Anda di halaman 1dari 7

PERJANJIAN KERJASAMA JUAL-BELI

ANTARA
PT. TIDEWATER NUSANTARA
DENGAN
PT. MAKEN ENGINEERING
INDONESIA

No : 038/KJB/TWN-MEI/0805/2023

1. Nama : A.L. MUHAMMAD LUKMAN


Alamat : Jl. Ganggeng Raya, No. 3B, Kelurahan Sungai Bambu, Kecamatan Tanjung
Priok-Jakarta Utara.
Jabatan : Direktur Utama PT. TIDEWATER NUSANTARA.

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama serta mewakili PT. TIDEWATER NUSANTARA yang
berkedudukan di Jakarta Utara, beralamat di Jl. Ganggeng Raya, No. 3B, Kelurahan Sungai Bambu,
Kecamatan Tanjung Priok – Jakarta Utara. Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT.
TIDEWATER NUSANTARA, Nomor 03, tanggal 24 Mei 2022 dibuat di hadapan WISHNU
FEBRIZHA ARVENDHA, S.H., M.Kn, Notaris di Kabupaten Bogor, yang telah mendapatkan
pengesahan berdasarkan SK. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor: AHU –
0042898.AH.01.01. TAHUN 2022, NPWP 60.017.260.5-042.000. Oleh karenanya sah bertindak
mewakili PT. TIDEWATER NUSANTARA. Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

2. Nama :
Alamat : Jl. Zamrud Utara Raya no.76 RT/RW 01/12 Kel. Pedulenan Kec. Mustika
Jaya. 17158 Bekasi Timur
Jabatan :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama serta mewakili PT. MAKEN E N G I N E E R I N G
I N D O N E S I A yang berkedudukan di Jl. Zamrud Utara Raya no.76 RT/RW 01/12 Kel. Pedulenan
Kec. Mustika Jaya. 17158 Bekasi Timur. Oleh karenanya sah bertindak mewakili
PT. MAKEN ENGINEERING INDONESIA Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

PARA PIHAK dengan terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut :


1. Bahwa PARA PIHAK secara bersama-sama sepakat untuk melakukan kerjasama usaha yang saling
menguntungkan dengan menandatangani Perjanjian Kerjasama.
2. Bahwa PIHAK PERTAMA mempunyai kemampuan dari sisi memiliki Surat Pernyataan
Pemberian Kewenangan Pengadaan Barang, sehingga membutuhkan suplai barang dari PIHAK
KEDUA.
3. Bahwa PIHAK KEDUA mempunyai kemampuan dari sisi pengadaan barang atau penyuplai barang
berupa Food, Drink, Cigarette dan Groceries untuk kebutuhan PIHAK PERTAMA.
4. Bahwa di dalam Perjanjian ini PARA PIHAK setuju dan sepakat untuk melakukan kerjasama guna
mensinergikan kemampuan, ketepatan, kesesuaian, keberhasilan, kelancaran dan keahlian PARA
PIHAK untuk pelaksanaan pengadaan Logistick kepada PIHAK PERTAMA.
Page 1 of 6
KJB / TWN- ............................
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, PARA PIHAK sepakat bahwa PIHAK KEDUA bersedia untuk
memenuhi kebutuhan perusahaan PIHAK PERTAMA. PARA PIHAK telah setuju dan sepakat untuk
membuat Perjanjian ini berdasarkan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1
DASAR PERJANJIAN

1. PIHAK PERTAMA dengan ini berkehendak untuk menjadikan PIHAK KEDUA selaku Mitra
untuk memenuhi kebutuhan barang berupa Food, Drink, Cigarette dan Groceries untuk kebutuhan
Kapal TWC bagi PIHAK PERTAMA.
2. PIHAK PERTAMA adalah pihak yang memiliki sebuah kebutuhan pengadaan Barang berupa
Barang Logistick.

Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN

1. PARA PIHAK bersedia secara bersama – sama melaksanakan Perjanjian ini untuk pengadaan
Logistic , selanjutnya disebut “Perjanjian”.
2. PARA PIHAK setuju dan sepakat satu sama lain bahwa Perjanjian ini hanya sebatas pengadaan
produk Indofood selanjutnya disebut “Barang”.
3. Spesifikasi dan syarat-syarat barang akan dituangkan dalam Phurcase Order ( PO )
4.
PIHAK KEDUA mengadakan dan menyerahkan Barang berupa barang sesuai dengan Phurchase Order
dengan Spesifikasi jenis karung, dus dan plastik yang digunakan dalam keadaan baik, waktuproduksi dan
pengemasan oleh pabrik serta tampilan kemasan, tidak kotor, tidak basah,tidak sobek atau tidak rusak,
tidak kadaluarsa/expired, Khusus Beras tidak berkutu, dan tidak lembab.
5. Dalam Perjanjian Kerjasama ini PARA PIHAK setuju dan sepakat satu sama lain untuk melakukan
Jual-Beli
Pasal 3
UMUM
• PIHAK KEDUA akan mendapatkan sejumlah pesanan pembelian dalam keseluruhan data
Purchase Order sehungga PIHAK KEDUA mengetahui jadwal kapal yang akan datang
yang harus penuhi
• Jika PIHAK KEDUA mengalami kesulitan dalam memenuhi sebagian dari item pesanan
pembelian, baik itu jenis atau jumlah dan harga dipasaran, makan PIHAK KEDUA
diberikan keleluasaan untuk merevisi atau mengajukan peubahan kepada Staff perwakilan
diperusahaan yang ditunjuk atau kepada Instasi yang telah ditentukan.
• Jika terjadi perubahan harga di pasaran PIHAK KEDUA wajib melaporkan kepada
PIHAK PERTAMA dalam jangka waktu 2X34 jam setelah menerima Purchase Order (
PO ).

Pasal 4
SISTEM PEMBAYARAN

1. Harga Barang dan Quantity diseuaikan dengan Purchase Oder ( PO )


2. PIHAK KEDUA akan menerima pembayaran atas Purchase Order (PO) yang diberikan setelah
barang diterima dan berada di truck agensi, dan mendapatkan Down Payment (DP) 30% (Tiga
puluh persen) dari nilai Purchase Order (PO), yang akan ditransfer setelah seluruh Barang
dalam Purchase Order (PO) diterima di gudang dengan Kondisi baik, dan sudah memenuhi
syarat dari Tim Qc dari PIHAK PERTAMA .

Page 2 of 6

KJB / TWN- ............................


3. Pelunasan pembayaran 70% akan dibayarkan bersamaan dengan mekanisme Roll Over selambat-
lambatnya 14 (Empat Belas) hari Kerja , Jika tidak berjalan dengan Roll over maka Pembayaran
Pelunasan 70%akan diselesaikan sesuai INVOICE, pelunasan akan dapat diselesaikan oleh PIHAK
PERTAMA.
4. PIHAK KEDUA harus melampirkan Fotocopy Purchase Order (PO), Surat Jalan Barang, Bukti Tanda
Terima Barang, Berita Acara Serah Terima Barang dan dokumen-dokumen lain yang dibutuhkan oleh
PIHAK PERTAMA pada saat mengirimkan Invoice kepada PIHAK PERTAMA.
5. Apabila PIHAK KEDUA tidak mencantumkan nomor rekening tujuan pada Invoice, maka PIHAK
PERTAMA akan melakukan pembayaran dengan cara Mentransfer langsung ke Perusahaan/Personil
PIHAK KEDUA.

Pasal 5
KERUSAKAN BARANG

Dalam hal terjadi kerusakan Barang pada saat Barang diterima oleh PIHAK PERTAMA yang
diakibatkan oleh kerusakan produksi, tidak memenuhi standar packaging, Barang tidak layak edar, telah
kedaluwarsa dan atau mendekati masa kedaluwarsa Barang dan saat proses pengiriman Barang (dalam
hal ini disebut “reject”), maka PIHAK PERTAMA dapat mengembalikan Barang tersebut kepada
PIHAK KEDUA untuk dapat diganti atau melakukan retur dengan produk yang baru dalam jangka
waktu 1 (satu) hari setelah Barang yang rusak (reject) tersebut dikembalikan oleh PIHAK PERTAMA
kepada PIHAK KEDUA.

Pasal 6
PELAKSANAAN/MEKANISME KERJASAMA

1. PIHAK KEDUA wajib menyelesaikan 1 (satu) Purchase Order (PO) dari PIHAK PERTAMA
hanya dalam 1 (satu) kali pengiriman Barang dengan jangka waktu paling lambat 3 (tiga) hari sejak
tanggal Purchase Order (PO).
2. Pekerjaan dilakukan ditahap selanjutnya dengan mekanisme Roll Over Maksimal 14 hari kerja untuk
pengamanan Pembayaran Pelunasan 70% (tujuh puluh persen ) sehinga tidak perlu menunggusaat
Pencairan Cheque (hanya sebagai Jaminan Pembayaran ) .
3. Pengiriman Barang dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dilakukan pada jam kerja
yaitu pukul 08.00 WIB – 17.00 WIB atau sesuai kesepakatan kedua belah pihak, ke gudang yang
ditunjuk atau disediakan oleh PIHAK PERTAMA yaitu di Jl. Ganggeng Raya, No. 3B, Kelurahan
Sungai Bambu, Kecamatan Tanjung Priok-Jakarta Utara.
4. Apabila terdapat perubahan alamat pengiriman Barang, maka PIHAK PERTAMA akan
memberikan alamat tujuan pengiriman Barang yang terlampir pada Purchase Order (PO).
5. PIHAK PERTAMA memeriksa kualitas dan kuantitas Barang yang dikirimkan oleh PIHAK
KEDUA, apabila seluruh Barang telah sesuai dengan permintaan PIHAK PERTAMA, maka
PIHAK PERTAMA menandatangani atau menyetujui Berita Acara Serah Terima Barang.
6. Apabila saat PIHAK PERTAMA memeriksa kualitas dan kuantitas Barang yang dikirimkan oleh
PIHAK KEDUA terdapat sebagian dan atau seluruh Barang dalam keadaan rusak atau reject
sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 4, maka PIHAK PERTAMA berhak mengembalikan
Barang rusak atau reject dan selanjutnya PIHAK KEDUA melakukan pengiriman kembali
(selanjutnya disebut “return”) atas barang rusak atau reject untuk diganti dengan Barang baru yang
tidak rusak atau reject.

Page 3 of 6

KJB / TWN- ............................


7. PARA PIHAK setuju dan sepakat satu sama lain bahwa seluruh biaya pengiriman kembali atau
return atas barang rusak atau reject untuk diganti dengan Barang baru yang tidak rusak atau reject
ditanggung oleh PIHAK KEDUA dan tidak dapat dimasukan dalam biaya – biaya yang timbul atas
Perjanjian ini.
Pasal 7
KEWAJIBAN PARA PIHAK

1. PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk:


a. Memeriksa kualitas dan kuantitas seluruh Barang dalam Purchase Order (PO) yang dikirimkan
oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA;
b. Membuat laporan kepada PIHAK KEDUA apabila terdapat Barang rusak (reject) dalam
Purchase Order (PO);
c. Melakukan pembayaran sesuai schedule jika telah memenuhi kelengkapan Invoice kepada
PIHAK KEDUA;
d. Memberikan alamat tujuan pengiriman Barang kepada PIHAK KEDUA apabila terdapat
perubahan alamat pengiriman Barang;

2. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk:


a. Memenuhi kebutuhan Barang sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 2 ayat (3) Perjanjian ini;
b. Melakukan pengiriman Barang kepada PIHAK PERTAMA sesuai Purchase Order (PO);
c. Melakukan pengiriman Barang kembali (return) apabila terdapat Barang rusak atau (reject)
kepada PIHAK PERTAMA;
d. Mencantumkan dengan Nomor Purchase Order (PO), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
PIHAK KEDUA dan Nomor Rekening tujuan pada Invoice yang dikirimkan kepada PIHAK
PERTAMA;
e. Melampirkan Fotocopy Purchase Order (PO), Surat Jalan Barang, Bukti Tanda Terima Barang,
Berita Acara Serah Terima Barang dan dokumen-dokumen lain yang dibutuhkan pada saat
mengirimkan Invoice kepada PIHAK PERTAMA.

Pasal 8
HAK-HAK PARA PIHAK

1. PIHAK PERTAMA berhak untuk:


a. Menerima Barang dari PIHAK KEDUA;
b. Menerima Barang kembali (return) apabila terdapat barang rusak (reject) yang dikirimkan oleh
PIHAK KEDUA;
c. Menerima Invoice beserta lampiran Fotocopy Purchase Order (PO), Surat Jalan Barang, Bukti
Tanda Terima Barang, Berita Acara Serah Terima Barang dan atau dokumen-dokumen lainnya
yang dibutuhkan PIHAK PERTAMA;

2. PIHAK KEDUA berhak untuk:


a. Menerima laporan apabila terdapat Barang yang rusak (reject);
b. Menerima Barang kembali (return) apabila terdapat Barang yang rusak (reject);
c. Mendapatkan alamat tujuan pengiriman Barang dari PIHAK PERTAMA apabila terdapat
perubahan alamat pengiriman Barang;

Page 4 of 6

KJB / TWN- ............................


Pasal 9
SANKSI

KEDUA BELAH PIHAK :

1. Bilamana PIHAK PERTAMA terlambat pembayaran pada saat jatuh tempu 14 ( empat belas )
hari Kerja tersebut maka PIHAK PERTAMA di bebankan Sanksi 1 % Per hari dari Nilai kontrak
yang sudah disepakati.
2. Bilamana PIHAK KEDUA terlambat/ tidak tepat waktu saat pengiriman barang maka PIHAK
KEDUA dibebankan Sanksi Biaya Demorage Kapal sebesar 1% dari nilai kontrak yang telah
disepakati.
Sanksi tersebut diatas adalah atas kesepakatan Kedua Belah pihak yang tercantum dalam surat kontrak
ini.

Pasal 10
PENGAKHIRAN PERJANJIAN

Dengan mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 dan Pasal 1267 Kitab Undang-undang Hukum Perdata
(KUHPer), salah satu PIHAK dapat mengakhiri Perjanjian ini sebelum jangka waktunya berakhir,
apabila pihak lainnya tidak dapat memenuhi kewajibannya sebagaimana yang diatur dalam Perjanjian
ini dengan adanya pemberitahuan terlebih dahulu kepada salah satu PIHAK paling minimal 30 (tiga
puluh) hari sebelum dilakukannya pengakhiran Perjanjian.

Pasal 11
PEMBERITAHUAN

1. PARA PIHAK telah sepakat untuk memberitahukan segala informasi-informasi penting terkait
Perjanjian ini dengan sebenar-benarnya dan sejujur-jujurnya.
2. PARA PIHAK sepakat untuk memberitahukan segala informasi terkait Perjanjian ini kepada
PIHAK lainnya dalam Perjanjian ini dan segala informasi-informasi penting.

Pasal 12
KERAHASIAAN

PARA PIHAK telah setuju dan sepakat untuk tidak memberitahukan segala informasi-informasii terkait
Perjanjian ini baik itu sebagian kecil, sebagian besar dan atau seluruhnya kepada PIHAK di luar
Perjanjian ini, terkecuali:
a. Yang sudah menjadi milik publik atau tersedia untuk publik selain dari tindakan atau kelalaian
PARA PIHAK;
b. Yang diperlukan untuk diungkap berdasarkan ketentuan hukum atau perintah pemerintah,
keputusan, peraturan (dengan ketentuan bahwa PIHAK yang akan mengungkapkan informasi
rahasia yang dimaksud wajib memberikan pemberitahuan secara tertulis terlebih dahulu kepada
PIHAK lainnya mengenai pengungkapan tersebut);
c. Yang diperoleh secara sendiri oleh PIHAK dan atau PARA PIHAK dari PIHAK di luar
Perjanjian ini yang mempunyai hak untuk memberitahukan informasi tersebut.

Page 5 of 6

KJB / TWN- ............................


Pasal 13
KEADAAN KAHAR / FORCE MAJEURE

1. Yang dimaksud Keadaan Kahar (Force Majeure) adalah hal - hal yang terjadi di luar kemampuan
PARA PIHAK, seperti bencana alam, epidemi, kebakaran, banjir, peperangan, huru-hara umum,
pemogokan dan lain-lain yang bersifatnya memaksa dan mempunyai akibat langsung terhadap
pelaksanaan pekerjaan dalam Jangka Waktu Perjanjian ini.
2. Apabila terjadi Keadaan Kahar (Force Majeure), PARA PIHAK harus memberitahukan secara
tertulis kepada salah satu PIHAK selambat-lambatnya 3 x 24 jam sejak terjadinya Keadaan Kahar
(Force Majeure).

Pasal 14
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Setiap dan segala perselisihan atau sengketa yang timbul dari dan atau berhubungan dengan
Perjanjian ini, akan diselesaikan secara musyawarah antara PARA PIHAK tidak lebih dari 30 (tiga
puluh) hari sejak setiap PIHAK menginformasikan kepada PIHAK lain bahwa perselisihan telah
timbul.
2. Jika sebagaimana yang diatur pada Pasal 12 ayat (1) tidak tercapai musyawarah, maka PARA
PIHAK setuju bahwa sengketa tersebut akan diselesaikan dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Pasal 15
LAIN-LAIN

Apabila di kemudian hari ditemukan hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian ini atau ada hal-hal
yang harus diperbaiki diubah, di mana PARA PIHAK memandang perlu hal tersebut, maka PARA
PIHAK sepakat untuk menambah dan atau merubahnya dalam bentuk addendum dan atau amandemen
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

Pasal 16
PENUTUP

Demikian Perjanjian ini dibuat oleh PARA PIHAK dalam keadaan sadar tanpa ada paksaan dari Pihak
Ketiga lainnya, dan surat kontrak ini dibuat rangkap 2 (dua) asli, di atas meterai cukup dengan bunyi dan
kekuatan hukum yang sama untuk masing-masing PIHAK, sehingga memiliki kekuatan hukum yang
sama.
Sebagai kekuatan Hukum terjadinya sengketa maka Kedua Belah Pihak sepakat menunjuk Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. TIDEWATER NUSANTARA. PT. MAKEN ENGINEERING INDONESIA

A.L. MUHAMMAD LUKMAN .....................................


Direktur Utama
Page 6 of 6

KJB / TWN- ............................


KJB / TWN- ............................

Anda mungkin juga menyukai