Anda di halaman 1dari 4

A.

PENGOLAHAN DATA
a. Membuat Kurva Kalibrasi
Massa Jenis Aquades : 0.997 gram/ml
Massa Jenis Etanol : 0.789 gram/ml
Berat Molekul Aquades : 18
Berat Molekul Etanol : 46

Etanol Aquades Mol Etanol Mol Xetanol Indeks


(ml) (ml) (mol) Aquades Bias
(mol)
10 0 0.171522 0 1 1.3482
9 1 0.15437 0.055389 0.73594 1.3502
8 2 0.137217 0.110778 0.553307 1.3523
7 3 0.120065 0.166167 0.419468 1.3520
6 4 0.102913 0.221556 0.317174 1.3512
5 5 0.085761 0.276944 0.236448 1.3503
4 6 0.068609 0.332333 0.171119 1.3479
3 7 0.051457 0.387722 0.117165 1.3441
2 8 0.034304 0.443111 0.071854 1.3421
1 9 0.017152 0.4985 0.033263 1.3373
0 10 0 0.553889 0 1.3377

Kurva Kalibrasi
1.2

0.8

0.6
f(x) = 36.18 x − 48.39
0.4 R² = 0.39

0.2

0
1.3360 1.3380 1.3400 1.3420 1.3440 1.3460 1.3480 1.3500 1.3520 1.3540

y = 36.181x – 48.391
b. Menghitung Kadar Etanol Pada Sampel

Suhu Volum Indeks Fraksi Fraksi


Indeks
Waktu ke di e biar Etanol di etanol di
No. bias
(menit) dalam distilat residu distilat residu
distilat
reaktor (ml) (di (xd) (xw)
dalam
(oC)
reaktor)
Sesudah
1 pencampura 25 0 0.0000 1.3511
n 0 0.493149
Saat
2 75 0 0.0000 1.3505
mendidih
0 0.471441

0 (terdapat
3 tetes pertama 77 20 1.3506 1.3504
distilat)
0.475059 0.467822
4 15 77 16,4 1.3405 1.3519 0.109631 0.522094
5 30 77,5 10,6 1.3408 1.3518 0.120485 0.518476
6 45 77,5 10,3 1.3407 1.3503 0.116867 0.464204
7 60 78,5 8,3 1.3434 1.3515 0.214555 0.507621
8 75 78 11 1.3439 1.3522 0.232646 0.532948

c. Menghitung yaverage

waktu xd xw 1/xw-xd
0 0.467822 0.467822 -
15 0.109631 0.522094 2.424458
30 0.120485 0.518476 2.51262
45 0.116867 0.464204 2.879043
60 0.214555 0.507621 3.4122
75 0.232646 0.532948 3.329978
Praktikum kali ini adalah melakukan pemisahan campuran biner etanol dan air dengan
proses ditilasi dan mengetahui fraksi mol rata-rata etanol pada distilat menggunakan uji
refraktometri pada sampel. Praktikum terjadi pada suhu umpan yang dijaga pada suhu sekitar
77o C selama praktikum belangsung. Suhu 80o C dipilih karena berada diantara titik didih air
yaitu 100o C serta titik didih etanol pada 78 oC
Kurva kalibrasi dibuat untuk mengetahui fraksi mol etanol pada sampel distilat dan
residu hasil distilasi apabila indeks biasnya diketahui melalui uji refraktometri. Pada
pembuatan kurva kalibrasi, data diambil dari pengukuran indeks bias 11 sampel dengan
konsentrasi alkohol dan aquades yang bervariasi. Hasil pengukuran kurva kalibrasi
menunjukkan persamaan garis linear y = 36.181x – 48.391 dengan nilai R2 senilai 0.3947.
Kurva kalibrasi secara teori haruslah berbentuk garis yang mendekati bentuk garis linear,
sedangkan kurva kalibrasi yang didapatkan dari hasil pengukuran tidak berbentuk linear. Hal
ini dapat disebabkan oleh kesalahan nilai pengukuran indeks bias sampel. Kesalahan nilai
indeks bias sampel dapat disebabkan oleh ketidaktelitian pengamat, malfungsi alat dan
ketidak-akuratan serta ketidak-presisian alat refraktometer yang digunakan.
Dari kurva kalibrasi tersebut kita dapat mengetahui nilai fraksi mol etanol pada
sampel distilat dan residu hasil distilasi yang disampling setiap 15 menit sekali hinggta t = 75
menit. Sampling dilakukan terhadap campuran residu serta distilat. Dari data pada tabel data
pengamatan dan pengolahan data dapat diketahui bahwa nilai indeks bias sampel dikonversi
menjadi nilai fraksi molnya menggunakan persamaan garis linear y = 36.181x – 48.391 yang
didapat dari hasil kurva kalibrasi.
Nilai fraksi mol etanol di residu pada t = 0 (0.468) jauh lebih kecil dibandingkan
dengan nilai fraksi mol etanol di residu pada t = 75 (0.533). Hal ini bertentangan dengan teori
distilasi dimana fraksi mol etanol pada residu akan semakin berkurang seiring dengan
berjalannya proses distilasi. Hal serupa terjadi juga pada nilai fraksi mol etanol di distilat,
dimana pada t = 0 senilai 0.475 dan pada t = 75 senilai 0.2326. Hal ini bertentangan dengan
teori distilasi dimana seharusnya fraksi mol etanol pada distilat akan semakin bertambah
seiring dengan lama waktu proses distilasi, serta teori yang menyebutkan bahwa konsentrasi
komponen dalam distilat akan jauh lebih tinggi daripada konsentrasi komponen dalam residu.
Dari nilai fraksi mol etanol sampel residu dan distilat yang dihasilkan, dapat diamati
bahwa nilai fraksi mol residu maupun etanol seiring dengan waktu adalah fluktuatif, yaitu
naik dan turun dengan tidak stabil. Hal ini menyebabkan fluktuasi nilai pada kurva rayleigh
yang dibuat menggunakan data fraksi mol sampel tersebut. Hal ini dapat disebabkan oleh
kesalahan nilai pengukuran indeks bias sampel. Kesalahan nilai indeks bias sampel dapat
disebabkan oleh ketidaktelitian pengamat, malfungsi alat dan ketidak-akuratan serta ketidak-
presisian alat refraktometer yang digunakan.
Volume total residu dapat diketahui dari nilai volume umpan dikurangi dengan
volume residu. Volume distilat dapat diketahui dengan menjumlahkan jumlah volume cairan
ditilat yang terkumpul selama pengamatan.
Setelah mengetahui nilai fraksi mol etanol pada umpan, fraksi mol etanol pada residu
akhir, volume umpan, volume residu akhir serta volume distilat, kita dapat mencari nilai y
average atau rata-rata nilai fraksi mol etanol pada distilat menggunakan persamaan berikut:
Maka nilai y average adalah senilai 3,16635. Nilai ini dianggap janggal karena fraksi
mol hanya memiliki nilai maksimal = 1. Kejanggalan nilai y average dapat disebabkan oleh
berbagai faktor, diantaranya adalah ketidaktelitian pengamat, malfungsi alat dan ketidak-
akuratan serta ketidak-presisian alat refraktometer yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai