Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN PASER

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SULILRAN BARU
Jl. Nusa Indah Telp. 0543-2705381 Suliliran Baru
Paser Belengkong 76271
Email : pkmslb2020@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS SULILIRAN BARU


NOMOR : 440/ /SK-ADM/PKM-SLB/2022

TENTANG

PENGELOLAAN SEDIAAN VAKSIN

KEPALA UPTD PUSKESMAS SULILIRAN BARU

Menimbang : a. bahwa penyediaan vaksin merupakan langkah awal


pengelolaan vaksin di Puskesmas untuk melayani keperluan
pelanggan dalam penanganan kesehatannya sehingga perlu
diberikan kewenangan kepada petugas yang berhak untuk
menyediakan vaksin dengan mengetahui persyaratan
pengelolaan vaksin;
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a menetapkan
Keputusan Kepala Puskesmas tentang Pengelolaan vaksin
yang Menjamin Ketersediaan vaksin di Puskesmas Suliliran
Baru

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun


2014Tentang Tenaga Kesehatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009, tentang
Pekerjaan Kefarmasian;
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 12 Tahun 2017
tentang Penyelenggaraan Imunisasi
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 tahun2021 tentang
Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/12758/2020 tentang Penetapan Jenis
Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease
2019 (COVID-19).
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74
Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di
Puskesmas

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG


PENGELOLAAN VAKSIN DI UPTD PUSKESMAS SULILIRAN
BARU.
Kesatu : Pengelolaan vaksin yang dimaksud adalah seperti terlampir
dalam keputusan ini;
Kedua : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
penetapan surat keputusan ini, akan ditinjau dan diadakan
perubahan seperlunya.

Ditetapkan di : SuliliranBaru
Pada tanggal :

KEPALA UPTD PUSKESMAS


SULILIRAN BARU,

dr. Asnurathab Chairiri


LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA UPTD
PUSKESMAS SULILIRAN BARU
NOMOR :
TENTANG :

PENGELOLAAN SEDIAAN VAKSIN

Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme yang
sudah mati atau masih hidup yang dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, atau berupa
toksin mikroorganisme yang telah diolah menjaditoksoid atau protein rekombinan, yang
ditambahkan dengan zat lainnya, yang bila diberikan kepada seseorang akan
menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu.
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpajan
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
Puskesmas yang menyediakan vaksin harus memperhatikan berbagai proses
pengelolaan vaksin yang berbeda dari pengelolaan sediaan farmasi lainnya. Proses
pengelolaan vaksin menyangkut berbagai tahap dan kegiatan yang saling terkait satu
dengan yang lain. Prinsip penting dalam pengelolaan vaksin di fasilitas pelayanan
kesehatan adalah menjaga rantai dingin vaksin pada masing-masing tahap dan
kegiatan.
Siklus pengelolaan vaksin di puskesmas meliputi tahap perencanaan, pengadaan,
penerimaan, penyimpanan, distribusi, pengendalian (penanganan vaksin rusak dan
kedaluwarsa) dan pencatatan/pelaporan.
Penyediaan vaksin yang menjamin ketersediaan bagi keperluan Puskesmas
Suliliran Baru harus mengikuti Standard Prosedur Operasional yang menjamin
ketersediaan vaksin untuk Puskesmas Suliliran Baru. Berikut penjelasan tahapan
kegiatan yang dilakukan dalam pengelolaan sediaan farmasi:
1. Perencanaan
Hal pertama yang dilakukan dalam pengelolaan vaksin adalah melakukan
perencanaan. Perencanaan dimaksudkan untuk menjamin ketersediaan vaksin
terutama untuk vaksin yang dalam pemberiannya dilakukan secara berkelanjutan.
Dengan melakukan perencanaan yang baik dapat diketahui jumlah dan jenis vaksin
yang dibutuhkan dan memastikan terpenuhinya kondisi penyimpanan yang
dipersyaratkan. Puskesmas Suliliran Baru melaksanakan perencanaan pengadaan
vaksin dengan melakukan perhitungan kebutuhan. Data yang diperlukan untuk
merencanakan kebutuhan vaksin meliputi jumlah sasaran, jumlah pemberian,
target cakupan 100% dan indeks pemakaian vaksin dengan memperhitungkan sisa
vaksin (stok) sebelumnya.
Perencanaan kebutuhan vaksin di puskesmas suliliran baru dilaksanakan oleh
penanggung jawab program vaksinasi/imunisasi di puskesmas. Perencanaan yang
baik dapat mencegah kekosongan vaksin dan menjaga ketersediaan di
puskesmas.

2. Pengadaan
Pengadaan vaksin di Puskesmas Suliliran Baru dengan melakukan permintaan
ke Instalasi Farmasi Kabupaten yang dilakukan oleh petugas farmasi.
a. Permintaan
Kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan dalam permintaan vaksin antara
lain:
1) Menentukan jenis permintaan vaksin
a) Permintaan Rutin
Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten untuk Puskesmas Suliliran Baru.
b) Permintaan Khusus
Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila:
- Kebutuhan meningkat;
- Terjadi kekosongan;
- Ada KLB atau bencana.

3. Penerimaan
Penerimaan sediaan vaksin beserta logistik dari Instalasi Farmasi Kabupaten
merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan petugas farmasi. Penerimaan
merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis, spesifikasi, jumlah, mutu,
waktu penyerahan dan harga yang tertera dalam penerimaan (Berita Acara
SerahTerima/Surat Bukti Barang Keluar) dengan kondisi fisik yang diterima. Proses
penerimaan bertujuan untuk memastikan bahwa kiriman vaksin yang diterima benar,
tidak rusak atau tidak mengalami perubahan selama transportasi. Keluar masuknya
vaksin terperinci menurut jumlah nomor batch, kondisi VVM (bila ada) dan tanggal
kedaluwarsa harus dicatat ke dalam laporan penerimaan vaksin atau kartu stok.
Petugas farmasi bertugas dalam melakukan pengawasan terhadap keamanan,
mutu dan khasiat sediaan vaksin di Puskesmas Suliliran Baru.

4. Penyimpanan
Penyimpanan vaksin merupakan suatu kegiatan pengaturan terhadap vaksin
yang diterima agar aman,terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya
dipertahankan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan hingga pada saat
digunakan. Vaksin merupakan bahan biologis yang mudah rusak sehingga harus
disimpan pada suhu tertentu (pada suhu 2 oC -8oC) pada cold room atau Vaccine
Refrigerator. Vaksin memerlukan kondisi penyimpanan yang berbeda sesuai dengan
sifatnya. Karena itu penting untuk mengetahui penyimpanan yang benar sesuai
dengan kondisi setiap vaksin. Pelarut vaksin disimpan pada suhu 2oC-8oC atau pada
suhu ruang terhindar dari sinar matahari langsung. Suhu vaksin harus selalu dipantau
dan dicatat pada kartu suhu yang letaknya berdekatan dengan tempat penyimpanan
vaksin.

5. Pendistribusian
Pendistribusian vaksin harus dilakukan sesuai standar untuk menjamin kualitas,
keamanan dan khasiat vaksin hingga ke pengguna.
Pendistribusian vaksin di Puskesmas Suliliran Baru adalah kegiatan
pengeluaran dan penyerahan sediaan vaksin dari puskesmas induk untuk memenuhi
pelayanan vaksin/imunisasi pada unit pelayanan lainnya seperti Puskesmas
Pembantu, Puskesmas Keliling atau pada saat kegiatan Posyandu.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses distribusi vaksin dari
fasilitas pelayanan kesehatan ke unit pelayanan yaitu:
a) Catat kondisi VVM (Vaccine Vial Monitor) sewaktu mengeluarkan vaksin.
b) Vaksin harus didistribusikan minimal menggunakanvaccine carrier yang diisi cool
pack pada suhu sesuaistandar.
c) Jika vaksin langsung digunakan di unit pelayanan pada hari yang sama dengan
hari distribusi, maka pelarut didistribusikan sesuai dengan rantai dingin vaksin.
d) Jika vaksin tidak langsung digunakan pada hari distribusi, pelarut disimpan pada
suhu ruang dan minimal 12 jam sebelum digunakan, pelarut harus disimpan pada
suhu yang sama dengan vaksin sejumlah penggunaan.
e) Pelarut harus diberikan satu paket dengan vaksin,dan harus berasal dari jenis
yang sesuai dan daripabrik yang sama dengan vaksin.
6. Pemusnahan
Limbah imunisasi dibagi menjadi 2 (dua), yaitu limbah infeksius dan non
infeksius.
1) Limbah infeksius kegiatan imunisasi merupakan limbah yang ditimbulkan
setelah pelayanan imunisasi yang berpotensi menularkan penyakit kepada
oranglain, yaitu:
a. Limbah medis tajam berupa alat suntik ADS yang telah dipakai, alat suntik
untuk pencampur vaksin,dan alat suntik yang telah kedaluwarsa.
b. Limbah farmasi berupa sisa vaksin dalam botol atau ampul, kapas
pembersih/usap, vaksin dalam botol atau ampul yang telah rusak karena
suhu atau yang telah kedaluwarsa.
2) Limbah non infeksius kegiatan imunisasi merupakan limbah yang
ditimbulkan setelah pelayanan imunisasi yang tidak berpotensi menularkan penyakit
kepada orang lain, misalnya kertas pembungkus alat suntik serta kardus
pembungkus vaksin.
Untuk pengelolaan vaksin kadaluarsa atau rusak di Puskesmas Suliliran Baru
terbagi menjadi dua, yaitu vaksin opened vial (vial yang sudah terbuka) dan
unopened vial (vial yang belum terbuka). Untuk vaksin yang vialnya sudah terbuka
maka dilakukan pemusnahan secara mandiri atau pemusnahan melaui pihak ketiga.
Sedangkan untuk vaksin yang masih utuh atau belum terbuka, vaksin dikembalikan
ke Instalasi Farmasi Kabupaten. Pemusnahan limbah vaksin/imunisasi dibuatkan
berita acara pemusnahan sebanyak 2 rangkap yang ditujukan untuk Instalasi
Farmasi Kabupaten dan untuk arsip puskesmas.
7. Administrasi
Kegiatan administrasi terdiri dari:
a. Pencatatan
Pencatatan merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk memonitor
keluar dan masuknya vaksin di puskesmas suliliran baru. Pencatatan pemasukan
dan pengeluaran vaksin beserta logistik dicatat dalam kartu stok dan aplikasi
SMILE yang ada di smartphone. Petugas farmasi harus mencatat setiap
penerimaan dan pengeluaran vaksin di puskesmas.
b. Pelaporan
Pelaporan adalah kumpulan catatan dan pendataan kegiatan administrasi
sediaan vaksin beserta logistik yang disajikan kepada pihak yang berkepentingan.
Jenis laporan yang dibuat oleh penanggung jawab/ pemegang program imunisasi
di puskesmas suliliran baru, meliputi:
1) Laporan Permintaan Vaksin
2) Laporan Penerimaan Vaksin
3) Berita Acara Serah Terima
4) Surat Bukti Barang Keluar (SBBK)
5) Grafik Pencatatan suhu lemari es
Ditetapkan di : Suliliran Baru
Pada tanggal :

KEPALA UPTD PUSKESMAS


SULILIRAN BARU,

dr. Asnurathab Chairiri

Anda mungkin juga menyukai