Cost Model
Penyusutan
Revaluation Model
2
Penyusutan
Penyusutan
• Setiap bagian aset tetap yang
memiliki biaya perolehan cukup
signifikan terhadap total biaya
perolehan seluruh aset harus
disusutkan secara terpisah.
– Contoh : rangka dan mesin
pesawat
• Beban penyusutan untuk setiap
periode harus diakui dalam
laporan laba rugi kecuali jika
beban tersebut dimasukkan dalam
jumlah tercatat aset lain.
3
Penyusutan
Penyusutan aset dimulai pada saat aset Penyusutan
tersebut siap digunakan
– Pada saat aset berada di lokasi dan
kondisi yang diinginkan agar aset siap Implikasinya,
digunakan sesuai dengan keinginan dan penyusutan tidak
maksud manajemen. dihentikan sekalipun
Penyusutan aset dihentikan lebih awal aset:
ketika: – sedang tidak
digunakan atau
– Diklasifikasikan sebagai aset dimiliki
– dihentikan
untuk dijual; dan
penggunaannya
– Aset dihentikan pengakuannya.
Tanah dan bangunan diperlakukan
sebagai aset terpisah walaupun
diperoleh sekaligus.
4
Penyusutan
• Nilai residu dan umur manfaat suatu
aset harus di-review minimum setiap
akhir tahun buku
– Jika hasil review berbeda dengan
estimasi sebelumnya maka perbedaan
tersebut harus diperlakukan sebagai
perubahan estimasi akuntansi.
5
Penyusutan
Umur Manfaat
6
Penyusutan
• Metode penyusutan yang Metode Penyusutan
digunakan:
– Harus mencerminkan ekspektasi pola
konsumsi manfaat ekonomis masa
depan atas aset oleh entitas.
– Harus di-review minimum setiap
akhir tahun buku, dan
– Perubahan metode diperlakukan
sebagai perubahan estimasi.
7
Penyusutan
Metode Penyusutan
8
Penurunan Nilai – PSAK 48
• PSAK 48 tentang Penurunan Nilai Aset, yang membahas:
1. Bagaimana entitas melakukan review atas nilai tercatat aset,
2. Bagaimana menentukan recoverable amount suatu aset, dan
3. Kapan mengakui atau membalik rugi penurunan nilai.
• Penurunan nilai terjadi jika nilai tercatat aset lebih tinggi dibandingkan
nilai terpulihkan (recoverable amount)
• Recoverable amount adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi
biaya penjualan dengan nilai kini penggunaan aset.
• Penurunan nilai diakui di laporan laba rugi
• Revew penurunan nilai dilakukan setiap pelaporan
• Penurunan boleh dapat dibalikkan sebesar yang telah terjadi
9
Penurunan Nilai
Setiap tanggal pelaporan perusahaan harus menguji
apakah terdapat indikasi (external atau internal)
penurunan nilai, jika ada maka dilakukan pengujian
berikut:
10
Ilustrasi Penurunan Nilai
Contoh: Misalkan perusahaan Carita melakukan uji penurunan
nilai untuk peralatannya. Nilai buku dari peralatan tersebut
sebesar Rp200 juta sedangkan nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual sebesar Rp180 juta, dan nilai pakainya Rp205 juta.
Rp200 jt Rp205 jt
Tdk ada
penurunan
nilai
Rp180 jt Rp205 jt
11
Ilustrasi Penurunan Nilai
Misalkan informasi yang ada tetap sama untuk PT Carita kecuali nilai pakai
dari peralatannya menjadi Rp175 juta.
Rp20 jt Rugi penurunan nilai
Rp200 jt Rp180 jt
Rp180 jt Rp175 jt
13
Penghentian Pengakuan
• Penghentian pengakuan pada saat penggantian sebagian aset tetap
– Entitas mengakui biaya perolehan dari penggantian dalam jumlah tercatat
aset.
– Kemudian menghentikan pengakuan jumlah tercatat bagian yang
digantikan tanpa memperhatikan bagian yang digantikan telah disusutkan
secara terpisah. Jika tidak praktis, biaya perolehan penggantian = biaya
perolehan yang digantikan.
• Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan suatu aset
tetap harus ditentukan sebesar perbedaan antara :
– Jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dan
– Jumlah tercatat dari aset.
14
Pengungkapan
Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan jumlah
tercatat bruto
Metode penyusutan yang digunakan
Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan
Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan awal dan akhir
periode.
Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode
Keberadaan dan jumlah restriksi atas hak milik karena
penjaminan utang
Jumlah pengeluaran yang diakui dalam pembangunan
Jumlah komitmen kontraktual dalam perolehan
Jumlah kompensasi pihak ketiga untuk aset yang mengalami
penurunan nilai, hilang / dihentikan.
Pemilihan metode akuntansi
Perubahan estimasi
15
Pengungkapan Revaluasi
Jumlah tercatat setiap jenis aktiva tetap Surplus penilaian kembali neraca
16
Transisi dan Tanggal Efektif
• Transisi:
– Entitas yang sebelum PSAK ini melakukan revaluasi dan kemudian
menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran
aset tetapnya, maka nilai revaluasi aset tetap tersebut dianggap
sebagai biaya perolehan (deemed cost). Biaya perolehan tersebut
adalah nilai pada saat PSAK ini diterbitkan.
– Entitas yang sebelum penerapan PSAK ini pernah melakukan revaluasi
aset tetap dan masih memiliki selisih saldo revaluasi aset tetap, maka
pada saat penerapan pertama kali harus mereklasifikasi seluruh saldo
selisih revaluasi aset tetap tersebut ke saldo laba dan hal tersebut
harus diungkapkan
• Efektif 1 Januari 2008
17
Kasus – Model Revaluasi & Cost
Informasi terkait aset yang diperoleh pada 1 Januari 2006:
Harga perolehan: Rp100 juta
Umur manfaat: 5 tahun, tidak ada nilai sisa
Metode depresiasi: Garis lurus
21
Jawaban – Revaluasi - Eliminasi
1/1/06 Dr. Aset Rp100 juta
Cr. Kas Rp100 juta
22
Jawaban – Revaluasi - Eliminasi
31/12/07 Dr. Beban Depresiasi Rp30 juta (120 juta/4)
Cr. Akumulasi Depresiasi Rp30 juta
23
Jawaban – Revaluasi - Eliminasi
31/12/08 Dr. Beban Depresiasi Rp15 juta (4,500/3)
Cr. Akumulasi Depresiasi Rp15 juta
24
Jawaban – Model Biaya
1/1/06 Dr. Aset Rp100 juta
Cr. Kas Rp100 juta
1/1/07 No journal
26
Ilustrasi Pembayaran Tangguhan
• PT. Mulia membeli mesin pabrik dengan melalui angsuran. Uang
muka yang dibayarkan sebesar Rp500 juta, angsuran 5 tahun yang
dibayarkan Rp200 juta per tahun.
• Tingkat bunga yang berlaku 12%
• Nilai tunai mesin tersebut adalah PVA i=12%, n=5. Nilai tunai
angsuran = 720,95
• Nilai mesin pabrik 730,95+500 = 1.230,95
Jurnal perolehan
Dr. Mesin 1.230,95
Cr. Kas 500
Cr. Utang 720,95
Pembayaran angsuran 1
Dr. Utang 113,49
Dr. Beban bunga 86,51
Cr. Kas 200
27
Ilustrasi Perubahan Estimasi
PT Artha, membeli peralatan seharga Rp510 juta yang diperkirakan
memiliki umur manfaat 10 tahun dengan nilai sisa sebesar Rp10 juta pada
akhir masa manfaatnya. Depresiasi telah dicatat selama 7 tahun dengan
metode garis lurus. Pada tahun 2010 (tahun ke-8), ditentukan bahwa umur
manfaatnya menjadi 15 tahun dengan nilai sisa Rp5 juta pada akhir masa
manfaat yang baru tersebut..
Questions:
– Bagaimanakah ayat jurnal untuk
membenarkan depresiasi tahun-tahun sebelumnya?
– Hitung beban depresiasi tahun 2010.
28
Ilustrasi Perubahan Estimasi
Setelah 7 tahun
29
Ilustrasi Perubahan Estimasi
Setelah 7 tahun
Nilai tercatat bersih Rp160 juta Penghitungan beban
Nilai sisa (baru) 5 juta depresiasi tahun
Basis depresiasi 155 juta 2010
Sisa umur manfaat 8 tahun
Depresiasi tahunan Rp 19,375 juta
30
Ilustrasi Penghentian Pengakuan
Kasus
31
Ilustrasi Penghentian Pengakuan
Jurnal
32
Ilustrasi Penjualan Aset
Penjualan Aset
PT Goldmine memiliki suatu mesin dengan harga perolehan
senilai Rp 200 juta saat mesin tersebut dibeli pada 1 Juli 2007.
Beban depresiasi dicatat senilai Rp24 juta per tahun, sehingga
saldo akumulasi penyusutan adalah Rp84 juta pada 31
Desember 2010. Mesin tersebut dijual pada 1 September 2011
dengan harga Rp105 juta.
Siapkanlah ayat jurnal untuk:
a) Depresiasi tahun 2011 dan
b) Mencatat penjualan
33
Ilustrasi Penjualan Aset
a) Depresiasi untuk tahun 2011
b) Mencatat penjualan
Situasi Untung
35
Ilustrasi Pertukaran Aset –
Tanpa Substansi Komersial
Sriwijaya Kutai
Nilai wajar peralatan yang diterima 155 135
Kas yang diterima / dibayar (20) 20
Dikurangi: Nilai tercatat peralatan
(280 juta-190 juta) (90)
(280 juta-100 juta) (180)
Untung (Rugi) pertukaran 45 -25
38
Kasus Pertukaran Aset
Memiliki Substansi Komersial
Sriwijaya:
Dr. Peralatan Rp155 juta
Dr. Akumulasi depresiasi 190 juta
Cr. Kas 20 juta
Cr. Peralatan 280 juta
Cr. Keuntungan pertukaran 45 juta
Kutai:
Dr. Kas Rp20 juta
Dr. Peralatan 135 juta
Dr. Akumulasi depresiasi 100 juta
Dr. Kerugian pertukaran 25 juta
Cr. Peralatan Rp280 juta
39
Kasus Pertukaran Aset
Sriwijaya (Memiliki Substansi Komersial):
Dr. Peralatan Rp155 juta
Dr. Akumulasi depresiasi 190 juta
Cr. Kas Rp20 juta
Cr. Peralatan 280 juta
Cr. Keuntungan penghapusbukuan aset 45 juta
40
Kasus Pertukaran Aset
Kutai (Memiliki Substansi Komersial):
Dr. Kas Rp20 juta
Dr. Peralatan 135 juta
Dr. Akumulasi depresiasi 100 juta
Dr. Rugi penghapusbukuan peralatan 25 juta
Cr. Peralatan Rp280 juta
41
Kasus Revaluasi
Mengakui Revaluasi
Suatu entitas mengakui nilai dari aset tetap berwujud
setelah perolehan pada harga perolehan atau nilai wajar.
43
Kasus Revaluasi
Revaluasi — Aset yang Dapat Terdepresiasi
PT Lancar membeli peralatan senilai Rp500 juta pada 2
Januari 2010 yang memiliki masa manfaat 5 tahun. Peralatan
tersebut didepresiasikan menggunakan metode garis lurus
tanpa nilai sisa. PT Lancar memilih untuk menggunakan
metode nilai wajar untuk mengakui peralatannya. PT Lancar
mencatat beban depresiasi sebesar Rp100 juta (Rp500 juta/5)
pada 31 Desember 2010 sebagai berikut:
44
Kasus Revaluasi
Revaluation—Depreciable Assets
Setelah jurnal tersebut, peralatan yang dimiliki oleh PT Lancar
memiliki nilai buku Rp400 juta. PT Lancar menapatkan
infromasi dari penilai independen yang menyatakan bahwa
peralatan tersebut bernilai Rp460 juta pada 31 Desember
2010.
45
Kasus Revaluasi
Penyajian Revaluasi — Aset yang Dapat Didepresiasi
Pada laporan laba/rugi komprehensif:
Laba komprehensif lain-lain:
Keuntungan yang belum terealisasi – peralatan Rp60 juta
Pada laporan posisi keuangan:
Aset tetap
Peralatan (Rp500 juta – Rp40 juta) Rp460 juta
Akumulasi depresiasi – peralatan (Rp100 juta – Rp100 juta) -0-
Ekuitas
Akumulasi laba komprehensif lainnya Rp60 juta
47
TERIMA KASIH
Dwi Martani
Departemen Akuntansi FEUI
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id
08161932935 atau 081318227080
48