Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRATIKUM PSIKOLOGI KOGNITIF

AUTOMATIC PROCESSING
LABORATORIUM PSIKOLOGI LANJUT

DISUSUN OLEH:

Nama : Zulfillah Sya’bani Ocviyanti


NPM : 11520141
Kelas : 3PA13
Tutor : Dila Septiani

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2023
A. MATERI DAN TUJUAN PRATIKUM
1. Automatic Processing
2. Tujuan Pratikum
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui kesulitan dari
mengontrol proses yang terjadi secara otomatis dan dapat melatih otak
untuk focus ke dalam aktivitas yang membutuhkan proses otomatis di
dalamnya.

B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Automatic Processing
Menurut Seel (2011), bahwa sebagian besar definisi dari proses otomats
didasari otomatisitas dalam hal seperangkat kriteria diyakini untuk menjadi
indikasi proses yang tidak memerlukan upaya dan tidak di bawah kendali
kesadaran.
Palmeri, (dalam Sternberg & Sternberg, 2012), menyatakan bahwa
proses otomatis adalah seperti menulis nama tetapi tidak di bawah kendali
kesadaraan. Beberapa proses otomatis dapat terjadi sekaligus, atau
setidaknya sangat cepat, dan tidak dalam urutan tertentu.
Goldstein, (2020), menyatakan bahwa pemrosesan yang terjadi secara
otomatis, tanpa orang tersebut bermaksud untuk melakukannya, dan itu juga
menggunakan sedikit sumber daya kognitif. Pemrosesan otomatis dikaitkan
dengan tugas-tugas yang mudah atau tugas yang sudah biasa dikerjakan.
Berdasarkan definisi di atas dapat kita simpulkan bahwa pemrosesan
otmatis adalah suatu proses yang terjadi tanpa di bawah kendali kesadaran
karena sudah terbiasa melakukan hal tersebut.

2. Aspek Automatic Processing


Friedenberg & Silverman, (2016), menyatakan bahwa terdapat dua
aspek, yaitu:
a. Interference
Dalam teori interferensi adalah sebuah teori yang mnyatakan
bahwa manusia manusia lupa bukan karena kehilangan ingatan
melainkan karena tertumpuk informasi lainnya yang menghalangi
hal yang ingin diingat. Gangguan konflik ini terbagi menjadi dua
macam, yaitu:
1) Proactive Interference
Gangguan konflik ini terjadi karena adanya informasi
lama yang mengganggu untuk mengingat informasi baru
2) Retroactive Inteference
Gangguan konflik ini terjaid karena informasi yang baru
dipelajari mengganggu mengingat informasi lama
b. Facilitation
Proses dimana respon-stimulus sederhana dapat mengontrol
seluruh system kognitif secara sadar atau tidak. Proses respon-
stimulus yang menghaslkan respon otomatis disebut dengan aturan
produksi atau produksi. Produksi merupakan mekanisme yang
diinterpretasikan di memori jangka panjang.
3. Karakteristik Automatic Processing
Menurut Posner & Snyder, (dalam Seel, 2011), bahwa karakteristik dari
proses otomati sebagai berikut:
a. Pemrosesan terjadi tanpa niat sadar
b. Pemrosesan otomatis tersembunyi dari kesadaran
c. Pemrosesan otomatis hanya menggunakan sedikit kesadaran atau
tidak sama sekali membutuhkan kesadaran

C. JURNAL
1. Judul Artikel : Children’s and adults’ automatic
processing of proportion in a
Stroop-like task
2. Nama Jurnal, Volume dan Tahun : International Journal of
Behavioral Development, Vol.
39(2) 97–104, 2015
3. Penulis : Ying Yang, Qingfen Hu, Di
Wu,and Shuqi Yang
4. Tujuam dan Metode Penelitian : Untuk melihat apakah ada
automatic accessing ke
representasi proporsi pada usia
dini, daripada perubahan
perkembangan pada intefrensi
tugas Stroop-like dan metode
yang digunakan adalah analisis
partsipan
5. Subjek Penelitian : 1. Peserta dewasa adalah 35
mahasiswa sarjana dan
pascasarjana (18
perempuan, 17 laki-laki)
2. Peserta anak sebanyak 30
anak usia 5 tahun dan 30
anak berusia 6 tahun, (16
perempuan, 14 laki-laki)
6. Review : Studi menunjukkan perbedaan
representasi relatif dan
kemampuan penalaran anak-anak
dengan orang dewasa. Perbedaan
antara kinerja anak-anak pada
masalah penalaran relasional
yang melibatkan himpunan
diskrit dan jumlah kontinu
memicu perdebatan tentang
bagaimana anak memproses
informasi relasional.
Keberhasilan anak-anak kecil
dengan masalah terus-menerus
menunjukkan bahwa mereka
memiliki pemahaman intuitif
atau penilaian perseptual tentang
proporsi.

D. PERCOBAAN PRATIKUM
1. Langkah-langkah Percobaan
a. Membuka web cogscidemos.swarthmore.edu
b. Setelah terbuka lihat pada posisi kiri web, pilih “Reverse Stroop” yang
terdapat pada menu Experiments
c. Kemudian bacalah teori dan instruksi yang ada pada halaman reverse
stroop, setelah sudah dimengerti maka pilih “try it!”
d. Kemudian terdapat halaman Reverse Stroop Vision Experiment, Lalu
isilah pada bagian parameter dengan istilah (Number of Trials) = 40
e. Setelah sudah di isi maka klik Start Experimen
f. Klik tulisan “click to start”
g. Jika sudah diakhir praktikum akan muncul tampilan tabel, Lalu
screencapture pada bagian tabel tersebut.

E. HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Hasil
Berikut merupakan hasil praktikum yang telah dilakukan oleh praktikan
mengenai praktikum automatic processing

Gambar 1. Table (Reverse Stroop)


2. Pembahasan
Menurut Goldstein (2020), bahwa pemrosesan yang terjadi secara
otomatis, tanpa orang tersebut bermaksud untuk melakukannya, dan itu juga
menggunakan sedikit sumber daya kognitif. Pemrosesan otomatis dikaitkan
dengan tugas-tugas yang mudah atau tugas yang sudah biasa dikerjakan.
Hal ini terjadi saat pratikan melakukan tes melalui website yang sudah
di berikan. Saat tes berlangsung pratikan dapat menjawab sebagian besar
dari tes karna informasi mengenai warna-warna dan huruf-huruf yang
muncul dalam tes tersebut sudah tertanam sejak lama dalam pikiran pratikan
dan membuat pratikan dapat dengan mudah mengerjakan tes tersebut.
Seperti yang di jelaskan oleh Friedenberg & Silverman, (2016) yang
membagi aspek automatic processing menjadi dua yaitu interferensi dan
fasilitasi, dimana fasilitasi ini merupakan respon otomatis yang diperoleh
dari proses respon stimulus. Semua informasi mengenai warna dalam
bahasa inggris sudah tertanam dalam memori jangka panjang pratikan,
sehingga saat tulisan dari warna tersebut berperan menjadi stimulus dalam
tes tersebut informasi yang ada dimemori jangka panjang pratikan akan
secara otomatis muncul dan menjadi respon dari stimulus tersebut. Namun
di beberapa bagian tes tepatnya ada tiga soal yang pratikan salah menjawab
soal tes tersebut, hal ini terjadi karna adanya interferensi atau gangguan.
Interferensi yang muncul pada pratikan saat itu adalah retroactive
interference yang dimana interferensi terjadi karna adanya informasi baru
yang masuk dan menghambat proses mengingat. Hal ini lah yang terjadi
pada pratikan saat mengerjakan tes, di pertengahan tes ada informasi lain
yang masuk sehingga proses mengingat dan konsentrasi pratikan terganggu
dan alhasil pratikan tidak bisa menjawab soal tes dengan benar. Selain itu
tes yang dilakukan oleh pratikan ini memiliki kesamaan dengan tes yang
digunakan oleh peneliti yang ada di artikel ilmiah diatas. Peneliti
menggunakan sistem stroop untuk melakukan penelitian pada subjeknya,
dan begitu juga dengan pratikum yang dilakukan oleh pratikan yang juga
menggunakan sistem stroop. Namun Stroop yang digunakan oleh peneliti
dalam penelitiannya adalah Stroop-like sedangkan pratikan menggunakan
Reverse Stroop. Walaupun berbeda namun kedua tes ini sama sama
digunakan untuk melihat reaksi dan seberapa cepat automatic processing
yang dimiliki.

F. KESIMPULAN
Berdasarkan landasan teori di atas dapat disimpulkan bahwa pemrosesan
otomatis terjadi karena hanya ada sedikit kesadaran atau bahkan tidak
menggunakan kesadaran sama sekali, biasanya pemrosesan otomatis terjadi
karena sedang mengerjakan tugas mudah atau tugas yang sudah biasa
dilakukan. Dalam praktikum di atas, terlihat bahwa praktikan kurang bisa
melakukan pemrosesan otomatsi apabila tugas tersebut sulit atau tidak terbiasa
dengan tugas tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Friedenberg, J. & Silverman, G. (2016). Cognitive Science: An Introduction to the
Study of Mind. Sage Publications.
Goldstein, E. B. (2020). Cognitive Psychology: Connecting Mind, Research, and
Everyday Experience (5th ed.). Cengage.
Seel, N. M. (2011). Encyclopedia of the Sciences of Learning. Springer Science.
Sternberg, R. J. & Sternberg, K. (2012). Cognitive Psychology (6th ed.). Wadsworth
Cengage.
Yang, Y., Hu, Q., Wu, D., & Yang, S. (2015). Children’s and adults’ automatic
processing of proportion in a Stroop-like task. International Journal of
Behavioral Development, 39(2), 97–104.
https://doi.org/10.1177/0165025414556520
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai