Anda di halaman 1dari 48

Penyusutan

Cost Model
Penyusutan
Revaluation Model

Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat


disusutkan (depreciable amount) dari suatu aset selama umur
manfaatnya (useful life).

2
Penyusutan
Penyusutan
• Setiap bagian aset tetap yang
memiliki biaya perolehan cukup
signifikan terhadap total biaya
perolehan seluruh aset harus
disusutkan secara terpisah.
– Contoh : rangka dan mesin
pesawat
• Beban penyusutan untuk setiap
periode harus diakui dalam
laporan laba rugi kecuali jika
beban tersebut dimasukkan dalam
jumlah tercatat aset lain.
3
Penyusutan
 Penyusutan aset dimulai pada saat aset Penyusutan
tersebut siap digunakan
– Pada saat aset berada di lokasi dan
kondisi yang diinginkan agar aset siap Implikasinya,
digunakan sesuai dengan keinginan dan penyusutan tidak
maksud manajemen. dihentikan sekalipun
 Penyusutan aset dihentikan lebih awal aset:
ketika: – sedang tidak
digunakan atau
– Diklasifikasikan sebagai aset dimiliki
– dihentikan
untuk dijual; dan
penggunaannya
– Aset dihentikan pengakuannya.
 Tanah dan bangunan diperlakukan
sebagai aset terpisah walaupun
diperoleh sekaligus.
4
Penyusutan
• Nilai residu dan umur manfaat suatu
aset harus di-review minimum setiap
akhir tahun buku
– Jika hasil review berbeda dengan
estimasi sebelumnya maka perbedaan
tersebut harus diperlakukan sebagai
perubahan estimasi akuntansi.

5
Penyusutan
Umur Manfaat

Faktor yang harus diperhitungkan dalam menentukan


umur manfaat.
• Prakiraan daya pakai aset;
• Prakiraan tingkat keausan fisik;
• Keusangan teknis dan keusangan komersil;
• Pembatasan penggunaan aset karena aspek hukum (misal :
sewa).

6
Penyusutan
• Metode penyusutan yang Metode Penyusutan
digunakan:
– Harus mencerminkan ekspektasi pola
konsumsi manfaat ekonomis masa
depan atas aset oleh entitas.
– Harus di-review minimum setiap
akhir tahun buku, dan
– Perubahan metode diperlakukan
sebagai perubahan estimasi.

7
Penyusutan
Metode Penyusutan

Menghasilkan pembebanan yang tetap


Garis Lurus sepanjang umur manfaat selagi nilai residu
tidak berubah

Menghasilkan pembebanan yang menurun


Saldo Menurun sepanjang umur manfaat

Jumlah Unit Menghasilkan pembebanan berdasarkan


penggunaan

8
Penurunan Nilai – PSAK 48
• PSAK 48 tentang Penurunan Nilai Aset, yang membahas:
1. Bagaimana entitas melakukan review atas nilai tercatat aset,
2. Bagaimana menentukan recoverable amount suatu aset, dan
3. Kapan mengakui atau membalik rugi penurunan nilai.
• Penurunan nilai terjadi jika nilai tercatat aset lebih tinggi dibandingkan
nilai terpulihkan (recoverable amount)
• Recoverable amount adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi
biaya penjualan dengan nilai kini penggunaan aset.
• Penurunan nilai diakui di laporan laba rugi
• Revew penurunan nilai dilakukan setiap pelaporan
• Penurunan boleh dapat dibalikkan sebesar yang telah terjadi

9
Penurunan Nilai
Setiap tanggal pelaporan perusahaan harus menguji
apakah terdapat indikasi (external atau internal)
penurunan nilai, jika ada maka dilakukan pengujian
berikut:

10
Ilustrasi Penurunan Nilai
Contoh: Misalkan perusahaan Carita melakukan uji penurunan
nilai untuk peralatannya. Nilai buku dari peralatan tersebut
sebesar Rp200 juta sedangkan nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual sebesar Rp180 juta, dan nilai pakainya Rp205 juta.

Rp200 jt Rp205 jt

Tdk ada
penurunan
nilai

Rp180 jt Rp205 jt
11
Ilustrasi Penurunan Nilai
Misalkan informasi yang ada tetap sama untuk PT Carita kecuali nilai pakai
dari peralatannya menjadi Rp175 juta.
Rp20 jt Rugi penurunan nilai

Rp200 jt Rp180 jt

Rp180 jt Rp175 jt

Dr. Rugi penurunan nilai Rp20 juta


Cr. Akumulasi depresiasi – peralatan Rp20 juta
12
Penghentian Pengakuan
• Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya
pada saat:
a) dilepaskan; atau
b) Tidak ada manfaat ekonomis masa depan
yang diharapkan dari penggunaan atau
pelepasannya.
• Laba atau rugi yang timbul dari penghentian
pengakuan aset tetap harus dimasukkan dalam laporan
laba rugi pada saat aset tersebut dihentikan
pengakuannya (kecuali transaksi jual-sewa balik).
• Laba tidak boleh diklasifikasikan sebagai pendapatan.

13
Penghentian Pengakuan
• Penghentian pengakuan pada saat penggantian sebagian aset tetap
– Entitas mengakui biaya perolehan dari penggantian dalam jumlah tercatat
aset.
– Kemudian menghentikan pengakuan jumlah tercatat bagian yang
digantikan tanpa memperhatikan bagian yang digantikan telah disusutkan
secara terpisah. Jika tidak praktis, biaya perolehan penggantian = biaya
perolehan yang digantikan.
• Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan suatu aset
tetap harus ditentukan sebesar perbedaan antara :
– Jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dan
– Jumlah tercatat dari aset.

14
Pengungkapan
 Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan jumlah
tercatat bruto
 Metode penyusutan yang digunakan
 Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan
 Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan awal dan akhir
periode.
 Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode
 Keberadaan dan jumlah restriksi atas hak milik karena
penjaminan utang
 Jumlah pengeluaran yang diakui dalam pembangunan
 Jumlah komitmen kontraktual dalam perolehan
 Jumlah kompensasi pihak ketiga untuk aset yang mengalami
penurunan nilai, hilang / dihentikan.
 Pemilihan metode akuntansi
 Perubahan estimasi
15
Pengungkapan Revaluasi

Dasar yang digunakan untuk menilai kembali aktiva

Tanggal efektif penilaian Nama penilai independen, bila ada

Hakekat setiap petunjuk yang digunakan untuk menentukan biaya pengganti

Jumlah tercatat setiap jenis aktiva tetap Surplus penilaian kembali neraca

16
Transisi dan Tanggal Efektif

• Transisi:
– Entitas yang sebelum PSAK ini melakukan revaluasi dan kemudian
menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran
aset tetapnya, maka nilai revaluasi aset tetap tersebut dianggap
sebagai biaya perolehan (deemed cost). Biaya perolehan tersebut
adalah nilai pada saat PSAK ini diterbitkan.
– Entitas yang sebelum penerapan PSAK ini pernah melakukan revaluasi
aset tetap dan masih memiliki selisih saldo revaluasi aset tetap, maka
pada saat penerapan pertama kali harus mereklasifikasi seluruh saldo
selisih revaluasi aset tetap tersebut ke saldo laba dan hal tersebut
harus diungkapkan
• Efektif 1 Januari 2008

17
Kasus – Model Revaluasi & Cost
Informasi terkait aset yang diperoleh pada 1 Januari 2006:
Harga perolehan: Rp100 juta
Umur manfaat: 5 tahun, tidak ada nilai sisa
Metode depresiasi: Garis lurus

Tanggal Biaya Penggantian Terdepresiasi


1 Januari 2007 Rp120 juta
1 Januari 2008 Rp45 juta
1 Januari 2009 Rp50 juta
Diminta:
a. Buatlah seluruh jurnal yang diperlukan berdasarkan Model Revaluasi!
b. Buatlah seluruh jurnal yang diperlukan berdasarkan Model Biaya (Cost
Model)! Asumsikan kondisi pada 1 Januari 2008 memenuhi kriteria
penurunan nilai (impairment)!
18
Jawaban – Revaluasi - Proporsional
1/1/06 Dr. Aset Rp100 juta
Cr. Kas Rp100 juta

31/12/06 Dr. Beban depresiasi Rp20 juta


Cr. Akumulasi Depresiasi Rp20 juta

1/1/07 Dr. Aset Rp50 juta*


Cr. Akumulasi Depresiasi Rp10 juta**
Cr. Surplus Revaluasi Rp 40 juta

*((120 juta – 80 juta)/80 juta) x 100 juta


**((120 juta – 80 juta)/80 juta) x 20 juta 19
Jawaban – Revaluasi - Proporsional
31/12/07 Dr. Beban Depresiasi Rp30 juta (120 juta/4)
Cr.Akumulasi Depresiasi Rp 30 juta

Dr. Surplus Revaluasi Rp10 juta (40juta/4)


Cr. Laba Ditahan Rp10 juta

1/1/08 Dr. Akumulasi Depresiasi 30 juta*


Dr. Surplus Revaluasi 30 juta
Dr. Rugi Penurunan Nilai Aset 15 juta
Cr. Aset 75 juta**
*((90 juta – 45 juta)/90 juta) x 60 juta
**((90 juta – 45 juta)/90 juta) x 150 juta
20
Jawaban – Revaluasi - Proporsional

31/12/08 Dr. Beban Depresiasi Rp15 juta (45 juta/3)


Cr. Akumulasi Depresiasi Rp15 juta

1/1/09 Dr. Aset Rp50 juta*


Cr. Akumulasi Depresiasi Rp30 juta**
Cr. Keuntungan/Kerugian Rp15 juta
Cr. Surplus Revaluasi Rp5 juta

*((50 juta -30 juta)/30 juta) x 7,500


**((5,000-3,000)/3,000) x 4,500

21
Jawaban – Revaluasi - Eliminasi
1/1/06 Dr. Aset Rp100 juta
Cr. Kas Rp100 juta

31/12/06 Dr. Beban Depresiasi Rp20 juta


Cr. Akumulasi Depresiasi Rp20 juta

1/1/07 Dr. Akumulasi Depresiasi Rp20 juta


Cr. Aset Rp20 juta

Dr. Aset Rp40 juta


Cr. Surplus Revaluasi Rp40 juta

22
Jawaban – Revaluasi - Eliminasi
31/12/07 Dr. Beban Depresiasi Rp30 juta (120 juta/4)
Cr. Akumulasi Depresiasi Rp30 juta

Dr. Surplus Revaluasi Rp10 juta (40 juta/4)


Cr. Laba Ditahan Rp10 juta

1/1/08 Dr. Akumulasi Depresiasi Rp30 juta


Cr. Aset Rp30 juta

Dr. Surplus Revaluasi Rp30 juta


Dr. Rugi Penurunan Nilai Aset Rp15 juta
Cr. Aset Rp45 juta

23
Jawaban – Revaluasi - Eliminasi
31/12/08 Dr. Beban Depresiasi Rp15 juta (4,500/3)
Cr. Akumulasi Depresiasi Rp15 juta

1/1/09 Dr. Akumulasi Depresiasi Rp15 juta


Cr. Aset Rp15 juta

Dr. Aset Rp20 juta


Cr. Laba/Rugi Rp15 juta
Cr. Surplus Revaluasi Rp5 juta

24
Jawaban – Model Biaya
1/1/06 Dr. Aset Rp100 juta
Cr. Kas Rp100 juta

31/12/06 Dr. Beban Depresiasi Rp20 juta


Cr. Akumulasi Depresiasi Rp20 juta

1/1/07 No journal

31/12/07 Dr. Beban Depresiasi Rp20 juta


Cr. Akumulasi Depresiasi Rp20 juta

1/1/08 Dr. Kerugian Penurunan Nilai AsetRp15 juta


Cr. Akumulasi Depresiasi Rp15 juta
25
Jawaban – Model Biaya
31/12/08 Dr. Beban Depreasiasi Rp15 juta
Cr. Akumulasi Depresiasi Rp15 juta

1/1/09 Dr. Akumulasi Depresiasi Rp10 juta


Cr. Laba/Rugi Rp10 juta

26
Ilustrasi Pembayaran Tangguhan
• PT. Mulia membeli mesin pabrik dengan melalui angsuran. Uang
muka yang dibayarkan sebesar Rp500 juta, angsuran 5 tahun yang
dibayarkan Rp200 juta per tahun.
• Tingkat bunga yang berlaku 12%
• Nilai tunai mesin tersebut adalah PVA i=12%, n=5. Nilai tunai
angsuran = 720,95
• Nilai mesin pabrik 730,95+500 = 1.230,95
Jurnal perolehan
 Dr. Mesin 1.230,95
Cr. Kas 500
Cr. Utang 720,95
Pembayaran angsuran 1
 Dr. Utang 113,49
Dr. Beban bunga 86,51
Cr. Kas 200
27
Ilustrasi Perubahan Estimasi
PT Artha, membeli peralatan seharga Rp510 juta yang diperkirakan
memiliki umur manfaat 10 tahun dengan nilai sisa sebesar Rp10 juta pada
akhir masa manfaatnya. Depresiasi telah dicatat selama 7 tahun dengan
metode garis lurus. Pada tahun 2010 (tahun ke-8), ditentukan bahwa umur
manfaatnya menjadi 15 tahun dengan nilai sisa Rp5 juta pada akhir masa
manfaat yang baru tersebut..

Questions:
– Bagaimanakah ayat jurnal untuk
membenarkan depresiasi tahun-tahun sebelumnya?
– Hitung beban depresiasi tahun 2010.

28
Ilustrasi Perubahan Estimasi
Setelah 7 tahun

Biaya peralatan Rp510 juta Pertama, hitung nilai


Nilai sisa - 10 juta tercatat bersih pada
Basis depresiasi 500 juta tanggal perubahan
Masa manfaat (original) 10 tahun estimasi.
Depresiasi per tahun Rp 50 juta x 7 tahun = Rp 350 juta

Lap. Posisi Keuangan (31 Des 2009)


Peralatan Rp510 juta
Akumulasi depresiasi 350 juta
Nilai tercatat bersih Rp 160 juta

29
Ilustrasi Perubahan Estimasi
Setelah 7 tahun
Nilai tercatat bersih Rp160 juta Penghitungan beban
Nilai sisa (baru) 5 juta depresiasi tahun
Basis depresiasi 155 juta 2010
Sisa umur manfaat 8 tahun
Depresiasi tahunan Rp 19,375 juta

Ayat Jurnal 2010

Dr. Beban depresiasi Rp19,375 juta


Cr. Akumulasi depresiasi Rp19,375 juta

30
Ilustrasi Penghentian Pengakuan
Kasus

Pada 1 Jan 2006 PT Kicir membeli Pada 31 Des 2007, penggantian


mesin cetak laser seharga Rp50 juta motor dari mesin laser diperlukan
Mesin tersebut digunakan selama 5 setelah 400 jam operasi.
tahun (umur maksimum) kemudian Nilai tercatat motor pada tanggal
dihapusbukukan tanpa nilai sisa tersebut senilai Rp2 juta.
[Rp10 juta – (Rp10 juta  500 x
Motor mesin tersebut dapat 400)]
beroperasi selama 500 jam, setelah Biaya perolehan dari motor baru
melewati waktu operasi tersebut, tesebut seharga Rp 8 juta.
perusahaan membeli bagian dari
laser baru.
Biaya dari motor baru sebesar Rp10 Jika motor laser diganti, maka motor
juta tanpa nilai sisa. yang dahulu, yakni senilai Rp 2 juta
harus dihapuskan.
Motor laser baru senilai Rp8 juta
harus diakui.

31
Ilustrasi Penghentian Pengakuan
Jurnal

Dr. Akumulasi Penyusutan Rp 8 juta


Dr. Rugi Rp 2 juta
Cr. Aset Tetap Rp 10 juta

Dr. Aset Tetap Rp 8 juta


Cr. Kas Rp 8 juta

32
Ilustrasi Penjualan Aset
Penjualan Aset
PT Goldmine memiliki suatu mesin dengan harga perolehan
senilai Rp 200 juta saat mesin tersebut dibeli pada 1 Juli 2007.
Beban depresiasi dicatat senilai Rp24 juta per tahun, sehingga
saldo akumulasi penyusutan adalah Rp84 juta pada 31
Desember 2010. Mesin tersebut dijual pada 1 September 2011
dengan harga Rp105 juta.
Siapkanlah ayat jurnal untuk:
a) Depresiasi tahun 2011 dan
b) Mencatat penjualan

33
Ilustrasi Penjualan Aset
a) Depresiasi untuk tahun 2011

Dr. Beban depresiasi (Rp24 juta x 8/12) Rp16 juta


Cr. Akumulasi depresiasi Rp16 juta

b) Mencatat penjualan

Kas Rp105 juta


Akmulasi Depresiasi 100 juta *
Mesin Rp 200 juta
Keuntungan Penjualan 5 juta
* Rp84 juta + Rp16 juta = Rp100 juta
34
Ilustrasi Pertukaran Aset –
Tanpa Substansi Komersial

Situasi Untung

Perusahaan transportasi, Aman Lancar, melakukan


transaksi pertukaran aset tanpa substansi komersial,
dimana posisi Aman Lancar tidak berubah secara signifikan
dengan adanya transaksi pertukaran ini. Pada kasus ini
Aman Lancar menunda pengakuan keuantungan senilai
Rp70 juta dan mengurangi basis dari semi-truk.

35
Ilustrasi Pertukaran Aset –
Tanpa Substansi Komersial

Ilustrasi: Aman Lancar mencatat transaksi pertukaran sebagai


berikut:

Dr. Semi-truk Rp530 juta


Dr. Akumulasi Depresiasi—Truk 220 juta
Cr. Truk 640 juta
Cr. Kas 110 juta

Nilai wajar semi-truk Rp600 juta


-/- Keuntungan yang ditangguhkan 70 juta
Basis semi-truk Rp530 juta

Nilai tercatat truk Rp420 juta


ATAU +/+ Kas yang dibayarkan 110 juta
Basis semi-truk Rp530 juta 36
Kasus Pertukaran Aset
PT Sriwijaya menukarkan peralatan yang telah ia gunakan
untuk kegiatan operasinya ditambahkan kas sebesar Rp20 juta
untuk peralatan yang serupa yang telah digunakan oleh PT
Kutai. Berikut ini adalah informasi terkait transaksi pertukaran
ini:
Sriwijaya Kutai
Peralatan (cost) 280 juta 280 juta
Akumulasi Depresiasi 190 juta 100 juta
Nilai wajar peralatan 135 juta 155 juta
Kas yang diberikan 20 juta

Diminta: Buatlah ayat jurnal untuk mencatat pertukaran


(untuk kedua perusahaan)
37
Kasus Pertukaran Aset
Penghitungan Keuntungan atau Kerugian (dalam juta Rp)

Sriwijaya Kutai
Nilai wajar peralatan yang diterima 155 135
Kas yang diterima / dibayar (20) 20
Dikurangi: Nilai tercatat peralatan
(280 juta-190 juta) (90)
(280 juta-100 juta) (180)
Untung (Rugi) pertukaran 45 -25

38
Kasus Pertukaran Aset
Memiliki Substansi Komersial
Sriwijaya:
Dr. Peralatan Rp155 juta
Dr. Akumulasi depresiasi 190 juta
Cr. Kas 20 juta
Cr. Peralatan 280 juta
Cr. Keuntungan pertukaran 45 juta

Kutai:
Dr. Kas Rp20 juta
Dr. Peralatan 135 juta
Dr. Akumulasi depresiasi 100 juta
Dr. Kerugian pertukaran 25 juta
Cr. Peralatan Rp280 juta

39
Kasus Pertukaran Aset
Sriwijaya (Memiliki Substansi Komersial):
Dr. Peralatan Rp155 juta
Dr. Akumulasi depresiasi 190 juta
Cr. Kas Rp20 juta
Cr. Peralatan 280 juta
Cr. Keuntungan penghapusbukuan aset 45 juta

Sriwijaya (TANPA Substansi Komersial):


Dr. Peralatan (155 juta – 45 juta) Rp110 juta
Dr. Akumulasi depresiasi 190 juta
Cr. Kas Rp20 juta
Cr. Peralatan 280 juta

40
Kasus Pertukaran Aset
Kutai (Memiliki Substansi Komersial):
Dr. Kas Rp20 juta
Dr. Peralatan 135 juta
Dr. Akumulasi depresiasi 100 juta
Dr. Rugi penghapusbukuan peralatan 25 juta
Cr. Peralatan Rp280 juta

Kutai (TANPA Substansi Komersial):


Dr. Kas Rp20 juta
Dr. Peralatan 135 juta
Dr. Akumulasi depresiasi 100 juta
Dr. Rugi penghapusbukuan peralatan 25 juta
Cr. Peralatan Rp280 juta

41
Kasus Revaluasi
Mengakui Revaluasi
Suatu entitas mengakui nilai dari aset tetap berwujud
setelah perolehan pada harga perolehan atau nilai wajar.

PT Jalan Baru menggunakan nilai wajar untuk mengakui


peralatan yang dimilikinya.

► Menaikkan nilai aset tetap jangka panjangnya sebesar


kenaikan nilai wajar.

► Mengubah nilai wajar dengan menyesuaikan akun aset dan


mencatat keuntungan tidak terealisasi.

► Keuntungan tidak terelasisasi biasanya dinyatakan dengan


nama Surplus Revaluasi.
42
Kasus Revaluasi
Revaluasi - Tanah
PT Fortune Indonesia membeli tanah seharga Rp1 M pada
tanggal 5 Januari 2010. Perusahaan memilih untuk
menggunakan metode revaluasi untuk mebgakui tanahnya
setelah tanggal perolehan. Pada tanggal 31 Desember 2010,
nilai wajar dari tanah tersebut Rp1.2 M. Jurnal untuk mencatat
kejaidan ini adalah:

Dr. Tanah Rp0.2 M


Cr. Keuntungan belum terealisasi – Tanah Rp0.2 M

Keuntungan belum terealisasi – Tanah menaikkan nilai laba komprehensif


dalam laporan laba /rugi komprehensif.

43
Kasus Revaluasi
Revaluasi — Aset yang Dapat Terdepresiasi
PT Lancar membeli peralatan senilai Rp500 juta pada 2
Januari 2010 yang memiliki masa manfaat 5 tahun. Peralatan
tersebut didepresiasikan menggunakan metode garis lurus
tanpa nilai sisa. PT Lancar memilih untuk menggunakan
metode nilai wajar untuk mengakui peralatannya. PT Lancar
mencatat beban depresiasi sebesar Rp100 juta (Rp500 juta/5)
pada 31 Desember 2010 sebagai berikut:

Dr. Beban Depresiasi Rp100 juta


Cr. Akumulasi Depresiasi - Peralatan Rp100 juta

44
Kasus Revaluasi
Revaluation—Depreciable Assets
Setelah jurnal tersebut, peralatan yang dimiliki oleh PT Lancar
memiliki nilai buku Rp400 juta. PT Lancar menapatkan
infromasi dari penilai independen yang menyatakan bahwa
peralatan tersebut bernilai Rp460 juta pada 31 Desember
2010.

Dr. Akumulasi Depresiasi - Peralatan Rp100 juta


Cr. Peralatan Rp40 juta
Cr. Keuntungan yang belum terealisasi- Peralatan Rp60 juta

45
Kasus Revaluasi
Penyajian Revaluasi — Aset yang Dapat Didepresiasi
Pada laporan laba/rugi komprehensif:
Laba komprehensif lain-lain:
Keuntungan yang belum terealisasi – peralatan Rp60 juta
Pada laporan posisi keuangan:
Aset tetap
Peralatan (Rp500 juta – Rp40 juta) Rp460 juta
Akumulasi depresiasi – peralatan (Rp100 juta – Rp100 juta) -0-

Nilai buku Rp460 juta

Ekuitas
Akumulasi laba komprehensif lainnya Rp60 juta

PT Lancar melaporkan beban depresiasi sebesar Rp100 juta. Akumulasi Laba


Komprehensif Lain tidak dapat memiliki saldo negatif.
46
Main References
• Intermediate Accounting
Kieso, Weygandt, Walfield, 13th edition, John Wiley

• Standar Akuntansi Keuangan


Dewan Standar Akuntansi Keuangan, IAI

• International Financial Reporting Standards – Certificate Learning


Material
The Institute of Chartered Accountants, England and Wales

47
TERIMA KASIH
Dwi Martani
Departemen Akuntansi FEUI
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id
08161932935 atau 081318227080

48

Anda mungkin juga menyukai