DOKUMEN:
STANDAR PENDIDIKAN
UPM/FIKES/UF/FM.A.03/Form.004
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Tanggal : 01/06/2021
Revisi : -
FORMULIR PANDUAN PRAKTIK KLINIK
Halaman : 1
DAFTAR TILIK
PENJAHITAN LUKA LASERASI PERINEUM
Nama Mahasiswa :
NIM :
Nama preceptor/mentor :
Hari/Tanggal :
PENJAHITAN
7 Membuat jahitan pertama kurang lebih 1 cm di atas ujung laserasi di
bagian dalam vagina.
8 Setelah membuat tusukan pertama, membuat ikatan dan potong
pendek benang yang lebih pendek dari ikatan.
9 Menutup mukosa vagina dengan jahitan jelujur, menjahit ke arah
cincin himen.
10 Tepat sebelum cincin himen, memasukkan jarum ke dalam mukosa
vagina lalu ke bawah cincin himen samapai jarum ada di bawah
laserasi.
11 Memeriksa bagian antara jarum di perineum dan bagian atas laserasi.
12 Memperhatikan seberapa dekat jarum ke puncak luka
13 Meneruskan ke arah bawah tapi tetap pada luka, menggunakan
jahitan jelujur, hingga mencapai bagian bawah laserasi.
14 Memastikan bahwa jarak setiap jahitan sama dan otot yang terluka
telah dijahit.
15 Jika laserasi meluas ke dalam otot, mungkin perlu untuk melakukan
satu atau dua lapis jahitan terputus-putus untuk menghentikan
perdarahan dan/atau mendekatkan jaringan tubuh secara efektif.
16 Setelah mencapai ujung laserasi, mengarahkan jarum ke atas dan
meneruskan penjahitan menggunakan jahitan jelujur untuk menutup
lapisan subkutikuler, jahitan ini akan menjadi jahitan lapis kedua.
17 Memeriksa lubang bekas jarum, di mana jahitan lapis kedua ini akan
meningggalkan luka yang tetap terbuka berukuran 0.5 cm atau
kurang. Luka akan menutup dengan sendirinya pada saat
penyembuhan luka.
18 Menusukkan jarum dari robekan perineum ke dalam vagina, di mana
jarum harus keluar dari belakang cincin himen.
19 Mengikat benang dengan membuat simpul di dalam vagina.
20 Memotong ujung benang dan menyisakan sekitar 1.5 cm. Jika ujung
benang sipotong terlalu pendek, maka simpul akan longgar dan
laserasi akan membuka.
MELAKUKAN PROSEDUR PASCA PENJAHITAN
21 Mengulangi pemeriksaan vagina dengan lembut untuk memastikan
bahwa tidak ada kasa atau peralatan yang tertinggal di dalam.
22 Memasukkan jari paling kecil ke dalam anus dengan lembut.
23 Jika ada jahitan yang teraba, mengulangi pemeriksaan rektum enam
minggu paska persalinan.
24 Jika penyembuhan belum sempurna (misalnya jika da fistula
rektovaginal atau jika ibu melaporkan inkontinensia alvi atau feses),
merujuk ibu segera ke fasilitas kesehatan rujukan.
25 Mencuci daerah genital dengan lembut dengan sabun dan air
disinfeksi tingkat tinggi.
26 Mengeringkan daerah genital.
27 Membantu ibu mencari posisi yang lebih nyaman.
NO. DOKUMEN:
STANDAR PENDIDIKAN
UPM/FIKES/UF/FM.A.03/Form.004
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Tanggal : 01/06/2021
Revisi : -
FORMULIR PANDUAN PRAKTIK KLINIK
Halaman : 1
KONSELING
28 Menasehati ibu untuk:
a. menjaga perineum selalu bersih dan kering
b. menghindari penggunaan obat-obat tradisional pada perineum
c. mencuci perineum dengan sabun dan air bersih yang mengalir tiga
sampai empat kali per hari
d. kembali dalam seminggu untuk memeriksa penyembuhan lukanya.
Ibu harus kembali lebih awal jika ia mengalami demam atau
mengeluarkan cairan yang berbau busuk dari daerah lukanya atau
jika daerah tersebut menjadi lebih nyeri.
Jumlah Nilai
Nilai Akhir
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐧𝐢𝐥𝐚𝐢
Nilai Akhir = 𝐱 𝟏𝟎𝟎%
18
Kesimpulan: LULUS/TIDAK LULUS
Catatan Perseptor/mentor: Paraf:
NO. DOKUMEN:
STANDAR PENDIDIKAN
UPM/FIKES/UF/FM.A.03/Form.004
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Tanggal : 01/06/2021
Revisi : -
FORMULIR PANDUAN PRAKTIK KLINIK
Halaman : 1
Nama Mahasiswa :
NIM :
Nama preceptor/mentor :
Hari/Tanggal :
- Jika ya, lakukan penilaian kebugaran bayi : apakah ada usaha nafas yang
adekuat ? apakah tonus otot baik ? apakah FJ > 100 x/menit ?
(jika tidak/ terhadap salah satu pertanyaan lakukan penghisapan trakea
lalu lakukan langkah awal resusitasi. Jika ya/terhadap semua pertanyaan
langsung lakukan langkah awal resusitasi)
- Jika tidak, lakukan penilaian : apakah bayi bernafas / megap – megap ?
apakah tonus otot baik ? (jika tidak/terhadap salah satu pertanyaan
langsung lakukan langkah awal resusitasi. Jika ya/terhadap semua
pertanyaan lakukan perawatan rutin pada bayi)
6 Sambil memulai langkah awal :
Beritahu ibu dan keluarga tentang keadaan bayi saat ini dan anda akan
menolongnya bernafas
Mintalah salah seorang keluarga mendampingi ibu untuk memberikan
dukungan moral, menjaga ibu dan melaporkan jika ada perdarahan
PENANGANAN LANGKAH AWAL RESUSITASI (dalam waktu 30 detik pertama)
7 Menjaga bayi tetap hangat :
Letakan bayi diatas kain yang ada diatas perut ibu
Selimuti bayi dengan kain tersebut, dada dan perut tetap terbuka dan potong
tali pusat
Pindahkan bayi keatas kain ditempat resusitasi yang datar, rata, keras,
bersih, kering dan hangat
Jaga bayi tetap diselimuti dan dibawah pemancar panas
8 Mengatur posisi bayi :
Baringkan bayi terlentang dengan kepala didekat penolong dan penolong
ada di belakang kepala bayi
Posisikan kepala bayi dengan menempatkan ganjal bahu sehingga kepala
sedikit ekstensi
9 Menghisap lendir :
Gunakan penghisap Dee Lee
Isap lendir dari mulut dulu sampai batas angulus mandibula kemudian dari
hidung sampai cuping hidung
Jangan lakukan penghisapan terlalu dalam (jangan lebih dari 5 cm ke dalam mulut
/ lebih dari 3 cm ke dalam hidung)
10 Mengeringkan tubuh bayi dan kepala dan melakukan rangsangan taktil :
Dengan sedikit penekanan gosok punggung, dada, perut, tungkai bayi
dengan melalui pembungkusan tubuh bayi
Dengan telapak tangan lakukan rangsangan taktil pada telapak kaki dengan
menepuk atau menyentil telapak kaki bayi
Ganti kain yang basah dengan kain yang baru yang bersih,kering dan hangat.
11 Mengatur kembali posisi dan jaga kehangatan tubuh dengan membungkus
badan bayi :
Bila kain pembungkus menjadi basah ganti dengan kain pembungkus yang
baru
Bagian muka dan dada dibiarkan
Atur kembali ganjal bahu
12 Melakukan penilaian ulang :
Nilai pernafasan, frekuensi jantung, dan warna kulit
Jika bernafas , FJ > 100, kemerahan/ akrosianosis: teruskan pengawasan FJ,
pernafasan dan warna kulit
NO. DOKUMEN:
STANDAR PENDIDIKAN
UPM/FIKES/UF/FM.A.03/Form.004
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Tanggal : 01/06/2021
Revisi : -
FORMULIR PANDUAN PRAKTIK KLINIK
Halaman : 1
Bila dipastikan denyut jantung tidak terdengar dan pulsasi tali pusat tidak
teraba lanjutkan ventilasi selama 10 menit
Hentikan resusitasi jika denyut jantung tetap tidak terdengar setelah 10
menit resusitasi
Jelaskan kepada ibu dan berilah dukungan kepadanya serta laukan
pencatatan
ASUHAN PASCA RESUSITASI
20 Jika resusitasi berhasil : ajari ibu dan keluarga cara menilai keadaan bayi
dan jelaskan tentang :
Pemantauan tanda – tanda bahaya bayi
Pemantuaan dan perawatan tali pusat
Bila nafas bayi dan warna kulit normal berikan bayi pada ibunya
- Meletakan bayi didada ibu (skin to skin) menyelimuti keduanya
- Membantu ibu menyusui bayi dalam 1 jam pertama
- Menganjurkan ibu mengusap bayi dengan kasih sayang
Pencegahan hipotermi
Pemberian Vit K 1 di paha kiri anterolateral 1mg IM
Memberikan salep mata antibiotik
Memberikan imunisasi Hepatitis B di paha kanan 0,5 ml Intra muskuler
1 jam setelah pemberian vitamin K
Memberitahu ibu dan keluarga cara pencegahan infeksi bayi
21 Jika resusitasi belum atau kurang berhasil
Jelaskan kepada ibu dan keluarga, bahwa bayinya memerlukan rujukan.
Minta keluarga untuk menyiapkan sarana transportasi secepatnya
Beritahu kepada tempat rujukan yang dituju (bila mungkin) tentang
keadaan bayi dan perkiraan waktu tiba. Beritahukan juga bila ibu baru
saja melahirkan
Bawa alat resusitasi dan perlengkapan lain yang diperlukan selama
rujukan
Melanjutkan resusitasi (bila diperlukan)
Memantau tanda bahaya
Memantau dan merawat tali pusat
Jaga bayi tetap hangat selama perjalanan
Jelaskan kepada ibu bahwa sebaiknya menyusui segera kepada bayinya
Memberikan Vitamin K 1
Mencegah infeksi
Membuat surat rujukan
Periksa keadaan bayi selama dalam perjalanan (pernafasan, warna kulit,
suhu tubuh)
Melakukan pencatatan dan pelaporan kasus
22 Jika resusitasi tidak berhasil :
Beri dukungan moral kepada ibu dan keluarga
Bicaralah dengan ibu bayi dan keluarga tentang resusitasi dan kematian
bayinya
Lakukan pencatatan dan pelaporan
TINDAKAN SESUDAH PROSEDUR RESUSITASI
23 Buanglah kateter penghisap dan ekstraktor lendir sekali pakai (disposable)
kedalam kantong plastik atau tempat yang tidak bocor
NO. DOKUMEN:
STANDAR PENDIDIKAN
UPM/FIKES/UF/FM.A.03/Form.004
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Tanggal : 01/06/2021
Revisi : -
FORMULIR PANDUAN PRAKTIK KLINIK
Halaman : 1