Anda di halaman 1dari 47

Pengawasan Bidang Kemetrologian

Pelatihan Teknis Manajemen Operasional Kemetrologian


Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini diharapkan
peserta pelatihan dapat melakukan pengelolaan
kegiatan pengawasan bidang kemetrologian

2
Reni Sri Marliani
Telp : 081322184477

Email :
renisrimarliani@gmail.com
Apa pengertian Pengawasan?

○ Serangkaian kegiatan kegiatan untuk memastikan


UTTP, BDKT dan Satuan Ukuran sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan

4
Mengapa diperlukan Pengawasan?

○ Untuk memastikan bahwa peredaran UTTP sudah


bertanda tera sah yang berlaku, penggunaan UTTP yang
sesuai dengan standar, peredaran BDKT yang sesuai
dengan kuanta yang tertulis dalam label serta
memastikan kesesuaian penulisan dan penggunaan
satuan ukuran telah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
5
Oleh Siapa Pengawasan Metrologi Legal
dilakukan?

○ Pengawas Kemetrologian

○ Yaitu pegawai negeri sipil yang diberi tugas,


tanggung jawab, wewenang, dan hak
secara penuh oleh pejabat yang
berwenang untuk melakukan pengawasan
Metrologi Legal

6
Dasar Hukum Pengawasan Metrologi Legal

Peraturan Peraturan
Pemerintah No. 2 Pemerintah Nomor
Undang-Undang Tahun 1985 10 Tahun 1987
Undang-Undang No. 23 Tahun Tentang Wajib Tentang Satuan
No. 2 Tahun 2014 Tentang dan Pembebasan
1981 Tentang Turunan, Satuan
Pemerintahan untuk Ditera/Tera Tambahan, dan
Metrologi Legal Daerah Ulang Serta Satuan Lain yang
Syarat-Syarat bagi
UTTP Berlaku

Peraturan Peraturan Peraturan


Peraturan Menteri Menteri
Menteri Menteri
Perdagangan Perdagangan Nomor Perdagangan Perdagangan
Nomor 26 Tahun 67 Tahun 2018 Nomor 68 Nomor 125
2017 tentang Tentang UTTP Yang Tahun 2018 Tahun 2018
Pengawasan Wajib Ditera Dan tentang Tera
Tentang Tanda
Metrologi Legal Ditera Ulang dan Tera Ulang
UTTP Tera

SK Dirjen SPK No. SK Dirjen PKTN No


Peraturan Permendag Nomor
73 Tahun 2015
26 tahun 2015 22 Tahun 2016
Menteri
tentang Kewajiban tentang Petunjuk tentang Petunjuk
Perdagangan
Pencantuman Teknis Pengujian Teknis Pengujian
Nomor 31
Label Dalam BDKT Berat dan BDKT Panjang Luas
Tahun 2011 Bahasa Indonesia Volume dan Hitungan
Tentang BDKT Pada Barang
PRINSIP PENYELENGGARAAN

Penyelenggaraan Metrologi Legal sebagaimana diamanatkan dalam UUML merupakan kegiatan


yang bersifat Mandatory dan Standar serta pelaksanaannya berbasis kompetensi dan
Terintegrasi dengan ketentuan internasional sehingga penyelenggaraannya tidak terlepas dari
ketentuan-ketentuan yang bersifat nasional maupun internasional.

FILOSOFIS
Memberikan Jaminan Akan Hasil
Pengukuran
Penakaran Dan Penimbangan
YURIDIS
Memberikan Kepastian Hukum
3
Tertib Ukur
Terhadap Hasil ASPEK Di Segala Bidang
Pengukuran Dan Penggunaan Uttp, Bdkt

SOSIOLOGIS
Kesejahteraan Kepada
Masyarakat

8
1 UUML
Undang-undang No 2 Tahun 1981 tentang
Metrologi Legal
Pasal 32 ayat (1)
Ancaman pidana penjara 1 (satu) Pasal Pasal
tahun dan/atau denda setinggi- 26 27
tingginya Rp. 1 juta

Pasal
Kejahatan Pasal
25 - Pasal 33 28
ayat (1)

Pasal 32 ayat (2)


Ancaman pidana penjara 6 Pasal Pasal
(enam) bulan dan/atau denda 30 31
setinggi-tingginya Rp. 500 ribu

10
Pasal
22

Pasal 32 ayat 3 Pelanggaran


Ancaman pidana kurungan 6 (enam) Pasal – Pasal 33
bulan dan/atau denda setinggi-tingginya 23 ayat (2)
Rp. 500 ribu

Pasal 29
ayat (1)
dan (3)

11
BAB IX Pengawasan dan Penyidikan
Pasal 36

(1) Pegawai instansi Pemerintah yang ditugasi dalam pembinaan Metrologi Legal yang
melakukan pengawasan dan pengamatan diwajibkan menyidik tindak pidana yang
ditentukan dalam Undang-undang ini.
(2) Instansi Pemerintah yang ditugasi dalam pembinaan Metrologi Legal dalam
melaksanakan tugas tersebut dalam ayat (1) pasal ini dapat meminta bantuan
kepada instansi Pemerintah yang melakukan pengawasan dan pengamatan dalam
bidangnya masing-masing yang ada hubungannya dengan pengukuran,
penakaran dan atau penimbangan

Pasal ini memberikan kewenangan kepada pegawai instansi Pemerintah yang


melakukan pengawasan dan pengamatan (Pengawas Kemetrologian) untuk
menyidik tindak pidana metrologi legal.
12
Wewenang Penyidik Metrologi Legal
Pasal 36

(3) Pegawai tersebut pada ayat (1) pasal ini berhak melakukan penyegelan
dan atau penyitaan barang yang dianggap sebagai barang bukti.

Pasal ini memberikan kewenangan kepada PPNS Metrologi Legal adalah


penyitaan dan penyegelan dalam rangkaian tindakan penyidikan tindak
pidana metrologi legal. Penyitaan atau penyegelan merupakan salah
satu dari 4 upaya paksa, yaitu: penangkapan, penahanan,
penggeledahan dan penyitaan.

13
Wewenang Penyidik Metrologi Legal
Pasal 36

(4) Pegawai tersebut pada ayat (1) pasal ini dapat melaksanakan tugasnya di
tempat-tempat tersebut pada Pasal 25 Undang-undang ini dalam waktu terbuka
untuk umum.
(5) Pegawai tersebut pada ayat (I) pasal ini dapat melaksanakan tugasnya antara
pukui 06.00 sampai pukul 18.00 waktu setempat di tempat-tempat yang tidak
boleh dimasuki umum, yang seluruhnya atau sebagian dipakai tempat yang
dimaksud dalam Pasal 25 Undang-undang ini.
(6) Jika dalam waktu tersebut pada ayat (4) dan ayat (5) pasal ini pegawai yang
melakukan penyidikan tidak diperkenankan masuk, maka mereka masuk dengan
bantuan penyidik Kepolisian Republik Indonesia.
(7) Penyidikan dilakukan menurut tatacara yang ditentukan oleh Hukum Acara
Pidana yang berlaku.

UUML disahkan pada tanggal 1 April 1981 sedangkan KUHAP disahkan pada tanggal 31 Desember 1981.

14
Nomor: 09/M-DAG/MoU/12/2017 Penegakan
Hukum, Pengawasan dan Pengamanan di Bidang 1. Pertukaran data dan/atau informasi
Perdagangan pelaksanaan tusi Penegakan Hukum,
Pengawasan dan Pengamanan di Bidang
Perdagangan;
2. Koordinasi pelaksanan Penegakan Hukum
penyelengaraan perlindungan konsumen,
kegiatan perdagangan dan Metrologi Legal;
3. Pengawasan dan/atau penyelidikan
penyelengaraan perlindungan konsumen,
kegiatan perdagangan dan Metrologi Legal;
Maksud:
Koordinasi Penegakan Hukum, Pengawasan 4. Permintaan bantuan pengamanan baik
dan Pengamanan di Bidang Perdagangan terbuka maupun tertutup;
5. Peningkatan kemampuasn SDM
6. Sosialisasi
Tujuan:
Terwujudnya kerja sama yang sinergis dalam 7. Tindak lanjut Pusat : esl I para Pihak, Provinsi:
pelaksanaan Penegakan Hukum, Pengawasan dan Gubernur dengan Polda, Kab/Kota :
Pengamanan di Bidang Perdagangan Bupati/Walikota dengan
Polres/ta/tabes/metro.

15
2
Permendag No 26/2017
Pengawasan Metrologi Legal
Objek dan
Lingkup
Pengawasan

17
OBJEK DAN LINGKUP PENGAWASAN METROLOGI LEGAL

UTTP BDKT Satuan Ukuran


1. Tanda tera sah peredaran 1. Kesesuaian pelabelan
UTTP, baik asal impor Kesesuaian penulisan dan
kuantitas penggunaan satuan ukuran
maupun produk dalam 2. Kebenaran nilai kuantitas
negeri
2. Tanda tera sah
penggunaan UTTP
3. Kebenaran penggunaan
dan peruntukkan UTTP

1. di tempat usaha; 1. di tempat usaha 1. pada UTTP


2. di tempat untuk menentukan 2. di tempat produksi 2. pada BDKT
ukuran, takaran, atau 3. di tempat pengemasan 3. Pengumuman
timbangan untuk kepentingan mengenai barang yang
umum; dijual dengan cara
3. di tempat melakukan diukur, ditakar dan
penyerahan-penyerahan; ditimbang melalui
4. di tempat menentukan media cetak, media
pungutan atau upah yang elektronik atau surat
didasarkan pada ukuran atau tempelan
timbangan 4. Pemberitahuan lainnya 18
Lingkup Pengawasan UTTP

19
Penggunaan UTTP

20
Kebenaran Hasil Pengukuran

21
Tanda Tera

22
Langkah
Pemeriksaan UTTP

23
Pengawasan BDKT

24
3
Manajemen
Pengawasan
Pelaksanaan Pengawasan

Kelengkapan Pengawasan
❖ Tanda Pengenal ❖ Formulir cerapan
❖ Pakaian seragam ❖ Peralatan
atau seragam pengawasn
pengawasan ❖ Berita Acara Was
❖ Surat Tugas ❖ Laporan
Pengawasan 26
27
Manajemen
Pengawasan Kemetrologian

28
Prosedur Pengawasan
PU BBM

29
Lampiran II
Permendag no. 26 Tahun 2017

30
Lampiran II
Permendag no. 26 Tahun 2017

31
Contoh
Pengisian
Cerapan

32
Cerapan
PU BBM

33
Contoh
Pengisian
Cerapan
PU BBM

34
Format
Berita
Acara

35
Contoh
Pengisian
Format Berita
Acara

36
Format
Laporan Hasil
Pengawasan

37
Contoh Bentuk Kecurangan
dan Penegakan Hukum pada
PU BBM

38
39
40
41
SPBU
34.4033 Contoh
Penegakan
2 Hukum
inkracht

42
SPBU
34.40216 Contoh
Penegakan
Hukum

43
SPBU 14.201138
Jl. Ringroad Gagak Hitam, Kota Medan

SPBU 34.45232
Jl. Soekarno Hatta, Kabupaten
Contoh
Indramayu Penegakan
Hukum
SPBU 34.17536
Jl. Raya Fatahillah No. 89, Cikarang
Barat, Kabupaten Bekasi

SPBU 34.158.04
Jl. LPPU km 4 Curug, Kabupaten
Tangerang

SPBU 33.412.02
Rest Area km 101A, Ds.Batu Sari,
Kabupaten Subang
44
Contoh
Penegakan
Hukum

45
Terima Kasih!
Sumber:

Bahan Tayang Pengawasan Metrologi Legal, Sub Dit PHBOK Direktorat


Metrologi, Pelatihan Teknis Manajemen Operasional Kemetrologian, 2020

47

Anda mungkin juga menyukai