Anda di halaman 1dari 5

PEMASANGAN KATETER URINE

No. Dokumen : 445.2/......../2022


SOP No. Revisi :0
Tanggal Terbit:
1 Januari 2022
Halaman : 1/5

UPTD ASTIM
PUSKESMAS NIP.19800324
IWOIMENDAA 200701 1 009
1. Pengertian Pemasangan kateter urine adalah memasukkan kateter
melalui uretra ke dalam kandung kemih dengan tujuan
mengeluarkan urin.
2. Tujuan Sebagai acuan menerapkan langkah-langkah untuk
melakukan tindakan pemasangan kateter urine di UPTD
Puskesmas Iwoimendaa
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Iwoimendaa
Nomor : 445.1/ /2022 Tentang KEBIJAKAN
PELAYANAN KLINIS
4. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor HK.01.07/MENKES/1186/2022 Tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Di fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
3. Alimul, Aziz & Uliyah, Musrifatul. (2015). Buku Saku
Praktikum: Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : EGC.
5. Alat dan Alat :
bahan a. Bak instrumen steril berisi : pinset anatomis, kasa,
b. Kom,
c. Gunting verban atau plaster,
d. Bengkok/nierbekken,
e. Tempat specimen (jika perlu).
Bahan :
a. Selimut atau sarung,
b. Kateter sesuai ukuran,
c. Sarung tangan steril,
d. Sarung tangan bersih,
e. Cairan antiseptic,
f. Spuit 10 cc atau 20 cc berisi aquadest/NaCl steril,
g. Jelly atau pelumas,
h. Urine bag,
i. Kantong plastik,
j. Plaster.
6. Prosedur 1. Petugas mempersiapkan ala dan bahan;
2. Petugas mempersiapkan pasien:
a. Identitas pasien,
b. Memberitahukan pasien/keluarga atas tindakan
yang akan dilakukan dengan pengisian lembar
persetujuan tindakan medis (informed concernt),
c. Menutup pinggang dan bagian tungkai atas pasien
dengan selimut lalu sisihkan selimut hingga yang
terpajan hanya area perineal,
d. Mengatur posisi pasien (pasien laki-laki kedua kaki
diluruskan ke bawah, pasien perempuan diatur
dalam posisi litotomi).;
3. Petugas mencuci tangan dan memakai sarung tangan
bersih;
4. Petugas meletakkan nierbekken di antara paha pasien;
5. Petugas menyiapkan cairan antiseptic ke dalam kom;
6. Petugas membersihkan genetalia dengan cairan
antiseptic;
7. Petugas membuka sarung tangan dan simpan
nierbekken atau buang ke kantong plastik yang telah
disediakan;
8. Petugas kembali menggunakan sarung tangan steril;
9. Petugas membuka bungkusan luar set kateter dan urin
bag dan kemudian simpan di alas steril. Pegang kateter
dan berikan jelly pada ujung kateter jika pemasangan
kateter dilakukan sendiri, maka siapkan jelly di dalam
bak steril. Jangan menyentuh area steril gunakan
sarung tangan steril, pada laki-laki posisikan penis tegak
lurus 90° dengan tubuh pasien, pada wanita buka labio
minora menggunakan ibu jari dan telunjuk atau telunjuk
dengan jari tengah tangan tidak dominan;
10. Petugas menggunakan pinset atau tangan dominan
untuk masukkan kateter perlahan-lahan pada uretra
hingga ujung kateter untuk pasien pria dan tiga per
empat selang kateter untuk wanita. Anjurkan pasien
untuk menarik nafas saat kateter dimasukkan;
11. Petugas mengkaji kelancaran pemasukan kateter jika
ada hambatan berhenti sejenak kemudian dicoba lagi.
Jika masih ada tahanan kateterisasi dihentikan, jika
perlu kaji ulang kondisi dan indikasi pemasangan kateter
pada pasien. Hindari pengeluarkan dan memasukan
kembali kateter secara berulangulang, jika diperlukan
gunakan kateter yang baru;
12. Petugas memastikan nierbekken yang telah disiapkan
berasa di ujung kateter agar urine tidak tumpah. Setelah
urin mengalir, ambil specimen urin bila diperlukan;
13. Petugas memastikan urin bag telah terkunci dan segera
sambungkan kateter dengan urine bag;
14. Petugas mengembangkan balon kateter dengan
aquadest/NaCl steril sesuai volume yang tertera pada
label spesifikasi kateter yang dipakai (10-20 mL) dengan
menggunakan spuit steril;
15. Petugas menarik kateter keluar secara perlahan untuk
memastikan balon kateter sudah terfiksasi dengan baik
dalam vesika urinaria dan bersihkan jelly yang tersisa
pada kateter dengan kasa;
16. Petugas memfiksasi kateter dengan plester pada
pangkal paha;
17. Petugas menempatkan urine bag di tempat tidur pada
posisi yang lebih rendah dari kandung kemih;
18. Petugas membereskan alat;
19. Petugas merapihkan kembali pasien;
20. Petugas membuka APD dan cuci tangan;
21. Petugas menanyakan kondisi pasien dan mengakhiri
tindakan dengan mengucapkan salam kepada klien;
22. Petugas mencatat tindakan dan hasil (warna dan
jumlah) urin yang keluar.
6. Bagan Alir

Petugas Petugas mempersiapkan


mempersiapkan pasien
alatan dan bahan

Petugas menjelaskan Petugas mencuci tangan


kepada pasien tindakan dan memakai sarung
yang akan dilakukan tangan bersih

Petugas menyiapkan Petugas membuka


cairan antiseptic ke dalam sarung tangan dan
kom untuk membersihkan mengganti sarung
genetalia tangan steril

Petugas menggunakan Petugas membuka


pinset atau tangan bungkusan luar set
dominan untuk masukkan kateter dan urin bag,
kateter olesi kateter dengan jelly

Petugas memastikan
Petugas mengkaji
nierbekken yang telah
kelancaran pemasukan
disiapkan berasa di ujung
kateter
kateter
Petugas Petugas memastikan urin
mengembangkan balon bag telah terkunci dan
kateter dengan segera sambungkan
aquadest/Nacl steril kateter dengan urine bag

Petugas menarik kateter


keluar secara perlahan Petugas memfiksasi
untuk memastikan balon kateter dengan plester
kateter sudah terfiksasi pada pangkal paha
dengan baik

Petugas menarik kateter


keluar secara perlahan Petugas membereskan
untuk memastikan balon alat da merapihkan
kateter sudah terfiksasi kembali pasien
dengan baik

Petugas membuka APD


dan cuci tangan

7. Hal-hal yang Amati tanda-tanda vital sebelum, selama dan sesudah


Perlu pemasangan kateter
diperhatikan
8. Unit Terkait UGD
Rawat Inap
Persalinan
9. Dokumen 1. Lembar Informed concent
Terkait 2. Rekam Medis
10. Rekaman Yang Tanggal Mulai
No Isi Perubahan
Histori Diubah Diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai