Anda di halaman 1dari 2

DENGAN KASIH KESALAHAN DIAMPUNI

Amsal 16:6 (TB) Dengan kasih dan kesetiaan, kesalahan diampuni, karena takut akan TUHAN
orang menjauhi kejahatan.

"Satu kali lau sakiti hati ini masih lumaafkan, dua kali kau sakiti hati ini, juga kumaafkan. Tapi
jangan kau coba tiga kali, jangan oh jangan. ...dst."

Itu adalah kutipan satu syair lagu yang menggambarkan bahwa kita terbuka memaafkan orang
lain, tetapi dengan sangat terbatas, satu dua kali, okelah maaih bisa ditolerir, namun jangan
sampai tiga kali. Itu sifat kemanusiaan, rela memaafkan tetapi dengan batasan tertentu.

Bagaimanakah orang percaya memaafkan? Pernah murid-murid bertanya kepada Tuhan Yesus:
sampai berapa kalikah kita mengampuni orang lain? Lengkapnya saya kutip dari Matius 18:21-
22 (TB) Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku
harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"
Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan
sampai tujuh puluh kali tujuh kali.

Dalam ajaran kekristenan, memaafkan dan mengampuni orang lain tiada batas, pengampunan
dan pintu maaf selalu terbuka. Tujuh kali tujuh pulu kali, itu angka untuk menunjukkan pintu
maaf dan pengampunan akan selalu terbuka. Sama seperti Allah yang senantiasa memaafkan dan
mengampuni kita anak-anakNya. Tidak ada dosa dan pelanggaran kita yang tidak dimaafkan dan
diampuni oleh Allah. Mengapa Allah memgampuni kita manusia berdosa, jawabnya adalah:
kasih ALLAH yang begitu besar mengasihi kita. Allah tidak menghendaki kita binasa oleh dosa
dan pelanggaran, Allah membuka pengampunan bagi orang yang menyadari dan mengakui
kesalahannya.
Siapa manusia di dunia ini yang tidak pernah melakukan kesalahan selama hidupnya? Semua
orang pernah melakukan kesalahan. Bahkan murid Yesus sekalipun pernah melakukan kesalahan
di dalam hidupnya. Manusia tidak pernah lepas dari kesalahan. Sekalipun ia seorang yang baik.
Akan tetapi jangan jadikan itu sebagai alasan atau pembenaran diri untuk hidup selalu didalam
kesalahan, bukannya belajar malah semakin menumpuk kesalahan demi kesalahan akhirnya
penyesalan tak pernah cukup untuk memperbaikinya.
Apa yang bisa menyelesaikan kesalahan? Hanya kasih dan kesetiaan dengan takut akan TUHAN
yang bisa membuat kita jauh dari kesalahan dan kejahatan di dalam hidup. Sehingga kita akan
semakin berhati-hati dalam bertindak dan tidak lagi salah. Takut akan TUHAN adalah fokus
utama dari kitab Amsal ini. Karena orang yang takut akan Tuhan akan menjauhi dan membenci
kejahatan dan kesalahan. Takut akan TUHAN harus menjadi sikap hidup yang mendasari semua
perbuatan kita, karena Dialah yang memelihara kita. Sama seperti lagu mengampuni
mengampuni lebih dulu………..
Hanya dengan kasih dan kesetiaan TUHAN kita mendapat pengampunan dari Allah. Dosa yang
berkuasa didalam diri kita telah dihapuskan dengan kematian Yesus di kayu Salib karena kasih-
Nya. Karena itu, hiduplah didalam takut akan TUHAN. Dari rasa takut itulah kita akan menjauhi
kejahatan. Milikilah kasih dan kesetiaan Allah itu agar kita beroleh kehidupan yang kekal dan
jadilah umat tebusan yang sungguh-sungguh hidup didalam takut akan TUHAN. 

Sahabat yang baik hati! Demikianlah ajaran Salomo di dalam Amsal 16:6 ini. Allah mengasihi,
bukan karena kita baik, atau ada sesuatu kelebihan yang kita miliki. Sama sekali tidak, Allah
mengasihi kita karena memang Allah adalah kasih. Allah mengasihi kita dan setia dengan
janjiNya. Jika manusia ingkar janji dan lupa akan Tuhan, Allah sendiri setia.

Bukti cinta kasih Allah yang setia hendaknya menjadikan kita lebih takut akan Tuhan. Lebih
mengasihi Tuhan Allah dengan segenal hati, jiwa dan kekuatan kita dan kasih terhadap sesama.

Anda mungkin juga menyukai