Anda di halaman 1dari 3

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Diperingati Tiap 20 Mei, Ini yang


Melatarbelakanginya
JAKARTA, KOMPAS.TV - Setiap tanggal 20 Mei, Indonesia
memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yakni hari nasional
yang bukan hari libur.

Hari Kebangkitan Nasional 2023 jatuh pada hari ini Sabtu (20/5). Penetapan


Harkitnas diinisiasi oleh Presiden Soekarno saat awal kemerdekaan. 

Saat itu, dirinya menilai perlu ada simbol pemersatu bangsa untuk melawan
segala bentuk penjajahan.

Lantas, mengapa 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional?


Berikut sejarah Harkitnas yang harus diketahui.

Hari Kebangkitan Nasional diperingati tanggal 20 Mei sesuai dengan waktu


berdirinya organisasi Budi Utomo yakni pada 20 Mei 1908.

Budi Utomo merupakan organisasi bentukan sejumlah


mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Arsten).

Sejumlah tokoh yang turut mendirikan organisasi ini antara lain, Dr Soetomo,
Soeraji Tirtonegoro, Goenawan Mangoenkoesoemo, Gondo Soewarno,
Soelaiman, Angka Prodjosudirdjo, M. Soewarno, Moehammad Saleh, dan
RM. Goembrek. 

Namun ada satu sosok yang berperan penting dan menginspirasi yaitu dr.
Wahidin Soedirohusodo, yang juga alumni STOVIA. 
dr. Wahidin sering pergi ke kota-kota besar di Jawa untuk mengkampanyekan
gagasan mengenai bantuan dana bagi pelajar pribumi berprestasi yang tidak
mampu sekolah. 

Saat itulah, ia bertemu dengan pendiri Budi Utomo. dr. Wahidin mencetuskan
ide untuk mencerdaskan bangsa melalui ‘studiefonds’ atau dana pendidikan
agar tidak mudah diadu oleh penjajah.

Hal itu membuat Soetomo dan kawannya yang memiliki rasa nasionalisme
perjuangan yang tinggi menyepakati pembentukan Budi Utomo, yang menjadi
cikal bakal dibentuknya Hari Kebangkitan Nasional.

Baca Juga: Sejarah 2 Mei Diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional,


Ini Tokoh Penting di Baliknya

Awalnya, organisasi Budi Utomo hanya bergerak pada bidang sosial dan
budaya. Sejumlah sekolah bernama Boedi Oetomo didirikan untuk
memajukan kebudayaan Jawa. 

Anggota Budi Utomo pun terdiri atas kalangan yang berasal dari suku Jawa
dan Madura. Organisasi ini mulai bergerak di bidang politik pada tahun 1915.
Hal ini dipicu oleh Perang Dunia I.

Pada tahun 1920, organisasi Budi Utomo mulai menerima anggota dari
kalangan masyarakat biasa.

Organisasi ini pun mulai membuka keanggotaannya untuk seluruh rakyat


Indonesia pada tahun 1930. 

Dalam perjalanannya, organisasi Boedi Oetomo memiliki tujuan nasionalisme


yaitu mendorong kemerdekaan Indonesia.
Melansir dari situs Kemdikbud, hal yang melatarbelakangi penetapan Hari
Kebangkitan Nasional bermula setelah dua tahun Indonesia merayakan
kemerdekaan. 

Pada 1947, Belanda melakukan agresi militer sehingga membuat gejolak


sosial dan politik sehingga Ibukota sempat dipindah ke Yogyakarta.  

Saat itu, bangsa Indonesia dinilai butuh pemersatu. Bung Karno pun memilih
berdirinya organisasi Boedi Oetomo sebagai awal dari kebangkitan bangsa
Indonesia melawan para penjajah.

Kemudian pemerintah Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 31


Tahun 1959 pada 16 Desember 1959 menetapkan Hari Kebangkitan Nasional
sebagai hari nasional.

Anda mungkin juga menyukai