0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
138 tayangan8 halaman
Obat bekerja dengan berinteraksi dengan reseptor sel. Proses kerja obat meliputi absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi. Absorpsi adalah proses masuknya obat ke dalam cairan tubuh, distribusi adalah pergerakan obat ke jaringan tubuh, metabolisme adalah perubahan obat oleh enzim hati, dan ekskresi adalah pelepasan obat dari tubuh.
Obat bekerja dengan berinteraksi dengan reseptor sel. Proses kerja obat meliputi absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi. Absorpsi adalah proses masuknya obat ke dalam cairan tubuh, distribusi adalah pergerakan obat ke jaringan tubuh, metabolisme adalah perubahan obat oleh enzim hati, dan ekskresi adalah pelepasan obat dari tubuh.
Obat bekerja dengan berinteraksi dengan reseptor sel. Proses kerja obat meliputi absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi. Absorpsi adalah proses masuknya obat ke dalam cairan tubuh, distribusi adalah pergerakan obat ke jaringan tubuh, metabolisme adalah perubahan obat oleh enzim hati, dan ekskresi adalah pelepasan obat dari tubuh.
• Obat menghasilkan kerja dengan mengubah cairan tubuh atau membran sel atau dengan berinteraksi dengan tempat reseptor • Mekanisme obat yang paling umum adalah dengan berinteraksi dengan reseptor sel. • Reseptor melokalisasi efek obat • Tempat reseptor berinteraksi dengan obat karena memiliki bentuk kimia yang sama. • Obat dan reseptor akan berikatan seperti gembok dan kuncinya, ketika berikatan maka efek terauprtik dirasakan. • Obat beruba menjadi larutan sehingga dapat menembus membran biologis. • Jika diberikan melalui rute subkutan, IM, IV tidak terjadi fase farmaseutik. • Dalam saluran gastrointestinal, obat-obat perlu dilarutkan agar dapat diabsorpsi. Obat dalam bentuk tablet / pil didisentegrasi menjadi partikel-partikel kecil supaya dapat larut kedalam cairan, proses ini dikenal sebagai disolusi. • Pada umumnya obat-obat berdisintegrasi lebih cepat dan diabsorpsi lebih cepat dalam cairan asam yang mempunyai pH 1 / 2 dari pada basa. • Proses pergerakan obat untuk mencapai kerja obat. • Terdiri dari 4 proses (absorbsi, distribusi, metabolisme dan ekresi) • A. Absorpsi • Adalah pergerakan partikel-partikel obat dari saluran gastrointestinal kedalam cairan tubuh melalui absopsi pasif, absorpsi aktif dan pinositosis. • Kebanyakan obat oral diabsorpsi diusus halus, melalui kerja permukaan vili mukosa yang luas. • Absorpsi pasif : umumnya terjadi melalui difusi ( pergerakan adari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah). Obat tidak memerluakan energi untuk menembus membrane. • Absorpsi aktif : membutuhkan karier (pembawa) untuk bergerak melawan perbedaan konsentrasi. • Pinositosis : membawa obat menembus membrane dengan proses menelan. • B. Distribusi • Proses dimana obat menjadi berada didalam cairan tubuh dan jaringan tubuh. • Dipengaruhi oleh aliran darah, afinitas terhadap jaringan, efek pengikatan dengan protein. • Ketika obat diditribusi kedalam plasma, kebanyakan berikatan dengan protein (terutama albumin) dalam derajat yang berbeda- beda. • Bagaian obat yang berikatan bersifat inaktif, dan bagian obat selebihnya yang tidak berikatan dapat bekerja bebas. • Hanya obat yang bebas / tidak berikatan yang bersifat aktif dan dapat menimbulkan respon farmakologik. • C. Metabolisme • Kebanyakan obat diinaktifkan oleh enzim-enzim hati dan kemudian diubah atau ditransformasikan oleh enzim-enzim hati menjadi metabolit inaktif atau zat yang tidak larut dalam air untuk diekresikan. • Beberapa obat ditransformasikan menjadi metabolit aktif, menyebabkan respon farmakologik. • Metabolime dan eliminasi mempengaruhi waktu paruh obat. • D. Ekskresi • Rute utama dari eliminasi obat adalah melalui ginjal, rute lain melalui empedu, feses, paru-paru, saliva, keringat dan air susu ibu. • Obat bebas yang tidak berikatan dengan protein, tidak dapat difiltrasi oleh ginjal. • Sekali obat dilepaskan ikatannya dengan protein, maka obat menjadi bebas dan akhirnya akan diekresikan melalui urine • Terjadi respon biologis atau fisiologis • Mempelajari efek obat terhadap fisiologis dan biokimia seluler dan mekanisme kerja obat • Respon obat dapat menyebabkan efek fisiologis primer, sekunder atau keduanya. • Efek primer adalah efek yang dinginkan, efek sekunder bisa dinginkan atau tidak diinginkan • Mula kerja dimulai pada obat memauki plasma dan berakhir sampai mencapai konsentrasi efektif minimum(MEC) • Puncak kerja terjadi pada saat obat mencapai konsentrasi tertinggi didalam darah atau plasma • Lama kerja adalah lamanya obat mempunyai efek farmakologis. • Kerja obat dapat berlangsung beberapa jam. Hari, minggu atau bulan • Lama kerja tergantung dari wkatu paruh obat.