Adinda Saraswati
19220054
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bimbingan Konseling
Email : adinda.saras8@gmail.com
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Perkembangan pesat bimbingan konseling juga tidak terlepas dari pengaruh teknologi.
Pada dasarnya konseling ialah dengan pertemuan tatap muka antar Konselor dan Klien,
namun pada saat ini konseling dapat dilangsungkan dengan berbagai media yang
dimungkinkan berhubungan dengan bimbingan konseling jarak jauh. Bimbingan konseling
dari jarak atau bimbingan konseling online yang bisa dibantu dengan teknologi yang semakin
bertumbuh dan mengalami proses yang semakin maju. Dengan bantuan teknologi
menggunakan komputer juga sistem informasi komputer telah tersedia, bisa digunakan secara
luas selama beberapa waktu ini. Perkembangan yang sangat pesat dan penggunaan internet
untuk menyalurkan informasi dan menyalurkan komunikasi telah menghasilkan bentuk-
bentuk bimbingan konseling online, salah satunya adalah bimbingan konseling jarak jauh
yang dibantu oleh teknologi, yang dapat diperbaharui dengan mudah yang kaitannya dengan
kemajuan teknologi dan praktiknya.
Bimbingan konseling online merupakan dua kata yang berbeda yaitu “konseling”
berasal dari kata “Counseling” (Inggris) dan kata “Online”. Kata tersebut lebih lanjut dapat
juga diartikan sebagai berikut ini : Bimbingan konseling sebagai serangkaian kegiatan paling
pokok dari bimbingan yang usaha untuk membantu konseli/klien secara tatap muka yang
tujuan untuk klien dapat mengambil tanggung jawab tersendiri terhadap berbagai persoalan
atau masalah. Mallen & Vogel (2005) dalam Abda P. Ursula (2021) mereka menjelaskan apa
itu konseling online:
“Any delivery of mental or behavioural health services, including but not limited to
therapy, consultation, and psychoeducation, by a licensed practitioner to a client in
a non-face-to-face setting through distance communication technologies such as the
telephone, asynchronous email, synchronous chat, and video conference”.
Bimbingan konseling online adalah alternatif strategi pelayanan konseling, sebab
dapat dilihat dari sudut pandang perkembangan teknologi pada saat ini juga kebutuhan akan
konseling sangat meningkat karena keterbatasan waktu klien yang tidak sesuai dengan jadwal
konseling. Kondisi itu juga sangat diharuskan oleh konselor untuk dapat menguasai teknlogi
dan cara menggunakan media virtual, beretika dalam bimbingan konseling online. Dengan
kelanjutan artikel ini pun mendiskripsikan bagaimana bimbingan konseling online agar
diberikan pemahaman konseptual didalam pelayanan bimbingan konseling online. Sehingga
kedepannya konselor dapat melakukan pelayanan e-counseling secara profesional dengan
memperhatikan etika saat pelaksanaan bimbingan konseling online melalui internet.
PEMBAHASAN
Pengertian Konseling Online
Era digitalisasi merupakan era yang sangat berpengaruh bagi perkembangan dan
kemajuan teknologi. Bimbingan konseling online ialah bentuk nyata dari dampak
perkembangan teknologi di era 4.0 ini. Konseling online jika dikaji dari segi istilah dan
bahasa terdiri dari dua kata yaitu konseling dan online.
Bimbingan konseling ialah usaha untuk membantu konseli secara tatap muka atau
bisa disebut dengan (bimbingan konseling langsung) yang tujuan konseli untuk mengambil
tanggung jawab tersendiri dengan bermacam-macam persoalan ataupun masalah khusus,
dengan kata lain dan teratasinya masalah yang dihadapi oleh konseli. Bimbinga konseling
merupakan proses belajar bertujuan untuk konseli bisa mengenal diri sendiri, menerima diri
sendiri dengan realistis dalam proses penyesuaian lingkungannya disekitar. Bimbingan
konseling juga bertujuan untuk membantu individu itu untuk bisa menginterprestasi fakta-
fakta, mendalami nilai hidup individu tersebut, kini dan masa mendatang..
Winkel (2004:105) dalam Ardi. Z, Meivilona F. Y, dan Ifdil Ifdil (2013) menyebutkan
bahwa “konseling adalah serangkaian kegiatan paling pokok dalam bimbingan dalam usaha
membantu konseli/konseli secara tatap muka dengan tujuan agar konseli dapat mengambil
tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan. Seiring dengan pendapat di atas
Prayitno dan Erman Amti mengungkapkan bahwa “konseling adalah proses pemberian
bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (konselor) kepada
individu yang bermasalah (konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi
konseli.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa konseling adalah usaha
membantu konseli secara tatap muka yang bertujuan untuk membantu konseli mengatasi
permasalahan yang dihadapi secara mandiri serta mampu mengambil keputusan terhadap
berbagai permasalahan yang dihadapinya. Sementara online menurut Wikipedia, adalah
dimaknai dalam jaringan atau daring atau keadaan saat sesuatu terhubung ke dalam suatu
jaringan atau system. Lebih lanjut kata online jaringan (seperti Internet) dan siap untuk
digunakan (atau digunakan oleh) komputer atau perangkat lain.
Secara umum, sesuatu dikatakan online adalah bila ia terkoneksi/terhubung dalam
suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar. Online adalah istilah saat kita sedang
terhubung dengan internet atau dunia maya, baik itu terhubung dengan akun media social,
email dan berbagai jenis akun lainnya yang kita pakai atau gunakan lewat internet. Jadi dapat
disimpulkan bahwa online adalah suatu jaringan atau perangkat yang dalam kondisi
terhubung ke internet yang dapat digunakan kapan saja dan dimana saja.
Berdasarkan penjabaran di atas dapat kita dilihat bahwa konseling online adalah
kegiatan konseling yang dilakukan dengan memanfaatkan media yang terhubung ke internet.
Menurut Pranesti Konseling online merupakan suatu perpaduan antara kemajuan ilmu
pengetahuan tentang layanan bimbingan konseling dan penguasaan ilmu teknologi.
Nabilah (dalam Prasetyo dan Djuniadi) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan
konseling melalui internet adalah layanan konseling profesional antara konselor dengan
konseli yang terpisah jarak dan waktu dengan memanfaatkan teknologi internet baik
interaktif maupun tidak interaktif, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan
menggunakan situs yang aman dan berisi informasi-informasi yang senantiasa diperbaharui,
dimana layanan konselingnya bisa diberikan melalui email, chat, maupun video conferencing
dengan aman (Muliani. N. Harahap. 2021).
Lebih lanjut Prasetyo dan Djuniadi (2015, p.7) dalam Muliani. N. Harahap (2021)
mengungkapkan, seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, ada
cara baru yang dapat membantu proses konseling, yaitu dengan memanfaatkan teknologi
untuk berkomunikasi melaui format jarak jauh yang dikenal dengan istilah e-konseling.
KESIMPULAN
Penggunaan teknologi dalam bimbingan konseling membuat kemajuan dalam
pelayanan konseling dalam menghadapi tantangan di era 4.0. Sangatlah penting bagi konselor
untuk melakukan konseling online karena seiring perkembangan teknologi yang semakin
modern yang menuntut bagaimana konselor untuk dapat memberikan layanan konseling
tanpa konseling face to face, sehingga harus menciptakan inovasi-inovasi dalam layanan
bimbingan konseling yang kemudiannya dapat berjalan dengan efektif serta sebagai alternatif
strategi pelayanan konseling, karena dapat dilihat sejauh perkembangan saat ini kebutuhan
akan konseling sangat meningkat. Adapun juga hambatan yang di alami pada saat konseling
online tersebut tetapi bisa diatasi. Oleh sebab itu konselor online diharapkan untuk melek
teknologi, dapat menggunakan serta memanfaatkan teknologi, memiliki berbagai wawasan,
pengetahuan dan etika dalam melakukan layanan konseling online walapun memang di
indonesia masih belum ada etik yang mengatur penyelengaraan konseling online.
DAFTAR PUSTAKA
Abda P. Ursula (2021). Mengenal Layanan Konseling Online. DAIWI WIDYA Jurnal
Pendidikan Vol.08 No.3 Edisi Juni 2021
Ardi. Z, Meivilona F. Y, dan Ifdil Ifdil (2013). Konseling Online: Sebuah Pendekatan
Teknologi Dalam Pelayanan Konseling. Jurnal Konseling dan Pendidikan ISSN
Cetak: 2337-6740 - ISSN Online: 2337-6880. Volume 1 Nomor 1, Februari 2013,
Hlm 1-5.
Muliani. N. Harahap (2021). Konseling Online sebagai Solusi di Masa Pandemi Covid 19.
Jurnal Bimbingan Konseling Islam. Volume 3 Nomor 1, Juni 2021, h. 51 – 64
Yeni Elvitasari. 2018. “Konseling Online Sebagai Tawaran Alternatif untuk Menarik Minat
Masyarakat Mengikuti Konseling”. Skripsi. Batusangkar : Institut Agama Islam
Negeri.