Laporan Mingguan Rhoelogy
Laporan Mingguan Rhoelogy
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Mengisi bejana dengan suspensi semen yang telah disiapkan sampai
batas yang telah ditentukan
2. Meletakkan bejana pada tempatnya, mengatur skala kedudukan
sedemikian rupa sehingga rotor dan bob tercelup ke dalam semen
menurut batas yang telah ditentukan
3. Menggerakkan rotor pada posisi high dan menempatkan kecepatan
rotor pada kedudukan 600 rpm. Pemutaran terus dilakukan sehingga
kedudukan skala (dial) mencapai keseimbangan. Mencatat harga yang
telah ditunjukkan skala sebagai pembacaan 600 rpm
4. Menurunkan kecepatan menjadi 300 rpm dan mencatat skala sebagai
pembacaan 300 rpm
5. Menghitung besarnya plastic viscosity dan yield point dengan
menggunakan persamaan:
p C 600 C300
Yp C300 p
Dimana :
μp = plastic viscosity, cp
Yp = yield point, lb
100 ft 2
Perhitungan
Pembacaan
taminant
Hasil
Hasil
Berat Semen (gr)
Bentonite (gr)
Volume Air
Barite (gr)
C600 C300 PV YP
PLUG
= 161 cc
o PV (Plastic Viscosity) = C600-C300
= 215-164
= 51 cp
o YP (Yield Point) = C300-PV
= 164-51
= 113 lb/100 ft2
4.5.4. Grafik
Massa Additive vs. Plastic Viscosity
90
80
70
Plastic Viscosity (cp)
60
50
40 Barite
30 Bentonite
20
10
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
Massa Additive (gr)
Grafik 4.1.
Massa Additive vs Plastic Viscosity
Massa Additive vs. Yield Point
250
200
Yield Point (lb/100 ft2)
150
Barite
100
Bentonite
50
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
Massa Additive (gr)
Grafik 4.2.
Massa Additive vs Yield Point
4.6. PEMBAHASAN
Praktikum minggu pertama acara ke-2 yaitu berjudul Pengujian Rheology
Suspensi Semen. Rheology adalah sifat semen yang terdiri dari plastic viscosity dan
yield point. Plastic Viscosity adalah keengganan fluida untuk mengalir yang
disebabkan oleh friksi mekanik (friksi antara semen dengan permukaan yang
dilewatinya). Yield Point adalah keengganan fluida untuk mengalir oleh gaya tarik
menarik antar partikel ketika fluida disirkulasi. Tujuan dari pengukuran tersebut untuk
menentukan sifat rheology suspensi semen yaitu plastic viscosity dan yield point,
mengetahui efek penambahan zat additive terhadap rheology suspensi semen.
Menggunakan alat Viscometer Fann VG.
Prinsip alat pada praktikum ini adalah prinsip rotasi atau pemutaran suspensi
akan diputar oleh rotor dan bob dengan kecepatan konstan hingga ditemui jarum
pembaca akan stabil pada angka pada pembacaan tertentu. Angka tersebut akan
digunakan dalam perhitungan plastic viscosity dan yield point.
Pada plastic viscosity dipakai sebagai salah satu parameter dalam menentukan
aliran lewat persamaan Reynold Number, dimana pola alirannya diketahui apabila Nre
<2000 maka dinamakan dengan aliran laminar, apabila Nre diantara 2000-3000 maka
dinamakan aliran transisi, apabila Nre >3000 dinamakan aliran turbulen, dan apabila
Nre <100 dinamakan sebagai aliran plug flow. Harga Yp berguna untuk mengetahui
besar waktu yang digunakan untuk memompakan suspensi pertama kalinya dengan
menghitung critical rate pump yaitu rate minimal yang harus diberikan sebuah pompa
agar semen dapat dialirkan dengan pola aliran yang diinginkan.
Alat yang digunakan yaitu timbangan, mixer, Viscometer Fann VG, dan gelas
ukur. Untuk bahan yang digunakan yaitu 347 gram semen Kelas A, 161 ml air, dan 3
gram additive bentonite. Pertaman kita harus membuat semen dasar dengan
mencampurkan semua bahan lalu diaduk di mixer. Kemudian suspense semen
dimasukkan ke bejanan. Letakkan bejana pada Viscometer Fann VG, mengatur skala
sampai kedudukannya membuat rotor dan bob tercelup kedalam suspense semen.
Kemudian menggerakkkan rotor pada posisi high dengan kecepaan 600 rpm. Setelah
itu menurunkan kecepatannya menjadi 300 rpm. Catat angka di dial pada saat stabil.
Berdasarkan percobaan diperoleh hasil pembacaan C600 sebesar 215 cp dan
C300 sebesar 164 cp. Dari hasil percobaan kita dapat menghitung plastic viscosity yaitu
sebesar 51 cp dan yield point sebesar 113 lb/100 ft2. Penambahan bentonite sebagai
extender dapat menurunkan yield point dan compressive strength.
Berdasarkan grafik diatas kita dapat melihat bahwa efek penambahan bentonite
membuat nilai yield point menurun. Sedangkan efek penambahan barite pada suspensi
semen membuat nilai yield point meningkat.
Aplikasi lapangan pada percobaan ini yaitu menentukan pola aliran yang akan
digunakan. Pola aliran plug flow adalah pola aliran yang paling lambat , tetapi hasilnya
bagus karena dapat merata dengan baik, biasanya digunakan untuk formasi yang
kurang kompak. Pola aliran laminar adalah pola aliran yang lurus tetapi memusat pada
bagian tengah, biasanya digunakan ketika di annulus, jika waktu diperhitungkan. Pola
aliran transisi adalah pola aliran antara laminar dan turbulen. Pola aliran turbulen
merupakan pola aliran yang paling kencang dan tidak beraturan pola ini digunakan
ketika semen melewati casing dan formasinya kompak.
4.7. KESIMPULAN
1. Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah mengetahui nilai plastic
viscosity dan yield point dari sampel suspense semen dan efek penambahan
aditif terhadap rheology semen.
2. Prinsip kerja dari alat yang digunakan dalam praktikum adalah agitasi. Alat
yang digunakan Viscometer Fann VG.
3. Hasil percobaan:
- C600 : 215 cp
- C300 : 164 cp
- PV : 51 cp
- YP : 113 lb/100 ft2
4. Penambahan bentonite sebagai extender mempengaruhi rheology yaitu
menurunkan yield point dan compressive strength.
5. Aplikasi lapangan dari praktikum ini adalah untuk menentukan pola aliran
yang akan digunakan.