BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di sanggar 10 yang beralamat di jalan Bakung V
Perumahan Rancaekek Kencana no.12, Rancaekek Wetan, Kabupaten Bandung.
Sanggar 10 berdiri pada tanggal 30 Maret 2006, dan didirikan oleh Kang Uga.
Sanggar 10 adalah sebuah sanggar yang mengeksplorasi rumpun seni sunda dan
klasik Jawa Barat. Sanggar kesenian sunda ini tentu saja telah melahirkan bentuk
bentuk karya tari baik bersifat idealis maupun kepentingan event event khususnya
di daerah Bandung dan umumnya di Jawa Barat.
Sanggar 10 sebenarnya diciptakan karena ketidaksengajaan anak dari Kang
Uga yang hobi sekali menari, karena jarak dari rumah Kang Uga menuju pelatihan
tari anaknya sangat jauh, anaknya memilih berhenti untuk menari di pelatihan itu.
Karena keinginan Kang Uga tidak ingin anaknya melupakan tari yang sudah dia
pelajari, maka Kang Uga meminta anaknya untuk mengajak teman temanya untuk
mempelajari tari dirumahnya yang saat ini menjadi Sanggar 10.
Sanggar 10 memiliki visi dan misi yaitu adalah membantu anak anak yang
ingin mempunyai prestasi di bidang tari, melestarikan karya seni sunda dan klasik
yang hampir punah. Sanggar 10 merupakan wadah pewarisan nilai seni dan
budaya kepada generasi muda khususnya Jawa Barat, serta mengembangkan
potensi generasi muda dalam bidang seni sunda dan tari klasik.
Sanggar 10 memiliki tempat yang agak jauh dari pusat kota,namun karena
keinginan dari mereka yang ingin belajar, tidak sedikit dari mereka yang
senantiasa datang ke sanggar 10 ini. Sanggar 10 banyak memiliki karya tari klasik
yang menarik untuk diteliti, salah satunya Tari Merak.
B. Temuan Penelitian
1. Makna Gerak Tari Merak
Tabel 4.1
Temuan Penelitian
No Nama Gerak Deskripsi Makna
1 Galier Gerakan kepala Merupakan sikap
menengok kearah tari yang diadaptasi
kanan dan kiri. dari gerakan burung
Merak yang sedang
menoleh.

2 Nyawang Gerakan tangan Menandakan sedang

dengan tangan melihat sesuatu dari
ditekuk tepat kejauhan, seperti
dimuka kepala burung Merak yang
(seperti hormat). mencari mangsa
betina

3 Hiber Tangan Memamerkan

direntangkan sayapnya yang
sejajar bahu sambil indah, seperti
mencapit sayap burung Merak
dengan kedua jari mengangkat ekor
dengan tujuan
mengundang betina

4 Kokoreh Gerakan kaki Adaptasi dari

mengais tanah. tingkah laku burung
Seperti seekor merak dalam
burung yang mencari makan
sedang mencari
makan (cacing).
Tabel 4.2
Analisis Gerak
No Nama Gerak Kategori Gerak
1 Adeg adeg Kembar Gerak Murni

2 Trisi Gerak Locomotion

3 Hiber Gerak Maknawi

4 Galier Gerak Maknawi

5 Ukel Gerak Murni

6 Kembang Ngurai Gerak Locomotion

7 Nyawang Gerak Maknawi

8 Kokoreh Gerak Maknawi

 9 Tumpang Tali Gerak Murni

10 Selut Gerak Murni

2. Busana pada Tari Merak

Menurut Anne Ahira (1994:21), Busana dalam arti umum adalah bahan tekstil
atau bahan lainya yang sudah dijahit atau tidak dijahit yang dipakai atau
disampirkan untuk menutup tubuh seseorang. Busana dalam arti sempit dapat
diartikan sebagaai bahan tekstil yang disampirkan atau dijahit terlebih dahulu dan
dipakai untuk menutup tubuh seseorang yang langsung menutup kulit ataupun
yang tidak langsung menutup kulit. Sedangkan busana dalam pengertian luas
adalah segala sesuatu yang dipakai mulai dari kepala sampai ujung kaki yang
memberikan kenyamanan dan menampilkan keindahan si pemakai.
a. Busana
1) Kace

Kace berbentuk menyerupai kalung yang digunakan penari untuk

menutupi leher hingga dada. Fungsi dari properti ini adalah untuk
memudahkan penari saat melakukan gerakan. Hiasan kace ini memiliki
motif tertentu yang sangat indah.
2) Kemben

Para penari merak mengenakan penutup dada yang terbuat dari bahan
kain mirip seperti kemben. Cara pemakaian kain ini dengan
melingkarkannya ke bagian tubuh penari dari bagian dada hingga
perut. Warna kainnya beragam sesuai dengan kebutuhan. Selain itu,
penutup dada ini dilengkapi dengan tali pengikat, sehingga tidak
melorot.

3) Sayap

Properti sayap atau ekor merupakan ciri khas dari tarian ini. Tidak
seperti tari lainnya yang menggunakan selendang. Pada tari merak,
kain akan dibuat semirip mungkin, sehingga bentuknya menyerupai
sayap. Bagian ini adalah ciri utama dari kostum penari merak. Sayap
 merak ini memiliki ornamen dan corak warna-warni yang terlihat
sangat indah.

4) Samping / Rok

Pada bagian bawah tari merak, menggunakan kostum berbentuk rok

yang motifnya serasi dengan bagian atas. Bagian rok penari diberi
aksesoris dan pernak-pernik yang menggambarkan bulu burung merak.

b. Aksesoris
1) Tekes

Tekes merupakan salah satu properti yang digunakan oleh penari tari
merak di atas kepalanya. Tekes ini juga kerap disebut dengan sebutan
siger. Siger atau tekes biasanya dibuat menyerupai bentuk kepala
burung merak, lengkap dengan jambul di atasnya. Pada bagian paruh,
dilengkapi dengan mute. Mute ini berbentuk memanjang, ketika penari
bergerak maka mute tersebut ikut bergerak.
2) Gugunungan

Gugunungan merupakan sebuah hiasan yang digunakan pada kepala

bagian belakang yang berbentuk menyerupai seperti kepala burung
merak.Jika terkena sorotan cahaya lampu garuda mungkur akan
memantulkan sinarnya. hasil kilauan ini akan mengilustrasikan burung
merak dalam menarik perhatian pasangannya. Memiliki fungsi sebagai
hiasan di bagian kepala penari.

3) Susumping

Susumping merupakan bagian dari kostum tarian merak yang

berfungsi sebagai hiasan di telinga penari.Sesumping berbentuk
menyerupai bulu merak yang telah dipercantik dan diukir serta di cat
dengan warna kuning keemasan.Biasanya sesumping di pakai pada
 bagian telinga si penari dengan cara disisipkan serta dilengkapi pula
dengan payet yang berwarna warni.

4) Kilat Bahu

Kilat bahu merupakan sebuah gelang yang digunakan pada bagian

bahu yang berfungsi sebagai aksesoris dalam menarikan tarian merak.
Pada bagian depan disertai dengan garis-garis lengkung serta garis
dekoratif, bentuknya menyerupai dengan burung merak.

5) Sabuk

Sabuk merupakan kain beludru berwarna hitam yang dilengkapi

dengan manik-manik di sekelilingnya. Sabuk ini memiliki fungsi untuk
mengencangkan kemben, sinjang dan juga selendang. Pada bagian
 depan terdapat satu hiasan yang berbentuk lingkaran, fungsinya adalah
untuk mengunci sabuk.

6) Gelang Tangan

Gelang tangan merupakan properti yang digunakan penari pada bagian

pergelangan tangan. Gelang biasanya dilengkapi dengan ornamen-
ornamen lainnya seperti manik-manik dan hiasan mute. Dan berfungsi
untuk mempercantik penari.

c. Properti
1) Selendang / Sampur

Sampur ialah properti Tari Merak yang cara penggunaannya dibiarkan

menjuntai dari pinggang. Sampur sendiri dibuat dari bahan tisu,
bentuknya memanjang dan mempunyai hiasan yang menyerupai
burung merak juga. Warnanya sendiri disesuaikan dengan kostum
keseluruhan penari sehingga tubuh penari terhindar dari kesan ramai.
 3. Tata Rias pada Tari Merak
Adapun definisi lain tentang tata rias yang diungkapkan oleh Rosala (dalam
Evi Saharah 2015,hlm,22) bahwa: “tata rias diperlukan dalam tari sebagai
pendukung untuk memperkuat suatu karakteristik muka yang disesuaikan dengan
tata rias pada kedok masing-masing’’.
Tata rias berfungsi menampilkan keindahan dan kecantikan secara wajar dan
tidak kelebihan. Berdasarkan jenisnya bahwa tata rias menjadi terbagi 4
kelompok, hal ini berdasarkan tori yang dikemukakan oleh Caturwati, dkk
(1997,hlm,6) bahwa: “tata rias sehari-hari, tata rias khusus, tata rias pertunjukan,
dan tata rias tari”.

4. Fungsi Tarian Merak

Pada umumnya tarian merak ini sering ditampilkan pada acara penyambutan
tamu, akan tetapi juga berfungsi sebagai salah satu media hiburan dan pengisi
acara masyarakat. Berikut ini merupakan beberapa fungsi dari tari merak, antara
lain sebagai berikut:
1. Tarian merak adalah salah satu pilihan tari dari daerah Jawa Barat untuk
menerima tarmu dalam acara pernikahan.
2. Tari merak juga dikenakan sebagai penyambutan ketika ada sebuah kunjungan
dari seorang tamu-tamu penting.
3. Tari merak merupakan salah satu tarian yang dapat digunakan untuk
menyambut rombongan pengantin pria menuju pelaminan.
4. Tari merak merupakan salah satu tarian asli daerah Jawa Barat yang turut
mengenalkan Indonesia di mata dunia.