Proposal Usaha
Proposal Usaha
“INDAH BERKAH”
Disusun Oleh:
ALIFAH NAZMIYAH
FAUJI NURWAHID
M. RIDWAN
RANDA MAULANA
RANDI MAULANI
SAEPUL HAYAT
SANA MARYANA
SHELY CAHYANI
SITI NURAENI
SITI KAMILAH
SISTI PUJAYANTI
SRI LENA
A. Latar Belakang
Tape ketan merupakan salah satu produk makanan hasil fermentasi khas
indonesia yang terbuat dari beras ketan. Proses pembuatan tape ketan cukup
mudah, sehingga banyak yang mengembangkan produk tersebut secara
tradisional maupun modern. Menurut Winarno (1980), makanan yang mengalami
fermentasi biasanya mempunyai nilai gizi yang lebih tinggi daripada bahan
asalnya. Keunggulan lain makanan fermentasi yaitu nutrisi lebih mudah diserap
oleh tubuh. Hal tersebut dikarenakan mikrobia dapat menghidrolisis
senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna
oleh tubuh.
Tape ketan dikenal sebagai makanan yang memiliki rasa yang khas. Menurut
Putri (2007), mutu tape ketan diukur dari warna, bau, rasa dan tekstur. Tape
ketan yang baik memiliki warna putih kekuningan , memiliki bau alkoholik,
memiliki rasa manis sedikit asam, memiliki tekstur yang lunak dan berair. Rasa
yang khas pada tape ketan berasal dari khidrosila amilopektin dan amilo oleh
enzim amilase yang berasal dari ragi yang nantinya dipecah lagi menjadi asam
piruvat, asam organik lain dan alkohol. Pembentukan alkohol dan asam-asam
akan menghasilkan ras yang khas pada tape ketan.
Bahan baku pembuatan tape ketan yaitu beras ketan putih. Apabila dilihat dari
komposisi kimiawinya diketahui bahwa karbohidrat penyusunya adalah pati.
Menurut Herawati (2011), pati merupakan karbohidrat pelimer glukosa yang
mempunyai dua struktur yakni amilosa rendah dan amilokpetin. Menurut Aliawati
(2003), beras ketan memiliki kandungan amilosa rendah dan amilokpetin tinggi
yang secara fisik menghasilkan nasi yang lengket, mengkilap tidak mengembang
dan tetap mengumpul setelah dingin. Apabila ditinjau dari harga beras, beras
ketan memiliki harga yang cukup tinggi dibandingkan varietas beras lain. Harga
beras ketan dipasaran saat ini cukup mahal yaitu Rp 20.000,- per kilogram
(Anonim, 2017).
Indonesia sebagai negara agraris mempunyai berbagai macam sumber bahan
baku salah satunya beras (oryza sativa). Varietas beras yang saat ini dapat
ditemukan di indonesia dan sudah banyak dikonsumsi yaitu pandan wangi, IR 64
atau Setra Ramos, Rajolele, IR 42, Methik susu dan Methik Wangi. Menurut
Haryadi (2006), beras Rajolele memiliki kandungan amilosa sekitar 20%,
sedangkan menurut Andiza (2013), beras varietas IR 64 memiliki kandungan
amilosa yang lebih tinggi yaitu 24% sehingga beras ini lebih pera. Beras rojolele
dan IR 64 ini biasanya banyak beredar dipasaran dan dikonsumsi. Harga dari
kedua varietas beras tersebut, terbilang cukup terjangkau dan lebih murah
apabila dibandingkan dengan beras ketan.
B. Visi
Dengan adanya usaha produk makanan ini yang menyediakan makanan khas
sunda “peuyeum ketan”. Menyediakan kualitas terbaik, kemasan menarik
sehingga memperoleh tingkat keuntungan bagi pemilik usaha.
C. Misi
Sistem pelayanan yang berkualitas dan baik. Produk yang dipasarkan yang
dibutuhkan, bermutu dan terbaik bagi pelanggan, menjadi mitra bisnis dan
andalan bagi masyarakat.
D. Tujuan
Tujuan utama mendirikan usaha ini adalah mengembangkan dan mengenalkan
makanan khas Sunda, Jawa Barat ke dunia luar. Perkembangan usaha ini akan
meningkat seiring dengan peningkatan terkenalnya produk ini di dunia maupun di
kalangan masyarakat yang membuat usaha ini dicari dan dibutuhkan oleh semua
orang.
Adapun rencana usaha ini dibuat sebagai informasi bagi para masyarakat,
bahwa kami menyediakan produk makanan yang ada di lokasi dengan
pelayanan yang memuaskan menambah pengalaman dalam membuat rencana
bisnis, proses pembuatan, cara memasarkan, dan pengelolaan keuntungan yang
diperoleh dari hasil penjualan.
BAB II
ISI
1. Strenght ( kekuatan)
Karena di daerah ini tidak terdapat orang/toko yang berjualan produk ini, yang
akan menjadikan produk ini cepat diterima atau diminati. Untuk produknya
sendiri bisa dirasakan oleh semua kalangan mulai dari anak- anak hingga orang
tua.
2. Weakness (kelemahan)
Produk ini tidak tahan lama hanya tahan selama kurang lebih satu minggu.
3. Opportunities (peluang)
Produk ini bisa dijual ke kalangan mana saja seperti toko, pasar, warung,ataupun
pesanan.
4. Threat (ancaman)
Ditakutkan ada saingan ataupun terdapat orang yang mengcopy paste.
B. Marketing Mix
1. Product (produk)
Produk peuyeum ketan olahan ini adalah sejenis makanan khas yang
terbuat dari beras ketan asli. Produk ini paling cocok dinikmati saat cuaca
panas, karena fermentasi dari ragi tadi sangat berpengaruh terhadap
kelembaban suhu sehingga rasa manis yang dihasilkan akan lebih terasa.
Tingkat kematangannya itu kira-kira 3 hari setelah proses produksi, dan
selama itu juga “ peuyeum ketan” ini tidak boleh dimasukkan ke dalam
lemari pendingin sebelum tingkat kematangan benar-benar matang.
2.Price (harga)
Untuk harga disini menjualnya dengan harga Rp. 7.000,- per kemasan, tidak terlalu
mahal dan juga terjangkau di dalam harga pasar.
4. Promotion (promosi)
Produk olahan “peuyeum ketan” akan menawarkannya melalui sosial media dan
menawarkannya langsung ke konsumen.
5.Distribnution (distribusi)
Untuk penyalurannya sendiri, pertama kami mengirim produk ini langsung ke
konsumen oleh tenaga karyawanm kami.
Jumlah Rp.
2.299.500,00,-
3. Modal Keseluruhan
N0 KETERANGAN BANYAK JUMLAH
4. Harga Jual
D. Perhitungan Rugi/Laba
E. Analisis Keuntungan
Setelah menghitung rugi/laba yang diperoleh dari usaha tersebut kemudian
menentukan BEP (Break Event Point) adalah dimana kondisi untuk memulai
usaha sudah tidak membutuhkan modal pribadi lagi, tetapi modal yang
digunakan diperoleh dari keuntungan. Untuk mencapai BEP adalah sebagai
berikut:
Jadi untuk mencapai BEP (Break Event Point) waktu yang dibutuhkan yaitu 5 kali
produksi, yang dilakukan 3 hari sekali, maka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai
BEP adalah 15 hari.
F. Bahan-bahan dan proses pembuatan
Bahan yang dibutuhkan:
1) Beras ketan
2) Pasta
3) Ragi
Tahap memasak:
Tahap pembungkusan/pengemasan:
1) Tahap ini pengemasan tape yang dimasukkan kedalam toples berukuran sedang,
dengan menggunakan sendok.
2) Setelah diisi, kemudian tutup dengan penutup cup dan tempelkan tabel pada luar
kemasan
3) Label disini saya beri nama “peuyeum ketan”.
BAB lll
PENUTUP
A. Kesimpulan
Produk tape ketan adalah sejenis makanan khas yang terbuat dari beras ketan
asli. Produk ini paling cocok dinikmati saat cuaca panas, karena fermentasi dari
ragi tadi sangat berpengaruh terhadap kelembaban suhu sehingga rasa manis
yang dihasilkan akan lebih terasa. Tingkat kematangannya itu kira-kira 3 hari
setelah proses produksi, dan selama itu juga “peuyeum ketan” ini tidak boleh
dimasukkan kedalam lemari pendingin sebelum tingkat kematangan benar-benar
matang. Untuk harga disini, penyusun menjualnya dengan harga Rp.7000 tidak
terlalu mahal dan juga terjangkau di dalam harga pasar. Penulis memasarkannya
ke pasar-pasar, warung/ toko di sekitarnya.
B. Penutup
Demikian proposal usaha ini penulis buat, dengan harapan agar produk
peuyeum ketan ini lebih berkembang dan dapat dikenal luas oleh masyarakat,
dan dapat menjadi transfer Kota lain yang sangat diminati oleh masyarakat yang
lebih luas lagi.