Anda di halaman 1dari 14

PELATIHAN SADARI TERHADAP PERILAKU IBU DALAM

MELAKUKAN SADARI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS


KARANGMALANG SRAGEN

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh :

Nama : Kiki Yunita Sari W

Nim : J 210 080 033

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
 
Pelatihan SADARI Terhadap Perilaku Ibu Dalam Melakukan SADARI Di Wilayah Kerja 1
Puskesmas Karangmalang Sragen (Kiki Yunita Sari W)

PENELITIAN

PELATIHAN SADARI TERHADAP PERILAKU IBU DALAM MELAKUKAN


SADARI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGMALANG
SRAGEN

Kiki Yunita Sari W *


Bd. Sulastri, S.Kp.,M.Kes **
Dewi Listyorini, S.Kep,Ns***

Abstrak
Kanker payudara adalah tumor ganas yang menyerang jaringan payudara,
merupakan penyakit yang paling ditakuti oleh kaum wanita. Kasus kanker
payudara yang terdata di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sragen tahun
2011 berjumlah 49 kasus dan jumlah kasus kanker payudara di wilayah kerja
Puskesmas Karangmalang tahun 2011 ada 2 kasus baru. Kanker payudara
dapat dideteksi secara dini dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan SADARI terhadap
perilaku ibu dalam melakukan SADARI di wilayah kerja Puskesmas
Karangmalang Sragen. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan
rancangan post test only with control group design. Populasi penelitian adalah
seluruh seluruh jumlah pasangan usia subur (PUS) di wilayah kerja Puskesmas
Karangmalang berjumlah 12.532, sedangkan sampel penelitian sebanyak 66
orang yang dibagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Instrumen penelitian berupa lembar observasi. Teknik pengujian
hipotesis adalah uji t-test. Berdasarkan analisis dan pembahasan maka
penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) perilaku SADARI pada kelompok
perlakuan sebagian besar dalam kategori baik (48%), (2) perilaku SADARI pada
kelompok kontrol sebagian besar dalam kategori buruk (97%), dan (3) terdapat
pengaruh pelatihan SADARI terhadap perilaku ibu dalam melakukan SADARI di
wilayah kerja Puskesmas Karangmalang Sragen (p-value = 0,000).

Kata kunci: perilaku, pemeriksaan payudara sendiri (Sadari), pelatihan


Pelatihan SADARI Terhadap Perilaku Ibu Dalam Melakukan SADARI Di Wilayah Kerja 2
Puskesmas Karangmalang Sragen (Kiki Yunita Sari W)

BREAST SELF-EXAMINATION TRAINING ON MATERNAL BEHAVIOR IN


PERFORMING BREAST SELF-EXAMINATION IN KARANGMALANG PUBLIC
HEALTH AREA OF SRAGEN

Kiki Yunita Sari W *


Bd. Sulastri, S.Kp.,M.Kes **
Dewi Listyorini, S.Kep,Ns***

Abstract

Breast cancer is a malignant tumor affecting breast tissue, is the disease


most feared by women. Breast cancer cases recorded in RSUD Sragen in 2011
totaled 49 new cases. Breast cancer can be detected early by breast self-
examination. This study aims to determine the effect of training on the behavior pf
mothers aware of the work done in the clinic realize Karangmalang Sragen. This
study is a quasi-experimental research design whit post test only with control
group design. The total study of fertile couple in the region of 12.532 health
center totaling Karangmalang, while the study sample as many as 66 people are
divide into two group, the experimental group and control group. Research
instruments in the form of the observation sheet. Test the hypothesis testing
technique is t-test. Based on the analysis and discussion of the research
concluded that : (1) the behavior of breast selt-examination in the treatment
group are mostly in either category (48%), (2) the behavior of breast self-
examination in the control group most of the poor category (97%), (3) and there is
the influence of breast self-examination training in maternal behavior in
performing breast self-examination in Karangmalang Public Health area of
Sragen (p-value = 0,000).

Keyword: behavior, breast self-examination, training

.
Pelatihan SADARI Terhadap Perilaku Ibu Dalam Melakukan SADARI Di Wilayah Kerja 3
Puskesmas Karangmalang Sragen (Kiki Yunita Sari W)

PENDAHULUAN Bobak (2004), perawat mempunyai


peran penting dalam
Kanker payudara adalah menyelenggarakan skrining dan
tumor ganas yang menyerang penyuluhan kanker payudara. Jika
jaringan payudara, merupakan tumor dideteksi sejak dini dalam
penyakit yang paling ditakuti oleh kondisi masih terlokalisasi, angka
kaum wanita. Penderita kanker kelangsungan hidup mendekati
payudara sudah tidak dapat ditolong 100% . Semakin kecil ukuran kanker
karena terlambat diketahui dan payudara saat terdeteksi, semakin
diobati. Hasil penelitian di Rumah besar kesempatan pembedahan
Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk penyembuhan (Saraswati,
Jakarta yang dilakukan dalam tahun 2010).
1988 - 1991 menunjukkan bahwa Tujuan utama deteksi dini
80% penderita kanker payudara kanker payudara adalah untuk
datang memeriksakan diri atau menemukan kanker dalam stadium
berobat ketika penyakitnya sudah dini sehingga pengobatannya
pada stadium lanjut. (Purwoastuti, menjadi lebih baik (Dalimartha,
2008) 2004). Deteksi dini dilakukan dengan
Data dari RS Kanker melakukan SADARI, merupakan
Dharmais kasus baru kanker pemeriksaan yang mudah dilakukan
payudara pada tahun 2007 oleh setiap wanita untuk mencari
berjumlah 473 kasus (RSKD, 2007). benjolan atau kelainan yang lain.
Penelitian tentang kanker payudara SADARI dilakukan secara rutin
familial yang dilakukan Samuel pada setelah haid, sekitar satu minggu
pasien breast cancer yang datang di setelah haid. Bila sudah menopause
RS Kanker Dharmais, RS Dr. dilakukan pada tanggal tertentu
Sardjito dan RS Sanglah tahun 2000 setiap bulannya (Purwoastuti, 2008).
sampai 2010 sebanyak 1.246 kasus Utama (2009) dalam
(Widiyanto, 2012). penelitiannya tentang Gambaran
Kanker payudara sering Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
ditemukan pada wanita yang Remaja Putri Tentang Pemeriksaan
menggunakan terapi estrogen Payudara Sendiri (SADARI) Di SMA
ataupun kontrasepsi oral/pil, wanita N 5 Kota Jambi menyatakan bahwa
yang mempunyai riwayat keluarga pengetahuan, sikap dan perilaku
dengan kanker payudara, dan remaja putri di SMA N 5 Kota Jambi
wanita yang tidak pernah menyusui masih kurang karena kurangnya
anak (Nugroho, 2011). informasi dan kurangnya kesadaran
Kanker payudara dapat dari remaja putri tentang pentingnya
ditemukan secara dini dengan SADARI. Erniyati dan Seniartika
pemeriksaan payudara sendiri (2008) dalam penelitiannya tentang
(SADARI), pemeriksaan klinik dan Perilaku SADARI Wanita Pedesaan
pemeriksaan mamografi. Deteksi dan Perkotaan menunjukkan bahwa
dini dapat menekan angka kematian keikutsertaan responden dalam
sebesar 25-30% (Saryono dan melaksanakan pemeriksaan
Pramitasari, 2009). SADARI payudara sendiri berbeda antara
merupakah suatu upaya untuk responden desa dan kota, jumlah
mengetahui secara dini adanya responden desa yang pernah
suatu kelainan pada payudara yang melakukan pemeriksaan payudara
dapat dilakukan oleh wanita itu sendiri lebih banyak jika
sendiri. Menurut Nemcek dalam
Pelatihan SADARI Terhadap Perilaku Ibu Dalam Melakukan SADARI Di Wilayah Kerja 4
Puskesmas Karangmalang Sragen (Kiki Yunita Sari W)

dibandingkan dengan responden deteksi dini untuk mengetahui


kota adanya kelainan pada payudara
Berdasarkan hasil studi yang di khawatirkan kelainan
pendahuluan di Sragen kasus tersebut merupakan kanker yang
kanker payudara mengalami berbahaya. Tujuan utama dari
peningkatan dalam tiga tahun ini. deteksi dini kanker payudara adalah
Kasus kanker payudara yang terdata menemukan kanker dalam stadium
di Rumah Sakit Umum Daerah dini sehingga pengobatannya
(RSUD) Sragen tahun 2009 menjadi lebih baik (Dalimartha,
berjumlah 21 kasus, tahun 2010 2004).
berjumlah 32 kasus, tahun 2011 Pemeriksaan SADARI dapat
berjumlah 49 kasus dan jumlah dilakukan secara rutin setiap bulan
kasus kanker payudara di wilayah setelah haid, sekitar satu minggu
kerja Puskesmas Karangmalang setelah haid. Bila sudah menopause
tahun 2011 ada 2 kasus. Hasil dilakukan pada tanggal tertentu
wawancara dengan petugas bagian setiap bulannya. Semua wanita
Promkes di Puskesmas diatas 20 tahun sebaiknya
Karangmalang di wilayah kerja melakukan SADARI setiap bulannya
Puskesmas Karangmalang belum ( Saryono & Pramitasari , 2009), dan
pernah ada kegiatan tentang bagi wanita premenepouse
pelatihan pemeriksaan payudara sebaiknya melakukan SADARI
sendiri atau penyuluhan tentang setiap bulan satu minggu setelah
deteksi dini kanker payudara. Hasil menstruasi (nugroho, 2011).
wawancara dengan 30 ibu disekitar Pemeriksaan SADARI ini tidaklah
Puskesmas Karangmalang, ada 21 rumit, dan bahan yang diperlukan
ibu belum mengerti tentang deteksi untuk pemeriksaan juga mudah di
dini kanker payudara dan belum dapat karena hanya menggunakan
pernah melakukan SADARI, 4 ibu cermin dan bantal saja sebagai
sudah tahu tentang pemeriksaan peralatan pelengkapnya.
payudara sendiri namun tidak Langkah-langkah pemeriksaan
pernah melakukannya dan 5 ibu SADARI (Purwoastuti, 2008)
sudah menerapkan pemeriksaan 1) Berdiri didepan cermin tanpa
payudara sendiri namun cara busana, kedua tangan lurus ke
melakukannya hanya sebatas yang bawah lalu perhatikan payudara
diketahui saja. dengan teliti. Perhatikan adanya
Berdasarkan uraian diatas kelainan atau perubahan bentuk
maka peneliti tertarik untuk pada payudara. Perhatikan
melakukan penelitian tentang adanya tanda seperti :
“Pengaruh Pelatihan SADARI perubahan warna kulit, tarikan
terhadap Perilaku Ibu dalam pada kulit, perubahan pada
Melakukan SADARI di Wilayah Kerja puting susu, seperti : menjadi
Puskesmas Karangmalang Sragen.” rata dengan sekitarnya, tertarik
kedalam, mengeluarkan cairan.
2) Kedua tangan diangkat keatas
LANDASAN TEORI
kepala, perhatikan apakah ada
kelainan pada kedua payudara
Pemeriksaan payudara sendiri
atau puting , seperti : perubahan
(SADARI)
warna kulit, tarikan pada kulit,
perubahan pada puting susu,
Pemeriksaan payudara sendiri
seperti : menjadi rata dengan
(SADARI) merupakan suatu cara
Pelatihan SADARI Terhadap Perilaku Ibu Dalam Melakukan SADARI Di Wilayah Kerja 5
Puskesmas Karangmalang Sragen (Kiki Yunita Sari W)

sekitarnya, tertarik kedalam, langsung. Perilaku manusia dapat


mengeluarkan cairan. terbentuk akibat adanya dorongan
3) Kedua tangan diletakkan di atau stimulus dari dalam diri
depan payudara dengan siku manusia itu sendiri, dorongan
mengarah ke samping, tekan tersebut merupakan suatu usaha
telapak tangan yang satu sekuat- untuk memenuhi kebutuhan nya.
kuatnya pada telapak tangan Perilaku juga dapat dipengaruhi oleh
yang lain. Cara ini akan pengalaman-pengalaman masa lalu
menegangkan otot-otot dada, seseorang yang akan menimbulkan
adanya perubahan seperti respon yang berbeda-beda terhadap
cekungan dan benjolan akan stimulus yang diperoleh pada
terlihat jelas. masing-masing individu tersebut.
4) Tekan daerah sekitar puting Perilaku dapat dibedakan
pelan-pelan saja, apakah ada menjadi dua, yaitu perilaku tertutup
cairan yang keluar. Lakukan dan perilaku terbuka. Perilaku
gerakan ini pada kedua tertutup merupakan suatu respon
payudara. terhadap stimulus namun hanya
5) Ambil posisi berbaring, tangan terbatas pada persepsi, kesadaran,
kanan diletakkan di bawah sikap dan perhatian sehingga tidak
kepala, dan letakkan bantal kecil dapat diamati langsung oleh orang
dibawah punggung kanan. Raba lain. Sedangkan perilaku terbuka
seluruh payudara kanan dengan adalah suatu tindakan atau praktik
tiga ujung jari tengah yang yang merupakan respon dari suatu
dirapatkan. Lakukan gerakan stimulus sehingga dapat diamati
memutar dengan tekanan lembut oleh orang lain (Notoatmodjo, 2007).
tetapi mantap, mulai dari tepi Faktor-faktor yang
dengan arah mengikuti mempengaruhi perilaku antara lain
perputaran jarum jam. adalah faktor internal atau factor
6) Ambil posisi berbaring, tangan yang berasal dari dalam diri
kiri diletakkan dibawah kepala manusia, yaitu antara lain : jenis ras,
dan letakkan bantal kecil jenis kelamin, sifat fisik, sifat
dibawah punggung kiri. Raba kepribadian, bakat pembawaan, dan
seluruh payudara kiri dengan intelegensi. Factor eksternal yang
tiga ujung jari tengah yang dapat mempengaruhi perilaku antara
dirapatkan. Lakukan gerakan lain : lingkungan, pendidikan,
memutar dengan tekanan lembut agama, social ekonomi, kebudayaan
tetapi mantap, mulai dari tepi (Sunaryo, 2004).
dengan arah mengikuti Perubahan perilaku baru
perputaran jarum jam. memerlukan proses yang lama,
karena harus melalui beberapa
Perilaku tahapan. Menurut Notoatmodjo
Perilaku (manusia) adalah semua (2007) tahap perubahan perilaku
kegiatan atau aktivitas manusia, baik baru terdiri dari tiga tahap, yaitu 1).
yang dapat diamati langsung Pengetahuan, dalam usaha
maupun yang tidak dapat diamati perubahan perilaku seseorang perlu
langsung (Notoatmodjo, 2007). mengerti maksud dan manfaat dari
Perilaku adalah kegiatan atau perilaku baru tersebut bagi dirinya
aktivitas organism yang sendiri maupun bagi keluarganya,
bersangkutan, yang dapat diamati sehingga perilaku baru tersebut
secara langsung maupun tidak dapat diterima oleh orang tersebut.
Pelatihan SADARI Terhadap Perilaku Ibu Dalam Melakukan SADARI Di Wilayah Kerja 6
Puskesmas Karangmalang Sragen (Kiki Yunita Sari W)

2) Sikap, sikap dan pengetahuan masyarakat. Sehingga terbentuk


selalu beriringan, setelah komunikasi dua arah dalam
mengetahui maksud dan manfaat penyampaian informasi dan
dari stimulus maka seseorang akan perilaku yang diperoleh akan
merespon stimulus tersebut. lebih mantap dan mengena pada
Seseorang akan menilai apakah masyarakat.
perilaku baru ini akan bermanfaat
atau tidak. 3) Praktik atau tindakan Hipotesis
(practice),setelah mengetahui
stimulus dan memberikan penilaian Ho : Tidak ada pengaruh antara
terhadap stimulus maka responden pelatihan pemeriksaan
akan mencoba untuk menerapkan payudara sendiri (SADARI)
atau mempraktikan apa yang telah
terhadap perilaku ibu dalam
mereka peroleh. Suatu perilaku yang
didasari oleh pengetahuan akan melakukan pemeriksaan
bertahan lebih lama, karena dalam SADARI di wilayah kerja
proses perubahan perilaku tersebut Puskesmas Karangmalang
melalui tahapan-tahapan yang lama Ha : Ada pengaruh antara pelatihan
sebelum akhirnya perilaku baru pemeriksaan payudara sendiri
tersebut dijalankan. (SADARI) terhadap perilaku
Dalam usaha merubah perilaku
ibu dalam melakukan
diperlukan strategi-strategi agar
usaha perubahan perilaku tersebut pemeriksaan SADARI di
dapat berhasil dan perilaku baru wilayah kerja Puskesmas
dapat di terapkan oleh masyarakat. Karangmalang
Menurut WHO dalam Notoatmodjo
(2007) strategi untuk memperoleh
perubahan perilaku itu METODELOGI PENELITIAN
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
1) Menggunakan Rancangan Penelitian
kekuatan/kekuasaan atau Penelitian ini menggunakan
dorongan, strategi ini dapat metode eksperimental semu atau
merubah perilaku dengan cepat quasi eksperimental dengan
namun perilaku baru tersebut rancangan post test only with control
tidak dapat bertahan lama group design (Notoatmodjo, 2010).
karena tidak didasari dari diri Penelitian ini menggunakan dua
sendiri. kelompok, satu kelompok sebagai
2) Pemberian informasi, pemberian kelompok perlakuan dan satu
informasi dapat menambah kelompok sebagai kelompok control.
pengetahuan sehingga akan
menimbulkan kesadaran dari Populasi dan Sampel
masyarakat, yang akhirnya akan
membentuk perilaku sesuai Populasi dalam penelitian ini
dengan pengetahuan yang adalah seluruh jumlah pasangan
mereka peroleh. usia subur (PUS) di wilayah kerja
3) Diskusi partisipasi, cara diskusi Puskesmas Karangmalang yang
ini masyarakat ikut berpartisipasi berjumlah 12.532.
secara aktif dalam membahas Sample dalam penelitian ini 66
permasalahan atau hal yang responden yang dibagi kelompok
dianggap penting bagi eksperimen berjumlah 33
responden, dan sample untuk
Pelatihan SADARI Terhadap Perilaku Ibu Dalam Melakukan SADARI Di Wilayah Kerja 7
Puskesmas Karangmalang Sragen (Kiki Yunita Sari W)

kelompok kontrol berjumlah 33 Analisis Bivariat


responden.
Uji Pengaruh Pelatihan Terhadap
Instrumen Penelitian Perilaku
Penelitian ini menggunakan alat
ukur berupa lembar observasi. Uji Independent sample t-test
Tabel 5. Hasil Uji Independent
Analisis Data sample t-test Perilaku
Sadari
Pengujian hipotesis dilakukan
No Variabel thitung p-v
dengan teknik t-test.
1 Perilaku sadari 10,224 0,000

HASIL PENELITIAN DAN Hasil uji independent sample t-


PEMBAHASAN test post test perilaku diperoleh nilai
thitung 10,224 dengan nilai signifikansi
Analisis Univariat (p-value) 0,000 yang lebih kecil dari
0,05 (0,000 < 0,05) sehingga
Deskripsi Perilaku Sadari disimpulkan H0 ditolak, sehingga
disimpulkan terdapat perbedaan
Distribusi Perilaku Sadari post test perilaku antara kelompok
120%
perlakuan dengan kelompok kontrol.
100%
97% Selanjutnya berdasarkan rata-rata
Persentase (%)

80% perilaku menunjukkan rata-rata


Perlakuan
60% 49%
Kontrol kelompok perlakuan lebih tinggi
40% 30%
21% dibandingkan dengan kelompok
20%

0%
3% 0% kontrol (8,55 > 4,21), sehingga
Buruk Cukup Baik
disimpulkan terdapat pengaruh
Perilaku Sadari
pelatihan Sadari terhadap perilaku
Grafik 1. Distribusi Perilaku ibu dalam melakukan Sadari di
Sadari wilayah kerja Puskesmas
Karangmalang Sragen.
Berdasarkan grafik 4.4 tentang
perilaku Sadari menunjukkan pada Pembahasan
kelompok perlakuan distribusi
tertinggi adalah perilaku baik yaitu Perilaku Sadari
sebanyak 16 responden (49%), Distribusi perilaku SADARI
selanjutnya buruk sebanyak 10 pada kelompok eksperimen
responden (30%), dan cukup menunjukkan sebagian besar
sebanyak 7 responden (21%). memiliki perilaku baik yaitu
Sedangkan pada kelompok kontrol sebanyak 16 responden (49%).
sebagian besar berperilaku buruk Sedangkan pada kelompok kontrol
yaitu sebanyak 32 responden (97%) sebagian besar memiliki perilaku
dan sisanya 1 responden (3%) buruk yaitu sebanyak 32 responden
berperilaku cukup. (97%).
Melihat distribusi perilaku
sadari pada kelompok kontrol,
perilaku tentang Sadari yang buruk
tersebut disebabkan oleh adanya
faktor ketidaktahuan ibu pasangan
Pelatihan SADARI Terhadap Perilaku Ibu Dalam Melakukan SADARI Di Wilayah Kerja 8
Puskesmas Karangmalang Sragen (Kiki Yunita Sari W)

usia subur di wilayah kerja payudara sendiri hanya diberikan


puskesmas Karangmalang Sragen. kepada kader kesehatan desa,
Hal ini sesuai dengan penelitian namun pihak Puskesmas tidak
Utama (2009) tentang Gambar pernah mengecek atau
Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku mengevaluasi apakah informasi
Remaja Putri Tentang Pemeriksaan tersebut telah disampaikan kepada
Payudara Sendiri (SADARI) Di SMA masyarakat.
N 5 Kota Jambi yang menunjukan Tidak adanya pengalaman
bahwa mayoritas responden yang tentang pemeriksaan payudara
menunjukkan pengetahuan dan sendiri dan tidak adanya budaya
sikap yang kurang baik karena yang ditularkan dari orang tua
kurangnya pengetahuan tentang kepada anaknya menyebabkan
SADARI, maka kemauan untuk pengetahuan dan pemahaman
melakukan SADARI menjadi masyarakat tentang pemeriksaan
berkurang. payudara sendiri rendah dan
Notoatmodjo (2007) berdampak pada buruknya perilaku
menyatakan bahwa perilaku pemeriksaan payudara sendiri. Hal
seseorang atau masyarakat tentang tersebut sebagaimana dikemukakan
kesehatan ditentukan oleh oleh Marimbi (2009) yang
pengetahuan, sikap, kepercayaan, menyatakan bahwa faktor-faktor
dan tradisi dari orang atau yang mempengaruhi perilaku
masyarakat yang berangkutan. kesehatan antara lain pengetahuan,
Pengetahuan yang memadai akan kepercayaan, sikap, orang yang
membantu dalam pembentukan dianggap penting, sumber daya, dan
perilaku individu terhadap suatu hal. kebudayaan.
Salah satu cara untuk menambah
pengetahuan adalah melalui Pengaruh Pendidikan Kesehatan
pendidikan dan proses belajar, baik terhadap Perilaku Sadari
formal maupun informal. Hasil uji independent sample
Perilaku sadari kurang t-test post test perilaku terdapat
diketahui oleh sebagian besar perbedaan post test perilaku antara
responden, karena mereka tidak kelompok perlakuan dengan
pernah mendapatkan penyuluhan kelompok kontrol. Sedangkan
tentang SADARI sebelum berdasarkan rata-rata perilaku
pelaksanaan penelitian ini. Sunaryo menunjukkan rata-rata kelompok
(2004) mengungkapkan bahwa perlakuan lebih tinggi dibandingkan
faktor yang mempengaruhi perilaku dengan kelompok kontrol, sehingga
kesehatan seseorang adalah faktor disimpulkan terdapat pengaruh
intern meliputi jenis ras, jenis pelatihan SADARI terhadap perilaku
kelamin, sifat fisik, sifat pembawaan, ibu dalam melakukan SADARI di
dan intelegensi, serta faktor internal wilayah kerja Puskesmas
meliputi lingkungan, pendidikan, Karangmalang Sragen.
sosial ekonomi dan kebudayaan. Perilaku SADARI adalah
Rendahnya informasi tentang kemampuan ibu mempraktikan
penyampaian informasi tentang tahapan-tahapan pemeriksaan
pemeriksaan payudara dikemukakan payudara sendiri. Penelitian
oleh bidan di Puskesmas menunjukkan bahwa responden
Karangmalang yang yang diberi pendidikan kesehatan
mengungkapkan bahwa pemberian tentang pemeriksaan payudara
informasi tentang pemeriksaan sendiri memiliki perilaku sadari yang
Pelatihan SADARI Terhadap Perilaku Ibu Dalam Melakukan SADARI Di Wilayah Kerja 9
Puskesmas Karangmalang Sragen (Kiki Yunita Sari W)

lebih baik dibandingkan dengan Pelatihan SADARI pada ibu-


responden yang tidak diberi ibu dapat membentuk perilaku baru
pendidikan kesehatan. pada ibu-ibu di wilayah kerja
Pemberian pendidikan Puskesmas Karangmalang.
kesehatan kepada kelompok Sebagaimana yang dikemukakan
perlakuan dapat menambah oleh Notoatmodjo (2007) dalam
pengetahuan mereka tentang tahap perubahan perilaku baru terdiri
pemeriksaan payudara sendiri dari tiga tahap, salah satunya yaitu
meningkat, sehingga perilakunya pengetahuan. Dalam usaha
dalam mempraktikan tahap-tahap perubahan perilaku seseorang perlu
pemeriksaan payudara sendiri juga mengerti maksud dan manfaat dari
meningkat. Pengetahuan tentang perilaku baru tersebut bagi dirinya
pemeriksaan payudara sendiri selain sendiri maupun bagi keluarganya,
berisi tentang pengertian, manfaat sehingga perilaku baru tersebut
dan tujuan juga tentang tata cara dapat diterima oleh orang tersebut.
pelaksanaan pemeriksaan payudara Suatu perilaku yang didasari oleh
sendiri. pengetahuan akan bertahan lebih
Sedangkan pada kelompok lama, karena dalam proses
kontrol tidak diberikan pendidikan perubahan perilaku tersebut melalui
kesehatan, sehingga perilaku tahapan-tahapan yang lama
pemeriksaan payudara sendiri yang sebelum akhirnya perilaku baru
dimiliki oleh responden murni tersebut dijalankan (Notoatmodjo,
merupakan pemahaman mereka 2010).
tanpa ada campur tangan peneliti. Perilaku SADARI tersebut
Kurangnya informasi dari pelayanan diharapkan dapat diterapkan oleh
kesehatan tentang pemeriksaan ibu-ibu di wilayah kerja Puskesmas
payudara sendiri dan kurangnya Karangmalang sebagai sarana untuk
minat masyarakat untuk mencari mendeteksi secara dini adanya
informasi yang berhubungan dengan kelainan pada payudara.
kanker payudara, menyebabkan Berdasarkan Saraswati (2010), jika
perilaku pemeriksaan payudara tumor terdeteksi sejak dini dalam
sendiri pada kelompok kontrol kondisi masih terlokalisasi maka
sebagian besar buruk. Hasil angka kelangsungan hidup
wawancara peneliti dengan mendekati 100%.
responden kelompok kontrol saat Hasil penelitian ini ternyata
pengumpulan data tentang perilaku mendukung hasil penelitian
diperoleh keterangan bahwa terdahulu, antara lain penelitian
sebagian besar responden belum Kurniawati (2010) Pengaruh
pernah mengerti tentang SADARI, Pendidikan Kesehatan Tentang
beberapa responden mengetahui Kanker Payudara Terhadap Sikap
tentang cara melakukan SADARI Ibu Melakukan Tindakan SADARI Di
namun tidak mengetahui langkah- Desa Genengduwur Gemolong
langkah yang benar dalam Sragen. Berdasarkan penelitian
melakukan pemeriksaan sendiri, tersebut diketahui bahwa terdapat
misalnya mereka hanya mengetahui pengaruh yang signifikan pendidikan
cara memeriksa dengan melihat di kesehatan tentang kanker payudara
depan cermin, namun mereka terhadap sikap ibu melakukan
kurang mengetahui fungsi tindakan SADARI. Dari hasil
pemeriksaan yang mereka lakukan. penelitian tersebut diketahui bahwa
pada dasarnya perubahan sikap
Pelatihan SADARI Terhadap Perilaku Ibu Dalam Melakukan SADARI Di Wilayah Kerja 10
Puskesmas Karangmalang Sragen (Kiki Yunita Sari W)

responden dalam melakukan Puskesmas, khususnya dalam


tindakan SADARI dipengaruhi oleh hal peningkatan pengetahuan
adanya pengetahuan yang dimiliki. dan perilaku ibu dalam hal
Sikap responden yang positif dalam perilaku Sadari. Pihak
melakukan tindakan SADARI puskesmas hendaknya
didorong oleh adanya pemberian meningkatkan upaya-upaya
pendidikan kesehatan khususnya pembelajaran kepada
tentang kanker payudara. masyarakat dengan cara
Namun penelitian ini ternyata memberikan penyuluhan-
tidak sesuai dengan penelitian Sari penyuluhan ataupun pendidikan
(2007) tentang Pengaruh Pendidikan kesehatan dengan berkerjasama
Kesehatan Tentang Perawatan dengan instansi-instansi yang
Perineum Terhadap Kesembuhan ada diwilayahnya misalnya
Luka Episiotomi Klien Post Partum Kantor Kecamatan, Kantor
Di BKIA Aisyiyah Karangkajen, DIY Kelurahan, dan sebagainya.
yang menunjukkan bahwa 2. Bagi Bidan Desa
pendidikan kesehatan tentang Perlu meningkatkan pembinaan
perawatan perineum tidak peran serta masyarakat dibidang
berpengaruh terhadap kesembuhan kesehatan
luka episiotomi. Ibu khususnya memberikan
pendidikan kesehatan tentang
perilaku Sadari supaya
KESIMPULAN DAN SARAN masyarakat mampu
Kesimpulan melaksanakan perilaku Sadari
dengan baik dan benar.
1. Perilaku pemeriksaan payudara 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
sendiri pada kelompok perlakuan Penelitian ini hanya meneliti
yaitu yang mendapatkan pengaruh pendidikan kesehatan
pendidikan kesehatan sebagian dengan peningkatan perilaku ibu
besar memiliki perilaku tentang perilaku sadari. Bagi
pemeriksaan payudara sendiri peneliti selanjutnya, hendaknya
dalam kategori baik (48%) menambahkan faktor-faktor lain
2. Perilaku pemeriksaan payudara yang turut mempengaruhi
sendiri pada kelompok kontrol perilaku perilaku Sadari,
yaitu yang tidak mendapatkan misalnya pendidikan, umur,
pendidikan kesehatan sebagian pekerjaan, dukungan suami dan
besar memiliki perilaku sebagainya.
pemeriksaan payudara sendiri
dalam kategori buruk (97%).
3. Terdapat pengaruh pelatihan DAFTAR PUSTAKA
Sadari terhadap perilaku ibu
dalam melakukan Sadari di Bobak. 2004. Buku Ajar
wilayah kerja Puskesmas Keperawatan Maternitas.
Karangmalang Sragen (p-value = Jakarta : EGC
0,000). Dalimartha, Setiawan. 2004. Deteksi
Dini Kanker dan Simplisia
Saran Antikanker. Depok : Penebar
1. Bagi Puskesmas Swadaya
Hasil penelitian ini hendaknya Erniyati., Seniartika. 2005. Perilaku
dapat menjadi penguat kegiatan SADARI Wanita Pedesaan Dan
Pelatihan SADARI Terhadap Perilaku Ibu Dalam Melakukan SADARI Di Wilayah Kerja 11
Puskesmas Karangmalang Sragen (Kiki Yunita Sari W)

Perkotaan. Jurnal Keperawatan


Rufaidah Sumatera Utara, Saryono, Pramitasari. 2009.
volume 1, Mei Perawatan Payudara.
Kurniawati, Dian. 2010. “Pengaruh Yogyakarta : Nuha Medika
Pendidikan Kesehatan Tentang Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk
Kanker Payudara Terhadap Keperawatan. Jakarta : EGC
Sikap Ibu Melakukan Tindakan Utama, Sri Yun. 2009. Gambaran
SADARI Di Desa Genengduwur Pengetahuan, Sikap dan
Gemolong Sragen”. Skripsi. Perilaku Remaja Putri SMA N 5
Surakarta : Fakultas Ilmu Kota Jambi Tentang
Kesehatan, Universitas Pemeriksaan Payudara Sendiri
Muhammadiyah Surakarta. (SADARI). Poltekkes, vol. 1,
Januari
Marimbi, Hanum. 2009. Sosiologi
Widiyanto, Danar. 2012. Inseden
Dan Antropologi Kesehatan.
Kanker Payudara Di Indonesia
Yogyakarta: Nuha Medika. Terus
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Meningkat.http://krjogja.com/rea
Promosi Kesehatan dan Ilmu d/121697/insidensi-kanker-
Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta payudara-di-indonesia-terus-
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. meningkat.kr. Diakses tanggal
Metodologi Penelitian 12 maret 2012
Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu * Kiki Yunita Sari W: Mahasiswa S1
Perilaku Kesehatan. Jakarta : Keperawatan FIK UMS. Jln A Yani
Rineka Cipta Tromol Post 1 Kartasura
Nugroho, Taufan. 2011. Asi dan
Tumor Payudara. Yogyakarta :
Nuha Medika ** Bd. Sulastri, S.Kp.,M.Kes:
Purwoastuti, Endang. 2008. Kanker Dosen Keperawatan FIK UMS. Jln A
Payudara Pencegahan dan Yani Tromol Post 1 Kartasura.
Deteksi Dini. Yogyakarta :
Penerbit Kanisius *** Dewi Listyorini, S.Kep,Ns:
RSKD. 2007. 10 Besar Kanker Dosen Keperawatan FIK UMS. Jln A
Tersering Di RS. Kanker Yani Tromol Post 1 Kartasura
Dharmais.
http://www.dharmais.co.id/index.
php/statistic-center.html Diakses
tanggal 2 Maret 2012
Saraswati, Sylvia. 2010. 52 Penyakit
Perempuan. Yogyakarta : Kata
Hati
Sari, N. 2007. Pengaruh Pendidikan
Kesehatan Tentang Perawatan
Perineum Terhadap
Kesembuhan Luka Episiotomi
Klien Post Partum Di BKIA
Aisyiyah Karangkajen DIY.
Jurnal Ilmiah Nasional. Mutiara
Medika vol. 7 no. 1 (Jan. 2007)

Anda mungkin juga menyukai