama lain.
 Bersifat sosial: Ragam dialog merupakan bagian penting dari kehidupan sosial
manusia, membantu dalam membangun hubungan interpersonal yang baik dan
memperkuat rasa persaudaraan.
 Terstruktur: Ragam dialog dapat memiliki aturan atau struktur tertentu, seperti
dialog formal dalam rapat, yang membantu dalam memfasilitasi diskusi yang
terorganisir.
 Menggunakan bahasa: Ragam dialog dilakukan melalui bahasa verbal atau
nonverbal, seperti gerakan tubuh atau ekspresi wajah.
 Adanya tujuan: Ragam dialog biasanya memiliki tujuan tertentu, seperti
memecahkan masalah atau mencapai kesepakatan.
 Fleksibel: Ragam dialog dapat bersifat formal atau informal, tergantung pada
situasi dan konteksnya.
 Mengandung nilai: Ragam dialog dapat mencerminkan nilai-nilai budaya dan
norma sosial, dan dapat membantu dalam memperkuat dan mempromosikan
nilai-nilai tersebut.

6. Pencegahan kesalahan dalam pembuatan aksi di program aplikasi sangat penting untuk
meningkatkan usability dan memperbaiki user experience (UX). Berikut beberapa cara
pencegahan kesalahan dalam pembuatan aksi di program aplikasi:

 Berikan feedback yang jelas: Berikan feedback yang jelas saat pengguna
melakukan tindakan, seperti pesan kesalahan atau notifikasi pop-up, untuk
memperingatkan pengguna jika terjadi kesalahan.
 Gunakan bahasa yang mudah dipahami: Gunakan bahasa yang mudah dipahami
dan jelas untuk memberikan pesan kesalahan atau pesan konfirmasi.
 Gunakan kontrol yang tepat: Gunakan kontrol yang tepat, seperti tombol atau
checkbox, untuk menghindari penggunaan yang salah dan meminimalkan
kesalahan.
 Batasi jumlah pilihan: Batasi jumlah pilihan yang tersedia untuk pengguna, karena
terlalu banyak pilihan dapat membingungkan dan menyebabkan kesalahan.
 Berikan bantuan dan panduan: Berikan bantuan dan panduan untuk memandu
pengguna dalam menggunakan aplikasi dan menghindari kesalahan.
 Gunakan ikon yang jelas: Gunakan ikon yang jelas dan mudah dipahami untuk
membantu pengguna memahami fungsi tombol atau aksi yang tersedia.
 Uji coba dan evaluasi: Lakukan uji coba dan evaluasi terhadap aplikasi secara
berkala untuk menemukan kesalahan dan memperbaikinya.
 Gunakan desain yang intuitif: Gunakan desain yang intuitif dan mudah dipahami
untuk meminimalkan kesalahan dan meningkatkan usability.
7. Analisis tugas adalah suatu metode yang digunakan untuk mempelajari bagaimana
seorang pengguna melakukan tugas tertentu dengan menggunakan suatu sistem, seperti
interaksi manusia dan komputer. Analisis tugas membantu dalam memahami kebutuhan
dan perspektif pengguna terhadap suatu sistem, sehingga memungkinkan perancang
sistem untuk membuat interaksi manusia dan komputer yang lebih baik.

Dalam analisis tugas, beberapa hal yang dapat dianalisis antara lain proses yang dilakukan
oleh pengguna, jenis kesalahan yang sering terjadi, jenis informasi yang diperlukan, dan
hambatan yang mungkin dihadapi oleh pengguna. Dengan mempelajari tugas yang
dilakukan oleh pengguna, perancang sistem dapat mengidentifikasi masalah dalam
interaksi manusia dan komputer dan merancang solusi yang lebih baik.

Manfaat dari analisis tugas antara lain:

 Memahami kebutuhan pengguna: Analisis tugas membantu dalam memahami


kebutuhan dan perspektif pengguna terhadap suatu sistem, sehingga
memungkinkan perancang sistem untuk membuat interaksi manusia dan
komputer yang lebih baik.
 Mengurangi kesalahan: Dengan mempelajari tugas yang dilakukan oleh pengguna,
perancang sistem dapat mengidentifikasi masalah dalam interaksi manusia dan
komputer dan merancang solusi yang lebih baik, sehingga mengurangi kesalahan
yang mungkin terjadi.
 Meningkatkan efisiensi dan produktivitas: Dengan memperbaiki interaksi manusia
dan komputer, analisis tugas dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas
pengguna dalam menyelesaikan tugas.
 Mengurangi biaya pengembangan: Dengan memperbaiki interaksi manusia dan
komputer, analisis tugas dapat mengurangi biaya pengembangan dan
pemeliharaan sistem, karena sistem yang dirancang dengan baik akan
meminimalkan kesalahan dan memperbaiki pengalaman pengguna.

8. Evaluasi adalah suatu proses untuk mengevaluasi sistem atau produk yang telah
dikembangkan untuk menentukan apakah sistem tersebut memenuhi persyaratan dan
kebutuhan pengguna. Evaluasi dapat dilakukan menggunakan berbagai teknik, seperti
wawancara pengguna, pengamatan lapangan, tes usabilitas, dan survei.

Evaluasi berdasarkan kondisi lapangan adalah evaluasi yang dilakukan secara langsung di
lingkungan tempat sistem tersebut digunakan, misalnya pada lingkungan kerja atau
lingkungan pelayanan publik. Evaluasi ini bertujuan untuk menilai apakah sistem yang
dikembangkan dapat berfungsi dengan baik dalam kondisi sebenarnya dan memenuhi
kebutuhan pengguna di lapangan.
Beberapa teknik yang dapat digunakan dalam evaluasi berdasarkan kondisi lapangan
antara lain:

 Pengamatan: Melakukan pengamatan langsung terhadap pengguna saat


menggunakan sistem di lapangan, untuk memperoleh informasi mengenai
kebiasaan dan kebutuhan pengguna.
 Wawancara: Melakukan wawancara dengan pengguna dan pemangku
kepentingan di lapangan untuk memperoleh masukan dan umpan balik mengenai
sistem yang dikembangkan.
 Fokus kelompok: Melakukan diskusi dengan sekelompok pengguna atau
pemangku kepentingan di lapangan untuk memperoleh masukan dan umpan balik
yang lebih mendalam mengenai sistem yang dikembangkan.
Dengan melakukan evaluasi berdasarkan kondisi lapangan, perancang sistem dapat
memperoleh informasi yang lebih akurat mengenai kebutuhan pengguna di lapangan dan
memastikan sistem yang dikembangkan dapat berfungsi dengan baik di lingkungan
sebenarnya. Hal ini dapat membantu meningkatkan kualitas sistem dan memastikan
keberhasilan penggunaan sistem.
9. Berikut adalah 8 faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan teknik evaluasi agar
diperoleh hasil yang maksimal:

 Tujuan evaluasi: Teknik evaluasi yang dipilih harus sesuai dengan tujuan evaluasi
yang ingin dicapai. Misalnya, jika tujuannya adalah untuk mengetahui kepuasan
pengguna, maka teknik evaluasi yang tepat adalah survei.
 Karakteristik pengguna: Karakteristik pengguna harus dipertimbangkan dalam
memilih teknik evaluasi, seperti usia, latar belakang pendidikan, dan pengalaman
teknologi. Misalnya, jika pengguna adalah orang yang kurang terampil dalam
teknologi, maka teknik evaluasi yang sederhana dan mudah dipahami harus
dipilih.
 Waktu dan biaya: Teknik evaluasi harus sesuai dengan waktu dan biaya yang
tersedia. Misalnya, jika waktu dan biaya terbatas, maka teknik evaluasi yang
sederhana dan cepat harus dipilih.
 Ketersediaan fasilitas: Teknik evaluasi harus disesuaikan dengan fasilitas dan
peralatan yang tersedia, seperti ruang uji coba dan perangkat lunak.
 Tingkat keakuratan: Tingkat keakuratan teknik evaluasi harus dipertimbangkan.
Misalnya, jika evaluasi dilakukan untuk menentukan kesesuaian sistem dengan
standar keamanan tertentu, maka teknik evaluasi yang sangat akurat harus dipilih.
 Metode pengumpulan data: Teknik evaluasi harus disesuaikan dengan metode
pengumpulan data yang digunakan. Misalnya, jika evaluasi dilakukan dengan
metode pengamatan, maka teknik evaluasi yang memungkinkan pengamatan
harus dipilih.
 Kemudahan interpretasi: Hasil evaluasi harus mudah diinterpretasikan. Misalnya,
jika hasil evaluasi akan digunakan untuk membuat keputusan, maka teknik
evaluasi yang mudah diinterpretasikan dan mudah dipahami harus dipilih.
 Kemampuan penggunaan ulang: Teknik evaluasi yang dipilih harus memiliki
kemampuan untuk digunakan ulang pada masa depan. Misalnya, teknik evaluasi
yang memiliki desain yang fleksibel dan dapat diadaptasi harus dipilih untuk
memungkinkan evaluasi ulang dengan tujuan yang berbeda.

10. Computer-Supported Cooperative Work (CSCW) atau Kerja Sama Berbasis Komputer
adalah sebuah konsep yang menunjukkan bagaimana teknologi komputer dapat
digunakan untuk mendukung kerja sama antara individu atau kelompok dalam lingkungan
kerja. Konsep ini menggabungkan teknologi informasi dan komunikasi dengan organisasi
dan pengelolaan pengetahuan dalam rangka meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan
efektivitas kerja.

Manfaat dari penggunaan CSCW antara lain:

 Meningkatkan produktivitas: CSCW membantu dalam mengoptimalkan kerja


sama antara individu dan kelompok dalam lingkungan kerja, yang pada akhirnya
dapat meningkatkan produktivitas.
 Meningkatkan efisiensi: CSCW dapat membantu dalam mengoptimalkan waktu
dan sumber daya yang digunakan dalam proses kerja, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan efisiensi.
 Meningkatkan komunikasi: CSCW dapat meningkatkan komunikasi antara individu
dan kelompok dalam lingkungan kerja, memungkinkan kolaborasi yang lebih baik
dan penyelesaian masalah yang lebih cepat.
 Meningkatkan aksesibilitas: CSCW dapat membuat informasi lebih mudah diakses
oleh individu dan kelompok, memungkinkan kolaborasi yang lebih baik dan
efektif.
 Meningkatkan fleksibilitas: CSCW dapat membantu dalam mengoptimalkan
fleksibilitas kerja, memungkinkan individu dan kelompok untuk bekerja dari jarak
jauh atau dari lokasi yang berbeda.
 Mengurangi biaya: CSCW dapat membantu dalam mengurangi biaya yang terkait
dengan kerja sama antara individu dan kelompok, seperti biaya perjalanan atau
biaya waktu.
 Meningkatkan pengambilan keputusan: CSCW dapat membantu dalam
meningkatkan pengambilan keputusan yang lebih baik dengan memberikan akses
ke informasi yang relevan dan dukungan dalam proses pengambilan keputusan.

Anda mungkin juga menyukai