PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
DAK bidang kesehatan Tahun 2018 terbagi menjadi kegiatan fisik dan non fisik.
Untuk kegiatan fisik meliputi DAK kesehatan reguler yang terdiri dari sub bidang
pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kefarmasian.
Untuk kegiatan non fisik meliputi Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN).
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Membantu mendanai kegiatan fisik dan non fisik bidang kesehatan yang
merupakan urusan daerah sesuai dengan prioritas.
2. Tujuan Khusus
a) Menyediakan dukungan dana operasional program bagi puskesmas untuk
mencapai program kesehatan prioritas nasional
b) Menyediakan dukungan dana bagi penyelenggara manajemen puskesmas
c) Mengaktifkan penyelenggaraan manajemen puskesmas mulai dari
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
D. Ruang Lingkup
DAK bidang kesehatan Tahun 2018 diarahkan untuk kegiatan :
1. DAK bidang kesehatan fisik – PUMC, digunakan untuk membiayai :
a) Pembangunan fisik puskesmas
b) Penyediaan alat kesehatan atau penunjang
c) Penyediaan ambulan atau puskesmas keliling
d) Pemenuhan sarana, prasarana dan peralatan sesuai standar
e) IPAL / Pengolahan limbah
f) Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan
g) Pelayanan rujukan
2. DAK bidang kesehatan non fisik
a) Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) digunakan untuk membiayai
kegiatan promotif – preventif
b) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) digunakan untuk pembayaran
dukungan biaya operasional kesehatan seperti pembelian obat, biaya
operasional pelayanan kesehatan
E. Batasan Operasional
1. Pemanfaatan dana PUMC
Digunakan untuk honorarium non PNS, belanja bahan habis pakai, belanja
bahan material, belanja jasa kantor, cetak dan penggandaan, belanja
makanan dan minuman, perjalanan dinas, pemeliharaan perlengkapan kantor,
perawatan kendaraan bermotor.
2. Pemanfaatan dana BOK
F. Landasan Hukum
Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan pedoman keuangan
Puskesmas Cilegon adalah :
1. Pengelolaan PUMC berdasar peraturan daerah nomor 15 tahun 2011 tentang
Retribusi pelayanan kesehatan dilingkungan dinas kesehatan.
2. Pengelolaan dana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menggunakan
petunjuk teknis sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 21
tahun 2016 tentang Penggunaan dana kapitasi jaminan kesehatan nasional
dan surat edaran menteri dalam negeri RI Nomor 900/2280/SJ tentang
petunjuk teknis penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan, serta
pertanggung jawaban dana kapitasi jaminan kesehatan nasional pada FKTP
milik pemerintah daerah.
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
Petugas pengelola keuangan ditunjuk berdasarkan :
1. Pengelola Keuangan ditunjuk berdasarkan SK Kepala Dinas Kesehatan Kota
Cilegon No. Tahun 2018 tentang penetapan pejabat penatausahaan
keuangan daerah (PPK), pejabat pelaksana teknis kegiatan ( PPTK) pejabat
yang diberi wewenang menandatangani surat bukti pemungutan pendapatan
daerah, pejabat yang diberi wewenang menandatangani surat bukti
penerimaan kas dan bukti penerimaan lainnya yang sah, pembantu
bendahara penerimaan dan pembantu bendahara pengeluaran dalam
pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun anggaran 2018.
2. Pengelola BOK ditunjuk berdasarkan SK Kepala Dinas Kesehatan Kota
Cilegon No. Tentang penerima dana Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK) untuk setiap Puskesmas se kota cilegon tahun anggaran 2018.
A. Ruang Kerja
Koordinasi pelaksanaan kegiatan pengelolaan keuangan dilakukan oleh
penanggung jawab dengan menempati ruang yang bergabung dengan ruang
tata usaha Puskesmas.
B. Standar Fasilitas
1. Pedoman pengelolaan keuangan
2. Panduan pengelolaan keuangan
3. Petunjuk teknik pengelolaan keuangan
4. Petunjuk pelaksanaan pengelolaan keuangan
5. Laptop / komputer
6. ATK
7. Meja
8. Kursi
9. Lemari arsip
10. Printer
1. Merekap pendapatan retribusi dan jasa umum dari kasir setiap selesai
pelayanan
2. Membukukan pendapatan retribusi dan jasa umum
3. Menyetorkan pendapatan retribusi dan jasa umum ke dinas kesehatan
setiap hari
4. Membukukan setoran
5. Membuat laporan
2. JKN
a) Membuat DPA 1 tahun
b) Membuat perencanaan belanja
c) Mengajukan perencanaan belanja untuk difasilitasi Dinas Kesehatan
d) Melakukan pembayaran
e) Membukukan pendapatan dan pengeluaran
f) Membuat laporan
3. BOK
2. Perencanaan
a) Membuat DPA sesuai kebutuhan yang sudah di identifikasi
b) Proses pengesahan DPA
c) Penetapan DPA
3. Pelaksanaan
a) Melaksanakan DPA yang sudah ditetapkan
b) Melakukan pembayaran atas belanja / kegiatan yang sudah dilakukan
c) Mencatat pendapatan dan pengeluaran dalam pembukuan BKU
d) Mengelola SPJ untuk keperluan administrasi
e) Merekap pendapatan
f) Menyetorkan pendapatan ke dinas kesehatan
g) Membuat laporan
KESELAMATAN SASARAN
1. Identifikasi resiko
Sebelum melakukan kegiatan harus mengidentifikasi resiko terhadap segala
kemungkinan yang terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan pengelolaan keuangan.
Dimulai sejak perencanaan kegiatan, hal ini dilakukan untuk meminimalisasi dampak
yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut. Upaya pencegahan resiko terhadap sasaran
harus dilakukan untuk tiap – tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
2. Analisis resiko
Melakukan analisis terhadap resiko dari pelaksanaan kegiatan yang sudah
diidentifikasi. Hal ini bertujuan untuk menentukan langkah – langkah yang akan
diambil dalam menangani resiko yang terjadi
KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja atau occupational safety, dalam istilah sehari – hari disebut
safety saja, secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah petugas dan hasil
kegiatannya. Dari segi keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan
penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya gangguan keamanan
dan keselamatan kerja.
PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang untuk
mengukur dan menilai hasil pelaksanaan. Pengendalian mutu sangat berhubungan
dengan pengawasan mutu, sedangkan pengawasan mutu merupakan upaya untuk
menjaga agar kegiatan dapat dilakukan dan berjalan sesuai rencana dan menghasilkan
keluaran yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.