Anda di halaman 1dari 5

Teknik Dasar Pembuatan Sediaan Sitologik

Teknik dasar pembuatan sediaan sitologik pada umumnya terbagi menjadi


beberapa bagian, yaitu teknik manual dan otomatis (sitospin) (Handari, S. 1983).
a. Teknik manual dalam pembuatan sedian sitologik adalah teknik yang
digunakan dengan menggunakan tenaga manusia dalam mene,mpelkan dan
menyebarkan sel di atas kaca objek
b. Teknik otomatis adalah teknik yang menggunakan instrumen khusus untuk
menempelkan dan menyebarkan sel ke atas objek glass

Teknik Pembuatan Preparat


A. Metode oles (smear methods)

Gambar metode oles


Sumber gambar : Wahyuningsih R
Metode oles adalah suatu pembuatan sedian dengan jalan mengoles/membuat
selaput (film) dari substansi yangberupa cairan atau bukan cairan di atas gelas
benda yang bersih dan bebas lemak, untuk selanjutnya kemudian di fiksasi,
diwarnai dan ditutup dengan gelas penutup. Bahan yang sering dibuat sedian
oles yaitu darah, nanah atau jaringan-jaringan tertentu. Cara ini sangat baik
untuk mempelajari sitology darah, sumsum tulang merah, eksudat dari
bermacam-macam jaringan yang meradang ( Izzati, Miftahul. 2017).
Contoh pembuatan sedian oles :
1. Pembuatan sediaan darah tipis
2. Pembuatan sediaan oles dari jaringan
3. Pembuatan sediaan darah tebal
4. Pembuatan sediaan tanah yang tebal
Prosedur pembuatan sediaan oles :
1. Gelas benda A diberisikan dengan menggunakan alcohol yang diteteskan pada
tissue
2. Tangan kiri dikibas-kibaskan dengan telapak, posisi telapak tangan kiri sejejer
perut selama 20 detik
3. lalu ujung jari tengah kanan kiri di urut selama 5 detik kemudian di sterilkan
dengan kapas yang dibashi alcohol
4. Blood lacncet steril ditusukan pada ujung jari tengah tangan kiri, tetes darah
pertama dibuang dengan cara diusapkan pada kapas
5. Tetes darah kedua ditempelkan pada sisi kanan jarak 1 cm gelas benda A yang
telah bebas lemak
6. Salah satu ujung sisi gelas benda B ditempelkan disebelah kiri pada tetes
darah digelas benda A dengan sudut 450
7. Ditarik ke sisi kanan sampai tetes darah tersentuh dan melebar ke sisi gelas
benda B, lalu di dorong ke sisi kiri dengan kecepatan tetap. Hasilnya akan
terbentuk apusan darah/film darah. Apusan darah dikeringkan di atas rak
pewarnaan selama 10 menit.
Beberapa pewarnaan sediaan oles yaitu pewarnaan May Grunwald ( larutan
eosin methylene blue dalam methyl alcohol), pewarnaan Pappenheim,
pewarnaan Wright.

B. Metode Rentang ( spread methods)


Metode rentang adalah suatu metode pembuatan sediaan dengan cara
merentangkan suatu jaringan pada permukaan gelas benda sehingga dapat
diamati dengan mikroskop. Pada umumnya jaringan-jaringan yang dapat dibuat
preparat rentang adalah jaringan-jaringan yang tipis, misalnya pleura,
mesenterium, peritoneum, plarachnoidea, pericardium, dll.
Zat warna yang dapat digunakan dalam membuat preparat ini antara lain
hematoxilin, eosin, dan methylene blue. Pewarnaan hematoxilin dengan pelarut
aquades sangat baik untuk mewarnai inti yang akan berwarna biru. Pewarnaan
eosin dengan pelarut alcohol 70% sangat baik untuk mewarnai sitoplasma
dengan warna merah, sedangkan methylene blue digunakan pada preparat
dengan cara meneteskan langsung ke jeringan kemudian diamati di bawah
mikroskop yang mana methylene blue akan mewarnai butir-butir pada “mast
cell”. Metode rentang juga dapat digunakan untuk tujuan sitology dan histology
serta juga dapat digunakan untuk tujuan sitokimiawi seperti penilitian
phosphatase dan hyaluroidase (Hidayat, N., 2006).
Alat dan bahan yang digunakan untuk sedian preparat rentang
a. Alat
1. Bak paraffin 1 buah
2. Seperangkat alat bedah lengkap
3. Cawan petri 6 buah
4. Nampan 1 buah
5. Objek glass 6 buah
6. Jarum secukupnya
7. Pipet 6 buah
8. Mikroskop
b. Bahan
1. Subkutis (jaringan ikat atau jaringan lemak), mesenterium, pericardium
2. Methyl alcohol 3%
3. Alcohol (absolute, 96%, 90%, 80%,70%)
4. Eosin
5. Toluol
6. xylol
c. Cara penambilan:
1. Mengambil jaringan segar yang digunakan denan menggunakan benda
tajam seperti jarum preparat, scalpel, atau pisau runcing.
2. Merentangkan sayatan jaringan segar pada objek glass kering
3. Memfiksasi menggunakan methyl alcohol 3% selama 1-3 menit
4. Dilanjutkan dengan alcohol absolute, alcohol 96%, alcohol 90%,
alcohol 80%, alcohol 70% dengan masing-masing 1-3 menit
5. Dilanjutkan dengan eosin 1-3 menit, alcohol 70%, alcohol 80%, alcohol
90%, alcohol 96%, alcohol absolute, toluol, dan xylol masing-masing 1-
3 menit
6. Menutup preparat menggunakan deck glass
7. Lalu amati di bawah mikroskop
DAFTAR PUSTAKA
Handari, S. 1983. Metode Pewarnaan (Histologi & Histokimia).
Jakarta:Bhatara Karya Aksara.
Hidayat, N., & Saati, E. A. 2006.Membuat Pewarna Alami. Surabaya: Penerbit
Trubus Agrisarana.
Izzati, Miftahul. 2017. Kualitas Preparat Mitosis Allium cepa Menggunakan
Pewarna Ekstrak Kulit Buah Naga Merah Dengan Pelarut Akuades Dan
Asam Sitrat 10%. Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan
Dan Ilmu Pendidikan. UMS.
Wahyuningsih R. Penatalaksanaan Diet pada Pasien. Yogyakarta: Graha
Ilmu; 2013.

Anda mungkin juga menyukai