Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KERJA

(TERM OF REFFERENCE)
KEGIATAN SOSIALISASI PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH PADA MASA
PANDEMI
KABUPATEN KAPUAS HULU
TAHUN 2021

Kabupaten : Kapuas Hulu


Unit Organisasi : Dinas Kesehatan
Puskesmas : Putussibau Utara
Kegiatan : Sosialisasi Pemberian Tablet Tambah Darah Pada Masa
Pandemi
Sub Kegiatan :
Menu :

1. LATAR BELAKANG
A. Kondisi di Kabupaten Kapuas hulu
Keadaan kesehatan dan gizi kelompok usia 10-24 tahun di Indonesia masih
memprihatinkan. Data Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa prevalensi anemia
pada WUS usia 15 tahun ke atas sebesar 22.7%, sedangkan pada ibu hamil
sebesar 37,1%.
Remaja putri yang menderita anemia ketika menjadi ibu hamil berisiko
melahirkan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) dan stunting. Anemia gizi besi
menjadi salah satu penyebab utama anemia, diantaranya karena asupan
makanan sumber zat besi yang kurang.
Berdasarkan data yang diperolah dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu
cakupan remaja putri dapat tablet fe tahun 2020 sebesar 24,9%, sedangkan
target yang diharapkan sebesar 50%.
B. Kondisi di kecamatan
Rekomendasi WHO pada Word Health Asssembly (WHA) ke-65 yang
menyepakati rencana aksi dan target global untuk gizi ibu, bayi, dan anak,
dengan komitmen mengurangi separuh (50%) prevalensi anemia pada WUS
pada tahun 2025. Menindaklanjuti rekomendasi tersebut maka pemerintah
Indonesia melakukan intensifikasi pencegahan dan penanggulangan anemia
pada rematri dan WUS dengan memprioritaskan pemberian TTD melalui institusi
sekolah. Di kecamatan Putussibau Utara terdapat 14 SMP/SMA yang menjadi
sasaran pemberian tablet tambah darah. Cakupan pemberian tablet Fe pada
tahun 2020 tergolong rendah yaitu sebesar 2,9%, sedangkan target kabupaten
adalah 30%. Hal ini disebabkan karena adanya pandemi covid-19 sehingga
banyak sekolah yang tutup.
2. DASAR HUKUM
a. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan disebut bahwa
upaya perbaikan gizi dilakukan pada seluruh siklus kehidupan dengan prioritas
pada kelompok rawan gizi, yaitu bayi, anak balita, remaja perempuan, ibu hamil
dan menyusui.
b. Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional
Percepatan Perbaikan Gizi yang menitikberatkan pada penyelamatan 1000
HPK.
c. Peraturan Bersama antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Menteri
Kesehatan RI, Menteri Agama RI, dan Menteri Dalam Negeri RI Nomor
6/X/PB/2014; Nomor 73 Tahun 2014; Nomor 41 Tahun 2014; Nomor 81 Tahun
2014 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan
Sekolah/Madrasah.
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013 tentang
Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan bagi Bangsa Indonesia.
e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2014 tentang
Standar Tablet Tambah Darah bagi Wanita Usia Subur dan Ibu Hamil.
f. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Maksud
Sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi pemberian tablet
tambah darah pada masa pandemi di Puskesmas Putussibau Utara
b. Tujuan
Agar dalam pelaksanaannya kegiatan sosialisasi pemberian tablet tambah
darah pada masa pandemi dilakukan secara koordinatif dan integrative serta
saling memperkuat antar kegiatan dan program untuk meningkatkan cakupan
pemberian tablet tambah darah pada remaja puteri dan meningkatkan
kepatuhan mengonsumsi TTD pada remaja puteri..
g. OUTPUT DAN OUTCOME
A. OUTPUT : Cakupan program pemberian TTD pada remaja puteri
dan kepatuhan rematri dalam mengonsumsi TTD.
B. OUTCOME : Menurunnya prevalensi anemia pada remaja puteri
sehingga dapat memutus mata rantai terjadinya
stunting.

h. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


a. Melakukan sosialisasi kepada Kepala Sekolah dan guru Pembina UKS tentang
pemberian tablet tambah darah pada masa pandemi.
b. Cara pemberian tablet tambah darah dilakukan untuk remaja putri usia 12-18
tahun.
c. Pemberian TTD pada remaja puteri melalui UKS/M di institusi pendidikan (SMP
dan SMA atau sederajat) dengan menentukan hari minum TTD bersama setiap
minggunya sesuai kesepakatan di wilayah masing-masing.
d. Data pemberian TTD dan kepatuhan konsumsi TTD direkapitulasi oleh guru
Pembina UKS untuk dilaporkan ke Puskesmas.
i. PENANGGUNG JAWAB DAN PELAKSANA KEGIATAN
Penanggungjawab kegiatan pemberian tablet tambah darah adalah Kepala Puskesmas
dan
penanggungjawab program adalah program gizi. Pelaksana kegiatan adalah petugas
gizi dan seluruh tenaga kesehatan yang ada di puskesmas Putussibau Utara.
j. TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN (LOKUS)
Tempat pelaksanaan kegiatan pemberian tablet tambah darah berada di 14 SMP/SMA
yang terdapat di wilayah kecamatan Putussibau Utara.
k. RINCIAN PEMBIAYAAN
peangg
Volu
Kegiatan ung Jadwal Rincian Kegiatan
me
Jawab

Sosialis
asi
pemberi
an
tablet
PJ Uang Sekola Rp
tambah 1 kl Februari 2 Org x 14 x 1 x Rp 150,000
Gizi Harian h 4.200,000
darah
pada
masa
pandem
i

l. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Bulan Pelaksanaan

No Kegiatan Triwulan I Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Posyandu bayi dan
balita

m. BIAYA KEGIATAN
Biaya kegiatan dibebankan kepada dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Puskesmas Putussibau Utara Tahun 2021 Sebesar Rp. 4.200.000,00.
n. PENUTUP
Pelaporan kegiatan ini dilakukan ketika telah selesai melakukan kegiatan dan
dilaporkan kepada penanggung jawab UKM dan Kepala Puskesmas. Evaluasi
dilakukan setiap satu bulan sekali dengan melakukan analisis terhadap pelaksanaan
kegiatan.

Putussibau, 2021
Kepala Puskesmas

Dessi Wulantari, S.ST


NIP.19731225 199203 2 002

Anda mungkin juga menyukai