Anda di halaman 1dari 38

Interaksi Interaksi

Interaksi
Obat Obat
Obat-
Farmakoki Farmako
Makanan
netika dinamik
• Pengaruh organisme
hidup terhadap obat
• Penanganan obat
terhadap organisme
hidup
• Absorbsi, Distribusi,
Metabolisme, dan
Ekskresi

Sumber : Mycek, dkk., 2001


Absorpsi obat dipengaruhi oleh beberapa faktor :

Bentuk sediaan 1 • Merupakan pergerakan


partikel-partikel obat dari
2 Aliran darah saluran gastrointestinal ke
Rasa nyeri 3 dalam cairan tubuh.
• Pergerakannya melalui :
4 Stress
absorbsi pasif (dengan difusi),
Kelaparan 5 absorbsi aktif (membutuhkan
6 pH
pembawa) atau pinositosis
(membawa obat menembus
Kelarutan obat 7 membran dengan proses
menelan).
Distribusi obat dipengaruhi :
• Aliran darah
Merupakan proses di • Afinitas (kekuatan
penggabungan) terhadap
mana obat menjadi
jaringan
berada dalam cairan • Efek pengikatan dengan
tubuh dan jaringan protein
tubuh.
Setelah obat bebas masuk ke peredaran darah, kemungkinan
mengalami proses-proses sebagai berikut :

Obat aktif yg dlm


Obat terikat
Obat bentuk bebas
oleh protein
disimpan berinteraksi dgn
plasma
dalam reseptor sel khas
terutama
jaringan & menimbulkan
albumin
respon biologis
Metabolisme atau biotransformasi adalah proses perubahan struktur
kimia obat yang terjadi dalam tubuh dan dikatalisis oleh enzim

• Kebanyakan obat diinaktifkan oleh


enzim-enzim hati dan kemudian
diubah atau ditransformasikan oleh
enzim-enzim hati menjadi metabolit
inaktif atau zat yang larut dalam air
untuk diekskresikan.
• Beberapa obat ditransformasikan
menjadi metabolit aktif,
Hati merupakan tempat utama untuk menyebabkan peningkatan respons
metabolisme. farmakologik.
• Obat yang mula-mula tidak
aktif, setelah mengalami
metabolisme akan
menghasilkan senyawa aktif,
kemudian berinteraksi dgn
reseptor & menimbulkan
respon biologis (bioaktivasi)

• Obat aktif akan dimetabolisis


menjadi metabolit yg lebih
polar dan tidak aktif,
kemudian diekskresikan
(bioinaktivasi)
Penyakit-penyakit hati, seperti
sirosis , hepatitis, mempengaruhi
• Obat aktif akan dimetabolisis metabolisme obat.
menghasilkan metabolit yang
bersifat toksik (biotoksifikasi)
Klirens ginjal meliputi peningkatan ekskresi (penurunan konsentrasi obat) dan
penurunan ekskresi (peningkatan konsentrasi obat).

Rute utama dari eliminasi pH urin mempengaruhi


obat adalah melalui ginjal. ekskresi obat. pH urin
Rute-rute lain meliputi bervariasi dari 4,5 sampai 8.
empedu, feses, paru-paru, Urin yang asam meningkatkan
saliva, keringat, dan air susu eliminasi obat-obat yang
ibu. bersifat basa lemah.
Interaksi Obat - Makanan

• Penggunaan obat memberikan pengaruh secara signifikan pd


metabolism dan BA makanan serta nutrisi dlm tubuh
• Obat dpt meningkatkan atau menurunkan BA nutrisi
makanan  perubahan status nutrisi
• Obat dpt mempengaruhi : AME dari nutrisi makanan
• Nutrisi yg dpt dipengaruhi obat : Folat, Piridoksin, Vit. C, A, D,
Ca, Zn, dll
• Aspirin, Barbiturat, Primidon, Etinil Estradiol, Sikloserin,
Metotreksat  berpengaruh thdp metabolisme folat
• Fenitoin  defisiensi folat dan anemia
Interaksi Obat-Makanan yg Dapat Menurunkan
Kinerja Sistem Pencernaan

Efek samping obat atau pengaruh obat secara langsung, dapat


mempengaruhi nafsu makan. Kebanyakan stimulan CNS dapat
mengakibatkan anorexia. Efek samping obat yg berdampak pada
gangguan CNS dapat mempengaruhi kemampuan dan keinginan untuk
makan. Obat-obatan penekan nafsu makan dapat menyebabkan
terjadinya penurunan berat badan yang tidak diinginkan dan
ketidakseimbangan nutrisi.
Obat dan
Perubahan
Pengecapan/
• Banyak obat yg dpt Obat-obatan yang umum
Penciuman
menyebabkan perubahan thdp digunakan dan diketahui
kemampuan merasakan/ menyebabkan
dysgeusia, menurunkan hypodysgeusia seperti :
ketajaman rasa/ obat antihipertensi
hypodysgeusia atau membaui. (captopril), antriretroviral
• Gejala-gejala tersebut dapat ampenavir, antineoplastik
mempengaruhi intake cisplastin, dan
makanan. antikonvulsan phenytoin.
Cth lain:
• Alopurinol
• Pada penggunaan obat yg • Amfetamin
dpt mengubah persepsi • Ampicilin
rasa perlu dilakukan • Griseofulvin
modifikasi tampilan • Lidocain
makanan yg dikonsumsi • Litium
pasien (warna, rasa) • Metiltiourasil
• Metilfenidat (terapi • Amilocain
hiperaktif anak)  • Nifedipin
mempengaruhi SSP pada • Fenitoin
penggunaan jangka • Bemzokain
panjang  menghambat • Sulfasalazine
pertumbuhan anak • Diltiazem
• CTM
• Captopril
• Obat dapat menyebabkan
perubahan pada fungsi usus
besar dan hal ini dapat
berdampak pada terjadinya
konstipasi atau diare.
• Obat-obatan narkotik seperti
kodein dan morfin dapat
menurunkan produktivitas tonus
Obat dan otot halus dari dinding usus.
• Hal ini berdampak pada
Gangguan penurunan peristaltik yang
Gastrointestinal menyebabkan terjadinya
konstipasi.
• Absorpsi obat  pengambilan obat dari permukaan tubuh
termasuk juga mukosa saluran cerna/ dari tempat2 ttt pd organ
ke dlm aliran darah / ke dalam sistem pembuluh limfe.
• Krn obat baru dpt menghasilkan efek terapeutik bila tercapai
konsentrasi yang sesuai pd tempat kerjanya, maka absorpsi yg
cukup menjadi syarat untuk suatu efek terapeutik, kecuali untuk
obat yang bekerja lokal dan antasida.
• Absorbsi obat umumnya terjadi secara pasif melalui proses difusi.
Absorpsi obat melalui rute oral
• Pemberian oral merupakan rute pemberian yang paling mudah dan
paling sering digunakan sehingga absorpsi dalam saluran cerna
mempunyai peran yang besar.
• Usus halus merupakan organ absorpsi yang terpenting, tidak hanya
untuk makanan melainkan juga untuk bahan obat.
• Hal ini disebabkan luasnya permukaan yang dibutuhkan untuk absorpsi
serta adanya lipatan mukosa, jonjot mukosa , kripta mukosa dan
mikrovili pada usus.
• Bahan yang peka terhadap asam lambung harus dilindungi terhadap
asam lambung dengan zat penyalut yang tahan terhadap asam.

Absorpsi obat melalui rute bukal / sublingual


• Mukosa yg tervaskularisasi dgn baik pd rongga mulut dan tenggorokan
memiliki sifat absorpsi yg baik untuk senyawa yang tidak terionisasi
(lipofil).
• Bahan obat pd rute ini tidak dipengaruhi oleh asam lambung serta tidak
melewati hati stlh diabsorpsi serta menghasilkan efek terapeutik yg
cepat.
• Krn permukaan absorpsi yang relatif kecil, rute bukal dan sublingual
sebaiknya hanya untuk bahan obat yg mudah diabsorpsi.
Absorpsi obat pada pemakaian melalui
rectum
• Absorpsi obat pd rectum terjadi pada 2/3 bagian bawah rectum.
• Obat yg diabsorbsi tidak mencapai hati krn langsung masuk ke
vena cava inferior.
• Proses absorpsi umumnya lebih rendah jika dibandingkan dgn
pemberian oral.

Absorpsi obat melalui hidung


Mukosa hidung yang memiliki sifat absorpsi yang baik seperti
mukosa mulut, cocok untuk pemakaian obat menurunkan
pembengkakan mukosa secara topikal pada rhinitis.

Absorbsi obat pemakaian pada mata


• Jika obat harus diabsorbsi untuk masuk kedalam bagian mata,
maka obat mempunyai sifat lipofilik dan hidrofilik secara
bersamaan akan mengalami absorpsi yg lebih baik, krn epitel
kornea bersifat lipofilik sedangkan bagian stroma bersifat
hidrofilik.
• Zat-zat yg memiliki sifat-siafat lipofilik dan hidrofilik secara
bersamaan adalah asam lemah dan basa lemah.
Absorpsi obat pemakaian pada kulit
• Kemampuan absorpsi obat melalui kulit mungkin lebih rendah
dibandingkan melalui mukosa.
• Zat yang larut dalam lemak pada umumnya diabsorpsi lebih
baik dibandingkan zat hidrofilik.
• Sejumlah faktor dapat meningkatkan proses absorpsi melalui
kulit seperti peningkatan suhu kulit, pemakaian zat pelarut
dimetilsulfoksid dan kondisi kulit yang meradang.

Absorpsi obat melalui paru-paru


• Obat yg cocok untuk pemakaian melalui paru-paru adalah yg
berbentuk gas.
• Walaupun paru-paru dgn luas permukaan alveolar yg besar
(70-100m2 ) mampu juga mengabsorpsi cairan dan zat padat.
• Aerosol berfungsi terutama untuk terapi lokal dlm daerah
saluran pernafasan misalnya pd pengobatan asma bronchial.
Obat dpt merusak permukaan absorpsi sal. Cerna dan
system transport enzim  absorpsi nutrisi, vitamin,
mineral

Beberapa jenis obat-obatan yang dikenal luas dapat


mempengaruhi absorbsi zat gizi adalah obat- obatan
yang memiliki efek merusak terhadap mukosa usus.

Antineoplastik, antiretroviral, NSAID dan sejumlah


antibiotik diketahui memiliki efek tersebut.
Kerusakan saluran cerna :
• Aspirin dan obat asam lemah lainnya, Neomisin 
kerusakan mukosa  mempengaruhi absorbs Fe, Ca, Na, K,
Lemak, dan Protein
• Kolkisin, Asam p-Aminosalisilat, Anti TBC, Trimetroprim,
Antibakteri, Sulfasalazin  mempengaruhi mekanisme
transport sal. Cerna, menurunkan absorpsi vit. B (B12 dan
folat)

Obat mempengaruhi absorpsi nutrisi dgn mengubah waktu transit


sal. Cerna, merubah pH lingkungan sal. Cerna :
• Obat yg mengandung sorbitol (lar. Teofilin) 
menyebabkan diare dan menurunkan waktu transit
• Antasida menurunkan pH Sal. Cerna dan membentuk
khelat dengan Fe, Ca, Zn, dan Mg
Mekanisme penghambatan absorbsi tersebut meliputi :
pengikatan antara obat dan zat gizi (drug-nutrient
binding) contohnya Fe, Mg, Zn, dapat berikatan dengan
beberapa jenis antibiotik; mengubah keasaman
lambung seperti pada antacid dan antiulcer sehingga
dapat mengganggu penyerapan B12, folat dan besi;
serta dengan cara penghambatan langsung pada
metabolisme atau perpindahan saat masuk ke dinding
usus.
Interaksi Obat-Mikronutrien

Kategori
Kadar serum dari
mikronutrien :
elektrolit, mikromineral • Calsium (Ca)
dan vitamin bisa • Magnesium (Mg)
berubah oleh obat-obat • Phospor (P)
tertentu dan harus • Kalium (K)
diwaspadai hal ini bila • Natrium (Na)
• Seng (Zn)
ada kelainan.
• Clorida (Cl)
Ca •

susu dan hasil susu.
Ikan dimakan dengan tulang.
• Sereal, kacang-kacangan, tahu dan tempe, dan sayuran
hijau  bahan makanan ini mengandung banyak zat yg
menghambat penyerapan Ca, seperti serat dan oksalat.

Aminoglycosides, bisphosphonates, Antiestrogens, estrogens,


corticosteroids, H2 receptor antagonists, thiazide diuretics, aluminium
loop diuretics, amphotericin B, antacids, intoxication, aminoiphylline, Ca
carbamazepine, cholestyramine, cisplatin, carbonate, lithium.
colchicines, digoxin, doxycycline,
ethosuximide, foscarnet, Mg oxide/sulfate,
minocycline, oxcarbazepine, oxytetracycline,
pentamidine, phenobarbital, phenytoin,
primidone, Na phosphate, sucralfate,
zelodronic acid, zonisamide.
Mg
Sayuran hijau, biji-bijian dan kacang-kacangan.
Daging, susu, dan hasilnya serta cokelat juga
merupakan sumber Mg yg baik.

Aminoglycosides, corticosteroids, estrogens, Biasanya dikaitkan dengan


loop diuretics, oral contraceptives, asupan > 6g / hari, antasida/
tetracyclines,thiazide diuretics; obat-obatan yang mengandung
amphotericin B, cholestyramine, cisplatin, Mg.
cyclosporine, digoxin, foscarnet, hydralazine,
methsuximide, pamidronate, penicillamine,
raloxifene, Na phosphate, tacrolimus,
zoledronic acid.
P
Terdapat di dalam semua makanan, terutama
makanan yg kaya akan protein, seperti daging,
ayam, ikan, susu dan hasilnya kacang-kacangan
dan hasilnya.

Thiazide diuretics; alendronate, antacids Etidronate, foscarnet, Na


(Al & Mg-containing), cholestyramine, phosphate laxatives & enema.
digoxin, foscarnet, Mg oxide/sulfate,
,pamidronate, sucralfate, theophylline,
zoledronic acid.
K
Dalam semua makanan yg berasal dari tumbuh-
tumbuhan dan hewan, khususnya buah, sayuran,
dan kacang-kacangan.

Aminoglycosides, loop diuretics, ACE inhibitors, angiotensin,


penicillins, salicylates, thiazide diuretics, receptor blockers, beta-
acetazolamide, amphotericin B, bisacodyl, adrenergic blochers, NSAIDs,
cisplatin, colchicine, cyclosporine, Kalium sparing diuretics,
enoxacin, foscarnet, hydralazine, cyclosporine, heparin,
levodopa, mannitol, pamidronate, Na hypertonic solutions, lithium,
bicarbonate & phosphates. pentamidine, succinylcholine.
Na
Garam dapur (NaCl), MSG, kecap dan makanan yg
diawetkan dgn garam dapur, sayuran dan buah
mengandung paling sedikit Na.

Aminoglicosides, loop diuretics, Kalium Hypertonic IV solution,


sparing diuretics, thiazide diuretics, mannitol, Na penicillin G, Na
salicylates ; acetazolamide, amphotericin phosphate laxative & enemas.
B, bisacodyl, captopril, colchicine,
foscarnet.
Cl
• Cl terdapat bersamaan dengan Na di dalam
garam dapur.
• Makanan olahan yang diberi garam dapur.
• Beberapa sayuran dan buah-buahan
merupakan sumber klor.

Thiazide diuretics, loop diuretics. Spironolactone, triamterene


Zn
Protein hewani, terutama hati, kerang,
dan telur.
Kacang-kacangan, namun mempunyai
ketersediaan yg rendah

ACE inhibitors, corticosteroids, diuretics, estrogens, oral contraceptives,


H2 receptor antagonists, reverse transcriptase inhibitors ;
cholestyramine, ethambutol, hydralazine, penicillamine.
• Pd dasarnya obat merupakan zat asing bagi tubuh
shg tubuh akan berusaha untuk merombaknya
menjadi metabolit yg tidak aktif lagi dan sekaligus
bersifat lebih hidrofil agar memudahkan proses
ekskresinya oleh ginjal.
• Obat yg telah diserap usus ke dalam sirkulasi lalu
diangkut melalui sistim pembuluh porta ke hati.
• Dalam hati seluruh atau sebagian obat mengalami
perubahan kimiawi secara enzimatis.
• Enzim yang berperan pada proses biotransformasi
ini adalah enzim mikrosom di retikulum
endoplasma sel hati.
Perubahan kimiawi thdp obat yg dpt terjadi
setelah proses metabolisme/biotransformasi
adalah :

Molekul obat Molekul menjadi


berubah menjadi metabolit yg
metabolit yg tidak/kurang aktif Molekul obat
lebih polar lagi (bioinaktivasi/ menjadi
(hidrofil) shg detoksifikasi), metabolit yang
mudah untuk proses ini disebut lebih aktif secara
diekskresikan juga first pass farmakologi
melalui urin pd efect/ FPE (efek (bioaktivasi)
ginjal lintas pertama).

• Disamping hati  obat dpt pula diubah di organ lain seperti di paru-paru, ginjal, dinding usus (asetosal,
salisilamid, lidokain), di dlm darah (suksinil kholin) serta di dalam jaringan (cathecolamin).
• Kecepatan proses biotransformasi/metabolisme umumnya bertambah bila konsentrasi obat meningkat
sampai konsentrasi maksimal, sebaliknya bila konsentrasi obat melewati maka kecepatan metabolisme dpt
turun.
Obat-obatan
dan zat gizi
mendapatkan
enzim yang
sama ketika Penggunaan
Metotrexate pd
sampai di usus
Akibatnya pengobatan kanker
dan hati. menggunakan enzim
beberapa obat
dpt menghambat yg sama dgn yg dipakai
untuk mengaktifkan
aktifitas enzim
folat. Shg efek samping
yg dibutuhkan dari penggunaan obat
untuk ini adalah defisiensi
memetabolisme asam folat.
zat gizi.
Metabolisme banyak obat di hati bergantung pada sistem
enzim spt sitokrom P450, NADPH, sitokrom P450
reduktase dll.

Metabolisme di hati:
• FASE I : enz. sitokrom P450  oksidasi, reduksi dan
hidrolisis
• FASE II: enzim konjugasi  metabolit hidrofil 
eksresi/eliminasi

Nutrisi makanan diperlukan sistem enzim untuk


berfungsi secara normal.
Metabolisme Makanan

Fungsi vitamin dan


mineral adalah sbg • Metotrexate
koenzim/kofaktor dlm (Leukimia,
proses metabolik rheumatoid
arthritis)
• Trimetoprim
Beberapa obat bersifat • Aminopterin
antivitamin  shg (malaria)
menurunkan aktivitas
bbrp enzim metabolik

Anda mungkin juga menyukai