Anda di halaman 1dari 27

PSAK 16

ASET TETAP
Kelompok 1
RITNA FEBRIANI (206602108)
REZKY ANINDI ARIFIN (206602106)

1
Ruang lingkup
 Tidak diterapkan untuk hak penambangan dan reservasi
tambang, tetapi berlaku untuk aset tetap yang digunakan
untuk penambangan.
 Persyaratan pengakuan aset dengan pendekatan yang
berbeda  PSAK 30 (menambahkan syarat pemindahan risiko
dan imbalan)
 Untuk properti investasi:
◦ Menggunakan model biaya
◦ Dikonstruksi atau dikembangkan tetapi belum memenuhi kriteria
properti investasi
◦ Dikembangkan ulang

2
Workshop PSAK
Definisi
 Aset tetap adalah aset berwujud yang:
◦ Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk
direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan
◦ Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode
 Biaya perolehan (cost) adalah
◦ Jumlah kas atau setara kas atau
◦ Nilai wajar dari imbalan lain yang diserahkan untuk memperoleh suatu aset pada
saat perolehan atau konstruksi, atau
◦ Jika dapat diterapkan, jumlah yang diatribusikan ke aset pada saat pertama kali
diakui sesuai dengan persyaratan tertentu dalam PSAK lain
 Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari
suatu aset selama umur manfaatnya
 Rugi penurunan nilai (impairment loss) selisih dari jumlah tercatat suatu
aset dengan jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut.

3
Workshop PSAK
Pengakuan
 Biaya perolehan aset tetap diakui jika dan hanya jika :
◦ Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan
berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas
◦ Biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal

4
Workshop PSAK
Suku cadang
 Suku cadang dan peralatan pemeliharaan biasanya dicatat
sebagai persediaan dibebankan pada laba rugi pada saat
dikonsumsi.
 Dianggap sebagai aset tetap jika:
◦ Suku cadang utama dan peralatan siap pakai memenuhi kriteria aset
tetap ketika entitas memperkirakan mengguanakan aset tersebut
selama lebih dari satu periode.
◦ Suku cadang dan peralatan pemeliharaan yang hanya bisa digunakan
untuk suatu aset teta tertentu.

5
Workshop PSAK
Unit ukuran
 Standar tidak menentukan unit ukuran dalam pengakuan aset
tetap
 Diperlukan pertimbangan dalam penerapan kriteria
pengakuan yang sesuai dengan kondisi tertentu entitas.
 Pertimbangan tersebut tepat terhadap agretasi unit-unit yang
secara individual tidak signifikan, kemudian menerapkan
kriteria atas nilai agregat

6
Workshop PSAK
Evaluasi prinsip pengakuan
 Entitas harus mengevaluasi berdasarkan prinsip pengakuan ini
terhadap semua biaya perolehan saat terjadinya:
◦ Biaya awal untuk memperoleh atau mengkonstruksi aset tetap
◦ Biaya-biaya selanjutnya yang timbul untuk menabah, mengganti dan
memperbaikinya

7
Workshop PSAK
Biaya perolehan awal
 Aset tetap dapat diperoleh untuk alasan keamaan dan
lingkungan.
 Walaupun tidak secara langsung meningkatkan manfaat
ekonomis masa depan dari suatu aset tetap yang ada,
mungkin diperlukan bagi entitas untuk memperoleh manfaat
ekonomis masa dengan dari aset lain  diakui sebagai aset
 Nilai tercatatnya harus direview untuk menguji apakah terjadi
penurunan nilai

8
Workshop PSAK
Biaya-biaya setelah perolehan awal
 Biaya perawatan diakui dalam laporan laba rugi pada saat
terjadinya  biaya pemeliharaan dan perbaikan aset tetap
 Entitas mengakui biaya penggantian komponen suatu aset dalam
jumlah tercata aset saat biaya itu terjadi jika pengeluaran tersebut
memenuhi kriteria untuk diakui sebagai bagian dari aset.
 Jumlah tercatat komponen yang diganti tersebut tidak lagi diakui
apabila memenuhi ketentuan penghentian pengakuan.
 Setiap inspeksi yang signifikan diakui dalam jumlah tercatat aset
tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria
pengakuan.
 Jika diperlukan, estimasi biaya inspeksi sejenis yang akan dilakukan
di masa depan dapat digunakan sebagai indikasi biaya inspeksi saat
aset tersebut diperoleh atau dibangun.

9
Workshop PSAK
Pengukuran Awal
 Satu asat tetap yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset
tetap pada awalnya harus diukur sebesar biaya perolehan.
 Biaya perolehan meliputi :
◦ Harga perolehannya termasuk bea impor, pajak yang tidak boleh dikreditkan setelah
dikurangi diskon penjualan dan potongan lainnya.
◦ Biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan
kondisi yang diinginkan.
◦ Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi
aset.
 Pengakuan biaya perolehan awal dihentikan ketika aset tersebut
berada pada lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap
digunakan.
 Tidak termasuk nilai perolehan:
◦ Biaya yang terjadi saat aset beroperasi namun masih dibawah kapasitas
◦ Kerugian awal operasi
◦ Biaya relokasi atau reorganisasi sebagai bagian atau seluruh operasi entitas.

10
Workshop PSAK
Pengukuran Awal - 1
 Kegiatan insidentil yang tidak dimaksudkan untuk mebawa
aset tersebut ke lokasi dan kondisi yang diinginkan tidak boleh
dimasukkan dalam komponen penambah / pengurang nilai
aset.
 Perolehan karena pembangungan sendiri:
◦ Menggunakan prinsip yang sama sebagaimana perolehan aset dengan
pembelian atau cara lain.
◦ Jika membuat aset serupa untuk usaha normal maka laba internal dieliminasi,
pemborosan tidak termasuk biaya perolehan.
◦ Bunga dikapitalisasi mengikuti ketentuan PSAK 26

11
Workshop PSAK
Pengukuran Biaya perolehan
 Biaya perolehan aset tetap setara dengan nilai tunainya dan
diakui saat terjadinya.
 Jika pembayaran ditangguhkan maka selisihnya dengan nilai
tunai  beban bunga kecuali diperkenankan dikapitalisasi
menurut PSAK 26

12
Workshop PSAK
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
 Suatu entitas harus memilih model biaya (cost model) sebagai
kebijakan akuntansinya dan menerapkan kebijakan tersebut
terhadap seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama
 Metode biaya (cost model)  harga perolehan dikurangi
akumulai penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset
 Metode revaluasi (revaluation model)  aset tetap yang nilai
wajarnya dapat diukur dengan andal harus dicatat pada
jumlah revaluasian yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi
dikurangi akumulai penyusutan dan akumulasi rugi
penurunan nilai yang terjadi terjadi setelah tanggal revaluasi.
 Revaluasi harus dilakukan dengan keteraturan yang cukup reguler untuk
memastikan bahwa jumlah tercatat tersebut tidak berbeda secara material dari
jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada tangal neraca

13
Workshop PSAK
Revaluasi
 Nilai wajar :
◦ Tanah dan bangunan ditentukan melalui penilaian oleh penilai profesional
berdasarkan bukti pasar.
◦ Pabrik dan peralatan  nilai pasar yang ditentukan penilai
◦ Tidak ada pasar  pendekatan penghasilan atau biaya pengganti yang telah
disusutkan (depreciated replacement cost)
 Revaluasi dilakukan secara periodik dengan melihat meterialitas
perbedaan nilai buku dan nilai wajar
 Jika aset tetap direvaluasi maka akumulasi pada tanggal revaluasi
diperlakukan dengan salah satu cara berikut:
◦ Disajikan kembali secara proporsional dengan perubahan dalam jumlah tercatat bruto dari aset
sehingga jumlah tercatat aset setelah revaluasi sama dengan nilai revaluasian. Dilakukan
apabila aset direvaluasi dengan memberi indeks untuk mebentukan biaya pengganti yang telah
disusutkan.
◦ Dieliminasi terhadap jumlah tercatat bruto dari aset dan jumlah tercatat neto setelah eliminasi
disajikan kembali sebesar jumlah revaluasian dari aset tersebut. Metode ini sering dipakai untuk
bangunan.

14
Workshop PSAK
Revaluasi - 1
 Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka seluruh aset tetap
dalam kelompok yang sama harus direvaluasi.
◦ Suatu kelompok aset tetap adalah pengelompokan aset yang memiliki
sifat dan kegunaan yang serupa dalam operasi normal entitas.
◦ Aset tetap direvaluasi secara bersamaan untuk menghindari revaluasi
secara selektif dan bercampurnya biaya perolehan dan nilai lainnya
pada saat yang berbeda-beda.
 Perubahan model biaya ke model revaluasi berlaku prospektif
dan berlaku untuk ketentuan transisi

15
Workshop PSAK
Gain/Loss - Revaluasi
 Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi, kenaikan
tersebut langsung dikredit pada bagian surplus revaluasi.
Namun kenaikan tersebut harus diakui dalam laporan laba
rugi hingga sebesar jumlah penurunan nilai aset akibat
revaluasi yang pernah diakui sebelumnya dalam laporan laba
rugi.
 Jika jumlah aset tercatat menurun akibat revaluasi,
penurunan tersebut diakui dalam laporan laba rugi. Namun
penurunan nilai akibat revaluasi tersebut langsung didebit ke
ekuitas pada bagian surplus revaluasi selama penurunan
tersebut tidak melebihi saldo kredit surplus revaluasi untuk
aset tersebut.

16
Workshop PSAK
Gain/Loss - Revaluasi
 Surplus revaluasi dipindahkan langsung ke saldo laba pada
saat aset tersebut dihentukan pengakuannya dan sebagian
dapat dipindahkan sejalan dengan penggunaan oleh entitas.
 Surplus revaluasi dipindahkan ke saldo laba sebesar
perbedaan jumlah penyusutasn berdasarkan nilai revaluasi
aset dengan jumlah penyusutan berdasarkan biaya perolehan
aset tersebut.
 Pemindahan surplus revaluasi ke saldo laba tidak dilakukan
melalui laporan laba rugi.

17
Workshop PSAK
Pajak atas Revaluasi
 Dampak pajak penghasilan atas revluasi, jika ada diakui
dan diungkapkan sesuai dengan PSAK 46.
◦ Intepretasinya perbedaan tersebut dianggap sebagai beda
temporer sehingga perusahaan dapat melakukan revaluasi untuk
tujuan akuntansi dan tidak perlu membayar pajak.
◦ Apalagi menurut ketentuan akuntansi, selisih tidak mempengaruhi
laba tetapi dicatat sebagai penambah ekuitas
 Menurut perpajakan revaluasi dapat dilakukan dengan ijin
Menteri Keuangan.
◦ Pajak ditentukan final sebesar 10% atas keuntungan revaluasi
setelah memperhitungkan kompensasi kerugian yang dimiliki oleh
perusahaan.

18
Workshop PSAK
Penyusutan
 Aset tetap yang memiliki biaya perolehan cukup signifikan
terhadap total seluruh aset harus disusutkan secara terpisah.
 Beban penyusutan untuk setiap periode harus diakui dalam
laporan laba rugi kecuali jika beban tersebut dimasukkan
dalam jumlah tercatat aset lainnya.
 Jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset dialokasikan
secara sistematis sepanjang umur manfaatnya.
 Nilai residu dan masa manfaat direview minimal setiap akhir
tahun.
 Penyusutan dimulai saat aset tersebut siap digunakan.

19
Workshop PSAK
Metode Penyusutan
 Metode penyusutan yang digunakan harus mencerminkan
ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomi masa dengap dari
aset oleh entitas.
 Metode penyusutan direview setiap akhir tahun buku, jika
terdapat perubahan diperlakukan sebagai perubahan estimasi
akuntansi.
 Berdasarkan waktu
◦ Metode garis lurus (straight light)
◦ Metode saldo menurun
◦ Metode jumlah unit

20
Workshop PSAK
Penyusutan
 Metode yang dipilih harus konsisten dari periode ke periode
kecuali perubahan keadaan yang memberi alasan atau dasar
suatu perubahan metode. Pengungkapan:
◦ Kuantifikasi perubahan
◦ Alasan perubahan
 Faktor dalam mempertimbangkan masa manfaat berikut :
◦ Taksiran aus dan kerusakan fisik
◦ Keusangan
◦ Pembatasan hukum atau lainnya atas penggunaan aktiva
 Masa manfaat harus ditinjau secara periodik. Prosentase
penyusutan disesuaikan untuk periode sekarang dan yang
akan datang

21
Workshop PSAK
Penurunan dan kompensasi
 Penurunan nilai diatur dalam PSAK 48
 Kompensasi pihak ketiga untuk aset tetap yang mengalami
penurunan nilai, hilang, dihentikan dimasukkan dalam laba
rugi pada saat kompensasi diakui sebagai piutang.

22
Workshop PSAK
Penghentian pengakuan
 Aset tetap dihentikan pengakuan pada saat
dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa
depan yang diharapkan dari pelepasan atau
penggunaannya
 Laba rugi dari penghentian pengakuan aset harus
dimasukkan dalam laporan laba rugi pada saat aset
tersebut dihentikan pengakuannya. Laba tidak boleh
diklasifikasikan sebagai pendapatan.
 Laba rugi dari penghentian dimasukkan dalam laba
rugi sebesar perbedaan nilai neto hasil pelepasan
dengan nilai tercatat dari aset

23
Workshop PSAK
Pengungkapan Aktiva Tetap
 Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan jumlah tercatat bruto
 Metode penyusutan yang digunakan
 Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan
 Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan awal dan akhir periode.
 Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode
 Keberadaan dan jumlah restriksi atas hak milik karena penjaminan utang
 Jumlah pengeluaran yang diakui dalam pembangunan
 Jumlah komitmen kontraktual dalam perolehan
 Jumlah kompensasi pihak ketiga untuk aset yang mengalami penurunan
nilai, hilang / dihentikan.
 Pemilihan metode akuntansi
 Perubahan estimasi

24
Workshop PSAK
Transisi dan Tanggal Efektif
 Transisi:
◦ Entitas yang sebelum PSAK ini melakukan revaluasi dan kemudian
menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran
aset tetapnya, maka nilai revaluasi aset tetap tersebut dianggap sebagai
biaya perolehan (deemed cost). Biaya perolehan tersebut adalah nilai
pada saat PSAK ini diterbitkan.
◦ Entitas yang sebelum penerapan PSAK ini pernah melakukan revaluasi
aset tetap dan masih memiliki selisih saldo revaluasi aset tetap, maka
pada saat penerapan pertama kali harus mereklasifikasi seluruh saldo
selisih revaluasi aset tetap tersebut ke saldo laba dan hal tersebut harus
diungkapkan
 Efektif 1 Januari 2008

25
Workshop PSAK
KESIMPULAN
 Aset tetap adalah aset jangka panjang atau yang relatif
permanen seperti peralatan, mesin, bangunan, dan
tanah. Aset tetap memiliki karakteristik sebegai berikut
yaitu ada secara fisik, dimiliki dan digunakan oleh
perusahaan dalam operasi normal, dan tidak untuk
dijual sebagai bagian dari operasi normal

26
Workshop PSAK
THANK
YOU

Workshop PSAK 27

Anda mungkin juga menyukai